Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mantra
"Bagaimana mbah, Devi sudah mencurigainya". Ucap Ratna, langsung menghubungi mbah Djan melalui telpon. Tak lupa juga, menceritakan apa yang terjadi. "katanya tidak ketahuan oleh Devi, sekarang dia marah-marah kepadaku dan Mbah Djan".
(Masih ingatkan mantra yang aku berikan kepada mu, buatkan dia kopi hitam dan baca mantra itu sampai 3x. Setelahnya kamu berikan kepada, Devi. Pasti manjur dan melupakan apa yang terjadi) Mbah Djan.
"Baik mbah,aku laksanakan tugas ini". Jawab Ratna, langsung mematikan telponnya dan membuatkan kopi hitam. Tak lupa juga,membaca mantra yang di berikan mbah Djan.
"Devi,kamu ngantuk yah? Ini minumlah kopi yang baru aku buat,". Ratna, menyodorkan segelas kopi yang di buatnya.
"Aku masih kepikiran Ratna,diriku merasa tak tenang. Seakan-akan ada seseorang,yang tengah memperhatikan gerak-gerik ku". Devi, mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kamu yang tenang yah, Devi. Semoga saja ada jalan keluarnya,mau kopi ini gak? Kalau gak mau, aku bawa ke meja ku". Ratna,muak membujuk temannya ini.
"Eee...Iya,maulah. Makasih banyak Ratna,kamu memang teman yang memahami segalanya". Devi, langsung mengambil secangkir kopi di tangan Ratna.
Ratna, tersenyum sumringah dan menyerahkan dengan senang hati. Kopi tersebut sudah di jampi-jampi sihir,agar Devi lupa apa yang di alaminya. "Di habiskan yah,mau lanjut kerja". Pamit Ratna,ke meja kerjanya dan merasa sangat bahagia sekali.
Sella, memandang dari Kejauhan dan menaruh rasa curiga kepada Ratna. Akan tetapi dia, langsung menepisnya. Tidak mau kehilangan teman seperti Devi, karena bisa hilang atm berjalan. Akhir-akhir ini, Devi sangat royal kepada temannya.
************
Sepulang dari kerja,Sella menghampiri temannya di parkiran perusahaan.
"Kalian jadi ke tempat mbah Djan?". Tanya Sella, tiba-tiba saja.
"Ngapain ke tempat mbah Djan,aku sudah tidak ada urusan apapun lagi". Jawan Devi, langsung tersenyum.
Sella, mengerutkan keningnya karena ada yang aneh.
"Kenapa Sella,kamu ingin ke tempat mbah Djan?". Ratna, menyipitkan matanya dan merasa senang karena Devi sudah lupa apa yang terjadi.
"Oh,gak papa. Aku cuman nanya aja". Kekehnya Sella, mendapatkan tatapan tajam dari Ratna.
"Aku pergi dulu yah,mau ke rumah sakit. Ibu mertuaku jatuh dari ranjang, sepertinya racun sudah mulai beraksi". Kata Devi,pelan.
"Baguslah kalau begitu, sebentar lagi bakalan tercapai apa keinginan mu". Ratna, tersenyum sumringah.
"Benar sekali, kapan-kapan ajak kita shoping lah dan merayakan keberhasilan ini". Sahut Sella, melirik ke arah Ratna.
"Hahahaha... Gampang sekali,karena mas Alfan sudah menceraikan istri pertamanya. Ngomong-ngomong,aku mencari pengasuh untuk ibu mertuaku. Mau tanya,carinya dimana yah?". Devi, kebingungan mencari perawat untuk ibu mertuanya itu.
"Masalah itu, gampang Devi. Aku akan membantu mu,". Jawan Sella, langsung dan asalkan dia mendapatkan uang dari temannya.
Devi,merasa senang mendengarnya dan pamit pergi terlebih dahulu. Meninggalkan Ratna dan Sella, yang masih berdiri di parkiran.
"Sella,kita sama-sama memanfaatkan Devi. So,kamu jangan ikut campur urusan pribadi ku. Ingat itu,jangan sampai berantakan karena kamu". Ratna, memperingati Sella dan pergi juga.
Sella, mengepalkan kedua tangannya. Matanya menaruh rasa benci dengan,Ratna.
"Ck, menyebalkan sekali". Gumamnya pelan.
**************
Di rumah sakit,bu Norma kedatangan anak perempuannya Nabila dan suaminya Fadly.
"Terus,ibu siapa yang mengurus bang? Kalau Abang ,malah menceraikan mbak Adelia. Apa kurangnya mbak Adelia, selalu patuh merawat ibu". Nabila,tak habis pikir dengan pikiran Kakaknya.
"Adelia, sudah berubah Nabila. Tidak seperti dulu lagi,malah dia mau minta gajih 6 juta untuk mengurus ibu dan tugas rumah lainnya. Aku tidak mau lah, enak saja". Kata Alfan, berdecak kesal. "Untuk sementara kita yang merawat ibu, sebelum dapat orang yang mau mengurus ibu. Jangan membantah Nabila,ibu adalah ibu kita".
"Gak bisa bang,aku membutuhkan Nabila di rumah. Lalu,siapa yang mengurusku di sana? Gak,aku tidak setuju". Fadly, langsung angkat bicara.
"Fadly, kamu diam! Jangan ikut campur dalam urusan keluarga,karena kamu cuman mantu. Paham!". Bentak Alfan, dengan nada tinggi.
"Cukup! Jangan memarahi mas Fadly,aku setuju apa yang di katakan suamiku. Lagipula bang Alfan,ada mbak Devi. Kenapa harus kami,suruh saja dia?". Nabila, langsung membela Suaminya.
"Tidak bisa Nabila,karena mbakmu kerja. Dia kecapean mengurus ibu dan lainnya. Ini cuman sementara kok, ayolah". Alfan,nampak frustasi karena adiknya tidak mau.
"Ibu, tidak mau di urus oleh orang lain. Maunya Adelia,titik!". Teriak bu Norma, muak melihat anaknya berdebat dari tadi.
"Tuhkan bang,ibu mau di jaga sama mbak Adelia. Abang sih,malah menceraikannya dan sekarang bikin susah aja." Gerutu Nabila,yang geram kepada kakaknya.
"Aaaarrgghh...Ibu,jangan ngelunjak seperti ini. Mau kamu taruh di panti jompo,ha? Siapapun yang menjaga ibu,sama saja". Alfan, langsung membentak ibunya.
"Bang,kenapa membentak ibu? Semenjak menikah dengan Devi,abang benar-benar berubah". Nabila, tak menyangka kakaknya seperti itu.
"Nabila,apa yang kamu katakan memang benar. Abang mu benar-benar berubah,dia sudah termakan Jampi-jampi Devi. Ibu sempat melihatnya,ketika Devi menuangkan sesuatu di minuman ibu dan abangmu. Lihatlah Alfan, berubah drastis dan membentak keras ibu. semua uang dan gajihnya,di serahkan kepada Devi". Bu Norma, memberitahu semuanya.
"Apa? Abang, sungguh keterlaluan sekali. Mas Fadly,cari seseorang yang mampu menghilangkan sihir agar bang Alfan sadar. Lalu, meninggalkan wanita iblis itu". Pinta Nabila,syok mendengarnya. "Pantesan saja bu,aku tidak mendapatkan uang dari bang Alfan. Rupanya bang Alfan, menyerahkan semuanya kepada mbak Devi".
"Cukup! Jangan menyalahkan istriku". Teriak Alfan, mengepalkan kedua tangannya. Matanya tertuju pada pintu, terlihat Adelia baru datang.
"Adelia,kamu datang nak". Bu Norma, langsung tersenyum sumringah melihat kedatangannya.
"Maaf,aku datang tiba-tiba mas. Aku cuman kepikiran dengan ibu,itu saja". Kata Adelia, langsung mendekati mantan ibu mertua.
"Aku senang sekali, kedatangan mbak. Bang Alfan, benar-benar berubah. Dia terkena jampi-jampi mbak Devi,ibu yang melihat langsung." Kata Nabila, memberitahu kepada mantan kakak iparnya itu.
"Astagfirullah, jangan menuduh macam-macam loh. Takutnya fitnah semata,kasian Devi". Adelia,masih tak percaya dengan perkataan Nabila.
Alfan,mengusap wajahnya dengan kasar."Nah benar kata Adelia,bisa jadi ibu memfitnah Devi. Karena ibu, tidak memiliki bukti apapun".
"Adelia,kamu percayakan kepada ibu. apapun yang di katakan ibu, fakta Alfan. Tidak ada niat untuk memfitnah Devi,". Bantah bu Norma,karena dia benar-benar melihat sendiri.
Adelia, terdiam sejenak dan memikirkan sesuatu. Memang benar,jika kehadiran Devi. Membuat rumah mantan ibu mertuanya,menjadi seram dan menakutkan. Tidak seperti dulu lagi, sekarang suasananya juga beda jauh.
Sadar, eling lah bu dah tua, cacat pula eh masih doyan banget harta duniawi..
Alfan berbakti siy ke ibunya cuma ga bisa kontrol nafsu syah*at nya..
Semangaat thor, ditunggu karya2 lainnya..
Tengkyuuuu..