melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Athar pun kembali ke kamarnya dan memikirkan apa yang akan di lakukan selanjutnya, ia ingin sekali menemui melati, tapi takut melati marah, atau malah justru melati juga merindukannya.
athar pun membuka ponselnya, mencoba menghubungi melati, tapi masih tidak tersambung, melati masih memblokir nomornya.
"****, ternyata melati se kuat itu komitmen nya" umpat athar.
Seperti biasa, athar hanya bisa memandangi foto melati, serta Video melati yang ia ambil tanpa sepengetahuan orangnya.
Memandangi foto tidur melati tanpa memakai pakaian seketika membuat sesuatu milik athar terbangun, dan berakhir di kamar mandi dengan melihat Vidio melati sedang meng*l*m miliknya.
Kali ini athar sudah tidak tahan, ia harus bertemu melati secepatnya, lama-lama bisa gila kalau begini terus. Sudah berbulan-bulan ia menahan hasr*tnya, karena memang ia tidak bernafsu dengan orang lain.
"Maaf melati, aku gak bisa menepati kesepakatan kita" ujar athar yang sudah bersiap-siap berangkat.
*Flasback off
Kini melati diam terpaku, benarkah dihadapannya ini orang yang ia rindukan selama ini? Apakah ini hanya mimpi tuhan?? Jerit melati dalam hati.
"Hey .. kok bengong sih? Pake baju gih, nanti masuk angin" ujar athar tersenyum lembut.
melati gelagapan, segera ia mengambil pakaiannya di lemari, dan kembali ke kamar mandi.
melati keluar menggunakan piyama pendek bahan satin warna merah nya, melati menghampiri athar yang sudah menunggunya dikasur.
melati sangat canggung bertemu athar kembali, hatinya selama ini merindukan tapi athar sudah melanggar kesepakatan, melati masih bingung harus bagaimana.
"Sayang, kamu nggak keberatan kan aku kesini??" Tanya athar, melati terdiam sejenak.
"Kenapa kamu melanggar mas?" Tanya melati, athar bingung harus menjawab apa.
"Aku.. aku rindu kamu melati" ujar athar pelan, melati masih terdiam, matanya sudah berkaca-kaca.
"Bisakah kita seperti dulu lagi? mas nggak bisa lupain kamu, mas nggak tau kenapa sama perasaan mas ini, seluruh tubuh mas udah coba bohong, tapi gak bisa mel, di hati mas cuma ada kamu" ujar athar meyakinkan melati.
"Jadi kamu juga nggak bisa lupain aku mas, tapi gimana sama suami aku ?" Bimbang melati dalam hatinya.
"Mas mohon melati" ujar athar dengan tatapan memohon penuh harap.
melati masih bimbang, akankah dia mengulangi kesalahannya lagi, akankah dia berselingkuh lagi? Tapi hatinya juga tidak bisa menolak, apalagi bir*h*nya sendiri, sudah berbulan-bulan ia tidak di sentuh suaminya bahkan terakhir hanya athar yang menyentuh nya.
Melihat diamnya melati athar memeluk erat tubuh melati, ia membisikkan kata permohonan dan kerinduan yang teramat sangat, melati menangis di pelukan athar, ia juga rindu, ia sangat merindukan athar.
"Sayang, malam ini ikut ke apartemen Mas ya" ajak athar melepaskan pelukannya.
melati masih agak lama menjawab, melati pun mengangguk dengan ragu, athar pun akhirnya mengambil hp dan menggenggam tangan melati, lalu ia menuntun melati membawanya keluar dari kos nya.
"Eee... Mas kita lewat sini??" Tanya melati ragu lewat pintu depan. athar mengangguk karena tadi masuknya athar lewat depan.
"Iya, aku tadi masuk lewat sini, tadi sih sepi, nggak tau sekarang" jelas athar.
"Aku takut orang-orang curiga deh mas" ragu melati
"Terus gimana dong?"
"Kamu lewat jendela belakang gimana? Aku lewat depan, ntar aku tungguin di ujung jalan sana" ide melati.
"Yaudah kalo gitu" pasrah athar.
athar pun menurut, ia keluar lewat jendela kamar melati seperti dulu. dengan bantuan penerangan lewat senter ponsel nya athar berjalan perlahan melewati sawah.
Sedangkan melati memasukkan motor nya terlebih dahulu, lalu berjalan santai dan mencoba tidak membuat curiga tetangga kosnya.
Saat baru keluar dari gerbang kos melati berpapasan dengan kang Doni yang sedang mengendarai motor nya, melihat melati yang berjalan sendirian ia pun berhenti.
"Lhoh neng melati, mau kemana malem-malem gini? Kok jalan kaki gitu??" Tanya kang Doni, melati gelagapan, ia belum mempersiapkan alasan sama sekali tadi saat bertemu orang.
"Ohh.. e.. itu.. kang, saya... Saya mau.. beli sesuatu " ujarnya, kang Doni mengernyitkan dahinya.
"Kemana? Kok gak bawa motor?" Tanyanya lagi.
"Ke sana kang, motor saya udah masuk, males ngeluarinnya lagi" alasan melati lagi.
"Saya anterin aja yuk, dari pada jalan habis magrib gini, apalagi baju kamu tipis begitu" pandangan kang Dani pada tubuh melati, seketika melati kurang nyaman dengan tatapan kang Doni.
"Nggak usah kang, kang Doni kayaknya lagi pulang kerja, pengen cepet-cepet istirahat, saya duluan ya" melati ingin segera menghindar.
"Ehh.. tunggu dulu dong melati, udah biar aku anter aja yuk" paksa kang Doni.
"Udah kang nggak usah" tolak melati lagi.
"Kang Doni...." Mbak Yuni istri kang Doni memanggil suaminya, sontak kang Doni dan melati menoleh.
"Waktunya pulang nggak langsung pulang, malah asik ngobrol sama perempuan lain, mana perempuan haus belaian lagi" marah mbak Yuni sambil menghampiri melati dan kang Doni.
"Apaan sih dik, orang cuma ngobrol" alasan kang Doni saat mbak Yuni sudah di hadapan nya.
" Kamu godain dia ya? Apa dia yang godain kamu kang?" Tanya mbak Yuni setengah berteriak, membuat orang-orang sekitar memperhatikan mereka.
"Siapa yang godain suami kamu mbak, orang saya cuma mau ke warung sebentar, kebetulan papasan aja sama kang Doni" melati menyangkal
"Halah, suami kamu kan udah lama nggak pulang, kamu pasti cari laki-laki lain, apalagi kamu masih muda, pasti kan kangen di bel*i kan??" Tuduh mbak Yuni.
"Ngomong apa sih kamu dik, udah ayok pulang" ajak kang Doni pada istrinya.
melati yang sudah jengah dengan ucapan mbak Yuni segera pergi melewatinya tanpa bicara apapun.
Kang Doni pun melajukan motornya ke rumah nya dan tidak mempedulikan istrinya.
"Hey kang... Suami kurang ajar istrinya di tinggalin" maki mbak Yuni kesal.
melati berjalan dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya, perkataan mbak Yuni tadi sungguh menyakitkan hatinya.
tapi apa yang bisa ia bela, dirinya juga sudah terlanjur kotor, apalagi kini ia berjalan menjemput dosa itu, hati melati sesak sendiri memikirkan kelakuan bejatnya ini.
Tidak lama athar menghampiri nya yang sedang berjalan dengan setengah berlari, melati baru ingat kalau tujuannya akan ke apartemen bersama athar, segera ia usap air matanya.
"Kamu lama banget sih, aku udah nungguin di ujung jalan sana, kamu kenapa? Habis nangis??" Tanya athar khawatir.
"Nggak papa mas, kamu sendiri kenapa itu celana sama baju kamu kotor?" Tanya balik melati yang melihat baju athar penuh lumpur bahkan kaki nya.
"Tadi aku jatuh di sawah, sial banget aku" ujar athar cemberut. melati langsung tertawa mendengar jawaban athar.
"Ha ha ha, "melati memegangi perutnya karena ngilu tertawa
"Udah yuk, keburu di liatin orang" athar menarik tangan melati, ia tuntun menuju ujung jalan, keluar dusun itu dan di jalan besar supir suruhan athar sudah menunggu.
Setelah sampai apartment athar segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, melati menunggunya di ranjang.
"melati, bisa tolong gosokin punggung ku nggak, ini kayaknya masih banyak yang kotor" athar memanggil melati dari balik pintu, melati yang mendengar segera bangkit menuju kamar mandi.
.
