Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{ hari santai berkumpul teman}
"Baik-baik saja ma." jawab Valen yang sedang menikmati waktu santainya.
"Mama dirumah kesepian sayang, papamu tadi malam pergi keluar kota. Kakakmu juga sibuk di kantornya juga, sekarang giliran kamu meninggalkan mama juga." ucap Mama monica yang merasa kesepian dia rumah.
"Kan dari awal Valen sudah bilang ma, valen melakukan itu semuanya ada alasannya." jawab Valen yang berulang kali dirinya berkata seperti itu pada mamanya.
"Iya sayang, mama tahu." jawab Mama Monica yang sadar apa yang sedang putrinya lakukan.
"Tapi kenapa mama menaruh uang tunai sebanyak itu didalam tas Valen?" tanya Valen pada mamanya yang diam-diam memasukkan uang tunai didalam tasnya.
"Itu uang untuk jaga-jaga kamu selama disana." jawab mama Monica.
"Kan Valen sudah memiliki uang sendiri ma, dari hasil kerja keras Valen sendiri."
"Anggap saja itu bonus dari mama. bagaimana sayang, disana apa kamu punya teman baru?" tanya mama Monica yang penasaran dengan kehidupan putrinya sekarang ini.
"Punya ma, dan kebetulan saja mereka karyawan mama sendiri." jawab Valen yang menceritakan profesi mereka.
"Beneran, siapa namanya?" tanya Mama Monica.
"Mereka Almira, Bunga, Dini dan Resty, mereka semua 1 kost dengan Valen ma." jawab Valen yang memperkenalkan nama mereka satu-persatu.
"Oh mereka,kalau karyawan yang bernama Almira itu mama kenal. Kebetulan mama sudah pernah bertemu langsung." jawab Mama Monica.
"kalau memang begitu mama tidak salah memilih mereka bekerja diperusahaan mama. Mereka semuanya orangnya baik-baik, setelah Valen berkenalan tanggapan mereka sangat baik pada Valen." kata Valen yang menceritakan semuanya pada mamanya.
"Syukurlah nak, akhirnya kamu memiliki teman disana." kata Mama Monica.
"Mama."
"Apa sayang?" tanya Valen pada mamanya.
"Mama bisa bantu tidak. teman-teman Valen, yang Valen sebutkan tadi tolong tempatkan mereka ke posisi pekerjaan yang lebih baik lagi?" permintaan Valen pada mama Monica dengan niat menolong mereka.
"Baiklah, mama mengerti apa yang kamu mau sayang. Akan Mama wujudkan permintaanmu, Selama apa yang kamu lakukan memang tulus untuk menolong mereka ." jawab Mama Monica yang sedikit bangga dengan putrinya.
"Makasih ma, sudah mengabulkan permintaan Valen." Valen begitu bahagia sekali.
"Iya sayang." jawab Mama Monica.
"Ya sudah, Valen mau istirahat dulu." pamit Valen pada mamanya.
"Iya sayang." jawab Mama Monica yang langsung menutup sambungan teleponnya.
Valen langsung tiduran dengan segala pikirannya yang masih berantakkan, apalagi pengalaman dia tinggal di kost adalah pengalaman pertama dalam hidupnya.
"Sepertinya aku harus membeli beberapa perabotan barang." Valen mulai mencatat apa yang harus dia beli.
Setelah sudah dia catat dia segera keluar membeli sesuatu untuk mengisi barang didalam kamar kostnya.
Beberapa jam kemudian Valen datang membawa dengan barang belanjaannya.
"Capek juga." Valen meminum air putih yang ada di dalam botol.
Valen langsung menata Dispenser dengan galon yang dia beli,dengan beberapa piring dan gelas.
Setelah selesai barulah dia bekerja di depan laptopnya, menyelesaikan beberapa data yang harus dia cek.
Sore hari
Valen baru saja selesai menyelesaikan tugasnya,Dia bergegas untuk mandi sore.
Setelah selesai mandi, Tiba-tiba dari arah pintu depan terlihat mereka berempat baru saja pulang dari kantor tempat kerja mereka.
"Kalian baru pulang?" tanya Valen pada mereka berempat.
"Iya kami baru saja pulang." jawab Bunga yang terlihat lesu.
"Bukannya kamu kerja, kenapa kamu masih ada dikost?" tanya Dini pada Valen.
"pagi tadi aku ditelepon sama temanku untuk menggantikan posisi kerjanya, jadinya aku masuk kerja shift pagi." jawab Valen yang sengaja berbohong pada mereka, Valen belum siap jika dia mengatakan siapa dirinya sebenarnya.
"Oh jadi begitu." jawab Dini, akhirnya mereka masuk ke kamar mereka masing-masing.
Setelah itu barulah dari mereka mulai bergantian untuk mandi sore sedangkan Valen ada didalam kamarnya.
Valen pun segera menemui mereka berempat yang ada dilorong dekat kamar mereka.
"Resty, bunga." Valen memanggil mereka.
"Ada apa?" tanya Resty pada Valen.
"Nanti kalian semua kumpul di kamarku ya, ada roti banyak dikamarku sekalian kita makan bareng - bareng." ajak Valen pada mereka berdua.
"Cocok itu." jawab Resty yang langsung dapat pukulan dari bunga.
"kamu itu ya, kalau masalah makan semangatnya luar biasa." kata bunga yang malu dengan tingkah satu orang ini.
"Kan teman kita sendiri yang menawarkan, bukan aku yang minta." jawab Resty yang tak terima dia dimarahi bunga.
Mulailah mereka berdua saling bertengkar, Valen yang mendengarnya hanya bisa membalas dengan menggelengkan kepala melihat keduanya saling ribut.
"Sudahlah yang penting beritahu Almira dan Dini. Aku tunggu dikamar." kata Valen pada mereka berdua.
"Siap boss." jawab Resty yang begitu semangat.
Valen pun masuk kedalam kamarnya lagi, dia merapikan beberapa barang yang masih berantakan.
Tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk.
"Hai Via Vallen ." teriak Resty, sontak saja punggung Resty dipukul bunga dan Dini.
"Aduh, kenapa hobi kalian itu mukul aku terus. " Resty terlihat kesal pada mereka berdua.
" Kamu kira tempat ini hutan, teriakmu itu buat tetangga pada marah. Suara berisikmu itu benar-benar buat telinga kami sakit semua. " jawab Dini orang yang pertama yang selalu mengomel dengan Resty.
" Kan aku menyapa teman besti kita." jawab Resty yang langsung masuk kedalam kamar Valen.
Almira hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mereka pun berkumpul di kamar Valen dengan menikmati cemilan roti dengan makanan ringan.
"Wah banyak sekali cemilanmu." kata Resty yang melihat banyak makanan di lemari miliknya.
"Sebagian makanan itu dari temanku, kebetulan boss aku baik sekali. Kadang - kadang kami sering diberi bonus karena kinerja kami baik. Dari itu kami semua betah bekerja di tempat itu." jawab Valen yang sengaja mengarang cerita dengan apa yang dia katakan.
"Oh begitu, kalau begitu kamu beruntung, ternyata masih ada boss seperti itu." jawab Bunga yang merasa kagum dengan kebaikan boss dari Valen.
"Tentunya kamu juga banyak bersyukur, masih ada boss seperti itu. Berbeda dengan kami." ucap Resty pada Valen.
"Memangnya kenapa?" tanya Valen yang diam-diam penasaran apa yang mereka katakan.
"Lebih baik kamu diam, jangan mengumbar berita-berita yang tidak benar." pesan Almira pada Resty.
"Tapi itu kenyataan, aku lihat sendiri." jawab Resty yang berkata jujur.
"Memangnya ada apa?" tanya Valen untuk kedua kalinya.
Akhirnya Resty mengungkapkan semua, dari awal Resty sudah diperingati oleh Almira untuk diam,Tapi kenyataan tak bisa ditutupi.
"Sebegitunya dia melakukannya." Valen masih kaget ternyata di kantor tempat kerja mereka masih ada seperti itu.
"Memang begitu ceritanya , kami pun sering ribut dengan wanita itu. Tapi Almira selalu bilang untuk menghindari wanita." ucap Resty yang begitu kesal.
biasa