Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"Lagian lo kutil, pake gebrak meja segala, tuh liat semua orang jadi liatin kita kan! Entar kita di kirain pasangan yang lagi bertengkar." desis Leon dengan mata melotot tajam.
Lantas Azura menoleh ke sekeliling, lalu ia menyengir kuda.
"Hehehe... Sorry, gue reflek! Nama nya juga gue terkejut dengan yang barusan terjadi. Ini serius kan, gue nggak mimpi kan Yon?"
"Wow Ra, lo hebat banget bisa dapat kerjaan kayak gitu! Kenapa tadi nggak langsung terima aja, gue yakin lo pasti bisa Ra!" Ucap Leon dengan tersenyum lebar.
"Ya lah, cuma nakluk kin cowok mah kecil" ujar Azura pongah seraya menjentik kan jari nya.
"Gue kan cantik, imut, dan baik hati, pasti kerjaan ini nggak masalah bagi gue" imbuh nya lagi yang membuat Leon hampir muntah.
"Penyakit narsis lo kumat!" ejek Leon seraya tertawa mengejek.
"Sianying lo kadal buntung, dukung aja kenapa! Nggak bisa liat temen seneng sedikit aja" protes Azura seraya mengerucut kan bibirnya.
"Ukh cup cup cup, iya deh iya. Emang Eneng Azura paling cakep sejagad raya" ucap Leon membuat Azura melotot tajam. Leon hanya menyengir lebar, hal yang paling di sukai Leon adalah menggoda sahabat nya itu.
"Btw, lo jadi mau terima kerjaan itu?"
"Seperti nya sih iya, kapan lagi coba bisa dapetin kerjaan dengan gaji fantastis. Gue nggak perlu pusing lagi mikirin hutang ke pak Jono, apalagi entar ada uang muka nya 250 juta jadi gue bisa aman selama 10 bulan cuy! Ah 8 bulan aja, gue kan butuh modal buat permak penampilan buluk gue biar cantik" ujar Azura seraya memainkan bulu matanya dan tersenyum genit membuat Leon bergidik sendiri.
"Nggak liat apa penampilan mbak-mbak tadi, semua yang di pakai nya barang bermerk selangit semua cuy, minimal gue harus beli baju baru buat perbaiki penampilan gue biar nggak malu-maluin, nggak pake baju bulukan kayak gini lagi. Yang penting dia single jadi nggak masalah gue deketin dia. Eh tadi kata mbak tadi apa? Dia seorang dokter? Wow, amazing!" mata Azura sontak saja berbinar saat bayangan ia berjalan bergandengan dengan seorang dokter dan hidup bergelimang harta.
"Ya, gue harus terima pekerjaan itu!" gumam Azura penuh semangat.
************
Sore hari di ke esokan hari nya, Azura datang kembali ke cafe dimana ia bertemu dengan Zie. Azura sudah menghubungi Zie perihal ia menyetujui penawarannya. Karena itu, sepulang nya dari bekerja di minimarket, Azura langsung mengendarai motor nya menuju cafe. Di sana sudah ada Leon yang ia minta sebagai saksi sekaligus menemani dirinya, mau bagaimana pun ia tidak memiliki teman akrab selain Leon. Padahal mereka teman ketemu gede, tapi Leon telah menjelma bak sahabat terbaik yang akan selalu menemaninya kapan pun dan dimana pun juga dalam keadaan suka dan duka. Kalau kayak lagu zaman dulu itu, persahabatan bagai kepompong.
"Cie... yang sebentar lagi cair!" goda Leon sambil memain kan mata nya.
"Cair cair, emang es batu" ketus Azura sambil mengibaskan rambut nya dan duduk di samping Leon.
"Hari ini gue di traktir kan! Kan udah temenin. Ingat, lo itu dapat tawaran pas lagi sama gue jadi ada rejeki gue juga di sana" ujar Leon yang sebenarnya hanya sekedar menggoda, mana tega ia meminta bagian dari Azura sebab ia sangat tau kebutuhan dan kesulitan sahabat nya itu.
to be continued....
...🌹🌹🌹🌹🌹...
...Jangan lupa Like dan Vote...
...Terima kasih....
Jangan lupa mampir ke cerita ku yang lain ya kak
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya