Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,
Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mainan Baru
Agra tatap lamat lamat wajah wanita yang selalu ia puja bak dewa, seolah semua yang terjadi dipertemuan kemarin bukan apa apa baginya, namun berhasil memantik api cemburu seorang Agra Daviandra
"apa yang harus dipermasalahkan sih Gra?" celetuknya "seingat gue, antara kita sama sekali gak ada apa apa"
Agra menyeringai, "apa harus gue ulangi lagi janji lo Ki?"
"gue sama sekali gak pernah berjanji apapun sama lo, Gra!"
"lo berjanji sama gue Ki" sentak Agra, ia mengingat dengan jelas bagaimana Kiara yang berjanji akan tetap ada disampingnya apapun yang terjadi, meskipun janji itu telah usang dimakan usia namun sama sekali Agra tak pernah melupakannya barang seharipun. "Lo berjanji untuk gak kemana mana, lo akan selalu ada disamping gue"
"nyatanya sekarang gue ada dihadapan lo"
"tapi sekarang lo asing buat gue Ki!! selama penantian, yang gue mau cuma lo Ki, atas dasar semua janji diantara kita"
"oh astaga!! Berhenti untuk melibatkan apapun tentang gue sama lo dimasa lalu, karena pada kenyataannya kita gak hidup disana Gra!!" sahut Kiara jengah
mendengar itu sungguh membuat Agra marah, ia dorong tubuh mungil Kiara hingga terantuk dinding, mengungkungnya "Shut up! Bahkan seribu wanita mengemis dihadapan gue, mereka terlihat menjijikan ketimbang lo yang tampak suci bagi gue"
Kiara menatap Agra tak kalah berani, meskipun tinggi tubuhnya sangat mungil dihadapan tubuh jangkung Agra, "percuma Gra! percuma saja, Errent sudah mendapatkan apapun dari gue tanpa terkecuali"
"persetan dengan mereka semua! Bahkan satu dunia telah menyentuh lo, lo harus dan akan tetap menjadi milik gue!" Agra cengkram rahang Kiara dengan satu telapak tangannya, memberikan akses untuknya bisa meraih bibir ranum Kiara
mengikis jarak yang ada, hingga nafas keduanya sama sama dapat mereka rasakan, belum sempat bibir itu saling mencecap, tiba tiba saja pintu terbuka, "Gra.." panggil Reino dan Asep bersamaan
menyadari ada sesuatu yang tidak boleh mereka lihat, keduanya lantas berbalik cepat. "Sialan" maki Reino "balik Sep, balik!!"
"Reino??" teriak Kiara, ia dorong tubuh Agra kuat saat kebetulan ada kesempatan, setelahnya ia benahi rambut yang sedikit berantakan akibat ulah Agra "lo Reino kan?" panggilnya lagi
"Mati kita Sep!" bisik Reino
"Kita gak bakal dimakan hidup hidupkan Rein, sama manusia setengah gila itu?" sahut Asep tak kalah berbisik
"gue gak yakin" setelahnya keduanya kembali berbalik, hal pertama yang mereka tangkap adalah wajah kesal dari Agra
"gabung!!" ajak Kiara pada Reino dan Asep yang saat ini berdiri takut takut
"eh, hai Ki" sapa Reino "sehat lo Ki?" basa basinya "udah lama gak ketemu"
Kiara mengangguk kecil, sembari menyeruput soda dalam genggamannya yang baru saja ia raih dari atas meja tak jauh dari tempatnya berdiri "Sep, masih inget Kia kan sep?"
Asep mengangguk kecil dengan senyuman kaku, "Asep inget neng, Kia."
sementara Kiara alihkan tatapnya pada Agra yang saat ini memasang wajah masam, "di dunia ini gak ada yang gratis gra, lo bisa cari gue dirumah mamih. Itu pun kalau lo mau lanjut" ujar Kiara, sepertinya ia tahu untuk alasan wajah masam Agra
Asep dan Reino menghampiri duduk disofa lainnya, mendadak suasana menjadi sedikit akward, mengingat kembali ucapan Agra kemarin malam tentang pekerjaan Kiara
"kalian yakin masih sahabatan sampe sekarang?" cetus Kiara saat keheningan menyelimuti ruangan itu
Asep dan Reino saling pandang sebelum keduanya mengangguk,
Kiara mencebik, "Agra udah cerita ya sama kalian siapa gue yang sekarang?" ia teguk sisa soda itu hingga tandas "semua yang Agra bilang tentang gue itu bener kok, itu hak kalian mau benci atau jijik sama gue, atau mungkin lo Rein perlu jasa gue? Atau kamu Sep?" goda Kiara
"apa sih Ki!!" peringat Agra tak suka "kenapa harus sama mereka?"
Kiara terkekeh "gue gak mandang siapa siapa kali Gra, selama ada bayarannya gue kasih pelayanan yang sama"
Asep membola terkejut, emang boleh sefrontal itu, setelahnya ia menggeleng kuat "Gak!! Asep gak mau yang begitu begitu, kalau sampai emak Asep di Bandung tahu Asep suka begitu, Asep gak bisa bayangi sehisteris apa emak"
"kalau gue sih ayok aja" celetuk Reino
"Anjeeengggg!!" Umpat Agra "musuh dalam selimut" protesnya
setelahnya Reino tertawa, ia hanya menggoda Agra saja. Mana mungkin ia mau dengan wanita pujaan sahabatnya terlebih lagi mengingat kembali bahwa barang 'Nya' telah dipakai oleh banyak pria
"bercanda Gra, ah elah serius amat. Buat lo semua!!" timpal Reino lagi
Kiara terkekeh, "Gue cabut ya, gue gak bisa lama lama disini. khawatir Errent tahu keberadaan gue sekarang"
"Errent?" timpal Reino dan Asep
"pacar gue" sahut Kiara enteng, setelahnya ia bangkit dan pergi meninggalkan Apartemen Agra, sementara Asep dan Reino masih mematung semakin tak percaya
"Anjeeengg!! Banyak plot twist banget cinta lo Gra! Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah tidak perawan punya pacar pula" Ujar Reino
Agra pijat pelipisnya yang berdenyut nyeri, "bacot!! Mending kalian diem deh. Pusing kepala gue"
Asep tersenyum jahil "kepala? Kepala yang mana nih? Yang atas apa yang bawah? Secarakan tadi gagal buat Ehem" godanya
sedetik kemudian bantal sofa berhasil melayang dan mengenai tepat pada wajah tengil Asep,
"mampus" ledek Reino dengan tawa mengudara,
"gue gak perduli perihal siapa kekasih Kiara, yang gue mau hanya Kiara harus jatuh dalam pelukan gue, apapun yang terjadi meskipun harus menyingkirkan kekasihnya dengan tangan gue sendiri" ujar Agra berjanji
"bego!!" gumam Reino "lo bego cuma karna cewe Gra!"
Asep jitak kepala Reino yang so soan itu, "lo juga sama begonya brengsek! Kalau bukan karna Clara lo gak mungkin berani mabok begitu"
Reino menoleh kearah Agra, sedetik kemudian keduanya tertawa, mentertawakan kebodohan keduanya,
"ah iya gue hampir lupa, kalau gue punya mainan baru" celetuk Agra
"mainan baru?".
**