Terlahir Kembali "Violet"

Violet belum pernah melihat kebaikan seperti ini sebelumnya, jadi dia dengan malu-malu berkata terima kasih.

Para kru mengobrol sambil makan, dan ketika mereka mabuk, mereka mulai berdebat tentang minum.

Sutradara melotot dan berkata, "Apa yang akan kalian minum? Kita akan mulai syuting besok pagi!"

Sutradara memarahi para kru tanpa ada basa-basi, jadi semua orang tertawa dan membicarakannya dalam beberapa kata.

Coral Town jelas lebih makmur daripada kru Berta, dan setiap orang mendapat kartu kamar hotel.

Ini adalah kota kuno, banyak orang yang baru pertama kali syuting di sini, dan karena mereka terbiasa dengan kehidupan malam, baru jam sembilan setelah makan malam, dan mereka ingin jalan-jalan keluar.

Sutradara Adrian melambaikan tangannya: "Perhatikan keselamatan. Jika Anda memiliki asisten, minta asisten untuk mengikuti. Jika ada yang terlambat besok pagi, lihat apakah saya tidak dapat mematahkan kakinya!"

Semua orang bubar. Clara awalnya ingin pergi bersama Violet, tapi dihentikan oleh asisten utamanya, Besok hampir semuanya bertemu kembali dengan mereka, jadi saya harus belajar memahami naskahnya. Clara harus menyerah.

Violet tidak punya ide untuk pergi bermain, dan kelas belajar mandiri di universitas berakhir pada pukul sembilan. Dia biasanya tidur sebelum jam sepuluh dan sangat beraturan.

Jika tidak terjadi apa-apa di kehidupan sebelumnya, dia mungkin akan hidup lebih lama dari orang lain.

Dia dulu takut Nathan akan menyentuhnya, jadi dia pergi tidur pada jam delapan. Namun, bajingan ini kembali pada jam dua pagi... Dia masih bisa membangunkannya...

Dia mengambil kartu kamar dan naik lift, dan hanya setelah melihat tombolnya dia tahu bahwa hotel itu memiliki total sembilan lantai. Tapi semua orang tinggal di lantai tujuh.

Violet tidak banyak berpikir, dia masuk ke kamar dan mandi, berencana membaca naskah sebentar lalu pergi tidur.

Pukul Sembilan tepat. Ada ketukan di pintunya.

Sebelum Violet sempat menanyakan siapa orang itu, teleponnya juga menyala.

Hanya ada dua kata di layar [Buka pintunya], nomor tersebut tampak familier, beberapa waktu lalu, dia masih memikirkan apakah akan menambahkannya ke daftar blokir.

Hati Violet terkepal, panik dan takut, dia tahu ada yang tidak beres! Bagaimana orang seperti Nathan bisa membantunya tanpa memberikan syarat?

Violet tidak berani membuka pintu, dia terus mengetuk pintu keluar berkali-kali, dan ponselnya berdering. Violet sangat ketakutan sehingga dia mematikan teleponnya.

Alhasil, nada mati ponsel terdengar merdu dan bernada tinggi.

Nathan tidak bisa menahannya dan tertawa terbahak-bahak. Operasi ini sungguh... lucu sekali.

Violet hampir menangis karena malu. Dia tahu dia tidak bisa menyembunyikannya, dan dia menghargai sikap kru saat ini terhadapnya.

Di permukaan Violet seperti tidak ada hubungannya dengan Nathan dan Violet pun tidak ingin semua kru tahu kalau dia mengenal Nathan, tetapi jika Nathan terus mengganggunya maka seluruh kru akan tahu.

Saat Violet hendak membuka pintu, pikirannya tiba-tiba terlintas dan dia segera menunduk.

Hotel menyediakan semua sandal, punggung kakinya seputih batu giok, dan kaki kecilnya bahkan lebih putih di dalam sepatu hijau tua.

Dia takut orang-orang di luar menjadi tidak sabar, dan dia hampir berkeringat. Melihat ke dalam lemari, dia menemukan sepasang kaus kaki sekali pakai. Dia segera memakainya dan membukakan pintu untuknya.

Nathan lebih dari satu kepala lebih tinggi darinya dan menatapnya: "Mematikan panggilan telponku? Kamu sangat berani. "

Violet meringkuk jari kakinya dan ketahuan melakukan hal-hal buruk. Pipinya merah: "Ini tidak sengaja."

Bibir Nathan Sudutnya ditekuk ke atas. Kenapa Violet bahkan tidak bisa berbohong?

Nathan tidak akan menyimpan dendam, dia membuatnya sangat sedih belum lama ini, dan sekarang dia menjadi sangat manis lagi. Lucu dan menawan.

Hati Nathan melunak.

Jika ciptaan benar-benar memiliki preferensi, maka ciptaan itu mungkin memberinya semua hal yang baik. Tidak heran dia meremehkannya.

Dia sedikit mencibir, tapi tidak ada gunanya meremehkannya. Siapa bilang dia kaya dan berkuasa tapi masih bajingan?

Dia berkata: "Violet, tahukah kamu

bagaimana cara bersyukur?"

Violet memandangnya dengan bingung.

Nathan tersenyum: "Apakah kamu pernah diajari menyanyikan "Grateful Heart" di sekolah?"

Dia mengangguk patuh, matanya kosong.

Nathan mendekatinya dan terkekeh: "Violet, bagaimana kamu bisa membayar kembali ayah sponsormu, hm?"

BERSAMBUNG. . . . . .