[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 2
Chapter 2
Waktu makan siang pun tiba Firman, Bu Ika, dan Karmila telah selesai belajarnya.
"Firman, Mila, ayok makan siang dulu, ibu yang traktir kalian makan," ucap Bu Ika menawari mereka makan.
"Ayok bu." Firman yang kebetulan kekurangan uang sangat bahagia saat ditawari makan oleh Bu Ika yang membuatnya bisa menghemat pengeluaran.
Sementara Karmila yang ditawari pada awalnya hendak menolak, tetapi dia akhirnya menerima karena di paksa oleh Bu Ika.
Lalu mereka bertiga pergi makan bakso di depan sekolah, tempat langganan anak anak murid sekolahan saat pulang sekolah.
"Pesen aja, saya yang bayarin," ucap Bu Ika.
Firman pun memesan satu porsi berukuran besar sementara Karmila hanya makan sedikit saja karena memang tak lapar.
Mereka pun makan siang bersama dengan diselingi sedikit candaan yang dilontarkan oleh Firman.
Candaan receh yang membuat Karmila dan Bu Ika tertawa mendengarnya.
Makan selesai, lalu bersiap pulang kerumah masing masing.
"Terima kasih bu makan siangnya tadi," ucap Firman berterima kasih.
"Iya sama sama, kalian semangat belajarnya ya, bawa nama baik sekolah kita di lomba nanti," ucap Bu Ika memberikan semangat kepada mereka berdua.
Mereka bertiga akhirnya berpisah karena memang rumah masing masing berbeda jalan.
Firman menunggu angkot seperti biasanya, sampai akhirnya ada angkot yang datang dan mengantarnya ke rumah dengan dua kali ganti angkot.
........
Sesampainya Firman di rumah, tepatnya di depan gang jalan menuju kontrakanya.
Firman dicegat sekelompok pemuda yang menggunakan sepeda motor sport nampak seperti anak anak orang kaya.
"Eh bukanya ini si Firman, si miskin yang sekolah dari hasil beasiswa hahaha," ucap salah satu di antara mereka.
"Iya bener, ini emang si miskin itu," sanggah yang lainya membenarkan ucapan temanya.
"Enaknya kita apain ya Ki anak ini hahaha " ucap salah satu orang sembari tertawa jahat.
"Kalian mau apa!?"Tanya Firman meskipun dalam keadaan ketakutan tetapi dirinya tetap memberanikan diri.
Hahahahahaha........
Suara tawa dari sekelompok yang mencegat Firman terdengar sangat jelas sedang menghina Firman.
"Heh miskin, dengerin ya, lu jadi anak jangan banyak tingkah deh, ngapain lu deket deket sama Karmila hah!!" ucap orang yang bernama Riski, pemimpin kelompok tersebut.
"Maksud kamu apa? Saya gak kenal dia, saya cuman belajar doang," jawab Firman membantah.
"Halah jangan banyak alesan lu, dia tuh tunangan gw, kita udah di jodohin sama orang tua kita, dan lu jangan macem macem!"Bentak Riski pada Firman.
"Saya gak macem macem, saya jujur cuma belajar doang buat lomba nanti, gak ada maksud lain lain," saat Firman mencoba menjelaskan tetapi memang tempramen Riski yang keras membuatnya tak menghiraukan ucapan Firman.
"Udahlah, guys hajar dia, kasih pelajaran sampe dia gak akan lagi deketin cewek gw!" ucap Riski memberi perintah pada teman temanya sekaligus anak buah geng motornya.
"Siap bos," jawab mereka lalu mulai mengeroyok Firman.
Firman yang dikeroyok banyak orang tentu saja kalah dan menjadi santapan enak bagi bogem anggota geng Riski.
Pukulan, tendangan, bahkan memakai tongkat baseball dan tongkat golf mereka memukuli Firman.
Firman hanya bisa pasrah tubuhnya dijadikan samsak hidup bagi anak anak geng itu.
'Bu, Aku minta maaf kalo aku belum bisa bahagiain ibu, aku sayang ibu,' ucap Firman saat dirinya terus dipukuli hingga pingsan tak sadarkan diri.
Keadaan Firman sangat mengenaskan, darah di sekujur tubuhnya, pakaian sudah acak acakan, memar di seluruh badan, serta luka luka berbagai bentuk menghiasi badanya.
Tak ada orang yang menolong karena takut pada Riski yang terkenal geng motor di daerah tersebut.
Latar belakang keluarga Riski juga turut membuat orang orang takut kepadanya.
Orang tuanya seorang pengusaha dan ibunya seorang model, membuatnya memiliki kekayaan yang melimpah, sehingga orang takut padanya.
Setelah membuat pingsan Firman langsung ditinggalkan begitu saja oleh mereka di sebuah kebun kosong.
Mereka membuangnya begitu saja tanpa belas kasihan sama sekali.
"Biarin dia di sini, nanti lama lama juga mati kekurangan darah ataupun dimakan hewan liar hahaha."Ucap Riski tertawa di ikuti teman temanya.
Mereka pun pergi meninggalkan Firman yang sedang sekarat di sana sendirian.
.............
Setelah pingsan beberapa jam, Firman mulai menunjukan bahwa dia akan bangun.
Firman berusaha mengumpulkan tenaganya dan mencoba membuka mata nya yang terasa sangat berat, apalagi ditambah rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Dimana ini? Bukanya tadi di gebukin Riski sama teman temanya," Firman masih kebingungan dimana ia berada, apalagi hari sudah larut malam dan tidak ada lampu di kebun itu.
"Ahkk badan gw sakit semua, kurang ajar mereka," ucap Firman yang merasakan semua tulang tulangnya patah.
Lalu entah darimana ada sebuah cahaya putih terang di depan Firman.
Firman terkejut bukan main saat melihatnya, tadi perasaan tidak ada cahaya sama sekali, sekarang malahan ada sebuah cahaya yang sangat terang di depan matanya.
"Cahaya apa ini, silau banget," ucap Firman sembari menunduk menghindari silauan cahaya tersebut.
Dengan tubuh yang masih sangat lemah, Firman mencoba mendekati cahaya itu dengan perlahan lahan.
Anehnya semakin dekat dengan cahaya itu, Firman semakin merasa bahwa tubuhnya lebih baik.
Saat ini Firman sudah berada di depan cahaya itu, tubuhnya merasa lebih enakan daripada tadi.
"Aneh, badan ini jadi sembuh setelah dekat cahaya ini," ucap Firman kebingungan dengan apa yang sedang dialaminya sekarang.
Karena semakin penasaran akhirnya Firman memberanikan dirinya mencoba menyentuh apakah ada sesuatu di cahaya itu.
Saat di sentuh Firman merasakan ada benda keras yang ia sentuh.
Lalu Firman menarik benda itu dan cahaya tadi pun lenyap seketika setelah Firman menarik benda yang ada pada cahaya tersebut.
Karena disana keadaannya sangat gelap, Firman pun tak bisa melihat apa yang dia ambil tadi dari cahaya tersebut.
Sebenarnya Firman bukan mengambil benda dari cahaya, melainkan benda yang diambil Firman itulah yang mengeluarkan cahaya.
Makanya saat benda itu ditarik cahaya juga ikut lenyap.
Firman yang sudah mendingan keadaanya pun berdiri dan berjalan perlahan lahan mencari jalan pulang.
Benda tadi yang dia dapatkan disimpan dalam kantong celanya supaya tidak hilang.
Firman berjalan ke sana kemari mencari jalan keluar dari perkebunan tersebut.
Sampai Firman menemukan jalan raya setelah kurang lebih 30 menit berjalan dengan tertatih tatih.
Ia lantas mencari angkot untuk pulang ke kontrakanya, jam 10 malam segini angkot masih lumayan banyak yang beroperasi.
Lalu tampaklah sebuah angkot berhenti di depan Firman, ia lalu masuk kedalam angkot yang sepi tak ada penumpang itu.
"Loh nak kamu kenapa bisa seperti itu?"Tanya sopir angkot yang ternyata orang yang mengantar Firman tadi pagi ke sekolah.
"Gak apa apa pak, tolong anterin saya ke alamat ini ya pak " ucap Firman memberi tahu alamat kontrakanya.
Lalu pak sopir mengantar Firman ke rumah kontrakanya dengan segera, meskipun ditawari agar kerumah sakit terlebih dulu tapi Firman menolak dengan alasan dirinya masih baik baik saja dan hanya minta diantar ke kontrakanya saja.