Tring
" Melalui pesan ini aku talak kamu. Mulai hari ini kita bukan lagi suami istri."
Dunia wanita 35 tahun itu seakan runtuh. Dia baru saja selesai melakukan operasi sulit pagi ini. Dan pesan yang berisi talak dari suaminya membuat wanita itu terhuyung.
" Kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini ke aku."
Dia tentu bingung, selama 3 tahun menjalin pernikahan mereka terlihat baik-baik saja. Tidak pernah sekalipun berseteru.
Jadi, apa penyebab pesan talak itu sampai terjadi?
Apakah pernikahan wanita itu akan benar-benar hancur? Atau dia akan berusaha untuk mempertahankannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSMSC Chapter 19
" Mas, lepasin sakit!" Begitulah ucapan Nilam ketika Dimitri menarik tangannya secara paksa. Tidak percaya dengan semua yang Nilam katakan dan bukti yang diberikan, akhirnya pria itu membawa Nilam ke rumah sakit. Tentunya bukan RSMH, dia membawa Nilam ke rumah sakit lain untuk meyakinkan apakah Nilam benar-benar hamil atau hanya tipuan.
" Selamat Pak Buk, anda berdua akan jadi orang tua. Meskipun ukurannya baru sebiji kacang, tapi kantung kehamilan ini terlihat jelas. Saya akan meresepkan obat dan vitamin. Kedepannya ... ."
Penjelasan dari dokter sama sekali tidak masuk ke telinga Dimitri. Dia terlalu syok dengan apa yang ia ketahui sekarang.
Hingga kembali ke rumah pun Dimitri masih diam seribu bahasa. Hal itu membuat Nilam geram.
Bruk
Nilam menjatuhkan tubuhnya di sofa lalu melemparkan tas nya ke samping. Ia menatap Dimitri dengan begitu tajam.
" Mas," panggilnya dengan berselimut amarah.
" Pulang! Jangan di sini. Kau punya rumah sendiri kan? Jadi pulang sana!" Dimitri mengusir Nilam dengan terang-terangan. Ia tidak peduli dengan wajah Nilam yang kesal. Dimitri sungguh tidak ingin melihat wajah Nilam untuk saat ini.
Nilam sendiri juga tidak ingin menyerah. Ada sebuah ketakutan dalam dirinya kalau-kalau Dimitri tidak menikahinya. Sungguh tidak tertebak bukan, bahwa wanita itu ternyata masih memiliki rasa takut atas sesuatu.
Keberanian dia mengambil jalan hamil untuk mendapatkan Dimitri rupanya saat ini sedikit tergoyahkan dengan sikap dingin dimitri.
Sebuah ide tercetus di kepala Nilam. Yang mana ia yakin betul bahwa ide itu akan berhasil. Apa lagi kalau bukan merayu Dimitri dengan tubuhnya.
Akan tetapi pemikirannya itu salah total. Bukannya terpancing ataupun terpengaruh, ekspresi wajah Dimitri malah tampak kesal dan muak.
" Sudah ku bilang padamu kan, per-gi se-ka-rang ju-ga!"
Dimitri menekankan pada kalimat itu. Matanya menatap nyalang, rahangnya mengeras dan itu membuat Nilam menciut. Dia takut dengan sosok Dimitri yang sekarang ini. Dia begitu takut karena Nilam sama sekali belum pernah melihat sisi ini sebelumnya.
" Oke akan bakalan pergi. Tapi aku nunggu kelanjutan hubungan kita Mas. Kalau kamu masih tetep nggak mau ngasih kejelasan, aku bakalan ungkap ini ke media."
" Arghhhh!"
Dimitri berteriak dengan begitu frustasi. Ia masih tidak menyangka bahwa Nilam bisa berbuat demikian. Dia bisa-bisa saja mencari cara untuk menghilangkan semua video yang berhasil Nilam rekam. Namun apakah itu akan menyelesaikan semuanya dengan mudah. Dan Dimitri yakin Nilam tidak sebodoh itu menyimpan video itu hanya di satu tempat.
" Apa yang sekarang harus ku lakukan Neha, aku beneran nggak bisa kehilangan kamu. Aku nggak mau pisah sama kamu Neha."
Dimitri menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tergugu sendirian di rumah itu. Kini dia sungguh-sungguh merasakan apa yang namanya kebebasan namun sunyi dan sepi.
Kondisi Dimitri tentu tidak sama dengan Neha. Saat ini Neha sudah dibawa kembali ke rumah orang tuanya. Ya, Nayaka membawa sang kakak perempuan dari apartemen Neel. Awalnya Neha menolak, namun atas sedikit desakan dari Nayaka akhirnya wanita itu mau juga.
Greb
Pelukan hangat bisa Neha rasakan dari sang ibu. Dan ia merasa sangat bersalah karena sudah membuat ibunya menangis.
" Maafin aku Ma?"
" Nggak sayang, kamu nggak perlu minta maaf. Kamu nggak salah sayang, Mama saja yang nggak peka dengan apa yang terjadi pada anak Mama. Hanya saja Mama sangat nggak nyangka kamu bakalan ngerasain apa yang Mama rasain dulu. Cuma situasi kamu lebih dari pada Mama dulu."
Neha mengangguk kecil, cerita orang tuanya dia tentu tahu betul. Cerita dulu sang mama juga dikhianati pun dia juga tahu itu.
Dan memang benar, ia tidak menyangka bahwa akan mengalami hal yang sama.
" Lalu kamu akan ngajuin cerai duluan Ne?"
" Nggak tau Ma, aku sekarang masih bingung mau kayak gimana? Tapi Ma, aku mohon urusan ini biar aku sendiri yang tanganin."
" Nggak bisa gitu dong Mbak, pria brengsek itu~"
" Ka!"
Nayaka langsung menciut saat ibunya memanggil namanya. Naisha tahu bahwa anak lelakinya begitu mengkhawatirkan sang kakak. Namun ini adalah urusan rumah tangga Neha, jika Neha berkata demikian maka mereka harus menghormatinya.
" Tapi kalau bajingan itu ngejar Mbak lagi gimana?"
" Ka, Mbak kan udah bilang, jika dia emang nggak bisa diajak ke jalan yang lurus, Mbak juga bakalan nglepas dia. Dan ya, kejadian pagi tadi udah cukup buat Mbak sadar bahwa dia nggak bisa lagi diselamatkan. Mbak juga nggak mau mempertahankan pria macam itu."
Neha sudah menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Dimitri. Pun dengan kehamilan selingkuhan suaminya, dan meskipun dirinya masih mencintai pria itu, tidak ada alasan lagi bagi Neha untuk mempertahankan sesuatu yang sudah pecah.
" Ka, tolong kasih tahu Neel aku pulang. Takutnya dia nyariin."
" Ooh itu, udah kok. Aku udah ngasih tahu dia kalau Mbak aku bawa pulang."
" Ya udah kalau gitu, Ma aku ke kamar dulu ya."
Naisha menganggukkan kepalanya. Ia menatap dengan nanar ke arah Neha yang berjalan menuju ke kamar.
Klaak
Ketika Neha masuk ke dalam sepenuhnya, dan pintu kamar sudah ditutup rapat, air mata Naisha kembali luruh. Ia tergugu disana. Dan mempertanyakan tentang bagaimana bisa Neha mengalami pengkhianatan ini.
Jika dulu ibunya memiliki firasat sebelum dirinya menikah, maka Naisha sama sekali tidak merasakan itu. Ketika Neha berkata ingin menikah dengan Dimitri, Naisha setuju-setuju saja. Terlebih Dimitri memang pria yang baik.
" Ka, Mama nggak nyangka Dimitri sejahat itu sama mbak kamu," ucap Naisha sambil terisak.
" Sebenarnya aku juga nggak nyangka sih Ma. Tapi nyatanya memang kayak gini buktinya. Haah, pria itu beneran mau ku bejek-bejek deh. Entah kayak apa reaksi Papa nanti kalau tahu."
Saat ini Nataya memang sedang tidak ada di rumah sehingga ia belum tahu kondisi putrinya. Baik Neha, Naisha maupun Nayaka juga tidak ingin memberi tahu kepala keluarga itu karena masih berada di luar kota. Jadi mereka akan menunggu hingga Nataya pulang dan menceritakan semuanya.
" Papa mu orang yang santai, tapi dia bisa berubah nyeremin."
" Pria brengsek itu aku jamin bakalan habis di tangan Papa nanti."
TBC