Perjalanan kisah dari anak Patriak Klan Ning yang bernama Ning Wie dalam menempuh kultivasi menjadi kultivator terhebat di Kerajaan Jing di benua Biru.
Di bantu dengan dua Spirit yang telah menjadi patnernya yaitu Spirit Pheonix Api dan Spirit Pheonix Es yang tinggal di lautan Spiritualnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chap 8
Bersamaan dengan itu Ning Ca mulai berteriak teriak menjerit kesakitan. Tubuh anak laki - laki itu bergetar hebat. Keringat dingin keluar bersamaan dengan darah dari pori -pori tubuhnya.
Rasa sakit yang sedang di alaminya ini begitu menyiksa. Tapi Ning Ca berusaha untuk bertahan. Ia harus tegar dan kuat. Karena rasa sakit ini sebanding dengan hasil yang akan dirinya dapatkan.
Aliran spiritual Ning Ca seolah terbelah saat Tikus bertanduk menembusnya. Begitu Tikus bertanduk sudah pada jalur, rasa sakit yang dialami Ning Ca mulai berkurang.
Tidak menungguh waktu lama, Tikus bertanduk akhirnya berada di lautan spiritual Ning Ca Keduanya telah berhasil menyatu. Sebuah kontrak telah terjalin dan mengikat di antara keduanya. Yang berarti Ning Ca bisa berduet sebagai sepasang partner dalam pertarungan tapi juga bisa berubah wujud menjadi tikus bertanduk.
Saat itu juga energi Qi mulai mengalir membanjir dengan cepat, dari seluruh meridian menuju dantian hingga...
BOOOM
BOOOM
Terjadi ledakan terendam dalam tubuh Ning Ca. Anak itu telah menembus tahap atau tingkat pertama dari jalan kultivasi.
Tingkatan kultivasi terdiri dari 7 tingkat, yaitu:
Body Tingkat Biasa.
Body Tingkat Bumi.
Body Tingkat Mistic.
Body Tingkat Jiwa.
Body Tingkat Langit.
Body Tingkat Surga.
Body Tingkat Dewa.
Dan tiap tingkat itu terdiri dari 7 tahap yang harus atau wajib di lalui.
Ning Ca sangat puas juga merasa senang dan segera menstabilkan kondisinya. Tepat bersamaan dengan sebuah cahaya yang berbentuk suatu formasi yang tiba tiba saja muncul dari tanah yang berada tepat di bawa kakinya.
WHUUUUS CLIIIING
Formasi itu bersinar menyelimuti tubuh Ning Ca. Kemudian anak laki - laki itu menghilang begitu saja dari Alam Spirilam. Dan Ning Ca telah di transportasi kembali ke aula Paviliun Spirit. Ia di sambut oleh petugas Paviliun. Dan kejutan pun Ia dapatkan aplousan dari teman-teman sesama Klan Ning-nya.
PLOOOK
PLOOOK PLOOOK
" Aih...Selamat Ning Ca! Selamat...! Kamu berhasil!" Ning Lia berbicara dengan mata berbinar pada teman mainnya itu.
"Dari Generasi Klan Ning kau orang pertama yang berhasil. Luar biasa saudara Ca."
" Kau hebat. Kira - kira aku bisa tidak seperti dirimu? Ahh,, Pokoknya aku tidak mau kalah. Kau bisa aku juga pasti bisa." ucap Ning Ye lung pada sepupunya itu.
"Hehe... Kebetulan saja! Aku yakin kalian semua pasti bisa. Ohh.. Ya terima kasih! Semangaaat." Jawab Ning Ca pada rekan- rekannya itu.
Ning Ca adalah kandidat nomer dua yang telah di transportasi dari Alam Spirilam setelah berhasil mendapatkan Spirit.
Hanya berselisih waktu tidak sampai setengah jam, muncul riak lagi dari ruang hampa di aula Paviliun Spirit. Kandidat gelombang satu yang bernasib mujur, sama dengan Ning Ca itu satu persatu mulai tiba. Mereka itu adalah peserta nomor 19 Fang Lio, peserta nomor 22 Ling Bani, peserta nomor 20 Xiao Yue dan peserta nomer 8 Rong Huli.
"Kalian semua hebat! Selamaaat. Senang rasanya menyambut kultivator baru Kerajaan Jing." Petugas Pavilion spirit beebicara dengan senyum lebar kepada ke empat peserta yang menyusul Ning Ca.
"Terima kasih!" Jawab Fang Lio, Ling Bani, Xiao Yue dan Rong Huli serentak bersamaan seperti di komando.
Saat itu di layar Formasi Virsus masih nampak ada 38 blok tampilan layar padahal sudah setengah jam berlalu. Gelombang pertama yang berhasil mendapatkan Spirit sebanyak 10 orang anak, sisanya tinggal 15 peserta di tambah dengan gelombang 2 sebanyak 25 peserta.
Seharusnya yang ada di tampilan layar formasi versus 40 blog tampilan layar. Itu berarti sisanya belum mendaratkan kakinya di alam Spirit atau Spirilam. Salah satunya adalah Ning Wie anak dari Patriak Klan Ning.
"Ehh... Sepupuku Ning Wie kok tidak ada di layar!" Teriak Ning Lia.
" He'em Ning Wie tidak ada. Apa jangan- jangan alam spirit menolak kehadirannya ya?"
Baru saja para bocah Klan Ning itu mengeluarkan keluh kesah nya karena tidak melihat anggota nya. Dan tiba-tiba saja layar formasi Virsus ada 2 lagi tambahan blog tampilan di layar dan itu salah satunya menunjukkan keberadaan dari Ning Wie.
Ternyata Ning Wie di transportasi dan muncul di area seribu pegunungan berapi. Dia mendarat di pinggiran aliran magma yang mengalir.
Aliran yang mengalir itu adalah salah satu dari ratusan anak sungai kecil yang bercabang dan berkelok- kelok, yang menghubungkan antara gunung satu dengan gunung yang lainnya.
Kawasan Seribu Pegunungan Berapi sebagian besar wilayahnya gersang dan tandus. Dan seribu pegunungan berapi itu adalah gunung yang masih aktif. Dengan jarak yang sangat berdekatan dari gunung satu ke gunung lainnya.
Apa lagi dengan setiap tahun nya ada seratus lebih gunung yang meletus. Udara di tempat itu pun sangatlah panas menyengat. Bahkan batu- batu yang bertebaran berserakkan pun masih banyak yang membara.
BHUUUK AAAUUHH..
Ning Wie tiba di tempat itu dengan kondisi sedikit agak memalukan, dengan wajah cantik imutnya menyentuh tanah lebih dulu. Gadis cilik itu meringis menahan sakit. Apa lagi tanah yang tersentuh itu sangat keras hampir mirip seperti cadas. Tidak heran bila kulit wajahnya jadi tergores dan berdarah.
********
Pelataran Paviliun Spirit
HAHA HAHA HAHA
HAHA HAHA HAHA
Tawa serentak orang- orang yang menonton tanpa komando membuat Patriak Ning Bing dan istrinya Ning Ling hanya bisa mengelus dada melihat penampilan anak tunggalnya.
"Ah... Wie'er!" Jerit tertahan Ning Ling sambil menggigit jari tangannya karena gemes saat melihat anak gadisnya nungsep di layar Formasi Virsus.
"Wduch... Wie'er! Yang benar saja!" ucap Patriak Ning Bing menepuk kepalanya. Sungguh ia tidak menyangkah anak gadis cilik kebanggannya jadi lelucon semua orang.
Patriak Ning Bing tersenyum canggung saat dia menyadari banyak pasang mata melirik padanya. Tapi tidak ada yang berani meledek atau mengolok dirinya kemungkinan besar karena statusnya sebagai Patriak salah satu dari lima Klan besar. Kecuali...
" Hehe.... Anak gadismu lucu sekali! Dari semua peserta yang di kirim sejak dari 2 tahun lalu. Hanya anak gadismu yang bisa mengocak poerut semua orang. Hebat..!" Patriak Xiao Lang mengacungkan jempolnya pada rival lamanya itu.
" Lucu sekali anakmu itu Patriak Ning Bing! Lihat, lihat itu mimik mukanya..... bikin gemeeees! Haha...." Ucap ketua agung Hu Bagu ikutan.
"Hihi.... Baru nyampek sudah sial! Wduch kayaknya anak kamu bakal sial terus tu! Hehe... tidak sabar melihat kesialan apa lagi yang akan di dapat oleh kesayangan kamu itu di alam Spirilam, Patriak Ning Bing!"
Patriak Ning Bing bermaksud membalas ucapan orang-orang yang telah menyindirnya, tetapi istrinya Ning Ling menggelengkan kepala sambil memegang tangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...