Pesona Mama Mertua Muda 2 : Isvara & Javas

"Yon, tolong cari bayi Dita katanya di rumah sakit. Tolong kamu urusin semua kebutuhannya, jika aku nggak selamat gue titip bayi Dita. Karena Dita cuma minta tolong gue jagain anaknya, sedangkan keadaan gue sekarang kayak gini," pinta Isvara sebelum akhirnya tidak sadarkan diri. Isvara sudah terlalu lelah menahan rasa sakitnya, jadi ketika sampai rumah sakit ia tidak bisa menahan dirinya lagi dan langsung pingsan seketika.

Dita memang baru melahirkan beberapa hari lalu, dan bayinya masih berada di rumah sakit karena terlahir prematur. Karena tau dirinya terkena HIV, wanita itu langsung tidak punya semangat hidup.

Dita tidak benar-benar melupakan bayinya, karena itu Dita menitipkan bayinya pada Isvara. Isvara juga tidak tahu mengapa Dita begitu yakin dan percaya padanya sampai menitipkan bayinya. Padahal Isvara bagi Dita adalah orang asing, mereka hanya kenal tetapi tidak terlalu dekat.

Saat menunggu Isvara ditangani oleh dokter, Dion menyuruh Awan dan anak buahnya menelpon polisi agar polisi segera tahu kecelakaan yang dialami oleh Dita. Namun, semua orang akan menyangka yang menjadi korban adalah Isvara.

Dion mendapatkan laporan bahwa polisi sudah yakin bahwa korbannya adalah Isvara setelah diselidiki dan banyak bukti seperti tanda pengenal Isvara serta barang-barang Isvara yang tadi sengaja Dita ambil memang untuk hal ini. Dita sudah memperkirakan hal itu sebelumnya, padahal Dita juga memikirkannya semua rencananya secara dadakan. Karena wanita itu juga tidak tahu akan ada kejadian yang menimpa Isvara.

Karena tidak mau sampai Isvara ketahuan masih hidup oleh orang-orang apalagi pihak kepolisian, Dion langsung memindahkan Isvara ke rumah sakit luar negri menggunakan heli milik keluarganya. Ternyata Dion benar-benar sangat kaya raya.

Semua berjalan lancar sesuai apa yang Dion mau, Leony juga sudah melaporkan Ineisha ke polisi dengan memberikan bukti video yang ia punya. Polisi langsung bergerak cepat ke rumah keluarga Bimantara untuk memberitahu mengenai Isvara yang kecelakaan dan meninggal dunia, dan juga untuk menangkap Ineisha.

Menurut anak buah Dion, Ineisha memang sudah pulang ke rumah. Jadi pas sekali saat polisi datang bisa langsung menangkap Ineisha dan membawanya ke kantor polisi, Ineisha tentu tidak bisa kabur dari polisi karena ia tidak menyangka akan ditangkap polisi. Wanita itu merasa bahwa kejahatannya tidak akan bisa ketahuan oleh polisi, tetapi ternyata ia salah sampai akhirnya ia dibawa paksa oleh polisi.

Di rumah sakit, keluarga Javas dan Javas sendiri datang untuk mengidentifikasi mayat yang diduga Isvara. Karena mayat Dita memakai cincin kawin Isvara, Javas langsung mengenali cincin itu dan mengira bahwa mayat itu benar-benar mayat Isvara padahal bukan. Selain cincin postur tubuh dan rambut Dita ternyata sangat mirip dengan Isvara, mungkin memang sudah dibuat seperti itu oleh tuhan karena takdir Dita dan Isvara seperti ini.

Dokter yang mengautopsi mayat itu jelas tahu bahwa itu bukan mayat Isvara, karena tidak ada bekas luka tembakan diperut mayat itu sedangkan Isvara 'kan terkena tembakan di perutnya sesuai dengan video yang Leony perlihatkan. Namun, lagi-lagi Dion membungkam dokter dan perawat yang bertugas mengautopsi. Jadi yang tahu mayat itu memang bukan Isvara tentu saja hanya Dion dan Leony selain dokter yang bertugas melakukan autopsi.

Lagi-lagi semuanya seperti tengah berpihak pada Dion, rumah sakit tempat diautopsi-nya mayat yang diduga Isvara adalah rumah sakit Om Dion. Jadi Dion bisa melakukan sesukanya, dan hal ini jelas tidak boleh ditiru oleh siapapun karena memang tidak boleh.

Memang benar rumah sakit itu juga rumah sakit tempat Isvara dirawat tadi, sebelum akhirnya Dion bergerak cepat untuk memindahkan Isvara ke rumah sakit luar negri.

Leony juga tidak lupa mengirimkan video bukti kejahatan Ineisha pada Chio, agar Chio dan keluarganya tahu kejahatan yang Ineisha lakukan pada Isvara. Hal itu sudah dilakukan sejak tadi, sebelum Chio dan keluarganya sampai di rumah sakit.

Javas dan keluarganya langsung mengurus pemakaman Isvara, padahal yang meninggal bukanlah Isvara. Dion diam saja membiarkan Javas melakukan itu semua.

Sampai saat pemakaman, Dion berakting sedih karena kehilangan Isvara. Tidak lupa pria itu marah-marah pada kedua orang tua Isvara, menyalahkan mereka atas perilaku buruk Ineisha karena didikan pasangan suami istri itu.

Saat itu juga, Darius terkena serangan jantung. Dion dengan malas membantu membawa Darius ke mobil. Namun, Dion tidak ingin mengantarkan Darius dan Rieta ke rumah sakit.

Dion malah mengajak kedua sahabatnya ke apartemennya, walau awalnya mereka tidak mau karena mereka sedang merasa sangat sedih karena kehilangan Isvara. Friska dan Amara memang tidak tahu apapun tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Isvara, Dion langsung menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu. Kedua gadis itu merasa bahagia mendengar Isvara ternyata tidak meninggal dunia, mendengar kabar sahabatnya meninggal dunia jelas sangat mengagetkan bagi mereka berdua. Bahkan mata keduanya sampai sembab karena telah menangisi Isvara.

"Kayaknya emang lebih baik Isvara pergi jauh dari orang-orang jahat itu, Isvara juga memulai kehidupan baru di tempat baru," kata Amara.

"Iya, karena Isvara berhak bahagia. Biarkan ia mencari kebahagiaannya sendiri, tetapi harus jauh dari orang-orang yang selama ini ada di hidupnya. Kecuali kita berdua tentunya, kita bertiga deh," ujar Friska.

***

Selama beberapa minggu Isvara tidak sadarkan diri setelah dioperasi untuk mengeluarkan peluru yang ada diperutnya, sekarang Isvara akhirnya bisa sadarkan diri.

Ketiga sahabat Isvara ditambah dengan Leony sangat senang melihat Isvara bisa sadarkan diri, sedangkan Isvara juga senang bisa selamat dari maut. Atas apa yang terjadi pada Isvara tentu tidak bisa dianggap remeh, jika Dion telat sedikit saja Isvara bisa benar-benar tiada.

Berkat dokter-dokter hebat yang merawat Isvara dengan baik, Isvara juga bisa sadarkan diri. Jika tidak ada mereka juga, jelas tidak akan ada sebuah keajaiban yang bisa membuat Isvara sembuh tanpa dirawat oleh dokter.

"Yon, lo nggak lupa' kan sama permintaan gue?" tanya Isvara yang baru sadarkan diri, ketika baru sadar Isvara malah teringat dengan bayi Dita yang ia minta carikan pada Dion.

"Lo itu baru sadar, Isvara. Kenapa lo langsung nanyain bayi orang sih, aneh tau nggak sih lo," ujar Dion gemas.

"Tinggal jawab aja susah banget lo, Yon. Bayi itu dititipin sama Dita sama gue, gue udah janji sama diri gue sendiri kalau gue selamat gue bakalan ngerawat dan menyayangi bayi itu seperti anak kandung gue sendiri," ujar Isvara dengan tegas.

"Iya, gue jawab. Lo tenang aja, bayi itu udah ada di apartemen gue dijagain sama babysitter yang gue sewa. Di sana juga ada Awan sama anak buah gue yang lainnya buat jagain bayi itu," jawab Dion akhirnya. Mendengar hal itu, Isvara langsung tersenyum senang.

"Terus kapan gue bisa ketemu sama anak gue, Yon?" tanya Isvara dengan penuh harap.