Suami Khianat, Brondong Mendekat

Suami Khianat, Brondong Mendekat

TSMSC 01

" Mas, maaf ya hari ini aku harus ke rumah sakit. Ada jadwal operasi pasien. Dan sepertinya akan lama. Besok pagi mungkin aku langsung kerja juga."

" Nggak apa-apa. Take your time honey. Itu memang profesi mu."

" Thanks Mas. I love you."

" Me too honey."

Makan malam romantis, saat ini pasangan yang sudah 3 tahun menikah itu sedang menikmati dinner dalam rangka anniversary pernikahan mereka. Semua mata yang memandang pasti sepakat bahwa mereka adalah pasangan yang serasi dan tentunya romantis.

Tatapan penuh cinta terpancar dari si pria dan si wanita pun memiliki raut wajah bahagia. Semuanya seolah sempurna sampai sebuah kata menghancurkan semuanya.

Cetak!

" Ini untuk kamu."

" Waah Mas, ini cantik banget. Thank you."

Si wanita begitu bahagia menerima hadiah sebuah kalung berlian. Jika untuk beli sendiri, dia tentu sangat bisa. Keluarganya bukan keluarga biasa, dirinya pun merupakan dokter spesialis bedah anak jadi mudah memiliki perhiasan bertahtakan berlian seperti itu.

Hanya saja pemberian dari sang suami tentu adalah kebahagiaan tiada tara buatnya. Neha Aditri Lagford, wanita itu terus tersenyum sepanjang makan malam.

Bukan hanya karena sang suami saja, tapi banyaknya ucapan selamat ulang tahun pernikahan dari keluarga dan sahabat semakin membuat malamnya berbunga.

Bunga yang begitu mekar dan mengeluarkan harum itu masih bertahan hingga sampai di rumah. Di dalam kamar, Neha menyiapkan pakaian terbaiknya. Lingerie berwarna hitam yang ia beli khusus untuk malam ini terlihat sangat kontras dengan kulit putihnya. Tidak lupa Neha memberi sentuhan parfum pada tubuhnya agar tercium wanginya.

" Mas Dimi," panggil Neha dengan suara yang lembut dan manja.

Dimitri Wicaksono, pria berusia 37 tahun itu tertegun melihat kecantikan istrinya. Tampilan Neha yang begitu seksi, dimana buah da-danya terlihat karena hanya berbalut lingerie tipis membuat seluruh tubuhnya terasa panas.

" S-sayang,"

Sreeet

Neha duduk di pangkuan suaminya, sambil mengusap wajah Dimitri, Neha membisikkan kalimat cinta. Dia juga menyampaikan maafnya karena kesibukan pekerjaan.

" Aku sungguh minta maaf Mas, aku sangat sibuk akhir-akhir ini. Dan khusus anniversary kita ini, aku akhirnya ngajuin cuti selama seminggu. Jadi ayo besok kita liburan."

" Ya? Tadi pas makan malem bukannya kamu bilang besok akan langsung kerja?"

Dimitri seolah terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Neha. Ekspresi wajahnya tampak jelas sekali. Hal tersebut membuat Neha mengerutkan alisnya.

" Aku tadi bohong, sengaja mau bikin surprise buat kamu. Kenapa Mas, kamu sibuk ya?"

" Aah itu, enggak sih. Aku sebenernya ada kerjaan luar kota, jadi nggak mungkin bisa liburan sama kamu.

" Ooh gitu, ya udah nggak apa-apa. Aku ikut kamu aja. Udah lama juga kan kita nggak pergi bersama. Aku nggak masalah kok ikut kamu kerja. Nggak harus liburan, karena aku udah ambil cuti juga. Jadi anggep aja kerja sambil liburan ya kan?"

Dimitri tersenyum, tapi senyumannya itu nampak kaku. Seolah dia tidak nyaman dengan ucapan Neha dan tidak ingin Neha ikut.

Sebenarnya Neha bisa merasakan hal itu. Namun, Neha menepis pemikirannya tersebut, dia merasa bahwa itu hanya pikiran yang tidak penting.

Pun dengan Dimitri, saat ini ada hal yang lebih ingin dilakukannya ketimbang memikirkan permintaan Neha untuk ikut dinas keluar kota. Hasratnya yang sudah naik hingga ke ubun-ubun saat melihat tampilan seksi istrinya tentu tidak ingin dia lewatkan.

" Kamu beneran cantik sayang," ucap Dimitri dan ucapannya itu tidak lah bohong. Meskipun usia Neha sudah lebih dari 30 tahu tapi istrinya itu masih sangat cantik. Kulitnya masih mulus dan kenyal.

" Aaah Masss." Neha mendessah ketika Dimitri mencumbu setiap jengkal tubuhnya. Terlebih saat tangan dan mulut Dimitri dibagian-bagian sensitif pada tubuhnya.

" Sayang, ini udah basah banget."

" M-mass bissa masukin sekarang aja shhhh."

Dimi tersenyum lebar ketika melihat wajah memohon dari Neha. Tentu saja dia pun ingin segera memasukkan miliknya. Terlebih miliknya juga sudah sangat siap.

" Aku mulai ya?"

Drtzzzz

Drtzzzz

Drtzzzz

Ketika hasrat kedua nya sedang berada di puncaknya dan siap untuk menyatukan tubuh, suara dering ponsel membuat keduanya terhenti.

Neha mengerutkan kedua alisnya, dia sangat yakin bahwa itu bukan ponselnya. Pasalnya sebelum dia tadi mengganti bajunya, terlebih dulu dia sudah mematikan ponsel. Malam ini Neha hanya ingin fokus dengan sang suami, makanya dia melakukan itu.

" Mas, itu suara ponselmu?"

" Udah biarin aja. Kita lanjutin lagi ya."

Neha mengangguk, mereka kembali bersiap namun ponsel Dimi kembali berdering. Dimitri meminta Neha untuk mengacuhkan suara itu, dia ingin Neha fokus saja dengan apa yang sedang mereka lakukan. Namun Neha tidak bisa, suara ponsel itu sungguh berisik sehingga membuat konsentrasi Neha buyar dan hasratnya menghilang.

" Argghh sialan, siapa sih yang nelpon malam-malam begini."

Dimitri turun dari atas tubuh Neha, rupanya dia juga terganggu dengan suara ponsel itu. Mau tidak mau Dimitri mengambil ponselnya. Awalnya dia hendak mematikannya, namun ketika melihat siapa yang menghubunginya, Dimitri memilih untuk menjawab panggilan tersebut.

" Kan aku udah bilang, jangan nelpon di luar jam kerja. Besok kan bisa diomongin pas lagi di kantor."

Tuuuut

Tak

Sruuuk

Dimitri bicara dengan sedikit keras. Terlihat sekali dia marah. Dia pun menutup ponselnya, meletakkannya diatas meja dengan sedikit kasar dan kemudian kembali ke samping istrinya. Ia meraih tubuh Neha ke pelukannya.

" Anak buah kamu Mas?"

" Iya, ngeselin banget. Tahu sih besok kita mau ke luar kota, tapi kan tadi juga udah dibahas besok pun kami juga masih ketemu di kantor. Huh, ganggu."

Neha terkekeh geli. Dia bisa melihat wajah kesal suaminya. Tapi dia suka, pasalnya Dimitri menikmati waktu mereka berdua.

Tubuh polos keduanya yang hanya berbalut selimut membuat saling menempel sehingga hasrat keduanya kembali muncul.

" Kali ini, aku yakin nggak akan ada yang ganggu gitu sayang."

" Hahaha, iya Mas. Love you suamiku. Aaah."

Dimitri kembali menyerang Neha. Memulai kembali dari sesi awal. Ia menciumi setiap inci dari tubuh Neha, membuat istrinya melayang.

Dan ketika dirasa siap, secara perlahan Dimitri mulai memasukkan miliknya. Keduanya mengeranng bersama. Dimitri memacu tubuhnya lebih cepat, dan itu berhasil membuat Neha menikmatinya.

Malam itu benar-benar mereka habiskan lebih lama. Bukan hanya sekali, tapi beberapa kali. Dan pada akhirnya Neha tertidur karena sudah merasa lelah.

Dimitri menaikkan selimut pada tubuh Neha hingga ke batas leher. Ia lalu turun dari tempat tidur, mengambil ponselnya dan menuju ke kamar mandi.

" Hallo, udah tidur? Maaf ya tadi aku bicara keras. Kamu tahu kan maksudnya."

" Iya sayang, aku tahu kok. Ya udah kita ketemu besok ya. I love you Mas."

Tuuuut

TBC

Terpopuler

Comments

dika edsel

dika edsel

huueeekk..sayang...sayang pala lu!! ini maksudnya elo selingkuhin istrimu ya bang,kenapa..?? hah..ujian rumah tangga klo nyangkut ani2 alias pelakor begini beraaaaaaat banget rasanya..!! rumput tetangga emang lbh hijau ya bang makanya abang tergoda buat nyobain..mau cosplay jd kambing kah???

2024-12-17

4

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Belum bs komen masalah 🏡 tangganya Neha & Dimi.. apa mungkin krn belum ada anak di antara mereka.. atau ada pelakor yg sengaja buat hancur Neha..??

2024-12-17

0

Upi Raswan

Upi Raswan

baru part 1 udah bikin tensi naik... dasar suami laknat,,lagi ultah lho padahal ..ya Allah...bikin dia dan selingkuhannya sengsaraaa

2024-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!