NovelToon NovelToon
Aku Kembali Untuk Membalas Penghianatan Suamiku

Aku Kembali Untuk Membalas Penghianatan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Selingkuh / Mengubah Takdir / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aleena Marsainta Sunting

“Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam*


Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aleena Marsainta Sunting, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rejeki Nomplok

Plak! Satu tamparan keras kini benar-benar mendarat di pipi Nick. Minna juga membulatkan mata, dia tidak akan menyangka kalau aku sampai berani melakukan hal seperti ini.

“Berani sekali kamu membuat hal seperti itu, Nick. Sudah aku katakan, kita putus dan gak ada hubungan lagi. Sampai kapan kamu akan mengerti kalau aku sudah gak cinta lagi!”

Sarkas suaraku terdengar hingga beberapa mahasiswa ikut menoleh. Semua karena suaraku juga mendengar tamparan tadi. Semua mata tertuju padaku juga saling berbisik.

“Apa perlu aku buat pengumuman sekarang? Hah! Kalau kamu masih juga belum mengerti. Aku udah ga cinta kamu lagi. Jika kamu mau bilang aku sedang memanfaatkannya atau apa tadi kamu bilang?”

Aku menaikkan rahang juga berkacak pinggang. Aku sudah tidak peduli kalau hari ini akan terjadi ribut besar dengan Nick.

Aku kemudian menarik satu bibirku kecut dan melirikan pandanganku dengan garang pada Axel. Laki-laki tampan itu tetap diam saat melihatku sedang beraksi.

“Apa kamu bilang tadi?” Aku mengulangi ucapanku, “dia, dia mainanku kan?” Aku berbalik dan tanpa ragu mengusap dada Axel dihadapan Nick.

“Kakak sudahlah, jangan main-main lagi. Kak Regi lebih baik selesaikan dengan kak Nick,” si ulat keket selalu saja menyambar bicara disaat penting.

“Hiiiihhh!! Apa sih? Kalian berduaan ribut teruss. Dengerin ya, dia ini memang mainan ku, kenapa? Kalian gak setuju? Toh dia sendiri gak keberatan!” kataku lagi dengan sewot karena mendengar Minna bicara karena terus memaksaku untuk berbaikan dengan Nick.

Billy dan Rena, ikut terkejut. Mereka tidak mengira akan menyaksikan adegan penuh dramatis.

Aku sebenarnya enggan melakukan aksi gila ini. Karena Minna terus memancing, aku harus melakukan ini agar sedikit saja mereka mundur.

Namun, berkali ku coba mereka memang pantang menyerah. Sepertinya mereka memang mengandalkan semua harta kekayaan keluarga Thomson. Jadi, mereka harus tetap mendapatkan aku kembali pada posisi di mana mereka bisa mengekang, mempermainkanku seperti boneka.

“Aku kelaparan! Cepat kita pergi!“ Kataku segera menggandeng lengan Axel dan diikuti oleh Billy juga Renata.

Aku abaikan saja karena lelah jika harus bermain komedi putar di tempat yang sama.

“Regi, Regina, tunggu dulu. Kita belum selesai bicara. Jangan pergi!” Teriak Nick mencoba mengejar, tapi aku segera membuka pintu mobil Axel dan tanpa ragu masuk ke dalamnya.

Rena pun ikut dan dia duduk di bangku depan bersebelahan dengan Billy.

“Hei ikan julung-julung, dengar ya, kamu gak boleh protes lagi. Sekarang kamu antarkan aku ke restoran daging panggang di seberang mall utama itu lalu antarkan temanku ke salon kecantikan yang ada di dalam mall itu. Kamu tungguin dia sampai selesai. Apapun barang yang dia mau beli dan pakai, kamu tinggal menemani!”

Ucapku seperti kereta api yang melaju dengan cepat lalu aku membuka dompet dan memberikan kartu hitamku pada Rena. Sedangkan Billy tetap diam sambil melirik tuannya dari spion.

Rena hanya membuka mulutnya dengan lebar saat mendengar ucapanku.

“Ini ambil, jangan bengong!” ucapku memaksa Rena menerima kartu hitamku.

Aku tentu saja bukan orang yang kekurangan uang. Di kehidupan laluku, aku selalu menuruti pada pengaturan papa dan ibu tiriku.

Sekarang akan aku gunakan semua hakku dan mereka semua akan merasakan susah menikmati uangku.

“Re–Regi, ini, kamu serius?” Renata yang menerima kartu hitamku dengan tangan gemetaran.

“Apa masih kurang?” ucapan yang membagongkan dari Axel yang tiba-tiba ikut bicara juga mengeluh kartu hitamnya untuk Renata.

“Apa ini? Apa aku sedang bermimpi ketiban durian satu kontainer ya? Tapi, aku kok gak mati ya?” Si Rena yang polos menangis saat menerima dua kartu hitam. Rejeki nomplok dari Tuhan yang tidak terduga.

Saat melihat aksi tuannya berarti tidak ada lagi boleh Billy membantah. Artinya tuannya telah menyetujui ucapanku.

“Pokoknya, aku mau kamu dandan yang cantik ya. Rubah penampilan kamu,” kataku sebelum aku benar-benar ikut turun bersama Axel.

“Yang cantik?”

“Hmm! Pokoknya, aku mau kamu berubah. Aku aja bisa, kenapa kamu gak mencobanya. Ini menyenangkan loh …!” Aku tersenyum seolah memberikan efek percaya diri untuk Renata yang tampilannya meski cantik dengan kacamata, tetap saja buatku itu masih sangatlah kurang.

Aku ingin menunjukkan pada Minna, kalau selama ini dia selalu mengejek Renata sok cantik, aku akan membuat itu menjadi nyata. Renata harus berubah menjadi cantik.

“Ta–Tapi ….”

“Sudah, gak ada tapi-tapi, aku sudah mengirimkan pesan pada pemilik salon untuk merubah penampilanmu. Jadi, kamu tenang saja, kalau apa yang kulakukan memang membuat kamu gak nyaman, nanti kamu boleh mengubahnya sendiri kok. Pokoknya ubah yang tercantik sesuai kenyamanan kamu, hmp!”

Renata mengangguk pelan. Dan Billy terlihat cuek saat mendengar. Atau sebenarnya dia memang kesal mendengar ocehan ku.

“Bill, nanti tolong carikan kontak lens untuk Rena juga ya. Sepertinya dia akan lebih manis tanpa kacamata,” kataku menepuk pundak Billy sebelum aku keluar dan membanting pintu.

Aku ga perlu mendengar jawaban dari Billy. Aku yakin meski dia kesal setengah mati padaku, perintah dari tuannya cukup jelas. Billy tidak boleh mengabaikan. Sudah ultimatum sah.

“Kamu benar-benar mau makan daging panggang?” kata Axel yang tiba-tiba menarik pinggangku.

“Hmm, kenapa? Kamu gak suka?”

“Apapun yang kamu suka, aku pasti suka!” jawab Axel tanpa ragu.

Aku berpikir sejenak, entah kenapa aku jadi teringat pada masa dimana aku ingin makan daging panggang dan memintanya pada Nick.

“Apa?? Daging panggang? Aduh, Regi yang benar saja! Masa aku pergi ke restoran berasap seperti itu sih? Kamu kalo suka sama makanan tuh jangan yang aneh-aneh. Pokoknya aku gak suka, lebih baik kita makan sushi saja. Lagian Minna juga gak suka ke tempat seperti itu!” jawab Nicholas ngotot padaku.

Saat itu padahal perayaan pernikahan satu tahun kami. Aku sudah berdandan sangat cantik, tapi Nick mengabaikan. Dia malah sibuk membukakan pintu mobil untuk Minna di bangku depan sedangkan aku di bangku belakang.

Seolah aku gak ada, mereka terlihat sangat mesra. Dan aku dulu gak pernah menyadari itu.

Minna sangat suka sushi juga dengan Nick. Mereka memang pasangan sempurna. Aku saja yang bodoh, sudah tertipu di depan mata, tapi tidak pernah menyadari karena aku sangat mencintai Nick.

“Ada apa? Kok kamu bengong?” Axel mencubit pipiku. Membuyarkan segala lamunanku.

Aku tersenyum, “Sepertinya aku akan makan besar hari ini. Lonjakan makan ku akan bertambah,” ucapku sambil menunjukkan sederet gigi putihku.

Axel tersenyum, “Apapun sayang, apapun yang kamu suka, makanlah dengan puas. Aku akan selalu menemanimu,” jawaban Axel yang menenangkan hatiku.

Sungguh dia adalah kekasih yang harusnya aku jaga. Dulu aku begitu saja acuh padanya, kali ini aku akan menebus semua kesalahanku padamu, Xel. Maafkan aku, aku sampai tidak melihat kamu, dulu ….

1
Ma Em
Semoga para benalu yg berniat jahat pada Regina segera pergi dari terusir dari rumah Regina .
Ma Em
Regi kamu benar untuk membalas dendam karena dia sdh berani menipu kamu Regina buat mereka menyesal karena sdh permainkan kamu Regina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!