Delapan tahun lalu, Glenn telah berjanji akan datang untuk menjemput kembali Chia dan ketiga anak kembar mereka. Akan tetapi, hingga saat ini bahkan kabar tentangnnya pun sama sekali tidak di ketahui oleh siapapun. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba muncul kabar tentang pertunangan Glenn dengan wanita lain yang membuat semua orang terkejut, terutama Chia.
Tentu Chia tidak akan tinggal diam saja, daripada terus menunggu dia akhirnya memutuskan kembali untuk merebut kembali ayah dari ketiga putra kembarnya. Dibantu dengan ketiga putranya yang genius, Chia secara perlahan menemukan kebenarannya dimana selama ini ternyata Glenn mengalami Amnesia sehingga melupakan tentang dirinya, bahkan janjinya. Bahkan kebenaran lainnya yang tersimpan selama delepan tahun penantiannya.
“Akan aku rebut kembali suamiku!” ~Chiara Syafira~
“Mamah tenang saja! Ada kami yang akan membantu merebut Papah kembali bersama kita.” ~Kaisar, Keenan, Killian~
Akankah mereka bisa berhasil membuat Glenn kembali mengin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Markas Ala Zafran
...“Hah? Kalian yakin ini akan berhasil?”...
...“Tenang saja, kau tidak akan diambang kematian lagi kali ini.”...
“Baiklah, karena ini misi yang sangat besar! Maka aku sudah menyiapkan sebuah markas untuk kita semua.”
Zafran menyudahi perdebatan Eve dan Sam, dia dengan penuh semangat ingin menunjukkan sebuah markas yang nantinya mereka akan gunakan untuk melakukan pertemuan rahasia dan lain sebagian.
Karena merasa sangat penasaran, Chia dan yang lainnya akhirnya mengikuti kepergian Zafran. Dimana dia ternyata menuju sebuah gudang yang berada tidak jauh dari rumah utama peninggalan kedua orang Chia yang biasa mereka gunakan untuk menyimpan barang bekas. Bahkan gudang itu sudah tidak layak untuk digunakan lagi.
“Hai, kau ingin menunjukan markas baru kita atau markas hantu ‘sih?” protes Liana yang jelas enggan untuk memasuki tempat yang tampak berhantu.
“Aku sengaja tidak merenovasi bagian luarnya agar tidak mencolok di mata orang lain,” ujar Zafran, “Ayo, masuk dan kalian akan terkejut melihat isi di dalamnya,” imbuhnya dengan penuh rasa percaya diri.
Zafran mulai membuka pintu gudang tersebut, lalu membuka lebar-lebar pintunya agar mereka semua bisa melihat hasil karyanya yang luar biasa. Dan benar saja, Chia dan yang lainnya dibuat takjub dengan isi yang ada di dalam gudang tersebut.
Dimana terdapat beberapa layar monitor yang sangat canggih, cocok sekali untuk Keenan sang Hacker cilik terbaik kita. Lalu di sisi lain, rupanya ada gudang persenjataan yang sangat lengkap.
Belum lagi sebuah ruangan yang di desain khusus untuk melakukan pertemuan dan menyusun strategi. Ternyata isi di dalam gudang tersebut, sangat berbanding terbalik dengan apa yang terlihat dari luar.
“Bagaimana? Aku bahkan sudah memasang internet terbaik agar Keenan bisa bekerja dengan maksimal,” ujar Zafran dengan penuh rasa bangga kepada dirinya sendiri.
“Terima kasih banyak, Paman Zaf! Semua ini bahkan peralatan yang terbaik,” ucap Keenan yang jelas sangat bahagia mendapatkan barang kesukaannya.
“Wow, sejak kapan Kakak menyiapkan semua ini?” tanya Liana sekadar penasaran.
“Bahkan ada ruang persenjataan lengkap? Darimana kau mendapatkan semua senjata ini?” tanya Eve yang juga harus mengakui kekaguman dari persiapan yang Zafran lakukan.
“Se-sebenarnya semua senjata ini hanya mainan. Karena aku tidak tahu dimana harus mendapatkan persenjataan aslinya,” ungkap Zafran yang sedikit malu untuk mengakuinya.
Sontak pengakuan Zafran membuat mereka tak kuasa menahan tawanya, sebab mereka sudah memperkirakan dari mana asal muasal persenjataan lengkap itu yang rupanya berasal dari toko mainan. Namun, Sam cukup mengerti mengingat Zafran bukan orang yang berasal dari dunia bawah sepertinya.
“Astaga, aku sempat berpikir bahwa semua ini adalah mainan rupanya memang benar,” celetuk Kaisar yang semakin mengundang gelak tawa yang lainnya.
“Tidak masalah! Kita memang membutuhkan persenjataan lengkap seperti ini, biar aku yang akan mencari senjata aslinya,” ujar Sam yang jelas mengetahui cara mendapatkan senjata aslinya.
“Aah, ada satu hal lagi yang belum aku tunjukan kepada kalian.”
Zafran lalu menuju ke sebuah lemari besar yang berada di sebuah sudut ruangan. Tanpa ragu Zafran langsung masuk ke dalam lemari tersebut, sedangkan Chia dan yang lainnya hanya diam menatapnya dengan rasa penasaran.
“Kenapa kalian hanya diam di sana? Masuklah ini akan muat untuk kita semua dan kalian akan melihatnya sendiri jalur rahasia yang aku desain sendiri,” ujar Zafran mengajak yang lainnya untuk masuk bersamaan.
Tanpa pikir panjang lagi, Chia dan yang lainnya segera menuruti apa yang Zafran inginkan. Begitu pintu lemari itu kembali tertutup, tiba-tiba lantai lemari yang mereka pijak perlahan turun ke bawah dan tak lama berhenti memperlihatkan sebuah ruangan lain.
“Ruangan ini aku buat untuk berjaga-jaga. Dimana terdapat empat pintu yang akan mengarah pada jalan keluar yang berbeda. Arah barat akan menuju langsung ke rumah Nyonya Chia, arah timur sebuah rumah yang akan tinggali oleh Janice, Eve dan Sam. Lalu arah selatan akan mengarah menuju rumah tengah aku tinggali dan arah utara akan ditempati oleh Tuan Rendra.” Jelas Zafran yang bahkan memikirkan setiap detailnya.
“Bagaimana bisa kau memikirkan sampai sejauh ini, Zaf?” tanya Chia yang sungguh dibuat takjub dengan pemikiran dari seorang Zafran.
“Hanya instingku saja, Nyonya!” jawab Zafran sekenanya.
Setelah itu, mereka pun mencoba satu persatu jalan rahasia itu. Dan seperti yang dijelaskan Zafran masing-masing pintu itu memang mengarah pada jalan keluar yang berbeda. Dimana tempat itu akan menjadi markas sempurna untuk mereka, karena terkesan tidak bisa digunakan sebagai tempat tinggal tapi sebenarnya menyimpan banyak rahasia besar di dalamnya.
...****************...
Beralih pada Devon, lebih tepatnya pada Javas yang bertugas sebagai orang kepercayaan Tuan Victor sekaligus mata-mata yang ditempatkan di sisi Devon untuk mengawasi setiap pergerakannya.
Javas memang terkesan diam dan tidak peduli dengan apa yang Devon lakukan, tetapi sebenarnya dia selalu melaporkan apa yang Devon lakukan kepada Tuan Victor. Dia bersikap sangat waspada kepada Devon yang bisa saja menjadi pengkhianat untuk ayah angkatnya sendiri.
Seperti sekarang di saat Devon tengah bersama dengan Dasha, Javas diam-diam menghubungi Tuan Victor untuk memberitahu tentang kemunculan Chia kembali. Javas menceritakan semua apa yang dia lihat dan dengar tanpa melewatkan sedikitpun.
“Jadi, Devon telah memerintahkan orang-orang kita untuk membunuh wanita itu tapi tidak melaporkan tentang kemunculan wanita itu padaku secara langsung,” ujar Tuan Victor melalui sambungan teleponnya.
“Benar, Tuan! Namun, sejauh ini Tuan Devon masih memperlihatkan bahwa dia berada di sisi anda, mungkin dia berniat ingin mengurus masalah ini secepatnya tanpa anda harus mengkhawatirkannya.” Javas kembali memberikan penjelasannya.
“Hmm, tetap awasi anak itu di sana! Aku akan mengirimkan Fabian dan yang lainnya untuk membantumu, karena kita tidak boleh membiarkan rencana ini gagal. Dan jika Glenn menunjukan perilaku yang berbeda atau bahkan ingatannya kembali, maka bunuh dia secepatnya,” perintah Tuan Victor.
“Baik, Tuan!” sahut Javas, setelahnya sambungan telepon itu terputus.
Bersambung....
banyakin lagi atuh kak up nya dikit banget rasanya 🤭🤭✌️