Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nilam
"Seperti itukan, cara kalian menindas junior kalian" Cia menatap tajam kedua gadis tersebut
"Hei... Tunggu dulu, kalo Risa bukan korban kalian yang pertama. Itu artinya masih ada yang lainnya kan??" tanya Cia, Ghava dan Luna menatap Cia
"Apa kalian berpikiran sama kaya gue?"
"Pastilah" mereka bertiga tertawa
Cia berbalik, kini ia menatap ke sekeliling.
"GUE TANYA, APA DI ANTARA KALIAN ADA YANG PERNAH MENJADI KORBAN PERUNDUNGAN OLEH KEDUA PEREMPUAN INI?" teriak Cia
Semua orang saling tatap dan menoleh ke kanan kiri.
"Lu ga mau maju?" tanya sensei pada orang yang pernah menjadi korban Jessica dan Nilam
"Gue takut kalo sekarang ngaku, ke depannya malah di bales lebih sadis lagi ma mereka." jawabnya
"Kagak usah takut, maju aja. Percaya sama mereka, lu bakalan aman." ucap seseorang yang tau siapa Cia
"Benarkah?" orang itu mengangguk
Akhirnya ia pun memberanikan diri, untuk maju ke depan dan mengangkat tangan kanannya.
"Saya" ucapnya
Melihat ada yang berani maju, membuat korban lainnya ikut maju.
"Saya"
"Saya juga"
"Saya kak"
Dan masih banyak lagi yang maju, hal ini membuat Cia tersenyum senang.Tetapi tidak untuk Jessica dan Nilam, mereka semakin ketakutan.
"Kemari kalian" titah Ghava, mereka yang jumlahnya lebih sepuluh. Melangkah mendekat, meski ragu dan juga takut.
"Gue ingin lu pada, bales apa yang udah mereka lakuin ma kalian. Gimana? Ga usah takut, gue ada di belakang lu, kalo semisal mereka macam-macam ma kalian ke depannya." ucap Cia
Mereka saling lirik, antara ragu dan takut. Tetapi, ada satu orang yang terlihat sangat dendam. Ia maju, melangkah kan kakinya mendekati Jessica dan Nilam. Gadis itu lalu merebut ember, yang dipegang oleh Nilam. Dengan tatapan penuh amarah dan juga luka, gadis itu menyiram Nilam dari atas kepala.
BYUURRRR
"KYAAAAAA"
Nilam berteriak, ia menatap penuh kebencian pada gadis yang baru saja menyiramnya.
Brak
Gadis itu melempar ember, yang baru saja ia rebut tadi. Nampaknya gadis itu belum puas sampai di situ, ia menendang betis Nilam. Sampai Nilam jatuh berlutut, lalu ia menjambak rambut Nilam.
"Bagaimana rasanya diperlakukan seperti sampah? Sakit bukan? Ini yang aku rasakan selama ini, kamu dan keluargamu memperlakukan aku seperti seorang pembantu. Bukan mau ku kedua orang tuaku meninggal, bukan mau ku hidup menumpang di rumah besar kalian. Yang tidak pernah masuk dalam pikiran ku adalah... Kenapa kalian bisa sebenci itu padaku?" gadis itu mengeluarkan semua uneg-uneg nya, dadanya terlihat naik turun.
Tes
Air matanya menetes, membasahi kedua pipinya.
"Aku tidak pernah memakai uang kalian, aku tak pernah ikut makan, makanan yang kalian beli, aku bahkan tidur bersama dengan pelayan. Aku selalu mencari uang sendiri, demi memenuhi kebutuhanku. Tak peduli harus mengamen dan berjualan asongan di jalanan, tak peduli harus menjadi ojeg payung di saat aku masih SD dan SMP. Menjadi pelayan di kafe, saat SMA dan itu masih sampai sekarang. Aku harus belajar dengan keras, agar bisa mendapatkan beasiswa. Aku tak pernah memakai uang kalian, satu rupiah pun semenjak menumpang di rumahmu. Aku harus ikut bekerja seperti pelayan lainnya. Kalian akan memukuli dan bahkan menendang ku, bila membuat kesalahan sekecil apapun itu. Sekali lagi aku tanya, KENAPA KALIAN BEGITU MEMBENCIKU NILAM?" wajah gadis itu sudah memerah karena amarah
Gadis itu kembali merebut ember, yang dipegang oleh Jessica. Kembali ia menyiramkan air itu pada Nilam...
Byuurrr
"Aaaakkhhh"
Semua orang terdiam, tak ada yang bersuara. Mereka tak menyangka bila Tania, gadis yang selama ini selalu menjaga jarak dan selalu sendiri itu. Ternyata memiliki kehidupan, yang sangat memprihatinkan.
Cia mengepalkan kedua tangannya, ia tak menyangka. Ternyata ada yang memperlakukan orang, seperti binatang. Ghava menepuk pundak Cia, agar Cia tak mengamuk
"Aku akan mengadukan mu pada mami dan papi. Agar kamu di usir dari rumah, kamu akan luntang lantung di jalanan." ucap Nilam geram, ia benar-benar merasa sangat malu saat ini.
Tania menguliti aibnya, sampai seperti ini. Tania mempermalukan dirinya, di depan orang banyak.
Tania yang mendengar ucapan Nilam, hanya tersenyum smirk. Ia mengusap pipinya yang basah.
"Apa kamu tidak tau, bila satu Minggu ini aku sudah di usir dari neraka itu? Kemana saja kamu selam ini, Nilam? Aku sudah terbebas dari para iblis, yang selama ini bersemayam di dalam tubuh manusia." ucap Tania
"Karena aku sudah tak berada di antara kalian, sekarang aku bisa melakukan apa yang ingin aku lakukan sejak lama." Tania melepaskan rambut Nilam dengan kasar, tanpa aba-aba..
Plak
Plak
Plak
Tania menampar wajah Nilam, ia tersenyum puas. Terlihat wajahnya yang tanpa beban sama sekali, seolah apa yang dilakukannya adalah hal biasa.
Benar... Itu adalah hal biasa, tapi biasa pada dirinya. Hampir setiap hari ia mendapatkan perlakuan kasar, baik dari Nilam ataupun kedua orang tuanya. Seolah dirinya adalah samsak, untuk melampiaskan kekesalan semua orang.
Dan sekarang, ia yang menjadikan Nilam sebagai samsaknya.
"Huft" Tania menghembuskan nafas lega
"Sebenarnya ini hanya seujung kuku ku, membalas perlakuan kalian padaku. Tapi, hanya begini saja. Aku sudah merasa sangat lega, semua kekesalan ku sudah terbayarkan. Ternyata melampiaskan dengan cara ini, cukup menyenangkan. Pantas saja kalian, sangat suka melakukan hal ini padaku." ucap Tania, baru saja bisa menghembuskan nafas lega.
Tiba-tiba
"APA YANG KAMU LAKUKAN ANAK S*ALAN!!!" terdengar teriakan yang memekakkan telinga, Tania menghembuskan nafas kasar.
Tania menatap Cia, Cia tersenyum.
"Kalian akan melindungi ku kan?" tanya Tania
"Tentu saja, sesuai janjiku." jawab Cia, Tania tersenyum lega
Setidaknya, kalau harus mati. Jangan sekarang, ia masih ingin menyelesaikan kuliahnya dan mendapat gelar sarjana.
"Mami... Papi... Hiks" Nilam menangis, ia pun meminta sang mami memeluknya
"Tidak apa-apa sayang, ada mami di sini. Bagaimana bisa kamu diam saja, diperlakukan seperti ini oleh anak pembawa s*al itu." ucap sang mami, seraya mendekap erat tubuh sang putri kesayangan.
Nilam tak menjawab, ia hanya diam saja dan menangis. Apa yang akan ia katakan? Apa ia harus bilang, bila dirinya ketahuan merundung orang lain. Tidak Marisol, itu sama saja membuat dirinya siap untuk terkena hukuman.
Sedang sang papi, berjalan tergesa mendekati Tania. Ia menarik bahu Nilam dengan kasar, sampai Tania menghadap pria yang berstatus om.
"DASAR ANAK PEMBAWA S*AL, TIDAK BERGUNA. SUDAH DI USIR PUN, TETAP SAJA MENYUSAHKAN." bentak pria tersebut, seraya mengangkat tangan hendak menampar Tania.
Mahasiswa dan mahasiswi lain, berteriak tertahan.
Tania memejamkan kedua matanya, pasrah dengan apa yang akan ia terima. Namun setelah cukup lama menunggu, apa yang akan terjadi tak ada mendarat di pipinya.
Perlahan Tania membuka matanya, ia mengernyitkan dahinya. Saat di depan nya kini, ada punggung tegap seseorang melindungi dirinya.
Siapa?
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
itu sosok siapa perempuan yg bantu luna ghava y🤔 lanjutttt ,,,,
btw siapa yah wanita yg muncul mmbantu..... 😊😊😊