Mengisahkan Gadis muda yang amat sangat cantik, jatuh cinta kepada anak sahabat sang Papi, namun terhalang restu karena Papi menganggap anak laki-laki yang diinginkan sang putri sebagai anak nya juga.
Aileen Nafla Ibrahim putri pertama pasangan Arisa Fariza dan Ibrahim Ferdinand, yang jatuh cinta sejak kecil dengan Lelaki yang juga anak sahabat Papi nya.
" Lala cuma ingin Abang Denis bukan yang lain " Ungkap gadis itu melihat kedua orang tuanya yang menatap anak nya malas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira comel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kantin
Dua jam mereka belajar tentang Biologi, sekarang waktu istirahat pun tiba.
Karamel dan Nafla berjalan menuju kantin. Makan adalah pilihan yang tepat saat ini.
Keduanya duduk dan memesan bakso serta jus apel dan alpokat kesukaan keduanya.
Mereka duduk dan saling bercanda
" La , Kamu nanti mau melanjutkan ke universitas mana La?? Tanya Karamel, melihat Lala yang asik memakan makanan nya.
Nafla menjadi kepikiran, jika dua bulan lagi dia akan lulus, namun dia masih belum memutuskan akan kuliah di kampus mana.
" Entah, gue belum kepikiran malah.
Gue juga lupa jika kita udah mau Lulus jawaban Nafla sungguh membuat Darah Karamel mendidih.
" Gila Lu yah, Dua bulan lagi Lulus Lu belum tau ingin melanjutkan ke kemana?? Enggak ada cita-cita Lu nikah Muda kan?? Tanya Karamel kembali.
Nafla tertawa dan mengangguk dann menggeleng " Gue enggak tau, jika Bang Denis mau nerima gue, dengan senang hati gue nikah muda sama Dia, lanjut Lala.
Tidak menjadi rahasia lagi, Karamel sangat tau jika Lala mencintai Denis, entah cinta sebagai pasangan atau hanya obsesi, karena selama dia hidup, Denis lah yang selalu betah dengan nya dan menghadapi kebandelan nya bahkan Paman nya sendiri Yash sangat malas jika berurusan dengan Nafla si biang rusuh.
Karamel memilih makan dari pada darah nya ikut mendidih.
Nafla tersenyum menggoda namun Karamel memilih diam.
Jam pulang sekolah , Sesuai perjanjian dengan Pak Tito, sekarang Karamel menemani Sang sahabat yang tengah menjalani hukuman membersihkan ruang guru.
Sejam berlalu semua yang di kerjakan Nafla selesai. Gadis imut itu akhirnya bisa pulang, dengan motor kesayangan nya yang telah menemaninya sejak SMP dulu.
Motor pemberian Opa Ferdi ayah dari Papi nya.
" Gue balik duluan ya, ucap Karamel saat jemputan nya telah tiba.
Lala mengangguk dan berjalan menuju parkiran motor.
Sepanjang perjalanan, Lala menyayangi dan bersenandung riang. Namun matanya melihat pemandangan yang membuat hatinya tiba-tiba sedih.
Di kafe yang tak jauh dari dirinya berdiri karena lampu merah, Lala melihat Denis tengah bersama wanita yang seusia dengan Denis juga sambil berbincang dan wanita itu sangat manja kepada Denis.
Namun Denis hanya biasa saja, malah aslinya terkesan risih namun semua tak di ketahui oleh Nafla.
Hati yang memanas membuat Lala berhenti di kafe itu. Lala sang Bar-bar, berjalan masuk setelah memarkirkan motor nya.
" Sayang" panggil Lala membuat Denis terkejut dengan kehadiran Lala di sana.
Sementara wanita yang bersama Denis saat mendengar ada yang memanggil lelaki yang sangat dia sukai sayang, naik darah.
" Lala" Panggil Denis tersenyum namun tatap Nafla sangat marah.
" Siapa dia mas?? Tanya wanita itu membuat Lala berjalan ke arah Denis.
Lalu Lala memeluk lengan Denis posesif.
" Siapa Dia mas" Lepas kamu tidak sopan banget peluk -peluk cowok orang!! Ucap wanita itu Murka.
Namun wanita itu tak tau siapa yang dia hadapi" Apaaaaa cowok kamu?? Hey sundal, kamu bilang cowok mu?? mata mu buta atau apa?? Lihat cincin di jari manisnya itu cincin tunangan Gue sama Kak Denis, ngaku-ngaku cowok nya enggak Malu??? Ucap Lala membuat Denis menarik satu alis melihat kekesalan di wajah gadis nya itu
Wanita itu menatap cincin di jari manis Denis dan di jari Lala, memang sepasang, sehingga dia percaya dengan omongan Lala.
" Udah lihat kan?? Jangan suka gatel sama milik orang, jangan jadi pelakor mbak udah kek enggak laku aja.
Kamu juga kak, Udah tau punya aku masih juga GATAL, lalu Nafla berlalu pergi namun tangan nya di tahan Denis.
" Maaf, ucap Denis menyempurnakan sandiwara Lala".
Dia rekan kerja ku di kampus sayang, bukan siapa-siapa.
Kamu jangan marah nanti makin cantik!! Goda nya membuat pipi Nafla memerah karena malu.
semoga g kalah seru sm cerita bapak ibux