Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Kau mencintainya.. " Ucap arabella dengan bibir bergetar.
"Apa..? " Ucap charles berhenti.
"Kau mencintai lukaku.. " Kata arabella.
"Mencintai? Jangan bercanda.. " Ucap charles mengangkat alisnya.
"Ya.. Kau mencintainya.. " Ucap arabella menatap charles.
"Cinta .. Cinta.. Jangan bicara soal itu dengan ku.. Sialan..! Aku benci mendengarnya..! " Ucap charles dengan marah.
Charles benar benar berhenti.. Ekspresi di wajahnya lebih gelap daripada kemarahannya yang sebelumnya.. Ia langsung bangkit dari atas tubuh arabella dan menatapnya dengan tatapan dingin.
"Pergi." Usirnya pada arabella. Arabella berusaha bangkit dengan susah payah..
"Pergi..! " Bentak charles dengan rahang yang mengeras.
Arabella berusaha berdiri..pijakan kakinya terasa tidak kokok sehingga membuat ia bergerak terhuyung huyung sebelum akhirnya tersungkur. Namun arabella pantang menyerah, ia kembali berdiri dan mencoba berjalan menuju pintu, dan membukanya, lalu ia keluar. Berlari ke arah ruang tamu. Namun anak buah charles langsung menahannya.
"Lepaskan dia..! " Perintah charles. Anak buah charles langsung melepaskan arabella.
"Buka pintunya.. Biarkan dia pergi..! " Perintah charles lagi.
Arabella pun segera pergi tanpa alas kaki, tanpa membawa ponsel, tanpa membawa apapun selain dirinya.
Charles mengepalkan tangannya di ruang tamu. Ia segera menghubungi anak buahnya untuk mengikuti arabella..
"Jangan sampai gadis itu lepas.. Aku ingin tau apakah dia akan pergi menemui kaivan atau seseorang yang bekerja untuknya..! " Titah charles.
"Baik tuan.. " Jawab anak buahnya.
Setelah itu charles menghubungi kakeknya, ia menggeram kesal sebelum panggilan telpon diterima.
"Charles.. Apa kau sudah memutuskannya..? " Tanya kakek javas langsung tutup point.
"Ya, aku akan menikah lagi.. " Ucap charles sambil memijat pelipisnya.
"Aku akan segera menemui gadis gadis itu dan memilih salah satu diantara mereka.." Sambung charles.
"Itu bagus, charles.. " Kata kakek javas.
"Kakek.? " Panggil charles.
"Iya.. Ada apa nak.? " Sahut kakek javas dari ujung sana.
"Apa kau percaya cinta.? " Tanya charles membuat kakek javas tertawa.
"Tidak..! " Jawab kakek javas singkat.
"Setelah melihat ayahku.. Aku juga tidak..! " Jawab charles tertawa penuh ironi.
"Jika aku memilih gundik yang berasal dari kalangan bawah, bagaimana menurut mu? " Tanya charles kemudian.
"Jika itu tidak mengganggu fokusmu. Kau bebas melakukan apa yang kau suka, charles. " Jawab kakek javas.
Setelah itu charles memutuskan sambungan telponnya.. Ia berniat akan menjadikan arabella sebagai wanita simpanannya.. Ia akan menjadikan gadis itu sebagai miliknya, tubuh, pikiran, dan semua yang ada pada arabella adalah miliknya.. Karena gadis itu pantas menerimanya.. Arabella pantas di hukum.
"Leo.! " Panggil charles.
"Ya tuanku.. " Jawab leo.
"Siapkan kontrak untukku dan arabella..! " Titahnya..
Arabella berhasil keluar dari apartemen itu tanpa dikejar kejar oleh orang orang charles aldridge. Charles benar benar melepaskannya hanya karena arabella membahas soal cinta.
Padahal arabella sengaja mengatakan itu sebagai sindiran karena charles adalah orang yang keji dan sangat menikmati saat orang lain menderita dan terluka. Namun sepertinya charles sangat sensitif dengan kata kata tersebut.
"Lari arabella..! Larilah yang jauh..! " Gumam arabella pada dirinya sendiri.
Arabella menyusup pergi, ia tak peduli jika nanti akan dihadapkan kembali dengan para penagih hutang itu, yang terpenting saat ini arabella hanya ingin pergi jauh dari charles dan orang orang itu.
Namun arabella tak memiliki tujuan. Bahkan ia tak membawa apapun. Satu satunya uang ia miliki adalah uang kertas 50 dollar di saku celana belakangnya.
Udara malam itu sangat dingin.. Arabella hanya memakai kaos tipis dan celana jins selapis. Bibirnya mulai menggigil ketika hujan mulai turun mengguyur kota. Namun arabella terus berjalan menyusuri jalan jalan kecil atau yang biasa disebut jalan tikus.
Arabella meringkuk di sudut jalan yang gelap, mencoba untuk menghangatkan tubuhnya, namun usahanya sia sia. Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke halte, mencari bis untuk pergi ke kota sebelah.. Arabella nyaris membiru karena kedinginan, apalagi sebelumnya tubuhnya lembab terkena rintik rintik hujan.
"Bis.. Ayolah..! Aku sedang terburu buru.. Aku harus pergi dari sini secepatnya.. " Gumam arabella.
Setelah menunggu beberapa saat, bis tak kunjung datang. Seolah bis menuju tempat itu tengah menuju ke dunia lain. Ketika arabella hampir tertidur disana, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan arabella.. Arabella membelalakkan matanya, spontan ia langsung berdiri dan berniat hendak melarikan diri. Tetapi sebelum itu cessia lebih dulu turun dari mobil. Arabella melihat ada seorang pria di dalam mobil tersebut.. Sepertinya cessia baru saja pulang dari berkencan.
"Arabella..! " Panggil cessia
"Cessia..? " Ucap arabella menatap sahabatnya itu.
Cessia berlari menghampiri arabella. Ia memakai gaun malam yang begitu seksi dilengkapi dengan mantel bulu.. Arabella berusaha untuk tidak menangis saat melihat sahabatnya itu..
"Oh tuhan! apa yang terjadi..? Kenapa kau ada disini..?! " Tanya cessia.. Melihat tatapan lesu dan ketakutan di mata arabella, membuat hati cessia terasa tercubit.
"Bawa aku pergi cessia.. Aku mohon.. Aku tidak ingin berada di tempat ini..! " Ucap arabella memegang tangan cessia memohon.
"Ceritakan apa yang terjadi di mobil, arabella..! " Ucap cessia membantu arabella untuk kembali bangkit.
Mereka pun segera masuk ke dalam mobil. Pria yang bersama cessia tak mengatakan apapun sebelum ditanya.
"Maaf, bisakah kau membawa kami ke tempat penginapan yang murah..? " Ucap cessia pada pria tersebut.
"Tentu.. " Ucapnya..
Pria tersebut langsung membawa mereka pergi. Cessia membuka mantelnya lalu memberikannya kepada arabella.
"Apa yang terjadi arabella? " Tanya cessia.
"Mereka hampir m e m p e r k o s a k u.. " Jawab arabella.
"Mereka siapa.? " Tanya cessia menatap arabella serius. Arabella menitikkan air matanya saat ia memeluk cessia.
"Para penagih hutang itu berhasil masuk membobol apartemen. Lalu mereka hampir saja mem p e r k o s a ku jika saja orang orang dari pria yang menolongku sebelumnya tidak datang.. Lalu aku dibawa pergi.. " Jelas arabella ketakutan.
"Sebenarnya siapa pria yang menolongmu ini, arabella.? " Tanya cessia mengangkat alisnya penasaran
"Dia charles aldridge, apa kau mengenalnya cessia.? " Tanya arabella. Mendengar nama itu, wajah cessia langsung pucat.
"Ya tuhan! Pria yang kau lihat saat kau bekerja di apartemen waktu itu, dia charles aldridge.? " Ucap cessia memastikan. Arabella menggigit bibir dan mengangguk.
"Aku tidak menceritakan semuanya.. Hari itu dia menuduhku bekerjasama dengan kaivan.. Aku rasa kaivan adalah musuhnya.. Dia berpikir aku adalah mata mata kaivan hanya karena waktu itu kita bertemu.. " Jelas arabella.
Cessia menjadi gelisah, ia bekerja di club malam. Dan ia tahu siapa itu charles aldridge karena orang orang disana sangat tunduk padanya. Dia seorang mafia kelas kakap, seorang pewaris tunggal, kaya raya, dihormati dan sangat kejam. Ia tak habis pikir kenapa arabella bisa terlibat dengan orang berbahaya seperti charles.
"Kau sudah terlibat terlalu jauh, arabella..!" Ucap cessia.
"Apa maksudmu..!? " Tanya arabella.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥
