SEASON 1
Menceritakan seorang gadis Jovanka Aretha Nathania yang dipaksa menikah karena perjodohan, akankah pernikahannya berlangsung lama?
COVER FROM PINTEREST
SEASON 2
Orin Quenby Winata putri dari pasangan Arga dan Retha kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Selain cantik dirinya juga digadang-gadang sebagai primadona sekolahnya.
Namun apalah daya tidak semua wajah cantik yang menyerupai bidadari itu membuat hidupnya berjalan lurus, justru dia harus menikmati kerumitan tentang cinta yang dia alami. Mau tahu kelanjutannya? Jangan lupa buat tap favorit like dan juga vote ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Trisnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka pun sampai diruko penjual seafood. Retha yang melihat begitu banyak seafood ldihadapannya tampak bahagia.
"Mas saya mau beli cumi-cumi, kerang, lobster, udang dan kepiting ya?" perintah Retha pada penjual seafood itu.
"Baik non"
"Kepitingnya satu ekor berapa mas?"
"Yang besar ini 100 non kalau yang kecil 75" Jawab penjual seafood.
"Wah tidak bisa kurang ya mas?"
"Untuk nona yang cantik saya kasih dua ekor 150 bagaimana?"
Arga yang sedari tadi diam mendengar percakapan itu pun akhirnya ikut angkat bicara.
"Tidak usah kau sesuaikan saja harganya aku akan membelinya dengan harga dua kali lipat" Ucap Arga dengan nada dingin.
Arga pun mendekatkan tubuhnya ketelinga Retha dan mengucapkan sesuatu.
"Jangan pernah tersenyum dengan orang lain kecuali denganku" Kata Arga berbisik di telinga Retha.
Retha yang mendengar dan merasakan nafas Arga yang begitu dekat dengan dirinya menjadi gugup dan malu. Tapi Retha tak habis fikir kenapa Arga menyuruhnya seperti itu.
"Ini uangnya dan antarkan kerumahku, ini alamatnya" Perintah Arga lalu menarik tangan Retha untuk pergi menjauh dari ruko itu.
"Hei tuan tadi uangmu terlalu banyak!" kata Retha yang melihat beberapa lembar uang yang diberikan Arga kepada penjual seafood
itu.
"Diam, kau sengaja ya menggoda penjual seafood itu?" tanya Arga sedikit ketus.
Retha benar-benar dibuat pusing oleh tingkah laku Arga. Dia merasa Arga tidak seperti biasanya. Dia juga tidak habis pikir kenapa Arga mengatakan jika Retha sedang menggoda penjual seafood tadi padahal tawar menawar dalam penjualan itu sangat wajar dan terseyum pada orang lain bukanlah hal yang salah, dan kenapa sekarang Arga melarangnya untuk tersenyum.
Retha pun mengikuti langkah kaki Arga dari belakang, karena langkah kaki Arga panjang itu membuat Retha sulit untuk mengimbanginya.
"Tuan bisa kah kita berhenti sebentar, aku sangat lelah!" Kata Retha sedikit ngos-ngosan.
Arga pun menoleh kebelakang ternyata Retha sudah cukup tertinggal jauh darinya. Arga kembali menuju tempat Retha dan tanpa mengucapkan apapun Arga langsung menggendong Retha ala bridal style.
Retha dibuat terkejut sekaligus malu oleh tingkah laku suaminya itu. Dia terkejut karena tiba-tiba Arga menggendongnya begitu saja ditempat keramaian seperti ini tentunya akan memancing banyak perhatian. Dia juga malu karena saat ini mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang berada disana. Retha pun menyembunyikan wajahnya diantara dada bidang Arga.
"Oh My God ada dengan jantungku, hei jantung kalau kau berdetak begitu kencang seperti ini kau akan keluar dan lompat dari tempatmu" Batin Retha.
"Ck aku hanya menggendongnya saja kenapa jantungku berdetak secepat ini, kalau sampai dia tahu pasti aku akan sangat malu". Batin Arga.
Mereka pun keluar dari pasar itu dan menuju ke mobilnya. Ketika mereka sudah duduk didalam mobil tiba-tiba telfon Arga berbunyi. Dilihatnya nama Ivanka terpampang nyata disana sebenarnya dia sudah tidak ingin ada urusan dengan wanita itu tapi apa boleh buat sampai saat ini Arga juga belum memutuskan hubungannya dengan Ivanka.
"Ada apa?" tanya Arga pada Ivanka yang sedang berada diseberang sana.
"Aku merindukanmu sayang! Kau sudah lama tidak datang menemuiku" Ucap Ivanka memelas agar Arga mau mendatanginya dan dia bisa meminta sesuatu pada pacarnya itu.
"Tidak Ivanka, aku sedang ada meeting"
Retha yang mendengar nama Ivanka pun menjadi sedikit kesal tetapi dia juga bingung kenapa Arga harus berbohong pada Ivanka jika dia sedang meeting.
Arga pun mematikan ponselnya lalu menyimpannya di dashboard mobil.
"Ehem Tuan jika anda sedang sibuk aku bisa pulang sediri" ucap Retha sedikit kecewa karena ternyata Arga masih berhubungan dengan pacarnya itu.
"Kau berangkat bersamaku jadi kau juga pulang bersamaku. Dan tadi katanya aku harus istirahat tidak boleh bekerja kenapa kau sekarang malah menyuruhku untuk pergi?"
"Maaf Tuan nona Ivanka sepertinya membutuhkan anda" Kata Retha yang sebenarnya menahan sakit perasaan yang ada didalam hatinya. Dia tidak tahu kenapa setiap mengatakan bahwa Ivanka adalah pacar Arga dadanya menjadi sakit padahal dia tahu bahwa Arga memanglah pacar dari Ivanka.
"Itu tidak penting, jangan banyak bertanya". Ucap Arga dingin.
Arga pun melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh agar cepat sampai kerumah.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai didepan rumah. Arga segera memasukkan mobilnya kedalam garasi.
"Kau tidak boleh berbelanja ke pasar lagi, apalagi menawar seperti itu. Kau fikir suamimu ini siapa tak bisa membelikanmu seafood, aku bisa membelikanmu sebuah pasar bahkan supermarket" ucap Arga sambil berlalu meninggalkan Retha.
"Dasar aneh" Gerutu Retha
"Jangan menggerutu aku mendengarnya" Teriak Arga dari kejauhan.
"Nanti kalau kau keatas bawakan aku jus yang segar". Teriak Arga lagi dari lantai atas.
Begitulah hubungan mereka sekarang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kini mereka sudah berteman, ya Retha berteman dengan suaminya sendiri dan Arga berteman dengan istrinya sendiri.
Kemarin malam Arga meminta maaf atas perlakuannya kepada Retha dan dia berjanji tidak akan melakukannya lagi dan dia juga mengajak Retha untuk berteman. Meskipun mereka sudah bisa menerima perjodohan ini tapi mereka masih merasa asing satu sama lain. Jadi mereka memutuskan untuk berteman saja terlebih dahulu. Jika nanti kelanjutannya bagaimana mereka juga belum tahu.
"Cih setelah mengatakan pertemanan sekarang seenaknya saja menyuruhku". Ucap Retha kesal.
*flash back tadi malam
"Retha ada yang ingin aku bicarakan!" ucap Arga.
Retha terkejut pasalnya ini pertama kalinya Arga memanggil namanya.
"Ada apa tuan?" tanya Retha.
"Apa kau menyukai perjodohan ini?"
"Ehem... aku pertama kali mendengar perjodohan ini memang tidak setuju tuan tapi setelah itu aku pikir-pikir mungkin ini yang terbaik untuk keluarga kita".
"Apa kau berniat akan meninggalkanku?"
"Sebenarnya aku ada niatan untuk meninggalkanmu tapi aku hanya mau pernikahan satu kali dalam seumur hidupku jadi aku bisa apa selain menerima pernikahan ini"
"Ehemm Retha aku... aku... "
"Aku apa tuan?" tanya Retha yang sudah tidak sabar menunggu Arga ingin mengatakan apa.
"Aku ingin minta maaf padamu, mungkin selama ini banyak perkataan dan perbuatanku yang membuatmu sakit hati"
Retha mengernyitkan keningnya dia heran dengan perkataan suaminya. Dia menaruh punggung tangannya didahi Arga.
"Hei apa kau fikir aku sedang mengigau, aku berkata seperti itu sungguh-sungguh." Ketus Arga.
"Iya..iyaa aku tahu, sudah lupakan tidak ada yang perlu minta maaf dan memaafkan."
"Apakah kau mau berteman denganku?" tanya Arga.
"Berteman?"
"Ya berteman setidaknya kita bisa berteman bukan dalam pernikahan ini?"
"Baiklah kita sekarang berteman". Kata Retha sambil memberikan kelingkingnya sebagai tanda pertemanan mereka.
*flash back off
Jerry aja rayuan nya selangit apa lagi papa Arga nya hmm
lanjut donk