‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Non Evelyn.." Suara seorang pria yang tak kalah terkejut nya dengan sang majikan.
Sudah dua tahun lebih damar mencari keberadaan putri tuan Zack Lincoln.
"Dad sangat merindukan mu, my little angel. Kemana saja kamu selama ini ??" Tuan zack lincoln menangkup wajah putri nya dengan perasaan lega yang bercampur bahagia. Setelah sekian lama akhirnya mereka di pertemukan kembali.
Ale hanya diam, bayang bayang masa lalu nya kembali berputar di atas kepala gadis itu.
Dengan kasar ale melepaskan tangan tuan zack dari wajahnya. "Sudah ?" tanya ale dingin seraya melepas masker yang menutupi hidung dan mulutnya..
Tuan zack mengerutkan dahi nya tidak mengerti maksud ucapan ale.
"Sudah drama nya ??" Ale melayangkan pertanyaan yang menusuk hati tuan zack. "Jangan menghabiskan waktu ku dengan drama murahan seperti ini! Aku tidak berminat menyaksikan nya.."
Ale mengambil topi nya yang tergeletak di lantai, menyugar rambut nya lalu kembali memakai topi tersebut..
Ale melihat ponsel nya, untung saja taksi online yang di pesan nya tadi sudah datang dan kini berada tidak jauh dari tempat ale berdiri.
"Damar. Cepat ikuti mobil itu.." melihat putri nya yang sudah pergi menaiki sebuah mobil, tuan zack pun memerintahkan asisten pribadi nya untuk kembali masuk ke dalam mobil dan mengikuti mobil yang membawa alexandra.
"Tapi tuan, bagaimana meeting dengan tuan Leo ? Beliau pasti akan sangat marah jika kita tidak datang ??" Damar mengingatkan, sebab pertemuan ini tuan nya lah yang meminta bertemu lebih dulu. Tuan zack ingin melobi tuan leo agar mau bekerja sama untuk memperluas jaringan bisnis nya di bidang otomotif.
"Aku tidak perduli!! Evelyn lebih penting dari apapun!!" Tuan zack sudah duduk di kursi penumpang tanpa menunggu damar membukakan pintu untuk nya.
"Ini yang aku hindari!! Aku tidak ingin bertemu siapapun termasuk daddy ku sendiri!!" ale membatin, dia menyesal kenapa harus luluh dan datang ke jakarta dan kini membuatnya bertemu kembali dengan tuan zack, ayah kandung nya. Susah payah dia bersembunyi selama ini, dan kini usaha nya jadi sia sia.
Tidak seperti saat berangkat tadi, butuh waktu lebih dari satu jam sampai ale kembali tiba di kota Bandung. Ale langsung menuju ke perusahaan. Hari ini juga dia akan mengundurkan diri nya dari perusahaan itu.
Alexandra pun turun dari mobil dan langsung menuju ruangan Pak Teguh, sang kepala bagian.
"Ale, kenapa kamu ada disini ? Bukan nya tadi kamu sudah berangkat ke kantor pusat ??" Pria itu langsung melayangkan berbagai pertanyaan pada alexandra.
Dia ingat betul tadi dia mengantarkan ale sampai mobil yang menjemputnya hilang dari pandangan. Dan sekarang, ale sudah ada di depan mata nya lagi...
"Katakan pada tuan Leo, mulai saat ini aku berhenti bekerja. Aku tidak mau lagi bekerja dengan orang yang tidak waras!!"
Pak Teguh sangat terkejut dengan ucapan ale yang menurut nya sangat keterlaluan. Meskipun ale jenius dan sangat di butuhkan di perusahaan ini, namun ucapan ale sudah sangat keterlaluan.
"Apa maksud ucapan mu, alexandra ??" Pak Teguh kini mengambil sikap, dia tidak suka ale menghina pemilik perusahaan tempat nya bekerja.
"Bapak tau, tuan leo meminta ku bekerja seumur hidup di perusahaan ini!!" Ale kembali menggeleng tidak habis pikir. Gadis itu mengingat dengan jelas apa yang tadi di baca nya di surat kontrak tersebut.
Disana tertuang, ale harus siap sedia kapan pun jika di butuhkan dan ale juga tidak di perbolehkan melakukan perjalanan ke luar kota maupun luar negeri tanpa persetujuan dari pemilik perusahaan tersebut.
"Maaf saya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut. Saya akan memberikan surat pengunduran diri saya besok. Terimakasih, permisi.." Ale kembali keluar dari ruangan itu, pak teguh membeku di tempat nya, ini begitu mendadak. Dia tidak menyangka ale benar benar mengambil keputusan untuk berhenti dari perusahaan yang orang biasa saja sulit untuk bekerja di perusahaan ini.
"ALE.." panggilan dari arah belakang membuat ale reflek menoleh..
Ale membuka topi nya,
"Bukan nya lo ke kantor pusat ??"
Ale tersenyum. "Wan, sorry ya selama kita kerja bareng gue ada salah sama lo." Ale menepuk bahu iwan,
"Apaan sih lo, ko ngomong nya begitu ?"
Ale hanya menyunggingkan senyumnya tidak menjawab pertanyaan iwan. "Gue duluan ya, lo kerja yang bener jangan tidur mulu di atap. Ke kunci lagi baru tahu rasa lo.." Ale menggoda iwan, teman nya itu memang selalu tidur di atap gedung jika ada kesempatan dan pernah satu waktu iwan terkunci semalaman di sana karena tidak sengaja penjaga gedung mengunci nya mengira tidak ada siapapun di atap itu.
Dan kejadian itu menjadi heboh sebab terdengar teriakan minta tolong yang membuat karyawan yang lain menjadi parno dan takut. Bodoh nya lagi, iwan meninggalkan ponsel nya, membuatnya tidak bisa menghubungi siapapun untuk meminta bantuan.
Iwan menggaruk tengkuknya malu saat mengingat kejadian tersebut..
Setelah bertemu iwan dan teman teman nya yang lain, ale pun keluar dari gedung itu..
"Alexandra Evelyn Lincoln .." lagi lagi suara yang ale kenal memanggil nama nya. Tak tanggung tanggung, nama lengkap ale langsung di sebutkan hingga membuat beberapa karyawan yang ada disana melihat ke arah ale.
"Pulang lah nak, cukup sudah kamu menghukum daddy selama ini!!" Ya, suara itu berasal dari tuan zack lincoln. Ternyata dia dan asisten nya menunggu ale di luar gedung. Mereka kini tau, selama ini alexandra bekerja di anak perusahaan milik keluarga Baroos.
Ale tersenyum getir..
"Bukankah anda dan istri anda yang mengusirku dari rumah itu ??"