Membunuh istri seorang Mafia???
Begitulah yang terjadi pada Disha si reporter Indonesia saat berada di kapal pesiar. Dia terjebak dalam situasi sulit ketika dia terpergok memegang sebuah pistol dengan jasad wanita di depannya yang merupakan istri tercinta dari seorang mafia bernama Noir Mortelev.
Mafia Rusia yang terkenal akan hati dingin, dan kejam. Mortelev adalah salah satu diantara para Mafia yang berdarah dingin, dan Noir merupakan keturunan dari Mortelev sendiri.
Kejadian di kapal pesiar sungguh membuat Disha hampir mati di tangan Noir saat pria itu ingin membunuhnya setelah mengetahui kematian istrinya, namun dia bersumpah akan membunuhnya secara perlahan lewat siksaan batin dan jeratan pernikahan.
“Akan aku berikan neraka untukmu sebagai balasan kematian istri dan anakku yang belum lahir. You understand!”
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AM'sLL — BAB 30
SIKSAAN UNTUK DISHA
“Apa kamu tidak tahu ini sudah malam?”
Suara Noir menghentikan langkah Disha. Wanita itu enggan berbalik apalagi menatapnya, dia hanya menoleh ke kanan sehingga Noir dapat melihat wajah cantiknya dari samping.
“Aku tahu, tapi aku tidak peduli. Jika itu membuatmu tidak suka, maka bunuh atau siksa aku.” Ketus Disha yang langsung berjalan pergi.
Sementara Noir yang hanya diam mendengarnya, pria itu menatap datar istrinya. Dia yakin, Disha takut bila kematian ada di depan matanya, namun wanita itu sengaja mengatakannya agar memancing Noir.
Dengan kasar dan cengkraman erat, Noir menarik lengan Disha hingga tubuh Disha berputar menghadap dan hampir membentur tubuh gagah Noir.
Pria itu menatap tajam dan datar sehingga Disha sendiri menatapnya dengan berani.
“Siksaan apa yang ingin kamu rasakan?”
“Whatever (Apapun).” Jawab Disha yang meski dia berdegup kencang, tapi dia sanggup mengatakannya.
Noir mengangguk faham. “Jika itu yang kamu mau!" Noir melepaskan cengkraman di lengan istrinya seraya tersenyum tipis.
Melihat senyuman itu, Disha bertambah was-was saat dia merasa ada sesuatu yang aneh akan terjadi. Ditambah lagi kepergian Noir yang begitu saja. Sungguh, Disha menyentuh dadanya dan berharap tidak ada hal terjadi kepadanya.
Di sisi lain, Yohana melihat Noir dan Disha dengan tatapan sendu. Tak ada lagi wajah sinis, hanya tatapan sendu ketika dia melihat bagaimana kakaknya tersenyum usai melepaskan Disha.
-‘Cukup lama aku tidak melihatnya tersenyum, walaupun hanya beberapa detik.' Batin wanita cantik yang saat ini menyentuh perutnya sendiri, dimana usia kandungannya sudah masuk bulan 3.
Yoanna tersenyum miris ketika dia harus menjadi seseorang yang akan menghancurkan senyuman kakaknya bila mengetahui soal dirinya.
Dia tahu bagaimana Noir bertahan menghidupinya disaat kedua orang tuanya terbunuh. “Maafkan aku." Gumam Yoanna melihat kepergian kakaknya.
Saat Disha berbalik, wanita itu melihat keberadaan Yoanna yang menatapnya datar. Tentu saja Disha hanya diam tanpa senyuman.
Ketika Yoanna memutuskan pergi melengos, disitulah Disha berkerut alis ketika melihat bagaimana wanita itu berjalan angkuh, namun— “Hamil?” gumam Disha tersenyum miring.
Cukup lama Disha keluar kamar, saat dia kembali. Betapa terkejutnya ia melihat keberadaan Noir di sana dengan jubah tidurnya warna hitam bergaris merah gelap, dada bidang yang terlihat seksi.
“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Disha dengan kerutan alis dan tatapan tajam.
Noir yang baru saja meneguk segelas wine, pria itu berjalan menghampiri istrinya. “Menyiksamu!” jawabnya tersenyum devil.
Oh yang benar saja! Disha tak percaya mendengar semu itu. Itukah rencana Noir, pria itu itu sangat cerdik dan licik. Dia tahu bahwa Disha tidak menyukainya, berada di dekatnya saja sudah membuat wanita itu menahan kesal.
Pemikiran yang bagus.
“Sudah ku bilang, aku tidak akan membunuhmu dan akan menyiksamu seperti yang kamu inginkan! Dan ini adalah siksaan ku, my wife!” Noir menyeringai hingga berbalik ke arah ranjang.
Disha benar-benar ingin sekali meremas kepala pria angkuh itu namun dia memilih pergi ke arah pintu. “Shit!” umpat kesal Disha saat pintu di kunci dari luar.
Brokk! Brokk! Brokk!! “OPEN THE DOOR!!! (BUKA PINTUNYA)!!!” teriak Disha dengan amarah meluap saat dia menggedor kasar pintu berwarna hitam dengan corak harus emas.
Sementara Noir duduk di sofa singel, menikmati wine seraya menatap ke arah istrinya yang sibuk mencoba membuka pintu. Itu adalah pemandangan yang indah bagi Noir Mortelev, ketika Disha merasa tersiksa bila harus di dekatnya.
Tak mendengar gedoran pintu lagi, Noir yang masih bertopang pipi, kini pria itu duduk tegap menatap istrinya. “Fine?”
Disha menoleh ke pria yang kini terlihat benar-benar menggoda dan tampan dengan mata birunya.
“Istirahatlah agar kamu memiliki tenaga untuk melawanku setiap hari!” jelas Noir seakan dia menyindir.
Namun Disha yang kini menatapnya, napasnya mulai tak beraturan. Dia mencoba tenang hingga Noir meneguk minumannya lagi namun sorot matanya tak beralih dari Disha.
“Fuck you!” kesal Disha yang akhirnya dia bergegas ke ranjang tanpa memperdulikan suaminya yang masih duduk di sofa.
Jika dia pergi dan meronta, maka itu sama saja menunjukkan bahwa dia masih tidak siap untuk disiksa. Jika permainan Noir seperti itu, maka Disha juga akan membalasnya dengan berani, meski jujur saja, tubuhnya selalu gemetar setiap kali pria itu ada di depannya.
Mendengar umpatan Disha, Noir menoleh ke arah istrinya yang saat ini duduk di atas ranjang dengan selimut tebal.
“Fuck me?” balas Noir dengan suara dinginnya membuat Disha menoleh dan merinding.
“Apa kamu menginginkannya? Apa siksaan seperti itu yang kamu inginkan?!” ujar Noir menatap tajam dan tersenyum devil.
Tentu saja Disha tidak menginginkan itu. Namun dia salah umpatan mungkin sehingga kini jantungnya berdegup kencang ketika Noir mengatakan hal tersebut.
“Apa seseorang tidak pernah menyiksamu Mr. Noir?” kesal Disha.
“Never (tidak pernah)!” jawabnya santai dengan kepala yang masih sedikit mendongak angkuh dan sombong.
“Kalau begitu biarkan aku yang menjadi orang pertama yang akan membuatmu tersiksa.” Ketus Disha dalam bahasa Indonesia sehingga Noir berkerut alis mendengarnya.
Saat Disha berbaring membelakanginya dengan selimut sengaja ditutupkan ke seluruh tubuhnya. Oh tentu itu membuat Noir sedikit membuka bibirnya dan menyentuhkan ujung lidahnya ke pipi dalamnya, lalu meneguk minumannya.
Cukup berani dengan tidur di saat pemburu ada di dekatnya dan mengamatinya.
(“Ini juga menyakitiku Noir! Tapi kau lupa satu hal— Kau sendiri yang menghancurkan ku sejak awal, dan kau berubah pikiran disaat semuanya sudah terlambat. Biarkan aku memilih hidupku sendiri, maafkan aku.”)
Pria itu menatap ke Disha hingga meneguk wine nya berulang kali. Tangannya meremas kuat gelas kaca itu hingga hampir saja pecah saat Noir melepaskannya di atas meja.
Pria itu menyeringai kecil antara kesal dan sedih. Tentu, dia dikhianati oleh orang yang dia cintai untuk pertama kalinya. Dan kini, melihat Disha— wanita itu hampir sama seperti Teodora dulu.
Saat pertama kali menjalin hubungan dengan Noir sebagai istrinya. Namun perbedaannya adalah— Teodora tidak memiliki kesabaran sehingga hawa nafsu menyelimutinya dan berbelok dari Noir.
.
.
.
Selang beberapa jam. Disha sama sekali tidak tidur, dia tidak bisa tidur tenang saat dia sadar ada pemburu yang ingin memangsanya. Dia tidak begitu bodoh dan lugu.
Hingga Disha mulai merasakan pergerakan dari ranjang yang dia tiduri. -‘Apa dia naik?’ pikir Disha yang mulai tak karuan.
Tentu, semuanya terjawab ketika sebuah tangan mulai bergerak melingkar ke tubuh Disha. Ya! Tangan kiri Noir menyelip masuk ke lengan kiri Disha yang terhimpit kasur empuk, sementara tangan kanan Noir melingkar di area lengan istrinya sehingga kini Disha dipeluk dengan erat tanpa bisa menggerakkan kedua tangannya.
Napas panas Noir mulai terasa di cerucuk lehernya. Pria itu benar-benar menguncinya dan mendekapnya dari belakang.
-‘Ini memang siksaan bagiku.’ Batin Disha menahan kekesalannya.
Jikapun dia meronta, maka tidak ada gunanya bila tenaganya kalah kuat dengan milik Noir.
yohana selingkuh sm ganev..
klu sampai noir tahu bgmn reaksi nya coba 😀😁🫢🤭
Disha mulai berani sm noir krn merasa sdh tahu kebenaran nya..siapa yg membunuh teodora..
apakah teodora selingkuh jg?
dan apa tujuan noir melibatkan Disha?
author jwb donk 😍😂😀🫢🤭