Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?
Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ssaaaaaahhh...
Keesokan harinya Fatimah pergi ke percetakan ia mencetak tidak banyak sekitar 80 lembar saja,karena nanti yang hadir hanya keluarga dan teman dekat mereka berdua saja.Desain sepenuh nya diserahkan kepada Fatimah.
Lalu sore Hari setelah Aji pulang kerja ia mendatangi butik Fatimah untuk fitting kebaya pengantin,mereka sepakat untuk memakai kebaya berwarna putih dari ijab sampai selesainya acara,untuk tamu yang hadir didalam undangan diminta memakai baju sesuai dengan dress code yaitu warna biru.Lalu setelah itu mereka datang menemui seorang MUA untuk make up pengantinnya Fatimah pengen untuk make up yang flawles saja Aji tersenyum ia sudah membayangkan betapa cantiknya pujaan hatinya ini.
"Untuk dekor besok saja ya Dek,mas sudah capek.'"
"Iya massama,makan dulu yuuk?"
"Mau makan apa?nasi goreng mau?"
"Boleh,tapi nanti Fatimah pesen mie rebus saja."
Lima menit kemudian mereka sampai di Abang-abang nasi goreng,setelah selesai makan mereka pulang karena sudah lelah,Aji juga besok masih kerja.
Pak Didi duduk di sofa ruang tamu sambil melihat foto nya dengan almarhum sang istri,di usap fotonya istrinya tersebut sambil air mata menetes bukan sedih tapi tangis bahagia.
"Buuk,Aji sudah mau menikah dia mendapat wanita yang baik dan insyaallah sholikhah,nanti Bapak bakal sendiri karena Aji tinggal dirumahnya bersama sang istri."Ucap Pak Didi dengan lirihnya.
Lewat sambungan telefon Aisy mengatakan bahwa urusan catering dan sound system nanti diurus sama Aisy dan Sari juga,Aji pun merasa bersyukur karena ia juga sudah dibantu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,ya mbak ada apa?"
"Nanti cetering sama sound system biar aku dan mbak Sari ya boleh?"
"Boleh mbak,Aku Alhamdulillah sekali mbak ikut membantu."
"oh"syukurlah kalau begitu,apalagi yang bisa mbak bantu?bilang saja nggak usah sungkan?"
"Besok minta tolong dibagikan undangannya saja mbak."
"Baik-baik gampang itu mahh,kalau begitu tak lanjut sibuk dulu ya,assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.."
**************"
Waktu cepat berlalu dan hari yang ditunggu - tunggu pun tiba,dihadapannya ada pak penghulu Aji didampingi Pak Didi dan Pak Supri Bapak nya Fatimah yang akan menikahkan, disampingnya ada saksi.Ijab Qobul itu dilangsungkan di rumah pengantin perempuan.Tangan Aji terasa dingin dan dadanya berdebar-debar dalam hati berdoa agar dimudahkan.Jam delapan tepat ijab Qobul itu dimulai semua tamu yang hadir mendengarkan dan sakral nya sangat terasa,dengan satu kali ucap kalimat ijab Qobul itu Aji ucapkan dengan lantang dan lancar.
"Sah!"
"Sah!"
"Alhamdulillah,hampir secara bersamaan mengucapkannya."
Pengantin perempuan pun keluar terlihat sangat cantik sampai Aji pun hampir tak berkedip,kedua pengantin tersenyum dengan merekah,diambil tangan suaminya dan memegang kepala istrinya kemudian berdo'a lalu dicium keningnya.Kemudian kedua nya sungkem kepada Bapaknya Aji Dan Bapaknya Fatima.
Pasangan pengantin baru ini tak henti-,hentinya mengulas senyum kebahagiaan mereka terpancar.Pak Didi melihat mereka sampai meneteskan air mata bahagianya,Ia merasa bersyukur diusianya yang senja masih dapat melihat kedua anak mereka menikah,begitupun Aisy air matanya menetes ia teringat dengan pernikahan nya yang kompleks itu.
"Selamat ya dekk,samawa selalu.Jangan mengikuti jejak mas Wahid ya?hehehe,"sambil mengedipkan satu matanya."
"hehehe,"kakak ini insyaallah kaakkk."
"Awas yaaa,"Fatimah yang berada disampingnya terlihat manyun".
"Iya kalau bisa aku jangan diikuti ya,hehehehe....Wahid menyahut."
"Aku tersenyum saja ah...no commen,hehehe."Ucap Sari yang mendengar pembicaraan mereka."
"Hahaha."
"Hehehe."
Tamu yang hadir semua mengucapkan selamat dan semua menikmati jamuan yang tersedia.Dua jam berlalu dan satu demi satu tamu yang hadir pulang kerumah masing-masing.Menyisakan keluarga inti yang sore nantinya ikut memboyong kerumahnya Pak Didi,sementara tinggal dirumah nya Pak Didi dulu nanti kalau rumahnya sudah jadi baru tinggal dirumah yang baru.
Malam harinya Wahid dengan kedua istri dan anak-anak mereka sampai dirumah,segera bersih-bersih diri dan beranjak untuk tidur.Kinara dan ketiga anaknya Sari sudah masuk kekamar,tinggal Wahid dan kedua istrinya masih di ruang tv sambil minum kopi.
"Alhamdulillah."Ucap Aisy sambil merebahkan tubuhnya ke sofa yang empuk."
"Rasa nya capek banget ya mbak padahal nggak ngerjain sesuatu yang berat."Sari berkata sambil merebahkan tubuhnya di sofa.
"hek emb..."
"Yang mau bbok sama Ayah siapa nihhh!dah seminggu nggak dicas, adek nyaa tegang nihhh hehehe."Ucap Wahid sambil mengelus-elus asetnya.
"Mbak Sari Yahhh."Ucap Aisy sambil lari kekamar nyaa.
"Eeeehh,"mbaaak! kok dilempar ke Aku."Sari protes sambil manyun".
Tanpa aba-aba Wahid langsung memeluk dan melumat habis bibirnya Sari,ia pun membalasnya.
"ehmmmbb"
"Ahkkkk"
"ehhhk"
Kecupan dan desahan terdengar lirih dikamar Sari dan Wahid, Wahid dengan lincahnya bergerak maju mundur memainkan asetnya,membuat Sari merasakan nikmat yang tak terkira.Malam hari nya pun di akhiri dengan kenikmatan permainan Wahid dan juga Sari.
