NovelToon NovelToon
Sinyal Di Batas Bintang

Sinyal Di Batas Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Mengubah sejarah / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Ramadhan Official

Dalam waktu dekat, umat manusia telah mengembangkan teknologi canggih yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan antar bintang. Misi perurkan dengan harapan menemukan planet yang layak huni. Namun, saat kru tiba setelah bertahun-tahun dalam cryosleep, mereka menemukan sinyal misterius dari peradaban asing, mengubah misi eksplorasi ini menjadi perjuangan bertahan hidup dan penemuan besar yang bisa mengubah nasib umat manusia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Ramadhan Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Bab 25: Pertarungan Penjaga Dimensi

Sosok kabut energi yang muncul dari balik monolit segera menyerang dengan kekuatan yang mematikan. Makhluk itu tampak tak terpengaruh oleh badai yang melanda di sekitarnya. Tubuhnya yang berkilau oleh cahaya biru menyerupai badai petir yang hidup, mengeluarkan dentuman energi setiap kali bergerak. Serangan pertamanya hampir membuat tim Elena terpental dari tempat mereka berdiri.

“Bersiap!” teriak Elena sambil menarik pedang plasma dari sarungnya. “Ini bukan sekadar makhluk energi biasa. Dia seperti penjaga inti ini!”

Mark dengan cepat melepaskan tembakan dari senapan lasernya, tetapi sinar itu hanya menembus tubuh makhluk tersebut tanpa menimbulkan efek. “Sial! Serangannya tembus begitu saja!”

“Makhluk ini bukan dari materi fisik,” kata Kara sambil mencoba menyesuaikan frekuensi senjatanya. “Kita perlu menemukan cara untuk menargetkan energinya, bukan tubuhnya.”

Samuel, yang sibuk mengutak-atik pemindainya, segera memberikan instruksi. “Inti energi makhluk itu berada di pusat tubuhnya! Serang titik pusatnya, itu satu-satunya cara untuk menghentikannya!”

Elena mengangguk, lalu memberi aba-aba kepada yang lainnya. “Fokus pada pusat tubuhnya! Serang dengan semua yang kita punya!”

Makhluk penjaga itu menyerang lagi, mengayunkan lengannya yang seperti kilatan petir ke arah mereka. Elena dengan gesit menghindar, sementara Kara melompat ke samping, mencari posisi untuk menembak. Ledakan energi terjadi di sekitar mereka, membuat tanah di sekitar monolit semakin tidak stabil.

“Kita tidak bisa bertahan di sini lama-lama!” teriak Kara, melepaskan tembakan yang diarahkan ke pusat tubuh makhluk tersebut.

Elena melompat maju, menangkis serangan makhluk itu dengan pedang plasma miliknya. Setiap kali pedangnya bersentuhan dengan tubuh makhluk itu, percikan energi terbang di udara, membuat suara gemuruh menggetarkan udara di sekeliling mereka. Namun, serangannya hanya sedikit memperlambat gerakan makhluk tersebut.

Mark melepaskan rentetan tembakan ke arah inti energi yang ada di tubuh makhluk itu, tetapi setiap tembakannya diserap oleh badai energi yang berputar di sekeliling sosok tersebut. “Ini tidak berhasil! Dia terlalu kuat!”

Sementara itu, Samuel berusaha mencari solusi dengan cepat. “Kita butuh energi yang lebih kuat dari yang kita miliki sekarang. Kristal yang kita bawa mungkin bisa membantu!”

Elena segera memandang Samuel dengan serius. “Apa kau yakin?”

“Tidak ada waktu untuk ragu. Kristal itu menampung energi cahaya murni. Itu satu-satunya yang bisa menandingi energi liar dari makhluk ini!” jawab Samuel sambil mengeluarkan kristal dari tasnya.

“Kara, Mark, lindungi Samuel sementara dia menyiapkan kristal!” perintah Elena.

Makhluk penjaga itu semakin agresif, mengayunkan serangan energi yang lebih besar ke arah mereka. Mark dan Kara menembak habis-habisan untuk menahannya, sementara Samuel berusaha mengaktifkan kristal dengan cepat. Elena terus berada di depan, mencoba menarik perhatian makhluk tersebut agar tidak mengganggu Samuel.

“Ayo cepat, Samuel!” Kara berteriak di tengah tembakan yang tak henti-hentinya.

“Aku hampir selesai!” jawab Samuel dengan suara panik.

Tiba-tiba, makhluk penjaga itu menghentikan serangannya dan mengeluarkan raungan keras, seolah-olah menyadari bahwa sesuatu sedang terjadi. Sosoknya mulai bergetar hebat, dan kilatan petir menyelimuti tubuhnya. Dalam sekejap, dia mengeluarkan gelombang energi besar yang menghantam semua orang, membuat mereka terpental mundur.

Elena jatuh ke tanah, terengah-engah. “Samuel, sekarang!”

Samuel, yang berjuang untuk berdiri, akhirnya berhasil mengaktifkan kristal. Cahaya terang langsung memancar dari kristal itu, membentuk gelombang energi yang menyapu seluruh ruangan. Makhluk penjaga itu berteriak, suaranya seperti badai petir yang meledak, dan tubuhnya mulai terurai di bawah kekuatan cahaya kristal.

“Elena, sekarang saatnya!” Samuel berteriak sambil menyerahkan kristal tersebut kepadanya.

Tanpa ragu, Elena melompat maju dan menancapkan kristal itu tepat ke inti energi makhluk tersebut. Cahaya dari kristal itu menyebar cepat, menembus tubuh makhluk itu hingga ke pusat intinya. Sosok raksasa itu mengeluarkan raungan terakhir sebelum tubuhnya meledak menjadi serpihan cahaya, menghilang ke dalam udara.

Hening sesaat melanda setelah ledakan cahaya terakhir. Elena dan yang lainnya terengah-engah, berdiri di antara puing-puing pertempuran yang baru saja terjadi.

“Kita… kita berhasil,” ujar Kara dengan napas terputus-putus, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lewati.

Elena menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk. “Ya, kita berhasil. Intinya sekarang aman.”

Samuel memeriksa monolit di tengah ruangan. “Energinya sudah stabil. Badai di atas kita juga mulai mereda.”

Mereka semua berdiri di sana, melihat ke langit yang tadinya dipenuhi badai energi, kini mulai tenang. Dimensi ini telah distabilkan, dan ancaman kegelapan berhasil ditekan untuk sementara waktu.

“Ayo kembali ke kapal,” ujar Elena akhirnya. “Kita masih punya satu dimensi lagi untuk diselesaikan.”

Mereka pun mulai bergerak kembali menuju Nova Spear, meski tubuh mereka lelah, tetapi tekad mereka semakin kuat. Dua dimensi telah distabilkan, dan mereka semakin dekat dengan akhir dari misi mereka. Namun, dalam hati, Elena tahu bahwa tantangan terbesar masih menunggu di depan.

1
Ya Fi
Luar biasa
Pyscho
Bahasanya halus banget!
Grindelwald1
Duh, seru euy! 🥳
Linechoco
Serius, ceritanya bikin aku baper
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!