NovelToon NovelToon
Cintaku Luar Biasa

Cintaku Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.

Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.

“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.

Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI

===
follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLB - Lagi ....

Kaisar masih memikirkan bagaimana nanti ketika pekerjaannya sudah beres lalu pulang ke Jakarta. Baginya tidak sulit membawa serta Rumi, tapi entah dengan gadis itu mau atau tidak. Mungkin mereka harus bicara serius untuk bahas masalah ini.

Hujan turun sejak sore, bahkan Rumi tidak membawa motornya ikut dengan Medi dan Kaisar. Makan malam pun hanya dengan mie rebus karena Rumi tidak mau berbecek-becek mencari makanan.

Setelah mencuci semua peralatan, Rumi siap tidur. Membayangkan malam ini ia akan tidur di ranjang dengan selimut tebal, apalagi cuaca semakin dingin karena turun hujan.

“Loh, bapak kok masih di situ sih?”

Ternyata Kaisar sudah menguasai ranjang dan bergelung dibawah bed cover.

“Memang kenapa?”

“Malam ini giliran saya tidur di ranjang dong, kesepakatannya ‘kan begitu. Kita bergantian, semalam saya sudah di sofa sekarang giliran bapak,” jelas Rumi. Menurutnya ketampanan Kaisar berkurang karena sifat lupanya.

“Kesepakatan kamu, bukan dari aku. Kamu yang buat dan aku tidak bilang oke. Kalau mau di sini ya udah naik aja sih, tutup pintunya dulu.” Kaisar menatap Rumi yang memakai kaos tangan panjang dan celana training, mirip para peserta squid game.

Jangankan tergoda untuk menyentuh, kalau semua  tertutup macam begitu. Jadi, Kaisar merasa tidak akan terjadi sesuatu dengan mereka. Rumi kembali menempatkan guling di tengah ranjang diantara mereka sebagai pembatas.

“Jangan melewati batas,” ujarnya dan Kaisar malah berdecak, padahal lebih baik gulingnya digunakan untuk dipeluk daripada sebagai pembatas.

Suara hujan masih terdengar seperti nyanyian pengantar tidur, Rumi sudah terlelap sedangkan Kaisar masih terjaga. Saat menoleh ternyata Rumi berbaring menghadap ke arahnya.

“Kamu cantik tanpa kaca mata dan gaya rambut kuno itu, kenapa malah menyembunyikan kecantikanmu,” ujarnya lirih. Bahkan tangan Kaisar terulur untuk menghalau helaian rambut di dahi Rumi dan menyelipkan ke belakang telinga.

Terbesit tanya apa penyebab gadis itu berada di kantor cabang yang dirinya pun enggan untuk datang. Padahal sebelumnya di cabang Surabaya. Kenapa pula kekasihnya berkhianat bahkan sampai menikah dengan sepupunya, mungkinkan karena Rumi tidak secantik sepupunya.

Mendadak ada ide konyol terbersit dalam pikirannya. Bisa saja dipicu oleh Reno yang meramaikan grup chat dengan mengirimkan foto sedang berada di club diapit dua wanita dengan pakaian seksi, membuat yang melihatnya merinding disko.

Kaisar menggeser tubuhnya bahkan menendang guling yang berakhir jatuh ke lantai. Perlahan wajah Kaisar mendekat dan mencium kening Rumi. Tidak ada pergerakan dan penolakan. Pandangannya turun menuju bibir yang terlihat menggoda, ingin sekali ia gigit apalagi kalau sedang mengoceh dan berdebat dengannya.

“Dia tidur, tidak akan tahu,” pikir Kaisar dan kembali mendekatkan wajahnya.

Kecup4n singkat dan cepat dia lakukan lalu tersenyum karena Rumi masih nyaman dengan dunia mimpinya. Bibir dingin dan lembut itu memang menggoda, niatnya hanya sekilas nyatanya Kaisar kembali mendekat. Kali ini bukan hanya kecup4n, tapi memagut pelan.

Ulah Kaisar terhenti karena Rumi mengerang, gegas ia menjauh dan memejamkan mata merasakan debaran jantungnya. Seperti melakukan kesalahan, dengan mencuri cium4n dengan Rumi.

“Tapi dia istriku, tidak ada yang salah dengan itu,” gumam Kaisar lalu kembali membuka matanya. “Hah, sepertinya aku harus tidur.” Ulahnya tadi membuat tubuhnya merespon, ada yang menggeliat di bawah sana dan membuatnya tersiksa semalaman.

Baru saja terpejam ia merasakan sesuatu menimpa kakinya. Ternyata kaki Rumi dan berikutnya tangan gadis itu memeluknya bahkan bagian depan tubuh Rumi terasa menempel di lengan Kaisar.

“Astaga, dia pikir aku guling dan itu … aish.”

Kaisar semakin tersiksa dengan ulah Rumi, apalagi lutut yang bergerak menyentuh sesuatu di pangkal pah4nya.

“Ru-mi.”

***

Kaisar membaca laporan yang diserahkan Rumi dan mendengarkan penjelasan Medi. Sudah beberapa hari setelah proyek X dirombak kebijakannya dan tidak ada masalah. Apalagi ancaman Kaisar dan keputusan perusahaan membuat takut para mandor yang berbuat curang.

Proyek lain sudah mulai berjalan, Kaisar juga sudah mendokumentasikan semua dan siap dia kirimkan pada Johan sebagai tiket untuk pulang.

“Mas Kaisar, kira-kira saya akan kena teguran dari pusat tidak?” tanya Medi di akhir diskusi mereka.

“Tergantung, kalau setelah evaluasi ternyata kesalahan ada juga pada Pak Medi ya pasti ada teguran. Paling parah dimutasi.”

“Jangan dong Mas, kalau dimutasi bagaimana nasib keluarga saya.”

Kaisar diam saja mendengarkan keluhan dan rengekan Medi. Dia lebih tertarik untuk membahas hal lainnya, yaitu Rumi. Kebetulan gadis itu sudah keluar dari ruangannya.

“Pak Medi ada yang mau saya tanyakan,” cetus Kaisar.

“Iya Mas, tanya saja. Saya siap menjawab.”

“Rumi, kenapa dia bisa tersesat sampai ke sini?”

Medi mendengus mendengar kata tersesat seakan tempatnya sekarang adalah hutan antah berantah.

“Yang saya tahu karena permintaan Rumi sendiri. Sempat menghubungi cabang Surabaya dan pihak di sana menyampaikan memang permintaan Rumi bukan karena melakukan kesalahan lalu dimutasi ke sini. Jujur saya sempat berpikir kalau dia tidak bisa kerja, nyatanya cukup bisa diandalkan.”

“Apa alasan Rumi minta mutasi ke sini? Padahal bisa saja dia pengajuan mutasi ke cabang lain, Jakarta misalnya,” tutur Kaisar lagi.

“Kalau itu saya tidak tahu.”

Sepertinya Kaisar akan mencari tahu lebih dalam mengenai Rumi, meski merasa aneh kenapa pula dia terlalu kepo dengan kehidupan RUmi. Apa mungkin penasarannya muncul karena perasaan. Entahlah. 

Seperti biasa Rumi pulang sendiri dengan motornya, Kaisar diantar oleh supir. Karena weekend, jalanan agak ramai. Ternyata banyak anak muda menuju tempat hiburan dan pasar malam saat akhir pekan.

Membayangkan ulahnya tiap malam selalu mencium Rumi diam-diam seperti pencuri. Entah akan semarah apa gadis itu kalau tahu ulahnya.

“Kapan ya bisa dapat lebih dari bibir,” batin Kaisar.

Sampai rumah ia terkejut mendapati Rumi di sofa sedang terisak.

“Kamu kenapa?” tanyanya langsung ikut duduk di samping gadis itu.

“Nasib saya gimana pak?”

“Nasib kamu, memang ada apa dengan nasib kamu?” Kaisar balik tanya karena tidak tahu maksud dari kegundahan yang  Rumi rasakan sampai menangis.

“Tujuan bapak kesini karena ada masalah dan sekarang masalahnya hampir selesai. Nggak mungkin bapak terus-terusan di sini. Lalu nasib saya gimana?” tanya Rumi lalu mengusap wajahnya dari air mata. “Tadi ada yang antar ini,” ujarnya lagi menunjukan dua buah buku nikah. Tentu saja buku nikah mereka.

Kaisar menerima buku nikah tersebut, tidak heran kalau akhirnya pernikahan mereka didaftarkan ternyata secepat itu. Dua hari setelah mereka dinikahkan secara agama, Medi meminta pas foto perintah dari Prapto untuk syarat pendaftaran pernikahan.

“Ya kamu ikut saya ke Jakarta, gitu aja kok repot.”

“Hah! Serius saya boleh ikut ke Jakarta?" tanya Rumi lagi.

“Iya, Rumi, iya,” sahut Kaisar lalu meraih kacamata Rumi dan melepaskannya. Tangannya juga meraih ikat rambut dan membiarkan surai hitam itu tergerai tidak lupa mengacak poni yang seperti pagar. “Nah, begini ‘kan enak dilihat. Kalau di rumah jangan nyamar jadi betty la fea, geli gue.”

Rumi cemberut sedangkan Kaisar malah tergelak.

“Nggak usah mancing, mau gue cium lagi?”

“Lagi? Memang pernah gitu?”

Kaisar salah tingkah dan langsung beranjak. “Mandi ah!”

“Pak!”

 \=\=\=\=\=

Author : Kai, rasain loh

Kaisar : makanya bikin kita lope lope dong

1
Siti Dede
Jadi inget Dara & Sultan
CintaAfya
sabar Kai cuma seminggu aja..
rmhtangga Ardi semakin hari semakin berantakan.. Mela tu istri gk sedar diri
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
Gatot ya kasihaaaann 🤣🤣🤣🤣🤣
Iccha Risa
kesabaranmu teruji kembali mas Kaisar wkwkwk
Purnama Pasedu
mela lebay
Dewi kunti
awas keselek kulite
Mrs.Riozelino Fernandez
wow... ya bosan la klo gini terus kelakuan si Mela...😒
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
gagal total...sabar ya Kai...
Vita
q d belakang author dech
klo ardi yg demo q yg maju
klo kaisar yg demo q ikut othor makan kuaci smbil liat kaisar ngomel kagak jelas smp klimpungan mikirin tu pedang 🤣🤣🤣
Farida Razigi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Farida Razigi
Semoga berkah kaisai
Farida Razigi
Assalamualaikum thor salam kenal ya...aq ngikuti Ig km thor...
Siti Dede
Laaah kenapa aku baru tahu agda karya barumu thooor
aliifa afida
lanjut thor
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
sabar ya Kai mungkin Mak otor masih belum seratus persen merestui mu jadi kamu harus berusaha lebih keras lagi untuk mengambil hati Mak otor 🤣🤣🤣🤣
Eva Karmita
mulai dah si Mela ganjen lupa tu perut udah kayak bola kaki , masih aja gatel so" kecantikan jadi orang 😏😏
Eva Karmita
Rumi sayang ngk tuuuuuhhhh...👻🙈😂😂😂😂😂😍
Dewi kunti
sakne kaisar, author edan 😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!