Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.Kamu Bau Saka!
Saka meletakkan lengannya di dahi sambil menatap Cantika yang berdiri bersidekap menatap dia tajam.
Dia tau perempuan itu pasti sekarang sangat marah padanya karena menemukan dia dalam kondisi seperti tadi pagi. Tapi.... persetan! Dia tidak perduli bagaimana Cantika berpikir tentang dirinya saat ini.
" Aku sudah mencuci bajumu yang tadi pagi dan sudah kering.Kalau kamu sudah bisa bergerak bangunlah, cuci mukamu, pakai baju lalu ayo makan." Cantika menyuruhnya seperti menyuruh anak kecil dan Saka tidak suka.
Jadi bukannya bangun seperti yang diperintahkan Cantika, pria itu malah berbalik memunggungi perempuan itu, membuat Cantika yang sudah kesal sejak tadi jadi semakin kesal karena melihat tingkah pria itu yang seperti anak kecil.
" Saka!"
" Aku nggak lapar!"
Dia menjawab sambil menarik selimut yang menutupi tubuhnya sampai keatas kepala,benar benar tidak mirip Saka yang kemarin dan kali ini lebih seperti anak laki-laki berusia 7 tahun yang sedang merajuk pada ibunya.
Hal itu membuat emosi Cantika langsung tersulut dan dia tidak lagi hanya berdiri seperti sebelumnya, tapi mendekat lalu membungkuk kearah sofa tempat Saka berbaring,kemudian mengulurkan tangan nya dan menarik kuat selimut yang menutupi tubuh pria itu.
" Saka!Bangun! Jangan bertingkah seperti anak kecil!"
Sret!!!
Saat melakukan hal itu Cantika lupa, kalau dibalik selimut itu Saka hanya mengenakan boxernya. Jadi begitu selimut tertarik lepas otomatis penampilannya yang nyaris polos itu langsung terekspos nyata, membuat Cantika sontak berteriak karena terkejut
" Aauwww Saka!!!Baju!! Mana Bajumu!?"Cantika menunjuk kearah pria itu sambil satu tangan berusaha menutupi wajahnya, supaya tidak melihat tubuh telanjang Saka.
Juga lupa kalau yang sudah melepas semua pakaian pria itu tadi pagi dia karena kotor juga akibat Alkohol.
Tapi sekarang dia malah bertingkah begitu.
sontak Saka langsung berbalik, menghadap lagi kearah Cantika dan ikut terkejut mendengar teriakan perempuan itu.Meski langsung pulih waktu melihat ekspresi Cantika yang menatap dia.
Sikap jahil pria itu tiba tiba muncul, meski tadi dia sempat bad mood.
Jadi alih alih menarik lagi selimut yang ada ditangan Cantika,dia malah bangun dan duduk dengan nyaman menghadap perempuan Membuat Cantika jadi terlihat salah tingkah tidak keruan seperti gadis perawan.
" Sa..Saka...sana...kekamar mandi..." Perintahnya asal, bukan malah memberikan selimut yang ada ditangannya saat itu.
" Nanti aja." Tolaknya dengan menyugar rambut kearah belakang sambil mendongak menatap kearah Cantika yang berdiri tepat didepan nya.
" Se.. sekarang!Apa kamu nggak malu begitu di depanku?!"
Dengan santai Saka menggelengkan kepalanya, menjawab perintah keras yang diberikan Cantika.
" Nggak tuh,biasa aja." Mendengarnya Cantika jadi semakin geram dan tiba tiba mengulurkan tangannya berniat menarik pria itu supaya berdiri tapi bukannya Saka yang berdiri dan dia yang malah jadi jatuh tepat dipangkuan pria itu.
" Auw Saka!" Cantika berteriak terkejut sekaligus marah melihat yang dilakukan pria itu padanya.
" Ya,Cantikku."
" Lepas!" Perintah Cantika sengaja melotot kearah pria itu agar dilepaskan, tapi bukan Saka namanya kalau mengiyakan begitu saja keinginan Cantika.
Karena bukannya melepaskan, dia malah mendekap erat perempuan itu dan mengabaikan Cantika yang berusaha berontak.
"Saka...."
" Hemmm..."
" Jangan begini...." Pinta Cantika, mulai gelisah dengan kedekatan mereka berdua saat itu.Apalagi kondisi Saka yang hanya mengenakan boxer tanpa baju. Benar benar sangat menggangu Cantika.
Belum lagi tatapan mata yang ditujukan pria itu padanya benar benar....
Dia perempuan normal, berada sedekat sekarang dengan pria muda tampan bertubuh bagus meski tidak sekekar atlit binaraga atau aktor film membuat dadanya terasa dag dig dug tidak karuan.
" Kenapa?" Tanya Saka sengaja, padahal Cantika yakin pria itu pasti tau kalau dia tidak nyaman dengan posisi mereka sekarang.
Tapi malah sengaja menggoda begitu.
" Kamu....bau!" Hanya kata itu yang terlintas dikepala Cantika, untuk tetap membuat otak nya tetap normal.
" Bau?" Saka mengeryit dan terlihat mulai mengendus dirinya sendiri.
Mungkin memang masih ada aroma Alkohol yang tersisa dari tubuh pria itu.
Tapi sebenarnya tidak menyengat seperti tadi pagi, karena pakaian yang dikenakan Saka juga sudah dilepaskan semua oleh Cantika dan dia tadi juga sudah membersihkan tubuh pria itu dengan air hangat, untuk menghilangkan sisa sisa kotoran serta aroma Alkohol dan muntah Saka.
Jadi sebenarnya sekarang kondisi pria itu cukup bersih. Bahkan samar Cantika masih bisa mencium aroma sisa parfum yang sempat dikenakan oleh pria itu sebelum nya dan itu membuat aroma Saka sekarang, lebih seperti ke orang yang baru bangun tidur cantik.
" I..iya..jadi sana mandi!" Ucapnya sengaja agar pria itu mau melepaskan dirinya.
" Serius?" Saka bilang begitu tapi dia malah mengendus ceruk leher Cantika yang sontak saja membuat perempuan itu terkejut.
Lalu reflek memundurkan wajahnya kebelakang untuk menghentikan hal lain yang berniat dilakukan pria itu.
" Saka!"
" Hemmm.."
" Jangan begini!"
" Aku cuma memeriksa kok. Katamu aku bau, apa benar?"
Sial! gerutu Cantika dalam hati, waktu melihat ekspresi jahil yang terlihat jelas dari tatapan mata pria itu padanya.
" Tentu saja benar! Kamu pikir kenapa aku sampai melepas semua bajumu tadi pagi.Itu karena kamu sangat bau! Sebenarnya berapa banyak dih yang kamu minum dan kenapa kamu bisa minum sampai....Emmp!"
Seketika Omelan Cantika berhenti karena tiba tiba saja Saka mencium bibirnya dan..
" Auww! Saka kamu gila!" Sontak Cantika memukul dada pria itu lalu mendorongnya menjauh sambil menyentuh bibirnya yang terasa sakit, karena tiba tiba saja pria itu menggigit bibirnya cukup keras, sampai membuat dia terpekik akibat terkejut.
Cantika semakin kesal waktu melihat ekspresi tidak berdosa yang ditampilkan pria itu dihadapannya.
" Kamu!" Dengan melotot marah dia meloncat turun dari pangkuan pria itu yang kini tidak dihalangi Saka lagi.
" Sakit?" Saka bertanya dengan wajah tanpa dosa menatap bibir Cantika yang masih saja ditangkupnya dengan satu tangan.
" Iyalah! Kamu pikir!"
" Kamu sih bawel. Aku jadi gemes kan."
" Aku!"
Cantika ingin membantah tuduhan Saka yang menurut dia tidak adil itu, tapi langsung lagi lagi terdiam karena tiba tiba saja pria itu mendekat lalu mengecup lagi bibirnya yang tadi dia gigit.
" Cup! Sorry."
Lalu Saka bangun dan pergi meninggalkan Cantika yang hanya bisa terdiam ditempatnya , terkejut kesal marah kagum dan...berdebar.
Dia baru tersadar dari kondisinya waktu mendengar suara Saka berteriak karena bertanya soal baju.
" Cantika, dimana baju ku yang tadi pagi? Aku sekarang mau mandi!"
" Baju?"
" Iya, buat ganti. Soalnya aku tidak bawa baju lain selain itu!"
" Itu di...."
Sambil masih dalam kondisi setengah linglung karena perbuatan Saka tadi, Cantika tetap berjalan menuju keluar tempat dia menjemur baju Saka yang tadi dia cuci untuk mengambilkannya.