NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tinggal satu rumah.

Dua minggu sudah setelah acara lamaran tempo hari tiba lah hari pernikahan aku dengan Renaldi. Pagi ini aku sudah di dandani seperti putri. Di luar sana acara penyambutan pengantin pria sedang berlangsung dan aku menunggu di sebuah ruangan setelah selesai didandani.

"Saya Terima nikah dan kawinnya.............. " ucap Renaldi dengan lancar.

"Bagaimana saksi sah? " tanya penghulu lalu semua orang menjawab "Sah".

" Alhamdulilah " ucap sang penghulu lalu berdoa dan sekarang aku resmi jadi istri dari seorang Renaldi Wijaya.

"Ayo waktunya pengantin wanita keluar" beritahu Dira yang datang menghampiri ku.

Aku pun berdiri lalu Dira dan Naira menuntun aku keluar membuat semua orang melihat ke arahku dan aku hanya bisa nunduk karena malu. Aku duduk di samping Renaldi lalu penghulu mulai menyelesaikan tugasnya. Setelah selesai barulah aku naik ke atas pelaminan dan semua para tamu mulai memberikan selamat. Aku. masih tidak percaya bisa sampai di hari ini karena aku pikir Renaldi akan membatalkan semuanya namun aku salah.

Tepat pukul jam tiga sore acara selesai dan aku langsung masuk kamar karena rasanya capek banget jadi ratu seharian karena harus menyalami banyak tamu. Selesai membongkar semua hiasan dan aksesoris aku langsung masuk kamar mandi untuk mandi agar nanti saat aku istirahat tubuhku sudah bersih.

Namun saat aku akan memakai baju aku lupa tidak membawanya ke dalam kamar mandi. Akhirnya aku mengintip dari pintu apa di kamar ada Renaldi namun beruntungnya dia tidak ada jadi aku bisa langsung keluar. Namun baru saja aku berapa langkah tiba-tiba pintu terbuka dan Renaldi masuk membuat aku kaget.

"Abang kenapa langsung masuk gitu aja? " tanya ku.

"Lah ini kamar gue jadi gue bebas masuk kapan aja" balas Renaldi tanpa merasa canggung dengan keadaanku yang hanya memakai handuk.

"Abang bisa keluar dulu gak? " tanya ku.

"Ngapain? " tanya nya.

"Aku mau ambil baju" jawab ku.

Namun Renaldi hanya tersenyum simpul lalu membalas ucapan ku.

"Gue gak nafsu lihat tubuh lo" ucap nya dingin membuat hatiku sakit.

Aku terdiam menatapnya tajam lalu aku segera mengambil baju dan masuk. kembali ke kamar mandi untuk memakai baju. Di dalam kamar mandi aku tidak. langsung memakai baju melainkan menangis sampai puas karena aku merasa sakit hati saat Renaldi berkata seperti itu seolah-olah aku ini kotor untuk di sentuh. Setelah puas aku keluar dan aku tidak melihat Renaldi di dalam kamar entah pergi kemana. Akhirnya aku menunggu dia kembali namun sampai malam dia gak kembali hingga akhirnya aku putuskan untuk tidur bahkan aku melewatkan makan malam.

Pagi saat aku bangun aku melihat Renaldi tidur di sopa dan aku hanya tersenyum menertawakan nasib ku yang harus menikah dengan pria yang jelas-jelas membenciku. Aku pun turun dari tempat tidur dan masuk kamar mandi. Setelah selesai aku keluar kamar untuk sarapan, aku tidak membangunkan Renaldi.

"Sayang kok sendiri? " tanya mama saat kami bertemu di bawah untuk sarapan.

"Masih tidur ma" jawab ku singkat.

"Anak itu kebiasaan kalau tidur gak tau waktu" omel mamanya Renaldi yang mendengar pembicaraan ku dengan mama.

"Mungkin dia capek mbak" ujar mama pada mamanya Renaldi.

Aku pun langsung membawa makanan ke meja dan di ikuti mama.

"Kamu kenapa gak bangunkan dia? " tanya mama.

"Kasian ma, sepertinya bang Renaldi tidurnya malam" jawab ku tidka sepenuhnya berbohong.

"Ya sudah nanti kamu bawakan sarapannya ke kamar" titah mama dan aku hanya mengangguk saja.

Namun tak lama Renaldi datang dan langsung sarapan tanpa menyapa ku. Aku pun cuek saja karena saat ini hatiku masih sakit dan nanti saat di kamar aku ingin bicara sama dia. Selesai makan aku kembali ke kamar untuk membereskan barang ku karena siang ini kami semua keluar dari hotel ini. Saat aku sedang memasukan baju tiba-tiba Renaldi masuk dan dia langsung duduk di sopa yang ada di kamar ini. Aku mendekatinya dan duduk di depannya di tepi tempat tidur.

"Aku ingin bicara" ucapku.

Renaldi hanya melirik saja membuat aku geram.

"Tujuan abang menikah dengan aku apa? " tanya ku.

"Hanya mengikuti kemauan orang tua" jawabnya dingin.

"Oh, berati tujuan kita sama, maka dari itu mulai sekarang aku minta sama abang jangan ikut campur urusan pribadiku" ucapku membuat Renaldi menatapku.

"Gue gak bisa, gue harus awasi lo agar lo tidak berbuat macam-macam dan membuat gue kena masalah"balasnya.

" Aku bukan anak kecil yang perlu abang awasi"balas ku.

Aku pun langsung pergi dan mengambil koperku lalu hendak ke luar kamar namun tiba-tiba Renaldi berkata "mau kemana?, lo. lupa jika mulai hari ini lo jadi istri gue dan lo harus tinggal di rumah orang tua gue".

Aku langsung terdiam karena apa yang dia ucapkan benar juga.

" Aku tunggu di lobby"ucapku lalu keluar.

Namun saat aku sedang menunggu tiba-tiba mamanya Renaldi menghampiriku dan duduk di sampingku.

"Ada apa ma? " tanya ku karena sepertinya mama Tania ada yang ingin di bicarakan.

"Mama cuman mau minta sama kamu dan bekerja sama dengan mama untuk membuat Renaldi menyukai kamu dan mencintai kamu karena mama bisa melihat jika Renaldi membencimu" ucap mama membuat aku terkejut karena aku pikir dia tidak tahu yang terjadi di antara kami.

"Mama tau kalian semalam ributkan, mama harap kamu bisa bersabar dan berniat buat taklukan hati Renaldi agar dia jatuh cinta sama kamu" ujarnya membuat aku bingung.

"Mama mohon sayang" mohon mama hingga akhirnya aku mengangguk menyetujui permintaan nya.

Tak lama Renaldi datang dan aku langsung mengikutinya ke parkiran untuk pulang bareng dia. Lagi dan lagi selama di jalan kami tidak bicara dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Aku memikirkan cara agar Renaldi sering memperhatikan ku.

Sebenarnya sulit untuk menaklukan hati pria seperti Renaldi karena hatinya sangat keras. Tibanya di rumah aku langsung turun dan aku di sambut oleh pembantu rumah ini dan menunjukan kamar yang akan aku tempati namun ternyata ini bukan kamar Renaldi karena mama Tania sudah menyiapkan kamar buat kami yang lebih besar.

"Makasih ya bi" ucapku pada asisten rumah ini.

Rumah Renaldi hampir sama seperti rumah oma yang besar karena banyak penghuninya.

"Gue bakal pulang malam jadi lo gak harus nunggu gue" ucap Renaldi dan aku hanya mengangguk karena aku masih kesal sama dia.

Akhirnya aku bisa tiduran tanpa ada orang jadi aku bebas. Namun aku baru ingat jika barang ku belum aku bawa semua.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!