NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Seranjang

Caca kembali dengan wajah yang masih bersemu. Sungguh dia malu saat ini. Terlebih Alden menatapnya sambil tersenyum senyum.

"Jadi gimana?" Tanya Alden saat Caca sudah kembali duduk nyaman dikursi sampinya.

"Gimana apa?" Caca balik bertanya.

Huh

Lagi lagi Alden harus bisa bersabar menghadapi istri yang ternyata sangat berbanding terbalik dengan almarhumah istrinya dulu.

"Jadi, mau pulang atau nginap dulu di hotel malam ini?"

"Terserah."

"Oh Tuhan, akhirnya kata keramat itu keluar juga." pikir Alden.

"Kalau gitu kita nginap saja, ya."

"Besok aku harus masuk kerja." Sahutnya ketus.

"Jadi kita pulang."

"Katanya kamu capek nyetir."

"Terus gimana dong?"

"Ya terserah. Aku sih ikut aja." sahutnya dengan kata terserahnya itu.

Alden terdiam. Dia jadi serba salah saat ini. Dia tahu Caca ingin pulang. Tapi, dia benar benar lelah. Khawatirnya ngantuk dijalan dan tentu saja membahayakan keselamatan.

Melihat Alden tampak kesal, Caca pun merasa tidak enak hati.

"Hanya ini caraku untuk membuat kamu kesal Alden. Aku akan terus memancing amarahmu dan membuat kamu tidak tahan bersamaku. Lalu, kamu menceraikan aku." Pikirnya.

Dan pada akhirnya Alden memilih untuk pulang. Mobilnya melaju meninggalkan area hotel. Membiarkan kamar yang sudah dibayarnya hangus begitu saja.

Sepanjang perjalanan, mereka hanya saling diam. Tapi, dalam diam itu Caca menahan rasa sakit akibat baru kedatangan tamu.

"Kenapa sakit lagi sih. Padahal dua bulan terakhir sudah tidak sakit lagi saat datang bulan." Gumamnya dalam hati.

Tangannya perlahan mengelus bagian perut bawahnya. Keringat dingin mulai terlihat di keningnya bahkan jilbabnya yang nempel di jidatnya itu sudah basah oleh keringat.

Alden menyadari itu. Dia memperlambat laju mobil, dan perlahan menepi.

"Kamu kenapa, Ca?"

Dia bertanya saat mobil sudah berhenti di pinggir jalan.

"Perutku sakit.." Jawabnya karena memang tidak kuat menahan rasa sakitnya.

"Kamu lapar?"

Caca menggeleng. Dan Alden pun langsung paham. Khalisa juga pernah beberapa kali mengalami sakit perut saat hari pertama datang bulan.

"Bentar ya.."

Mobil kembali melaju, untungnya ada hotel tidak jauh dari tempat mereka saat ini. Segera saja Alden menuju hotel itu.

Begitu tiba di depan hotel yang hanya terdiri dari empat lantai itu, Alden langsung turun dari mobil. Dia memesan satu kamar dengan dua tempat tidur. Setelah memesan, Alden kembali ke mobil untuk menjemput Caca.

"Ca, maafkan aku." Ucapnya yang langsung menggendong Caca ala bridal style.

Caca yang merasa sangat kesakitan pun tidak sempat untuk protes. Dia malah tampak nyaman melingkarkan kedua tangannya di leher Alden dan merebahkan kepalanya di bawah leher Alden.

Saat tiba di kamar, dengan sangat hati hati Alden membaringkan Caca.

"Tunggu sebentar ya, Ca."

Di tampak sangat sibuk, masuk kekamar mandi mengambil handuk kecil yang tersedia di sana. Dibasahinya handuk itu dengan air hangat dari shower. Lalu diperahnya dan kembali menemui Caca.

"Kamu bisa mengompres perutmu dengan handuk hangat ini, Ca."

Caca mengambil alih handuk itu. Lalu tanpa memikirkan apapun, dia menyingkap bajunya untuk meletakkan handuk itu diatas kulit perutnya.

Alden langsung membalikkan badan saat Caca melakukan gerakan tak terduga itu.

"Masih sangat sakit.." rengeknya dengan suara yang malah membuat Alden merinding.

"Apa yang bisa aku bantu?" Tanya Alden dengan masih membelakangi Caca.

Tidak ada jawaban, Caca sudah tertidur rupanya. Alden tersenyum geli melihat betapa cepatnya Caca tertidur padahal baru saja merengek kesakitan.

"Selamat malam, Caca."

Alden menyelimuti tubuh Caca. Lalu, dia pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.

...🍂🍂🍂...

Matahari pagi mengusik tidur Caca. Dia merasa cahaya itu membuat matanya sakit meski masih terpejam pun buru buru membuka matanya dan beranjak dari pantulan cahaya itu.

"Dimana ini?" Gumamnya.

Matanya mulai menelisik setiap sudut ruangan. Tidak ada siapapun disana. Hanya dirinya sendiri. Sementara ranjang yang satunya tanpak rapi seperti tidak berpenghuni.

Matanya melotot, disentuhnya kepalanya yang tidak tertutup jilbab lagi. Ya, jilbab pasminanya itu tergeletak begitu saja di lantai.

"Apa yang terjadi?!"

Caca memeriksa tubuhnya yang berbalut selimut tebal. Rupanya dia masih berpakaian utuh. Hanya jilbabnya saja yang terlepas.

Huh

Helaan napas lega terdengar dari mulut Caca. Tapi, sedetik kemudian dia baru sadar apa yang terjadi dan dimana dia saat ini.

"Dimana dia?!"

Caca bangkit dari tempat tidur. Segera memakai kembali jilbabnya.

"Kamu sudah bangun!" Seru Alden yang datang membawa seporsi salad.

"Kenapa kita masih disini? Kamu bilang habis subuh kita pulang." Rutuk Caca.

"Ya gimana mau pulang. Kamu nggak ngizinin aku bangun. Aku sampai hampir kesiangan sholat subuh gara gara kamu."

"Apa maksud kamu? Kenapa gara gara aku.."

Tiba tiba saja rekaman kejadian tadi malam sampai tadi subuh berputar diingatannya.

Jadi, tadi malam setelah Alden selesai bersih bersih, Caca merengek terus, dia kesakitan.

"Ca, aku harus bagaimana. Apa yang bisa aku bantu?" tanya Alden.

Caca meraih tangan Alden, di bawanya tangan itu menyentuh permukaan perutnya.

"Ca, apa yang kamu lakukan.." protes Alden hendak menjauhkan tangannya.

"Lakukan gerakan memutar seperti ini." Caca memutar mutarkan telapak tangan Alden di atas permukaan perutnya.

"Mmm, nyaman. Rasa sakitnya berkurang." Ucap Caca yang kembali tidur.

Alden melakukan itu hampir semalaman. Saat dia berhenti, Caca akan merengek kesakitan lagi. Mau tidak mau pada akhirnya Alden terus melakukan itu dan dia pun merebahkan dirinya diranjang yang sama dengan Caca.

Kemudian, saat azan subuh berkumandang dengan perlahan Alden berusaha mengangkat tangannya dari perut Caca. Namun usahanya gagal. Caca malah memeluk Alden erat seakan yang dipeluknya itu adalah guling.

"Panas.." Rengek Caca sambil melepas jilbabnya dan melempar sembarangan.

Alden hanya bisa diam saja menahan diri untuk tidak bergerak. Sebab kalau dia bergerak, mungkin akan ada sesuatu yang bangun dari dirinya.

Caca bahkan sampai mengeretkan pelukannya pada Alden. Wajah Caca dia benamkan tepat diceruk leher Aden. Tangannya melingkar di punggung Alden dan kakinya melingkar di membelit kedua kaki Alden.

Mata Caca membola mengingat semua kejadian memalukan itu. Dia tertunduk malu menatap lantai sambil merutuki kecerobohannya didalam hatinya.

"Nih makan dulu saladnya. Setelah itu kita pulang."

Alden meletakkan salad buah itu di meja samping ranjang. Sedangkan Caca duduk diranjang dengan kaki menjuntai kelantai serta kepala tertunduk lemah.

"Memalukan. Apa yang sudah aku lakukan. Kenapa aku malah... hiksss. Umi, aku malu." Ucapnya dalam hati.

1
Rika Fitria
Luar biasa
Rika Fitria
Lumayan
Mary70
Luar biasa
andalan servindo
ok ceritanya. dan tdk terlalu berbelit2 . sukses ya..
Sulainiothman Sulainiothman
Luar biasa
N@r@
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Oely Duma
jahat itu adalah saat berhasil menebar kebencian disekelilingnya...lisa jahat sampai akhir...ceritanya horor
Oely Duma
mamanya lisa yg jahat ya? menikahkan lisa lebih dulu, nyerobot jodoh caca .. krn orang kayah
sherly
Caca nih sok2 an lg hamil malah ngeyel mau menyadarkan si Dinda, skrg didorong gt gimana kondisi anakmu
Khairunnisa Zf india best of the best
Luar biasa
sherly
wah nyari masalah kamu...
Fawaz Al ashy
papa yg hebat
Fawaz Al ashy
biar tin tu si Alden goblok tak percaya dengan pasangan nya yg ada malah hancur lagi hubungan kalian /Awkward/
Fawaz Al ashy
abang cayang /Facepalm//Facepalm/
irma hidayat
up nya selalu ditunggu thor
sherly
pencemburu plus cengeng hehehhehe
sherly
heran banget Ama sikap kamu Alden padahal Dah saling terbuka tentang cinta mas lalu yg sama2 dipendam tp msh aja kau ragukan cintanya sicaca...
sherly
Alden emang laki plin plan... cuekin aja Caca biarin aja dia puyeng sendiri
sherly
zikri yg baik hati..
sherly
sungguh kasian menjadi seorang Caca, ngk pernah menyakiti tp menjadi org yg paling dibenciiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!