Shofiyah yang memiliki kekasih yang mapan dan baik akhirnya berjodoh dengan lelaki sederhana bernama Ahmad pilihan ayahnya, lika liku pernikahan yang dia alami menjadikan perjalanan rumah tangganya kian kuat dan bisa tetap langgeng hingga tua dan memliki 7 orang anak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah masa lalu Shofiyah 3
Setelah kami makan bersama kami pun kembali ke kelas masing-masing untuk pelajaran selanjutnya. Kami semua pulang 14.30 siang setiap hari sedangkan yang ikut les mereka akan sampai sore jam 4/5 begitupun dengan yang ekskul disekolah terutama anggota OSIS. Setelah pelajaran selesai kami pun berhamburan pulang berbeda dengan ku yang masuk ke ruang ekskul. Untuk istirahat sambil menunggu kak Gibran pulang karena kebetulan aku tidak ada jadwal ekskul..
Aku kemudian tertidur lelap sampai tidak sadar jika ada orang disampingku. Kak Gibran membelai kepalaku untuk membangunkanku. Fi... Fi... Bangun yuk ini sudah waktunya pulang nanti kamu dicariin sama nenekmu..
"Ah iya, aku ketiduran maaf ya kak!!" . Ucapku dengan tidak enak apalagi dengan muka bantalku ini.
"Tidak apa santai saja, kelihatannya kamu cape banget!! ". Ucapnya mengelus kepalaku.
"Iya kak sedikit soalnya semalam kurang tidur aja karena banyak laporan yang harus dibuat dan tugasku juga lagi padat makanya agak kurang tidurnya".. Dengan muka bantal ku ini menatapnya dengan sendu setengah mengantuk..
Kak Gibran mengulum senyumnya kepadaku.. "Ya udah kita pulang saja ya.. Betulin nyawanya dulu baru kita pulang!!"..perintahnya tapi tetap mengelus kepalaku
Aku mengangguk tapi tak beranjak menikmati elusan di kepalaku." Kak..?? Panggilan.
"Mmm". Kak Gibran berdehem menjawab panggilanku
"Gimana aku mau bangun kalau kakak membelai kepalaku begini, yang ada aku tambah ngantuk!!". ucapku dengan cemberut...
"Ulu.. Ulu... Lucunya, jangan cemberut!!". Dia mencubit pipiku.. Sambil tertawa ringan..
"Ya udah kan yuk kita pulang..!!. Anaknya lagi.
Dia mengambil tangan dan tasku. Menggandengnya dibagian depan lalu menggenggam tanganku sambil berjalan beriringan keluar sekolah menuju parkiran motor. Sebelumnya kak Gibran sudah mengambil keperluan jualan ku yang sudah habis..
Siapa coba yang tidak meleleh denga sikapnya yang seperti ini..
"Kak??". Panggil ku lagi menghentikan langkahnya
"Mmm... Kenapa??". Dia berbalik memandangku..
"Kita ini apa?? Aku takut orang salah paham kedekatan kita. Bahkan semua orang menganggap aku ini pacar kakak. Walau aku masih kecil aku tau yang mereka bicarakan!!". Ucapku sendu
"Memang kamu keberatan dengan sikapku kepadamu??". Tanya dengan mengangkat sebelah alisnya.
Aku menggelengkan kepalaku.. "Aku sangat nyaman kak!! ". Ucapku dengan malu.
"Ya sudah tidak usah ngambil pusing omongan orang, lagian bagiku kamu memang pacarku.. Apa kamu keberatan???
"Ha...!!! Aku langsung berhenti.. Kak???
Huft.. "Aku memang menganggapmu pacarku Fi.. Aku ingin meresmikan nya denganmu, hanya saja aku takut kamu menolak ku dan malah menjauhiku jika aku mengatakan semuanya makanya aku ingin seperti ini saja!! ". Ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa bisa kak??, kenapa kakak suka dengan perempuan tomboy sepertiku?? ".
"Ya mana aku tau Fi.. Perasaan itu datang gitu aja.. Tanpa diundang. Lagian cuma kamu gadis yang bisa membuatku seperti ini dan ini juga yang pertama untukku. Setiap kali aku bersamamu aku sangat nyaman aku bisa menjadi diriku sendiri, dan yang paling penting aku selalu tak bisa jauh darimu.. Mau kan jadi pacar aku..??
"Kak!!". Protes ku. Bisa-bisanya menembak dengan cara tidak romantis begini.
"Please??". Ucapnya dengan wajah memelas.
Melihat wajahnya yang seperti itu, aku jadi tidak tega maka Aku mengangguk mengiyakan..
"Benar???". Ucapnya dengan wajah berseri-seri.
"Iya kak, maaf ya buat kakak menunggu mungkin jika kakak tidak mengatakannya kita akan tetap seperti ini tanpa ikatan.
"Makasih"... Dia memelukku dengan sangat senang..
Mendapatkan pelukan seperti itu secara tiba-tiba, Aku kaget dan menahan pundaknya..
"Kak!! ". Seruuu sedikit ngegas.
"Ah iya maafkan aku, lagian ada tas sekolah kamu juga kok!!".. Ucapnya cengengesan..
Aku menggelengkan kepalaku kemudian membalikkan badannya. "Ya sudah sekarang jalan, ayo kita pulang!!". ..
"Iya dek".. Yuk!!".. Kembali menggenggam tanganku
Kami pun pulang dengan status baru..
Kebetulan hari ini hari minggu.. Aku menyelesaikan semua pekerjaanku mulai dari menyetrika pakaian sekolahku, mencuci sepatuku dan adikku. Dirumah nenek ada pembantu yang memang ditugaskan untuk mencuci pakaian dan membersihkan rumah sekali dalam sehari saja karena aku selalu pulang sekolah sangat sore jadinya tidak ada yang membersihkan dan nenek juga kasian kepadaku jika sudah lelah disekolah pulang malah kerja lagi.
Belum lagi kami harus buat kue kalau malam dan dibungkus menjelang sore jadilah nenek mengambil pembantu hanya untuk sekedar membersihkan dan mencuci pakaian. Sedangkan memasak nenek melakukannya sendiri.. Aku selalu mendapat memasak pagi dan malam hari.
Kata nenek anak perempuan harus bisa masak dan mengurus rumah beserta anaknya walau sekolah tinggi agar tidak direndahkan.. Itulah sebabnya semua anak nenek punya sekolah tinggi tapi semua pintar memasak dan pandai mengurus rumah.
"Jalan yuk dek..?? Chat kak Gibran
"Mau kemana memang kak?? Tanyaku membalas chat kak Gibran.
"Jalan kepantai aja gimana?? Tanyanya lagi.
"Waa.. Pantai aku mau lah kak, tapi sama teman-teman kan??
"Ya.. kok sama teman-teman sih dek, kan kamu pacar, aku sekali-kali jalan berdua aja gimana??.
"Boleh tapi jangan aneh-aneh, kakak tau kan aku gimana??
"Iya dek tenang aja!!". Ucapnya meyakinkanku
"Oke, kapan memang kak?? Tanyaku antusias
"Pekerjaan dirumah kamu sudah selesai belum?? Kalau sudah mandi gih dan siap-siap!! ".
"Aku menjemputmu sejam lagi gimana?? Tanyanya.
"Boleh, kebetulan kerjaan aku sudah selesai kak, kakak kesini aja sejam lagi!! ".
Dia memang tau apa yang aku lakukan jika dirumah karena kami selalu saling terbuka menceritakan aktivitas kami diluar maupun didalam rumah bahkan ketika kami masih jadi teman..
Aku memakai celana jeans dan baju yang cukup cantik dan menggeraikan rambutku dan membentuknya hingga kelihatan cantik. Aku juga memakai bedak tipis dan parfum dan memakai anting-anting cantik.. Dan juga kalung. Entahlah baru aja aku kepikiran berdandan cantik seperti ini. Aku tetap mengenakan jeketku tapi nanti aku pakai ketika naik motor.. Dan membawa tas selempang untuk menyimpan dompet, handphone dan beberapa keperluan lainnya.
Tak lama kak Gibran datang dengan gaya yang sangat keren, astaga dia memang tampan dan manis..
"Hai dek". Sapanya ketika kami berhadapan
"Assalamu'alaikum kak". Ucapku membenarkan sapaan kak Gibran.
"Heheheh.. Walaikumsalam.. Nenek dan kakek mana dek?? ". Tanyanya mengedarkan pandangannya
"Ada didalam, tunggu ya aku panggilin". Ucapku berlalu meninggalkan kak Gibran diteras tamu sendirian.
"Loh kak Gibran, ko nda masuk??. Tanya adikku saat dia masuk kerumah mendapati Gibran diteras rumah
"Nak Gibran nda masuk??". Tanya nenek begtu bertemu dengan kak Gibran
"Nda apa kok nek, kami akan pergi jalan kepantai boleh??
"Jangan terlalu malam pulangnya dan jangan macam-macam Oke!!". Peringat nenek kepada kak Gibran
"Siap nek". Memberi gestur orang hormat..
Kami menggelengkan kepala melihatnya
"Kalau begitu kami pamit ya nek". Ucap kami bersamaan.
"Iya nak, hati-hati!!".. Kami pun menyalami beliau dan berangkat.
"Kamu cantik sekali dek. Aku ga tau kalau kamu bisa dandan cantik gini!!". Ucap kak Gibran memandangku sejak tadi
"Apa sih kak, mana ada aku dandan.!!". Ucapku dengan malu
"Ya itu rambut kamu, biasanya ekor kuda sekarang digerai cantik begitu pakai bandana pula.. Sangat cantik!!"..
"Sekali-kali kak, supaya nda malu-maluin kakak, kan kita jalan berdua nanti ada lirik kakak lagi!!". Ucapku cemberut
"Hehehe kamu cemburu ya??". Tersenyum jahil
"Nda juga, lagian walau aku jaga bagaimanapun kalau kakaknya aja yang mata keranjang tetap aja jadi, walau tidak dijaga sekalipun!!". Ucapku menginginkan bahu.
"Ih jahat banget mulutnya, enak saja, aku ini lelaki setia tau, lagian kamu sudah baik dan sempurna ngapain juga cari lagi!!". Sungutnya kesal karena aku menggodanya.
"Iya deh.. Iya deh.. Cowok setia!! ". Ejekku lagi.
Kami pun naik ke motor. Aku memakai jaket kulit karena takutnya nanti kemalaman pulang dan dingin.. Kak gibran tetap membawa tas dibelakangnya sebagai pembatas karena dia tak mau aku risih..
Kami pun berangkat menuju pantai Losari untuk berkencan. Kencan pertama kami yang benar-benar kencan karena biasanya kami selalu pergi beramai-ramai. Setelah memarkirkan motor sport nya kami pun masuk kedalam. Aku membuka helm dan memperbaiki tatanan rambutku dibantu kak Gibran tentunya. Dia kembali menggenggam tanganku untuk masuk bersama. Aku hanya tersenyum manis mendapat perlakuan dan perhatian manis darinya.