Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
"loh ini kain apa ?" tanya Wilona saat mereka masuk ke dalam rumah ,sebuah kain menutupi isi rumah membuat Wilona penasaran.
"nah tolong dong Wilona tarik tali nya yah" ucap papa Raka menunjuk tali yang harus Wilona tarik ,Wilona menarik tali kain itu ,membuat nya terbuka dan menunjukkan sebuah kejutan untuk Wilona.
"HAPPY BIRTHDAY WILONA"
Wilona sangat terkejut, ia terlalu bersemangat untuk datang ke pesta ulang tahun pernikahan orang tua Raka , sampai ia lupa hari ulang tahun nya hari ini.
Keluarga itu sudah menyiapkan kue ulang tahun dan semua hiasan ,bagi mereka, ini adalah hari yang penting, apalagi bertepatan langsung dengan peryaan ulang tahun pernikahan orang tua Raka.
Raka membawa kue ulang tahun nya ,setelah Wilona meniup lilin ,semua nya bergegas menuju meja makan untuk menikmati kue ulang tahun Wilona dan juga kue ulang tahun pernikahan orang tua Raka.
"makasih semuanya ,maaf Wilona jadi ikut - ikutan ,kan harus nya ini acara kalian" ucap Wilona yang masih merasa terharu dengan kejutan spesial dari keluarga Raka ini.
"Wilona, kamu adalah kebahagiaan yang Tuhan berikan kepada keluarga kami, panjang umur yah sayang terimakasih sudah hadir di kehidupan kami " ucap papa Raka, membuat Wilona semakin terharu.
"udah sedih - sedihan nya ,Ayo makan" mama Raka menyajikan makanan yang telah ia siapkan.
"eh besok ke gereja yah?" tanya mama Raka ,karena besok ada acara khusus untuk umat Kristiani.
"Wilona mau bareng gak ke gereja nya?" tanya papa dan mama Raka , Raka dan Wilona langsung berhenti mengunyah makanan mereka dan saling tatap.
"ma ,pa , Wilona muslim" ucap Raka, Wilona menghentikan makan nya dan menunduk sedih.
"em maaf yah, mama gak tahu kalau Wilona muslim" ucap mama Raka seraya melirik suami nya , papa Raka mengangguk untuk memberi kode kepada mama Raka agar ia tak membahas nya lagi.
"Wilona sayang?" mama Raka menganggil Wilona ,Wilona mendongakkan kepala nya .
"i- iya ma" jawab Wilona sedikit canggung.
"nih lanjutin makan nya ,Wilona kan suka daging " mama Raka memberikan potongan daging untuk Wilona , mereka melanjutkan makan namun tanpa suara , hanya Jansen dan Arka yang mengobrol dan bercanda di meja makan.
Setelah selesai makan ,mereka pindah ke ruang TV.
mama dan papa Raka melihat Wilona sama sekali tak bersuara.
"Wil ? Jangan sedih gitu dong , mama sama papa gak akan mempermasalahkan itu" papa Raka mencoba menghibur Wilona.
"iya sayang , tak akan ada yang berubah" ucap mama Raka seraya memeluk Wilona.
"kamu adalah sumber kebahagiaan kami yang baru,gak akan ada yang berubah sedikit pun, jadi jangan khawatir yah" mama Raka memeluk erat Wilona.
Wilona sedikit terhibur dan mulai tersenyum di pelukan hangat mama Raka yang memeluk nya erat ,seakan takut kehilangan Wilona, setidak nya Wilona bersyukur orang tua Raka tak mempermasalahkan hal itu.
Hari itu mereka lanjutkan dengan penuh kegembiraan ,mereka bermain game bersama , berfoto bersama dan melakukan aktivitas lain nya hingga sore hari, setelah acara selesai ,Wilona langsung pamit pulang.
Raka dan Arka sudah tertidur pulas karena kekenyangan dan juga capek menjalani hari yang menyenangkan ini.
Mama dan Papa Raka menyelimuti mereka yang tidur di kamar Raka , lalu mencium satu persatu anak mereka itu ,setelah itu keduanya pergi ke balkon lantai dua untuk mengobrol .
"ternyata karma itu nyata yah pa" ucap mama Raka tanpa melihat wajah suami nya, papa Raka hanya menghela nafas mendengarnya.
"andai dulu mama gak egois" ucap mama Raka lalu mulai menangis ,papa Raka mendekatkan dirinya dan memeluk istri nya itu agar merasa lebih tenang.
"ini sudah takdir ,tak ada yang perlu di sesali" ucap papa Raka ,lalu keduanya tak bicara lagi mereka menikmati dingin nya udara malam dengan melamun berdua di balkon.
Wilona tak bisa tidur malam ini, ia memikirkan raut wajah mama Raka ,saat Raka memberitahu bahwa Wilona adalah seorang muslim ,ia takut, sangat takut bahwa mama dan papa Raka hanya berpura - pura menghiburnya tadi.
Dilirik nya jam sudah menunjukkan pukul 11 malam ,Wilona mengirim Raka pesan, namun Raka yang sudah tertidur tak membalasnya ,Raka sudah pamit untuk tidur tadi.
Wilona kini berusaha memejam kan matanya namun dering ponsel mengganggunya kali ini, dilihat nya Rendi menelepon dan menanyakan Wilona yang masih aktif di sosial media.
"apa harus aku akhri Ren? Cinta tak selalu harus memiliki kan?" ucap Wilona mencurahkan apa yang sedang ia pikirkan kepada teman baik nya itu.
Wilona bukan nya tak ingin bersama Raka ,namun ia tahu ini akan sulit untuk semua pihak, Wilona hanya tak ingin memberi Raka sebuah tekanan saja.
Rendi tak bisa berkomentar Lebih, ia menyarankan Wilona untuk memikirkan nya baik - baik dan tak memutuskan sesuatu disaat keadaan seperti ini .
Wilona mengakhiri telepon nya ,ia merasa sedikit lega setelah bercerita kepada teman baik nya itu dan pada akhir nya Wilona bisa memejamkan matanya dan tertidur.
..
Pagi yang baru kembali menyambut ,Wilona sedang menyiapkan Jansen untuk pergi sekolah.
Sementara Raka sudah bersiap pergi ke sekolah, hari ini adalah hari pengumuman kelulusan ,Raka sudah tak sabar melihat hasil ujian nya ,ia belajar dengan keras tahun ini.
"apapun hasil nya nanti ,jangan dijadikan pikiran yah ,mama akan tetap bangga dengan hasil kerja keras kamu sendiri " ucap mama Raka memberi semangat kepada anak sulung nya itu.
Raka pamit untuk berangkat sekolah, begitupun dengan mama Raka yang juga akan berangkat mengantar Arka ke sekolah dan papa Raka yang akan pergi bekerja.
..
"Woy tadi gue kan dari ruang guru, katanya ada satu siswa yang gak lulus dari kelas kita" ujar Hansen mencoba menjahili teman sekelas nya dan ucapan Hansen langsung membuat satu kelas merasa gelisah.
"alah gak percaya gue mah ,semua nya pasti lulus tenang aja" ucap Raka tahu bahwa Hansen hanya sedang bercanda.
"weh beneran ,katanya inisial nya R" Hansen memberi kode kepada Raka.
"oh itu mah si Raya berarti bukan gue" ucap Raka yang malah bergabung dalam kejahilan Hansen.
Raya yang mendengar nya benar - benar gelisah ia langsung berdoa dan menarik baju Wica ketakutan , secara di semester satu Raya berada di posisi terakhir peringkat kelas.
"ah kalian berdua rese ! Udah lah Raya jangan dengerin mereka , mereka godain lu doang" Wica mencoba menenangkan Raya ,sementara Hansen dan Raka tertawa penuh kemenangan karena berhasil menjahili Raya yang terkenal akan ke - parnoan nya.
Bel pun berbunyi ,semua siswa senyap seketika saat Wali kelas mereka mulai membagikan kertas hasil ujian akhir mereka ,juga hasil kelulusan mereka.
