NovelToon NovelToon
TRESNO KARO KOWE

TRESNO KARO KOWE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Konglomerat berpura-pura miskin / Bercocok tanam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Raden Saka Teguh, pewaris perusahaan kaya di Jakarta menyamar menjadi Jaka Tarub, pria miskin di pedesaan Jawa Timur saat berusia 25 tahun karena ingin mencari wanita yang tidak gila harta untuk bersanding bersamanya.

Sudah 1 tahun, Saka dalam penyamaran menjadi Jaka dan belum menemukan wanita yang bisa mengambil hatinya. Ketampanannya ia sembunyikan menggunakan gigi palsu yang maju kedepan dan Saka terpaksa harus mencoklatkan kulitnya menggunakan perawatan tanning dari klinik kecantikan serta dibantu dengan lulur coklat yang ia gunakan setiap akan keluar rumah.

Saka tinggal bersama nenek tua sebatang kara sebagai cucu. Nenek Minten namanya dan berprofesi sebagai petani dan penjual sayuran di pasar. Saka membantu meringankan pekerjaan nenek Minten selama setahun ini.

Penantian 1 tahun akhirnya Saka sebagai Jaka menemukan wanita yang ia inginkan. Anak pak RT yang baru saja pulang dari pendidikan di Australia. Tapi wanita itu membenci Jaka di pertemuan pertama. Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GOSIP

Entah kenapa Fina merasa ada yang aneh saat apartemennya belum kedatangan sang suami padahal sudah jam set9 malam.

Ia merasa mulai khawatir dengan Jaka karena tidak pulang pulang.

"Ck, kemana dia? Udah jam segini gak pulang pulang? Apa dia nyasar?" tanya nya pada diri sendiri saat melihat jam dinding di kamarnya.

Ia pun berencana menunggu di sofa ruang tamu. Fina keluar kamar bertepatan dengan Jaka membuka pintu apartemen.

"Syukurlah dia sudah pulang" ada rasa lega di hati Fina saat melihat suaminya sudah menampakkan diri.

"Kenapa kamu berdiri disitu? Nungguin aku?" celetuk Jaka membuat lamunan Fina buyar.

"Ih GR amat. Aku mau ambil sesuatu di kulkas" bohong Fina menutupi perhatiannya. Ia pun berjalan ke kulkas untuk mengambil buah apel.

"Dari mana aja kamu? Kenapa gak ngirimin aku pesan kalau pulang telat?" tanya Fina kemudian sambil memakan apelnya.

"Kerja lah. Hari ini ojek online cukup rame, jadi aku gak sempet pegang hp buat chatan" jawab Jaka yang juga berbohong demi penyamaran.

Mereka berdua pun saling diam beberapa saat. Lalu Fina mulai menyampaikan acara gathering kantornya weekend ini.

"Jak, di kantorku weekend ini ada gathering. Atasanku ingin kenal sama kamu jadi apakah kamu mau ikut?" tanya Fina.

"Hmm kamu gak malu kalau aku ikut? Kita cuma berencana menikah 3 bulan dan kurang 2 bulan setengah lagi, apakah gak sia sia ngenalin aku ke teman kantormu?" tanya balik Jaka.

Pertanyaan Jaka ini membuat Fina tidak mood lagi. Kenapa pria itu harus mengingatkan bahwa pernikahan mereka adalah pernikahan terpaksa tanpa cinta? Padahal Fina sudah berusaha menjadi terbuka untuk hubungan ini.

Ternyata menikah dengan pria kampung dan jelek seperti Jaka mengurangi kecemburuan atau kekhawatiran jika suaminya itu akan digoda atau direbut oleh orang lain.

Tidak seperti dengan mantan kekasihnya bule tampan yang setiap saat begitu mengkhawatirkan untuk selingkuh atau digoda oleh wanita lain.

"Yasudah kalau gak mau. Aku gak maksa" sahut Fina dengan nada datarnya kemudian masuk kamar.

Jaka memperhatikan sikap dan ekspresi sang istri.

"Apa dia serius ingin ngenalin Jaka ke teman temannya? Apakah ini tanda dia mulai menerimaku?" batin Jaka menduga duga. Ada perasaan bahagia juga.

Didalam kamar, Fina malah menggerutu.

"Dasar pria tidak tau diuntung, udah baik aku nawarin dia ikut gathering eh malah dia buat aku kesel. Dasar si Jaka Tarub, suami gak peka" omelnya.

.

Weekend pun tiba, Fina ikut gathering sendiri karena Jaka meragukan ajakannya untuk ikut. Ia juga tidak ingin mengajak suaminya itu 2 kali.

Namun saat sudah sampai di puncak Bogor, ternyata calon pewaris perusahaan Ramasta, Raden Saka Teguh datang dan membuat para wanita single di perusahaan Gas Australia terpana. Termasuk para ibu ibu sih.

Fina pun terkejut dengan kedatangan Saka di acara gathering kantornya. Seperti biasa Saka ditemani oleh sang asisten Brodi.

"Saya sengaja mengundang Pak Saka untuk bergabung di gathering ini karena saat ini kita sedang menjalin hubungan kerjasama yang cukup baik. Lagipula Pak Saka juga sedang mencari pasangan hidup, mungkin dari kalian yang masih single cocok dengannya" ucap Pak Kale dalam bahasa Indonesia.

"Hahaha, Pak Kale bisa saja. Jodoh gak akan kemana" sahut Saka.

Lalu acara gathering pun dimulai. Acara outbond yang diselenggarakan oleh pihak acara membuat acara ini penuh games dan ramai.

Sampai sampai Saka dan Fina bisa menjadi satu tim, membuat banyak wanita iri melihatnya.

Dari situlah, saat istirahat gathering muncul rumor rumor tak sedap.

"Sepertinya Pak Saka itu sengaja ikut gathering ini hanya untuk menemui Bu Fina. Coba lihat saja tadi saat permainan, Pak Saka begitu berusaha dekat dengan Bu Fina" salah satu pegawai wanita mulai bergosip.

"Iya, aku juga bisa lihat ketertarikan Pak Saka sama Bu Fina. Tapi kan Bu Fina udah nikah ya? Apa jangan jangan suaminya tidak ikut datang hari ini karena Bu Fina sudah tau kedatangan Pak Saka?" sahut yang lain.

"Bisa jadi. Waduh kasihan sekali suami dari Bu Fina ya. Saingannya berat, siapa yang gak mau sama Pak Saka. Kalau aku jadi Bu Fina mungkin lebih milih Pak Saka daripada suami sendiri hehe" sahut yang lainnya lagi.

"Husst! Kalau ngomong itu dijaga. Seganteng apapun pria pasti kalah sama suami sendiri" celetuk Indra yang tidak sengaja lewat meja pergosipan membuat beberapa wanita juniornya itu diam karena malu kepergok bergosip.

Apalagi melihat Fina berada disamping Indra, makin malu lah para karyawan bergosip itu.

Fina hanya tersenyum tipis saja menjadi bahan gosip. Ia merasa tidak seperti yang diomongan oleh rekan kerjanya jadi biasa saja.

Ia bertekad selama masih jadi istri orang meskipun tidak cinta, ia akan berusaha tidak berpaling dulu sebelum bercerai.

Ketika acara outbond gathering selesai, rombongan Gas Australia yang berangkat naik bis besar mulai melakukan perjalanan kembali ke ibukota. Fina berada di dalam bis itu, duduk disebelah Indra.

Sesampainya di Jakarta di depan kantor Gas Australia, para karyawan berhamburan untuk pulang ke rumah masing masing. Termasuk Fina yang memilih tetap berjalan kaki menuju kawasan apartemennya. Kini jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, jalanan pusat kota masih ramai jadi wanita itu tidak takut jalan sendirian.

Namun saat jarak menuju apartemennya sudah tinggal 100 meter lagi, tiba tiba dari belakang ada yang menarik tasnya.

"HEI PENCURI!! TOLONG TOLONG!!" teriak Fina dan tanpa si pencuri sadari didepannya sudah berdiri Saka.

BUGH!!

BUGH!! BUGH!!!

mendengar keramaian di dekat kawasan apartemen akhirnya security pun mendekat dan membantu Saka meringkus si pencuri.

"Biar kami handle orang ini, Pak Saka" ucap security.

"Pastikan kawasan apartemen kita aman" sahut Saka dengan tegas.

"Baik pak" ujar security.

Saka yang sudah berhasil mengambil kembali tas milik Fina berjalan mendekati wanita yang terlihat syok itu.

"Ini tas mu. Kamu gapapa?" tanya Saka sambil memberikan tas milik Fina.

"A..aku.. gapapa. Terima kasih, Pak Saka" jawab Fina dengan nada bergetar karena mungkin masih ada rasa takut.

"Aku antar kamu pulang. Kamu tinggal di apartemen ini kan, aku juga. Aku akan berbicara dengan suami mu nanti" ujar Saka.

Fina yang masih syok pun tidak bisa menolak. Tangannya digandeng Saka pun, ia tidak bisa menolak. Mereka berdua masuk apartemen dan naik lift.

"Di lantai berapa kamu tinggal?" tanya Saka yang tidak mau ketauan kalau dia tau alamat tinggal Fina sebenarnya.

"11" jawab singkat Fina dan Saka pun menekan lantai 11 lalu 20, dimana apartemennya berada.

Ting tong.

Lift terbuka, Saka menuntun Fina menuju apartemen wanita itu.

"Sampai sini saja Pak Saka. Saya tidak mau suami saya berfikiran jelek kepada bapak. Terima kasih sudah membantu saya" ucap Fina dengan nada lemas.

"Baiklah, jika itu maumu. Beristirahat lah" sahut Saka sambil melepas tangannya berlahan dari genggaman Fina.

Saka kembali masuk lift dan menekan lantai 20 lagi menuju apartemennya.

Fina pun membuka pintu apartemen. Suaminya ternyata belum pulang jam segini. Wanita itu merasa sedikit kecewa karena saat dirinya butuh sang suami, ternyata Jaka tidak ada dirumah.

Ia pun masuk kamar dan menangis sendiri disana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!