The First Female General

Xu Ya dan Huo Xin cheng menginterogasi Wang Jiang dan mengirimkan surat kepada Yang Mulia, biarkan Yang Mulia yang memutuskan apa yang harus dilakukan pada bajingan Wang Jiang ini. Hanya saja Xu Ya merasa bahwa hatinya menjadi agak tenang setelah Wang Jiang tertangkap, paling tidak dia menjadi sedikit lebih dekat dengan tujuannya dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, dari mulut Wang Jiang juga dia baru mengetahui bahwa Ayahnya sudah lama menentang Perdana Menteri Wang.

Karena itulah mereka ingin melenyapkan Ayahnya dan seluruh Keluarga Xu, namun hal ini juga tidak hanya mengandalkan Perdana Menteri Wang melainkan orang lain. Salah satunya adalah Paman Kedua dan Paman Ketiganya yang baru saja memasuki Ibukota untuk menggantikan posisi Ayahnya.

Kebaikan status yang begitu tinggi begitu cepat benar benar hebat, mereka bahkan tidak segan segan untuk mengorbankan nyawa Ayahnya hanya untuk naik ke jabatan pada posisi ini.

"Apakah kamu baik baik saja ?" Tanya Huo Xin cheng pada Xu Ya yang diam saja setelah mereka pulang dari penjara.

"Aku baik baik saja, aku hanya berpikir bagaimana orang orang ini bisa begitu kejam. Bagaimanapun mereka masih memiliki hubungan darah dengan Ayahku, terutama Paman ketiga tidak memiliki kemampuan namun Ayahku membantunya untuk duduk di posisi resmi walaupun tidak tinggi tetapi masih cukup terhormat. " Ucap Xu Ya tidak menyangka dengan hal ini.

"Tidak mengherankan juga, kamu tinggal di sebuah halaman dalam yang damai sehingga kamu tidak memahaminya. Namun, sesungguhnya kedua Paman mulai berasal dari selir. Tentu saja tidak bisa dianggap memiliki hubungan yang dekat dengan Ayahmu. " Balas Huo Xin cheng dengan realistis.

"Hm, Jenderal benar juga. Aku mungkin butuh beristirahat. Aku meminta maaf karena tidak bisa menemani Jenderal lebih lama, aku akan beristirahat lebih awal. " Ucap Xu Ya dengan lesu lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Wang Jiang bilang selain Kedua Pamannya dan Perdana Menteri Wang, masih ada satu orang lagi yang ingin melenyapkan Keluarga Xu hanya saja Wang Jiang sendiri tidak mengetahui orang ini hanya mengetahui status orang ini lebih tinggi dari Perdana Menteri Wang.

Xu Ya menganalisis kondisi ini, jika dia tidak salah maka orang ini haruslah orang yang berada di dalam Istana. Namun yang memiliki status sebesar ini bisa dihitung dengan jari, Yang Mulia tidak mungkin sementara itu hanya bisa memungkinkan Para Pangeran dan Istri Yang Mulia.

Kaisar sangat menyayangi Ibunya, Putri Hongling karena berasal dari Ibu yang sama. Xu Ya percaya bahwa Kaisar pasti tidak akan mengkhianati keluarganya. Tampaknya, untuk mengungkap kebenaran ini, dia memang harus tetap naik ke posisi yang lebih tinggi.

Xu Ya memutuskan untuk mengistirahatkan otaknya yang sudah bekerja keras seharian dan merasa sangat lelah seolah olah dunia ini sudah akan terbalik. Setelah beberapa saat, Xu Ya mendengarkan suara yang berisik dari luar kamarnya. Dia mengambil pedangnya dan berjalan keluar, hanya untuk melihat puluhan pembunuh bayaran yang sebelumnya mengejar dia dan Huo Xincheng.

Suara pertarungan antara pedang terdengar dengan nyaring namun Xu Ya merasa bahwa ada yang janggal, Huo Xincheng dan bawahan terpercaya nya ada disini dan ada lebih dari seratus orang prajurit. Kenapa para pembunuh bayaran ini sangat percaya diri untuk menyerang kemari.

Kecuali mereka memiliki tujuan lain, Xu Ya berpikir dengan cepat sebelum akhirnya jatuh kepada Wang Jiang yang masih ada di dalam penjara. Entah tujuan mereka kesini untuk menyelamatkan atau membungkam Wang Jiang.

Xu Ya melawan beberapa pembunuh ini dengan pedang pendeknya dan berusaha untuk mendekati penjara dengan cepat. Benar saja bahwa ketika dia tiba di penjara, penjaga penjara telah terbunuh dan ada empat pembunuh yang berdiri di sana menghadangnya.

Xu Ya melihat bahwa tahanan tempat Wang Jiang telah kosong dan menaikkan salah satu alisnya, dia bingung dengan hal ini. Namun keempat orang ini juga tampaknya merasa bingung.

"Jika kamu ingin hidup maka akan lebih baik jika kamu menyerahkan Wang Jiang !" Seru pembunuh itu.

"Bermimpi saja ! Bahkan jika aku mati, aku tidak akan menyerahkan Wang Jiang !" Balas Xu Ya dengan kesal. Melihat orang orang ini saja membuat darahnya mendidih, membayangkan bahwa orang orang ini adalah bagian dari orang orang yang membunuh keluarganya membuat jiwanya terbakar oleh api kemarahan dan kebencian di dalam dirinya membuatnya merasa lebih kuat dibandingkan dengan sebelumnya.

Xu Ya berdiri di sana dan menarik pedangnya sebelum akhirnya melesat ke depan dan membunuh keempatnya dengan sekali tebasan, bahkan ketika mereka mengalami hal ini mereka masih belum sempat untuk melakukan tindakan apapun.

Gerakan Xu Ya sangat cepat dan bersih, hampir tidak menyisakan celah bagi lawan untuk mengelak. Kemampuan ini dilatih secara pribadi oleh Huo Xincheng untuknya, mana mungkin sebuah gerakan yang jelek ?

Xu Ya berjalan kembali ke ruang utama dan menemukan bahwa para pembunuh telah dibersihkan lalu dia langsung mendekati Huo Xincheng yang tampak biasa saja.

"Aku tampaknya telah kalah selangkah dari Jenderal, tetap Jenderal adalah orang yang berpikiran hebat dan memiliki kemampuan memprediksi yang luar biasa. " Ucap Xu Ya memuji dengan tulus.

"Aku bukannya pertama kali menangani hal semacam ini. " Balas Huo Xincheng dengan tatapan acuh tak acuh.

Xu Ya yakin bahwa Wang Jiang pada saat ini disembunyikan oleh Huo Xincheng karena Huo Xincheng pasti bisa memperkirakan bahwa pembunyh ini akan tiba malam ini. Kemampuan semacam ini, Xu Ya mengaku kalah dari Huo Xincheng.

Seandainya dia melatihnya sekalipun, takutnya tidak akan bisa dikembangkan dalam waktu lima tahun.

"Kita akan segera kembali ke kamp membawa Wang Jiang, selain itu kita juga akan segera melaksanakan kegiatan pelatihan kita dan penilaian untuk melihat prajurit mana yang pantas untuk menjadi prajurit inti dari prajurit luar tahun ini. " Ucap Huo Xincheng.

"Jenderal, apakah aku bisa langsung diterima karena kinerja ku yang sangat baik kali ini ?" Tanya Xu Ya dengan antusias.

"Jika kamu memang benar benar hebat maka kamu tidak akan memerlukan bantuan ku untuk masuk ke dalam prajurit inti. Kamu perlu untuk membuktikan diri sendiri di hadapan banyak orang. " Jawab Huo Xincheng dingin.

"Baiklah, jika Jenderal mengatakan seperti itu maka aku merasa percaya diri dengan kemampuanku sendiri. Aku pasti akan bisa masuk ke dalam prajurit inti, dengan begitu maka aku juga tida akan dikirim kembali ke Istana bukan ? Jenderal kamu harus menepati janjimu jika aku berhasil masuk ke prajurit inti. Jika tidak maka aku akan membuat rumor bahwa Jenderal Guangxi yang terhormat suka mengingkari janji. "