Niat melamar sang kekasih malah dijebak, membuat Raymond seolah-olah menjadi seorang pembunuh. Rupanya dia telah dijadikan kambing hitam oleh sang kekasih dan selingkuhan kekasihnya.
Disaat Raymond akan segera mendapatkan hukuman mati, tiba-tiba sebuah sistem datang menyelamatkan hidupnya. Sehingga Raymond terpaksa harus mengganti identitasnya agar terlepas dari kejaran para polisi.
Raymond bertekad ingin membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Sehingga dia harus menjalankan misi dari sistem untuk menolong wanita-wanita cantik dengan membuka sebuah usaha jasa sebagai pria bayaran. Membuatnya menjadi pria yang tampan, kuat, kaya raya, dan dikelilingi oleh banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Raymond telah melakukan teleportasi, dia yang awalnya sedang berada di kantor, dalam sekejap kini pria itu telah berpindah tempat, sehingga kini sedang berdiri di tengah jalan raya untuk menghadang mobil yang dikendarai oleh Aceng, Ucok, dan Udin.
Bugh!
Dalam sekali pukulan, membuat bagian depan mobil tersebut menjadi penyok, dan mobil tersebut berhenti mendadak.
Ckiiittt...
Aceng, Ucok, dan Udin terlihat sangat ketakutan sakali, sampai mereka mengompol di celana. Bertemu kembali dengan Raymond adalah sesuatu hal yang sangat mengerikan bagi mereka.
[Ding!]
[Kekuatan teleportasi telah berhasil Tuan gunakan. Uang senilai 200.000.000 telah dikurangi secara otomatis untuk biaya pembelian kekuatan teleportasi.]
[Kemampuan teleportasi akan permanen jika Tuan telah berhasil meraih level tertentu.]
[Nama Asli: Raymond Sanjaya
Nama Samaran: Bara
Usia: 27 tahun
Tinggi Badan: 185 cm
Berat Badan: 70 kg
Ketampanan: 100
Pesona: 100
Kekuatan: 0
Kemampuan: 0
Senjata: 0
Keperkasaan: 100
Dana: 99.000.000.
Pemasukan Usaha Jasa: 110.000.000
Hutang: 1.000.000.000
Level: 0]
Raymond hanya bisa menghela nafas. Rupanya kekuatan teleportasi jauh lebih mahal dari perkiraannya. Dalam sekejap, dia bisa menghabiskan uang senilai 200 juga. Tapi dia lebih memilih pasrah saja, suka-suka sistem.
Dulu Raymond pikir ras terkuat di bumi adalah wanita. Tapi setelah bertemu dengan sistem, dia baru menyadari bahwa sistem lebih kuat dari wanita.
...****************...
"To-tolong maafkan kami. Jangan bunuh kami. Kami siap melakukan apapun yang kamu perintahkan, asalkan kamu mau melepaskan kami."
Aceng, Ucok, dan Udin bersimpuh di hadapan Raymond. Mereka memohon ampun kepada Raymond, agar Raymond tidak membunuh mereka.
Raymond tak langsung menjawab, dia sedang menutup hidung dengan tangan, tidak kuat dengan bau pesing yang tercium oleh hidungnya.
"Aku akan melepaskan kalian. Asalkan kalian mau memenuhi permintaan aku." Ucap Raymond dengan tangannya sambil menutup hidungnya.
...****************...
"Bagaimana, Rebecca? Apakah kamu setuju dengan pendapat saya?" Tanya Pak Hendrik kepada Rebecca.
Rebecca terlihat dilema. Karirnya memang sangat penting untuknya. Tapi bagi dia, harga diri juga sangat penting. Rasanya sangat tidak sudi jika sampai dia meminta bantuan kepada Bayu, demi menyelamatkan karirnya.
Rebecca pun menggelengkan kepalanya. "Aku memiliki masalah pribadi dengan dia, yang membuat hubungan kami harus putus. Aku tidak mungkin..."
Pak Hendrik memotong perkataan Rebecca, "Apa kamu tidak ingat, perjuangan kamu untuk bisa sampai ke tahap ini sangat tidak mudah? Perlu waktu selama lima tahun kamu bisa menjadi seorang artis terkenal. Dan sekarang kamu lebih memilih karir kamu hancur begitu saja?"
Rebecca pun terdiam. Dia menundukkan kepalanya. Dia menjadi teringat bagaimana perjuangan dia selama lima tahun ini, dia harus memulai karirnya berawal hanya sebagai pemeran figuran. Tapi karena aktingnya patut diperhitungkan, sehingga perlahan-lahan karirnya mulai bersinar.
Rebecca sangat tidak rela jika karirnya hancur begitu saja. Tapi dia juga lebih tidak rela jika dia harus mendapatkan bantuan dari mantan kekasihnya itu.
"Kalau kamu malu untuk meminta bantuan kepada mantan kekasihmu itu. Biar saya saja yang berbicara dengan Bayu." Ucap Pak Hendrik dengan penuh penekanan. Karena dia juga sebagai pemimpin agensi, dia harus bisa membuat citra agensinya tetap baik.
"Tapi Pak..."
Rebecca tidak meneruskan perkataannya ketika tiba-tiba ada seseorang masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia adalah managernya Rebecca, yaitu Victor.
"Maaf, Pak Hendrik. Ada kabar penting yang harus bapak ketahui." Ucap Victor.
Pak Hendra dan Rebecca mengerutkan keningnya, kabar sepenting apa sampai Victor tiba-tiba datang ke ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Victor pun segera berjalan dengan lenggok, kemudian dia menyalakan televisi yang ada di ruangan tersebut, sehingga mereka melihat ada video permintaan maaf yang tersebar di sosial media yang dilakukan oleh tiga orang pemuda yang hampir saja akan melecehkan Rebecca.
"Mereka kan orang yang hampir saja melecehkan aku?" Sewot Rebecca sambil menunjuk ke arah layar televisi.