NovelToon NovelToon
Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:33k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Selena diusir dari rumah karena dia lebih memilih menjadi penulis novel online daripada mengurus perusahaan keluarganya. Kedua orang tuanya tidak setuju dia menulis novel karena hampir seluruh novel yang dia tulis adalah novel dewasa.
Dia kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.

Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Selena melihat darah yang menetes dari tiga jarinya yang terkena silet. Rasanya sangat perih. Buru-buru dia membuka pintu unit apartemennya, tapi saat dia baru melangkah masuk, dia menginjak kertas ancaman lagi. Dia mengambil dan membacanya.

Sudah aku peringatkan! Jauhi Regan dan berhenti update cerita. Jari kamu sekarang terluka kan? Kalau kamu tidak mengikuti perintahku, kamu akan tahu akibatnya!

"Ternyata, dia orang yang sama." Selena tercekat membaca pesan ancaman itu. Jantungnya berdetak semakin kencang. Dia akan menutup pintunya tapi ada tangan yang menahannya.

"Selena!"

Selena menghela napas lega saat melihat Regan datang menemuinya. Dia langsung memeluk Regan karena saat ini dia benar-benar ketakutan.

Mendapat pelukan dari Selena, Regan menjatuhkan paper bag yang dia bawa. Dia terkejut saat melihat tetesan darah di lantai. "Apa yang terjadi? Mengapa ada darah di lantai."

Selena tak menjawabnya. Dia semakin mengeratkan pelukannya dan menangis.

"Apa yang terluka?" tanya Regan dengan khawatir karena tidak biasanya Selena menangis seperti ini. Dia melepas pelukannya lalu melihat jari-jari Selena yang berdarah. Kemudian dia melihat kotak kado berpita dengan beberapa silet yang terjatuh.

"Dia meneror kamu lagi?" Kemudian Regan mengambil kertas yang ada di tangan Selena. "Mama kamu dimana?"

"Sudah pulang."

Regan memasukkan semua paper bag ke dalam unit apartemen Selena. Lalu menarik Selena keluar dan menutup pintu apartemen itu. "Biar aku yang mengurus ini semua. Aku akan melaporkannya. Untuk sementara, kamu tinggal di apartemenku saja."

Selena terdiam menatap tajam Regan. "Tapi ...."

"Ini demi keamanan kamu. Tenang saja, aku tidak akan memanfaatkan kamu." Regan merengkuh pinggang Selena karena Selena tak juga melangkah. Mereka kini masuk ke dalam lift.

Regan mengambil sapu tangannya lalu membalut jari Selena. "Dahi kamu saja belum sembuh, sekarang jari kamu yang terluka. Aku jadi merasa bersalah. Aku janji, akan menangkap pelakunya."

Setelah pintu lift terbuka, Regan kembali menggandeng tangan Selena dan berjalan menuju tower apartemen di samping kanan tower apartemen itu. Mereka berdua masuk ke dalam lift menuju lantai 12.

"Aku akan obati luka kamu dulu, baru aku akan urus peneror itu."

Selena hanya menganggukkan kepalanya. Setelah pintu lift itu terbuka, mereka berjalan menuju unit nomor 84.

Selena melirik Regan yang sedang memasukkan kode pintunya. Apa itu tanggal pernikahan si duda sembilan tahun yang lalu?

Setelah pintu terbuka, Regan menarik Selena masuk dan menyuruhnya duduk di sofa.

Tapi Selena justru terpesona dengan unit apartemen mewah itu. Tempatnya sangat luas dengan fasilitas yang canggih dan mewah. Sepertinya ada tiga kamar tidur. "Wah, luas sekali. Unit apartemen yang aku sewa hanya seluas ruang tamu dan ruang santai unit ini."

Regan tak menyahuti perkataan Selena. Dia mengambil kotak obat-obatannya dan membawanya duduk di samping Selena. "Maaf." Hanya itu yang dikatakan Regan sambil membuka saputangan yang membungkus jari Selena. Dia segera membersihkan luka itu secara perlahan.

"Bukannya Pak Regan takut darah?"

Regan hanya menatap luka yang sekarang dia bersihkan. Kedua matanya memerah, sangat terlihat emosi yang sedang dia tahan.

"Aku akan melaporkan kasus ini. Biar aman, kamu tinggal di sini saja untuk sementara, dan jangan kemana-mana tanpa sepengetahuanku," kata Regan sambil memasang plester di jari-jari Selena

"Aduh!" Selena meringis kesakitan karena Regan terlalu keras menekannya.

"Maaf ...." Regan mengusap lembut jari Selena dan meniupnya pelan.

"Pak Regan, sepertinya pelaku itu sama dengan yang meneror novelku."

"Sama?" Regan menatap Selena dengan serius. "Orang itu meninggalkan komentar hujatan di novel kamu, sebelum kamu mengenalku kan? Dan sekarang tujuan peneror itu agar kamu menjauhiku. Apa motif dia sebenarnya?"

Selena terdiam beberapa saat. Dia menarik tangannya yang masih saja digenggam Regan. "Awalnya akun itu memakai nama Mister R, itu berarti dia memang sengaja memakai akun Pak Regan."

Selena ingat beberapa komentar dari Mister R yang menyebutkan tentang fantasi dan sebagai bahan ....

Seketika Selena menarik kemeja Regan. "Apa sebelum kita kenal, Pak Regan pernah membaca novelku dan seseorang mengetahuinya?"

Regan mengalihkan pandangannya dari Selena. Dia berdehem pelan. "Iya, kan aku yang memutuskan agar tim produksi film di perusahaanku memilih kamu."

Selena melepas perlahan tangannya. "Tapi Mister R pernah menyebut tentang ...."

Regan berdiri dan memotong perkataan Selena. "Aku harus melapor kasus kamu. Aku akan meminta rekaman CCTV di apartemen kamu agar diselidiki. Jangan kemana-mana. Kamu istirahat saja di kamar yang berada di dekat dapur."

"Tapi aku tidak bawa laptop dan baju gantiku."

"Berapa kode pintu kamu? Biar aku ambilkan."

Selena terdiam sambil memicingkan matanya menatap Regan.

"Aku tidak mungkin mencuri di tempat kamu."

"1308."

Regan menganggukkan kepalanya lalu dia keluar dari unit apartemennya.

Setelah Regan menutup pintu, Selena berdiri dan berjalan menyusuri unit apartemen mewah itu. Dia berjalan menuju kamar yang ditunjuk Regan lalu membukanya. "Lumayan luas kamarnya."

Selena penasaran dengan ruangan lainnya. Dia membuka kamar utama. Kamar itu cukup luas dengan ranjang king size di tengahnya. Selena masuk ke dalam kamar itu dan melihat beberapa foto Regan bersama istrinya masih terpajang di dinding. "Pasti dulu Pak Regan membeli unit ini sama istrinya."

Selena juga melihat satu lemari yang berada di walk in closed dan masih penuh dengan barang-barang istrinya. "Ternyata Pak Regan memang masih sangat mencintai istrinya."

Kemudian Selena keluar dari kamar itu dan menutup kembali pintu kamar itu. Dia kini beralih pada pintu yang bersebelahan persis dengan kamar utama. Saat membuka kamar itu, Selena melihat banyak bintang di langit-langit yang bercahaya saat gelap. Dia menghidupkan lampu dan pemandangan di depannya seperti menusuk relung hatinya.

Air mata itu mengalir begitu saja dan tak bisa berhenti saat melihat seluruh perlengkapan bayi yang sudah siap pakai. "Sudah 8 tahun berlalu, tapi tempat ini masih bersih dan tertata rapi. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Pak Regan yang kehilangan. Kalau aku di posisinya, pasti aku juga tidak sanggup."

Selena menyentuh beberapa barang dan mainan lalu berhenti di samping box. "Pasti Pak Regan sangat bahagia saat membeli semua barang ini, tapi ternyata ...."

Selena menghentikan kalimatnya lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya. Dia kini menekan mainan putar yang ada di atas box itu. Bahkan mainan itu masih berfungsi.

"Hatiku ikut sakit merasakannya. Kasihan sekali Pak Regan." Selena kembali mematikan mainan itu lalu mematikan lampu dan berjalan keluar. Dia menutup pintu kamar itu sambil menghela napas panjang untuk menghilangkan rasa harunya "Kapan ya ada pria yang mencintaiku sampai ugal-ugalan seperti itu?"

1
Uba Muhammad Al-varo
dilema lagi iya Selena, selidiki dulu apa benar yang dikatakan Ivan jangan main ngambil keputusan sepihak,nanti kamu nyesel
Salim S
masih memantau....
💂🏻‍♀️vs 👠
kwkwkwkwkwkwkwk 😭 al ngakak kenceng banget
Salim S
jangan percaya sama s ivan dia itu cuma mau merusak hubungan kamu sama regan, selidikilah lebih dulu baru mengambil keputusan jangan gegabah nanti salah paham lagi, kamu sudah salah menuduh regan neror kamu jangan sampai terulang salah paham lagi...kalau media tahu kasihan regan dia sudah melindungi kamu...
Citra
lanjut thoor
sella surya amanda
lanjut kak
Salim S
roman roman nya ada yang jelouse nih /Tongue//Tongue//Tongue/
dyah EkaPratiwi
hahaha cemburu eyyy
Uba Muhammad Al-varo
waduh Regan kamu sudah berumur,belum juga ada hubungan sama Selena sudah cemburu aja.
Yuli a
cie...cie....
adududu sepeda baru....
waduh....ada yang cemburu....
wkwkwkwkwkwk....
mantap... Selena diperebutkan kakak beradik.... ahay.
Rini
cemburu pak 🤣
Thechiinz Thechiinz
lanjut
Siti Nur Rohmah
oaalahhh ternyata,,,hmmm bakal bucin nih si prince halu
Risma Waty
Astaga ternyata si Duda karatan sudah 4 tahun ngefans sama Selena
Uba Muhammad Al-varo
Selena ada kejutan nih buat kamu,buat kamu shock nggak nih atau jangan2 pingsan kamu setelah bertemu dengan orang nya, jadi menunggu kejadian yang ini
Yuli a
tuh kan... beneran ... yang selama ini mendukung karya Selena itu si duda karatan...
gimana ya besok reaksi Selena ketika dia tau.... nggak sabar nungguin besok....
Thechiinz Thechiinz
lanjut
💂🏻‍♀️vs 👠
serah kalian.. bodo amat al dari tadi gemes teriak2 🦖🦖🦖
jaran goyang
ᴀǫ ʙs ᴘɢsᴀɴ ʙɴʀᴀɴ ɴɪ🤣🤣🤣🤣🤣
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!