seorang anak yang sejak kecil hidup bersama kakak perempuannya.
dimana didunia kekuatan adalah kekuasaan tertinggi.
anak yang lemah selalu diintimidasi,sebab ia lemah tanpa kekuatan.
untungnya ia memiliki seorang kakak perempuan yang selalu menyayanginya.
hidup sebagai anak lemah,pastinya penderitaan selalu menerpa.
hingga akhirnya keberuntungan mengubah nasibnya menjadi penguasa disegala alam bahkan semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Keluar dari jurang
Buz..
Ruang dan udara bergetar.
Lalu tubuh Guo Ying dan Guo Liang muncul dari kehampaan.
Mereka muncul begitu saja,seakan akan dari ruang kosong.
Saat dua saudara itu berada didalam pagoda emas,diluaran,pagoda emas menjadi setitik debu,ia mengubah warna dan wujudnya agar seimbang dengan alam dimana ia berada.
Setelah itu pagoda emas menyatu dengan sekitarnya,maka penyamaran itu pun sulit dilihat oleh siapa pun.
Dua saudara itu berdiri berdampingan ditepian dinding jurang,menatap keatas.
Saat itu sore hari,namun cahaya matahari sore,masih membias hingga kedalam jurang.
Mata dua saudara itu menatap fokus pada segala sesuatu yang ada diatas mereka.
Terutama pada tetumbuhan menjalar dan pepohonan ditepian dinding jurang.
Akar akaran nampak menjuntai kebawah,mata mereka melirik semua itu dengan teliti.
"Kakak,kurasa akar akaran itu lumayan kuat untuk dijadikan pegangan" kata Guo Liang.
Guo Ying menganggukan kepalanya "adik,dari tepian ini,jarak antara akar akaran dengan akar diatasnya,lumayan jauh,kurasa yang terbaik adalah memutar kekiri setelah naik beberapa meteran" kata Guo Ying.
"Yah kakak benar" kata Guo Liang.
Setelah menatap segala sesuatu dengan teliti,dua saudara itu menurunkan tatapan mata mereka.
Keduanya saling lirik "adik,walau aku mampu melesat hingga tiga puluhan meter,namun jika harus membawamu,aku sedikit ragu,mungkin beban tubuhmu akan sulit untuk kubawa,apakah sebaiknya adik bersembunyi dulu kedalam pegoda emas,lalu aku akan membawamu" kata Guo Ying.
Mendengar ucapan kakaknya,Guo Liang tersenyum,kekhawatiran kakaknya adalah wajar.
kultivasi Guo Liang walau telah naik satu ranah penuh,namun itu masih terkategori rendah.
Disisi lain,Guo Liang tidak memahami konsep angin,jadi daya lesatan Guo Liang diudara,pastilah tidak setinggi dan seringan Guo Ying.
"Kakak apakah anda melupakan sesuatu,untuk naik keatas sana,aku tidak perlu menggunakan kekuatan angin" kata Guo Liang.
Guo Ying menatap serius wajah adiknya,ia tersenyum "maka dari itu,turuti perintahku" kata Guo Ying.
Melihat kekhawatiran kakaknya,Guo Liang tersenyum "kakak,perhatikan ini" kata Guo Liang.
Pha..
Bam..
Guo Liang menjejak tanah,tubuhnya melesat lima meteran keudara,lalu dua kakinya menjejak Kedinding tebing.
Dua kaki Guo Liang menempel didinding tebing curam itu.
Berdiri menempel didinding tebing,Guo Liang melirik kakaknya dan tersenyum.
"Unsur tanah" gumam Guo Ying sambil tersenyum.
Guo Liang melambaikan tangannya "ayo kakak,cepatlah" kata Guo Liang.
Guo Ying tersenyum "dasar anak nakal" kata Guo Ying sambil tersenyum.
"Hehehehehehe..." Guo Liang tertawa ceria.
Pha..
Buz..
Guo Ying menjejak tanah,lalu tubuhnya melesat keudara.
Siu..
Tubuh Guo Ying melesat belasan meter,lalu ia menjejakan kakinya keudara.
Pa
Pa
Buz..
Angin beriak seakan akan dipijak oleh kaki Guo Ying,lalu tubuh gadis itu kembali melesat semakin tinggi.
Siu..
Tap..
Guo Ying memegang akar kayu terendah dikawasan itu.
Lalu Guo Ying melirik adiknya dan tersenyum "ayo kita naik" kata Guo Ying.
"Baik" kata Guo Liang.
Buz..
Siu..
Pa
Pa
Bam..
Guo Liang berlari dipermukaan dinding jurang,seakan akan saat itu ia berlari dipermukaan tanah yang datar.
Buz..
Pemuda remaja itu menerapkan unsur tanah dan teknik pergerakan langkah ajaib delapan diagramnya.
Ketika tubuhnya berjalan didinding tebing,konsep gravitasi bumi seakan akan tidak berlaku saat itu.
Tubuh pemuda itu melesat cepat kearah puncak tebing jurang yang curam itu.
Melihat pergerakan adiknya,Guo Ying tersenyum,bangga dan bahagia menjadi satu dihatinya.
Buz..
Siu..
Guo Ying melesat keudara,tangannya menggenggam akar pohon.
Lalu ia melesat naik keudara tiga puluhan meter tingginya.
Menangkap akar pohon lainnya,Guo Ying menerapkan teknik pergerakannya.
Buz.
Siu..
tubuhnya berkedip berpindah arah kekiri,arah yang ia katakan sebelumnya.dimana akar pohon disana lebih pendek jaraknya dengan akar dimana ia berada.
Siu..
Buz..
Dengan bantuan konsep angin dan teknik pergerakan yang hebat.
Gadis cantik itu meluncur naik melalui akar akaran yang berserabutan dikawasan itu.
Siu..
Pha...
Tubuh Guo Ying melenting keudara lalu meluncur turun kepermukaan tanah.
Ia berdiri ditepi tebing dan disampingnya Guo Liang telah berdiri menunggu.
Guo Ying melirik adiknya,menatap adiknya,dan ia tersenyum.
Mata Guo Ying nampak basah saat itu,ia memegang wajah Guo Liang.
"Adik ku,aih..akhirnya adik ku berhasil menjadi seorang kultivator" desah Guo Ying.
Bangga,bahagia,haru,dan sedih berbaur menjadi satu.
Selama ini,ia selalu menjadi pelindung adiknya.
Melihat bahwa hari ini,adiknya bahkan mampu berjalan didinding curam sebuah jurang,setinggi hampir lima ratus meter.
Betapa bangga dan bahagianya Guo Ying.
Dua mata Guo Liang juga berkaca kaca,ia mengerti perasaan kakaknya.
Hanya anak yang telah ditinggal oleh kedua orang tuanya sedari mereka masih kecil,yang akan memahami,akan apa yang dua saudara itu rasakan.
Senyuman hiasi bibir dan wajah Guo Ying,namun matanya tetap masih memerah basah.
"Kakak,adik mu telah dewasa,jangan lagi mengkhawatirkan ku" kata Guo Liang,berusaha menghibur kakakanya.
"Anak konyol,usiamu baru tiga belasan" gerutu Guo Ying sambil tersenyum.
Mendengar itu Guo Liang nyengir,lalu menggaruk kepalanya.
"Hehehehehe yah ya benar,tapi saat ini aku berbeda dengan yang lama" kata Guo Liang.
Guo Ying menganggukan kepalanya dan tersenyum "yah benar,saat ini adikku telah menjadi seorang kultivator,namun perlu anda pahami,didunia ini masih banyak hal,yang belum anda ketahui,jadi anda masihlah anak kecil" kata Guo Ying.
Guo Liang tersenyum "yah ya dipahami,aku akan selalu mendengar kan ucapan kakakku" kata Guo Liang.
Guo Ying tersenyum lebar "bagus,itu baru adik yang baik" kata Guo Ying.
Dua saudara itu tersenyum lebar dan saling tatap.
Setelah itu mereka pun melirik kesekeliling kawasan itu,mereka masih berdiri ditepian jurang.
"Ini masih dekat dengan hunian kita,adik kita perlu mencari tahu,siapa penyerang kita malam itu" kata Guo Ying.
"Tapi,mereka menutup wajah,kakak bagaimana cara kita mencari mereka" kata Guo Liang.
Guo Ying pun terdiam,nampak gadis itu merenung saat itu.
"Tiba tiba kita diserang,tanpa mengetahui akan kesalahan kita,bukankah ini aneh" gumam Guo Ying.
Guo Liang menganggukan kepalanya.
"Kakak apakah selama ini anda pernah menyinggung orang lain?" kata Guo Liang.
Guo Ying mengangkat tangannya,lalu jarinya menoel dahi adiknya "anak konyol,apakah anda kira kakakmu ini kurang kerjaan" gerutu Guo Ying.
Guo Liang memegang dahinya dan tersenyum "maaf kakak,aku hanya bingung saja,pastinya kakak tahu bukan,dulu aku tidak memiliki kultivasi,jadi mana mungkin aku memiliki musuh" kata Guo Liang.
Guo Ying mengangguk dan tersenyum "yah ya benar" kata Guo Ying.
"Eh..tidak,tidak benar" tiba tiba Guo Ying berkata dan menatap serius adiknya.
Ditatap tiba tiba oleh kakaknya,Guo Liang pun menjadi bingung "kakak ada apakah" kata Guo Liang.
"Anak konyol,apakah anda lupa,justru diantara kita,kamu lah yang memiliki musuh,dan gara gara itu,kakakmu ini malah hampir dipukuli" kata Guo Ying.
Mendengar ucapan kakaknya sontak bayangan wajah Lu Sing,membayang Dimata Guo Liang.
"Apakah mungkin dia" gumam Guo Liang.
_
lanjutkan Thor aku suka karya mu...
nanti aku komen di novel sebelah Thor. teknik yg bikin Han Sian, senior dan juniornya hampir kewalahan ada di novel toon.🙏🙏🙏