NovelToon NovelToon
Trauma, Ex

Trauma, Ex

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 29 Desember.

Jangan tuntut aku untuk sempurna, karena tak ada satupun di dunia ini manusia yang bisa sempurna! Termasuk aku!

Mungkin aku gila, aku wanita tergila yang pernah ada. Di masa lalu, aku menyewa lelaki yang kucintai hanya untuk kesenangan sekerjap mata.

Dan jika kemarin aku bodoh, hari ini aku lebih bodoh lagi... Entah, kapan aku pintar dalam hal memilih pasangan hidup...

Aku, Flory Alexa Miller yang tengah dalam dilema besar. Sebuah hubungan yang aku paksakan utuh, rupanya tidak baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH

Saat ini, detik ini, malam ini, Flory tertidur di jok mobil milik Liam. Sesekali, Liam yang tengah menyetir, melirik wanita itu lalu mengusap pipinya yang terus dibasahi air mata.

Liam tak mungkin membawa Flory pulang ke rumah keluarga Miller. Liam bisa dibunuh Alex Miller jika sampai itu terjadi.

Semenjak insiden Flory yang terjatuh berguling di tangga, Alex Miller sudah sangat membencinya.

Liam akan membawa Flory ke tempat yang bisa dipastikan tak bersinggungan dengan keluarga Flory si crazy rich.

Liam kacau balau sekarang, sesal, bingung, dan rasa aneh lainnya sedang bercampur aduk menjadi satu dan awur awuran.

Andai dulu dia tidak egois, tidak terlalu keras dan terlalu menunjukkan ketidak sukanya pada Flory, mungkin dia masih bahagia hidup bersama anak dan istrinya sebagai menantu Alex Miller.

Asal tahu saja, Liam juga tidak baik-baik saja saat Flory mulai menjauhinya. Liam tak mau Flory move on.

Pada nyatanya, Liam tak suka Flory lupa atau sengaja melupakannya. Dia harus kejar Flory ke negara manapun, dan asal tahu saja, dia tidak benar-benar miskin saat setuju menikah kontrak dengan Flory.

Nyatanya, Rey sang ayah masih mengiriminya uang juga fasilitas yang cukup meski sempat menentang pertunangannya bersama Billy.

Liam memanfaatkan momen ketika Flory menawarinya pernikahan. Dia ingin bersama tapi tidak terlalu bisa menunjukkan rasanya.

Kala itu di hatinya masih terjadi dilema, antara ingin memberi tahu Flory soal dia yang sudah jatuh cinta. Atau, tetap diam karena setelah kontrak nikah selesai dia harus memilih Billy yang lebih dulu menjadi tunangannya.

Tak mengira karena kebodohannya, Flory mengalami hal yang sangat menyakitkan bahkan terbilang mengerikan. Parahnya, dia tak tahu apa pun mengenai Maurin putrinya.

Dia setuju, dia bukan laki-laki sejati. Dia setuju dia pria bajingan. Dua bulan dia menikmati setiap detik bersama Flory, tapi dua bulan juga dia tak pernah mau mengakui rasanya.

Namun, itu terjadi di masa lalu, saat Liam masih bodoh dan menjadi anak nakal. Saat ini, walau sudah terlambat Liam ingin ungkap rasa yang dia simpan selama bertahun-tahun.

Masa muda Liam juga tidak mudah, dia pernah kehilangan sang ibunda dan sahabat terbaiknya di saat yang sama.

Ibunya wafat karena sakit cervical cancer yang dideritanya. Tepat satu tahun kepergian ibunya, ayahnya lekas menikah lagi dengan wanita yang tidak ingin dia terima.

Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang tak punya siapa-siapa di dunia ini. Hingga, dia memiliki pribadi yang sangat amat kacau.

Andai waktu bisa berputar kembali. Liam ingin memulai dari ketika dia diberikan kesempatan untuk menerima cinta Flory.

Andai tetaplah andai, nyatanya Liam takkan pernah bisa memutar waktu yang sudah menjadi serpihan debu-debu kenangan.

Tin... Tin...

Liam menepikan mobilnya tepat di sebuah villa di daerah Anyer. Membawa Flory ke dalam bangunan estetika tersebut masih dengan menggendongnya.

Seorang petugas yang menyewakan tempat berlari untuk membukakan pintu. Liam masuk merebahkan tubuh lunglai wanita itu di atas ranjang ber sprei putih tulang.

"Ini kuncinya, Pak."

Liam menerima sodoran benda flat itu, juga paper bag berisi pakaian ganti perempuan yang sebelum sampai ke sini sudah Liam pesan lewat online.

"Terima kasih." Liam meraba dompet, meraih dan membukanya untuk memberikan tips pada petugas villa yang menawarkan jasa lain tapi Liam sudah tidak perlu lagi.

Liam menutup pintu, kembali mendatangi Flory dan terdiam sejenak untuk memandangi seluruh bagian tubuh Flory yang masih selalu menarik di matanya.

Liam meletakkan paper bag di sisi Flory, dia harus mengganti pakaian Flory. Cukup lama Liam terpaku menatap kerah baju dan kancing baju Flory, dia sempat bingung ingin melanjutkannya atau tidak.

Namun, rasanya tak tega membiarkan Flory dalam keadaan yang seperti ini. Bau alkohol, pakaian penuh debu juga potongan rambut milik Chintya.

Bisa dibayangkan bagaimana gatalnya Flory ketika bangun nanti. Liam tangkis rasa aneh di dirinya, dia harus bisa menekan hasratnya.

Sekuat imannya dia jaga, walau cukup berat Liam tak mau menodai Flory walau hanya sedikit saja.

Dia menanggalkan seluruh pakaian Flory, menyelimutinya, Liam juga mengelap keringat dan sisa alkohol di tubuh Flory dengan waslap basah hangat sebelum mengganti pakaiannya dengan yang baru.

Liam merosot ke lantai dengan wajah berhasrat. Inginnya tak tergoda untuk menodai wanita itu, tapi bagaimana caranya?

Dia bahkan begitu tertarik dengan tubuh berisi wanita itu. Pipinya chubby, dadanya lebih besar dari terakhir kali dia remas.

Setaraf demi setaraf, Liam menundukkan kepalanya, berkali-kali dia menelan ludah, seperti tak lagi mampu membendung dirinya.

Liam tak peduli jika Flory marah, Liam tak peduli meski Flory masih berstatus istri Elang sekalipun. Liam nekad menyatukan bibirnya dengan bibir Flory sambil terpejam.

Dulu, saat masih bersama dan mereka beradu peluh di atas ranjang, Flory selalu merengek untuk diciumnya. Tapi, Liam tak pernah mau melakukannya.

Hasrat ingin mencium selalu Liam tepis karena tak mau terlalu jauh mengkhianati kepercayaan Billy.

"Liam!"

Flory terbangun dan mendorong tubuh lelaki itu hingga terduduk di lantai. Tatapan mata Flory kian tajam lalu mundur untuk menjauh.

Kepala masih terasa sakit, jujur masih enggan mata Flory terbuka karena pengaruh alkohol masih terasa, tapi dia tidak mau jika sampai Liam melakukan hal yang tidak tidak padanya.

"Kamu mau apa hah?!"

Liam segera bangkit dan mendekat untuk menenangkan, "aku tidak bermaksud macam-macam, Flo. Percayalah."

Flory ingat, Liam selalu bilang hanya akan mencium wanita yang dicintai saja. Lantas barusan pria itu mengecupnya. "Kamu cium aku?" kekehnya sinis.

"Aku khilaf."

"Kamu bawa aku ke mana?" Flory baru sadar ketika dia memandangi tubuhnya sendiri, baju yang dia kenakan sudah berbeda, juga, dia tak mengenal ruangan asing ini.

"Aku mau pulang!" Flory bangkit dan menuju pintu kamar dengan sempoyongan.

Liam menghalau cepat. "Kamu masih mabuk, aku akan mengantar mu, tapi tidak sekarang. Sekarang lebih baik istirahat lah, aku tidak akan macam-macam."

"Kau kira aku peduli?" Flory tak peduli pada tubuhnya. Yang dia pedulikan hanya Maurin.

"Jangan keras kepala. Tunggu sampai besok, aku akan antar kamu besok." Liam menarik Flory untuk kembali duduk di sisi ranjang.

"Aku tahu kamu sangat membenci ku. Tapi kali ini dengarkan aku dulu. Kita akan pulang besok. Istirahatkan dulu tubuhmu di sini. Aku tidak akan menyentuh mu. Aku janji."

"Kau mengasihi ku?" Flory tertawa menatap wajah Liam yang seperti iba padanya.

"Apa kau percaya kalau aku bilang, aku melakukan ini padamu karena aku masih mencintaimu?"

Flory tertawa lama, terdengar pilu meski itu bukan sebuah tangisan. Bukankah ucapan Liam cukup lawak? Dia bilang masih cinta? Cinta yang mana? Cinta yang dibagi dengan Billy?

"Aku tahu kamu tidak akan pernah..."

"Kau tahu Liam," sela Flory, "semua deritaku yang sekarang. Itu berasal darimu!" ketusnya.

"Aku tahu." Liam menunduk. Tubuhnya lekas merosot ke lantai, menekuk lutut di depan wanita itu.

"Makanya beri aku kesempatan untuk tahu seberapa dalam luka yang sudah aku buat. Aku mau sembuhkan meski tidak mungkin semudah itu. Tapi aku janji, aku akan batalkan pertunangan ku dengan Billy ... Kasih aku satu kali saja kesempatan, Flo."

Flory tersenyum getir. "Sekalipun aku bercerai dari Elang. Sekalipun kau membatalkan pertunangan dengan Billy. Aku tidak akan pernah memberikan kamu kesempatan lagi, Liam!"

"Meskipun pada kenyataannya, hanya aku yang bisa tulus mencintai mu?" tukas Liam.

Flory tertawa samar. "Atas dasar apa kau bilang begitu?" tukasnya lagi. "Sejak kapan kau mencintaiku, Liam?!"

"Sulit aku menjelaskannya. Tapi melihat mu disakiti Elang, aku tidak rela!" kata Liam penuh tekanan.

"Karena kau lebih suka melihat ku disakiti oleh mu sendiri!" sergah Flory.

Liam menggeleng. "Aku tidak mau itu terjadi lagi, sumpah! Aku mau berusaha untuk sembuhkan luka luka mu. Percayalah, Flo!"

"Aku percaya!" Flory berteriak. "Tapi aku tidak sebodoh itu untuk kembali berharap padamu."

Liam menghela dalam. "Bagaimana dengan Maurin? Dia darah daging ku juga," hibanya.

"Sama seperti, Elang. Kau boleh besuk dia sesuka hati mu. Aku tidak peduli," kata Flory.

Tidak, tidak hanya Maurin saja, Liam juga butuh Flory untuk hatinya. Dia bahkan sudah berencana memutuskan Billy, itulah kenapa Liam mengajak Billy ke restauran sore tadi.

Walau dia sulit mencari waktu yang pas untuk membicarakannya. Hingga malam tiba Liam masih belum bisa mengatakannya juga. Liam hanya takut Billy mencoba bundir lagi seperti yang sudah-sudah.

"Sudah cukup aku sakit karena mu. Aku anggap Maurin pemberian berharga yang pernah ku terima darimu. Tapi untuk bisa kembali seperti dulu. Aku rasa tidak perlu."

"Bagaimana kalau aku terus berusaha?" tanya Liam serius.

Flory mengedik bahu. "Terserah kau. Buang saja waktumu untuk itu, tapi jangan menyesal jika aku tetap tidak memilih mu."

Liam bergeming dengan tatapan pilu, rupanya sudah sebenci itu Flory. Sampai, tak lagi memiliki sedikit pun pengharapan darinya.

1
.˚ ♡ ⃞ ⸱࣭ ִֶָ𓂃란라디앗꒰🐰 ⊹ ˚ .
sama kek gua wkwk/Facepalm/
betriz mom
kalau kayak itu kenapa ga pisah aja, menyakiti suami karena curiga dan cemburuan ga jelas... Caroline 🙏🙄
Kᵝ⃟ᴸ🦎
keroyokan diink adu jotos🤣
Kᵝ⃟ᴸ🦎
kk flo🙄
cwo tu y klo da kmauan mampu mengalahkan dunia🤣
tp tp tp sekalinya pth hti mampu jggg meluntuhkan dunianya🤭😆🤣
Ketawang
Persahabatan yg kompak sampe menua👍🏻👍🏻
Ketawang
Lim nih dah kayak sowang saja,tiap ktemu Flory bawaannya nyosor trus 🙈🙈
HALALIN dulu baaaang
Ketawang
Kalo aq sdh blokir mantan gak ada lagi buka" blokiran...pantang bagiku 🤣🤣🤣🤣
Ketawang
Sampe bab ini trnyata bang Elang gak spnuhnya salah dg perselingkuhannya... Krn smua itu brmual dari sifat & sikap Flory sbg istri sah trhadap Elang suaminya...
Wis bingung pala emak mau bela yg mana🤕😅🙏🏻
Jihanisa Jihan
bknnya flory dan Maurin dirumah Dady Alex ya. kok BS tembus keamanan nya.
Jihanisa Jihan
Luar biasa
Jihanisa Jihan
maaf ya sus. aku sempat suudzon sama kamu 😥🙏🙏🙏🙏🙏
Jihanisa Jihan
elang gak mandul sebenarnya. ini settingan glory. sbg bentuk perjuangan nya.
tp si Chintya siulat ubur2 yg emang KY wc umum mungkin
Jihanisa Jihan
nah kan. jangan2 selingkuh yg gak disengaja SM sus nya
Jihanisa Jihan
curiga. elang digoda SM sus nya Maurin
Jihanisa Jihan
stagaaa Flo. namanya mah itu BKN trauma. cmn gairahmu yg terkunci gembok cinta SM Liam. sebenci apapun Flo SM Liam ttp TDK membuat pupus cintamu ke Liam
Jihanisa Jihan
agak mewek bayangin ini. anak kandungnya tumbuh besar tanpa merasakan kasih sayang ayah kandungnya. 😭😭😭😭
Jihanisa Jihan
tanpa tau pengorbanan kembaran dan anak kandung suaminya dipengasingan.
sorry kak Pasha aku teringat anak glory trus jadinya 😵😥
Jihanisa Jihan
bs dibilang beruntung si Flo dicintai segitunya sama dua Cogan. tp ngenes juga Krn dua2 nya bodoh sih. 😮‍💨😮‍💨
Jihanisa Jihan
kan, gemeshhh SM bodohnya kmu lihum
Jihanisa Jihan
sama anak sambung aja si lelang sesyang itu. tp sayangnya dia gak tau ada anak kandungnya di pengasingan. 😭😭😭 sedih tiap ingat kisah glory.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!