" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Saat sudah sampai di depan meja guru,mengabaikan tatapan menghina dari Kimberly, Clara bertanya dengan santai kepada guru pembimbing pelajaran.
“ Ada apa Clara?” tanya ramah guru tersebut. Jelas ia sangat respect dengan murid – murid seperti Clara seperti ini.
“ Guru, bolehkah saya mengerjakan tugas ini seorang diri?” tanya Clara dengan senyum hangat. Guru pembimbing pelajaran ekonomi dan bisnis itu tertegun sejenak.
Sementara itu, wajah Kimberly dan dua anteknya juga tidak kalah tercengang. Raut wajah penuh emosi terpancar dari Kimberly.
Apa – apaan maksud gadis panti ini? Apa itu artinya ia tidak akan mencantumkan namanya dan dua anteknya di dalam tugas ini? Jika itu benar,maka mereka tidak akan mendapat nilai dari mata pelajaran ini bukan?
“ Guru, Clara hanya bercanda. Ia sedang memiliki masalah dengan kami dan dia sedang marah hingga mengatakan hal yang aneh,” Kimberly segera berjalan menuju ke arah Clara berdiri. Mencengkram tangannya dengan erat hingga Clara sedikit mengernyit sakit.
Guru pembimbing itu jelas tahu apa yang dimaksud oleh Clara, tetapi ia masih tidak menyangka jika Clara akan berani mengajukan permohonan ini. Sebenarnya sedari awal melihat daftar nama pada kelompok terakhir ini, ia sudah menduga jika tugas ini pasti akan dikerjakan oleh satu individu saja, mengingat jika Kimberly adalah sosok penindas.
“ Guru, kami akan segera mempresentasikan tugas kami,” ucap Kimberly dengan melotot tajam ke arah Clara.
Clara? Dia tentu saja menikmati ekspresi cemas dan marah di wajah Kimberly dan juga dua anteknya. Enak saja, ia yang sudah membuat laporan tetapi mereka menikmati nilainya.
Dia Menghempaskan tangan Kimberly dengan acuh dan tersenyum mengejek. Kimberly semakin melotot.
“ ada apa nona Kim? Bukannya kau ingin mempresentasikan tugasmu? Kenapa malah menyeret tanganku?” ucap Clara dengan nada menantang.
“ Diam kau brengsek, lo kelompok kami,” jawab Kimberly sambil berbisik ke arah clara yang semakin melebarkan senyuman miringnya.
“ Bagaimana, Kimberly, Clara? Apakah bisa segera dimulai?” tanya guru pembimbing yang sudah mulai tidak sabar.
“ Ya .. ya, tentu saja akan segera kami lakukan, bu” jawab Kimberly dengan sedikit gugup. Ia mulai menarik – narik tangan Clara yang tetap bergeming di tempatnya.
“ Ya sudah sana, kenapa malah menarikku lagi?” tanya Clara yang mulai memasang wajah datar. Kimberly bahkan sedikit merinding melihat ekspresi Clara.
“ lo kan yang bawa materinya,” ucap Kimberly sambil melirik ke arah guru pembimbing yang hanya diam saja.
Sial bagi Kimberly, guru ini memang bersikap netral. Ia bukan hanya tidak akan memihak kepadanya tetapi ia juga tidak takut kepada kekuasaan ayah Kimberly.
Kubu guru terbagi menjadi 3. Netral tetapi tidak berani menyinggung Kimberly, pihak yang menjilat dan selalu memihak Kimberly, dan yang terakhir adalah guru netral yang juga memiliki keluarga cukup berkuasa dan tidak takut dengan anak – anak sok seperti Kimberly yang suka menindas teman – temannya menggunakan nama keluarga mereka.
Guru pembimbing ekonomi dan bisnis, juga guru olahraga adalah salah satu dari kubu ketiga ini.
Dan juga, tampaknya guru ini sedang menikmati pertunjukkan Clara yang mulai berani membalas perlakuan dari Kimberly.
“ bos, bukannya Clara si gendut itu sangat keren? Ahh akhirnya ia mau membalas,” bisik Remon ke arah Damian yang sedari tadi juga nampak mengamati Clara.
Kimberly dan dua anteknya sudah tidak bisa tenang. Clara yang mereka kira akan memberikan wajahnya kembali malah memberontak, Sungguh perhitungan yang sangat meleset.
“ Apa maksudmu aku membawa materimu? Kapan kamu mengerjakan tugas – tugasmu? Ini adalah makalahku, juga laptopku sendiri, kenapa jadi laporan kelompokmu,” Clara menjawab dengan tegas.
“ Tapi kau adalah kelompokku, namamu dan nama kami berada di dalam daftar,” ucap Kimberly sambil menekan amarahnya. Tidak bisa, anak panti ini semakin membuat kesabarannya habis.
Clara dengan santai memutar sebuah tombol pada penanya, lalu tak lama kemudian muncul sebuah suara yang bisa terdengar di seluruh ruangan kelas.
“...Dengar gadis panti! Lo harus kerjain semua bagian. Dan harus menulis nama kami di laporan!...”
Seketika ruang kelas senyap setelah mendengar suara yang amat sangat familiar terdengar ke semua penjuru kelas. Bahkan siswa yang masing – masing berada di tempat duduk mulai saling berpandangan satu sama lain dan mulai berbisik.
Meskipun mereka semua tahu jika Kimberly adalah orang yang selalu menindas siswa lain terlebih lagi Clara, mereka tidak menyangka jika Kimberly sampai menyuruh orang untuk memberikannya nilai. Bukannya itu akan membuat reputasi ayahnya sebagai seorang menteri tercoreng ketika mendapati putri yang selalu di gemborkan sebagai putri yang pintar malah meminta orang lain untuk mengerjakan tugas – tugasnya?
Wajah Kimberly memucat ketika ia mendengar rekaman suaranya saat ia sedang mengancam Clara hari itu. Ia sama sekali tidak pernah berpikir jika Clara merekamnya. Sebelum ia bisa memberi pembelaan,suara guru pembimbing sudah langsung menyelanya.
“ Jadi, kamu meminta Clara mengerjakan semuanya sendiri sementara kamu dan dua temanmu bersantai? Waah cukup berani,” ucap guru pembimbing itu dengan nada sarkas.
“ Clara, silahkan kamu presentasikan tugas kamu. Untuk kali ini, saya mengijinkan kamu untuk menjadi tugas individu. Tapi ingat untuk kalian semua juga, lain kali tidak ada yang seperti ini!” ucap tegas guru pembimbing yang memang terkenal galak dan tegas namun begitu toleransi itu.
“ Baik bu,” seru seluruh siswa.
“ Dan untuk kalian bertiga, kalian boleh keluar. Sepertinya pelajaran saya tidak begitu berarti dan tidak penting untuk kalian,” guru pembimbing langsung mengusir Kimberly dan juga dua temannya dengan tegas.
Kimberly jelas ingin menyela dan memohon untuk tetap masuk, tetapi mata guru pembimbing sangatlah tegas dan tajam hingga Kimberly hanya bisa menggertakkan giginya dan tangannya mengepal erat. Tidak lupa ia menatap tajam ke arah Clara yang sedang menyeringai kepadanya. Ia menghentakkan kaki dan mau tidak mau meninggalkan kelas bersama dengan Moana dan Jane yang juga berwajah muram.
‘ Ck, rasanya sangat menyenangkan melihat tampang marahnya, tunggu saja, ini belum seberapa,’ batin Clara menyeringai.
Setelah kepergian Kimberly dan juga anteknya. Clara memulai presentasinya dengan sangat lancar. Bahasa tubuhnya layak seperti CEO – CEO yang sudah terbiasa menyampaikan materi rapat. Jelas, saat menjadi Claren, bukannya makanannya sehari – hari jika hanya membuat presentasi seperti ini. Apalagi Materinya adalah contoh sederhana dari permasalahan pasar di masyarakat luas. Ini adalah hal yang biasa ia kerjakan.
Guru pembimbing sangat puas dengan hasil dari Clara. Tidak terkecuali dengan semua teman sekelasnya yang awalnya kagum semakin merasa kagum lagi melihat kelihaian Clara menyampaikan hasil tugasnya.
‘ terlalu banyak rahasia yang kamu sembunyikan, Gadis Imut,’ batin Damian yang matanya terus menatap ke arah Clara.
...****************...
Saat jam istirahat, Clara iseng tidak memakan bekal makanan dietnya. Ia ingin sesekali menikmati makan siangnya di kantin sekolah.
Ia memutuskan untuk mencoba memesan sebuah makanan yang berasal dari negara asia, SEBLAK dengan jus wortel favoritnya. Ia sudah mulai duduk di kursi paling pojok.
(baca artikel di CNN yang menyebutkan jika makanan seperti seblak dan bakso beranak mulai menjelajahi New York ^_^)
Ia mulai meneguk salivanya saat melihat tampilan SEBLAK yang menggiurkan baginya. Kuah merah yang menandakan tingkat kepedasannya begitu menggoda. Ia akan menyendok ketika sesuatu hal terjadi.
BYURRR
‘ WHAT THE F*CKKK ‘