Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dasar Pengganggu!
Walaupun sudah berusaha mengimbangi langkah Hugo tetap saja Else merasa kewalahan karena lelaki itu berjalan dengan cepat.
"Sayang, tunggu!" seru Else yang tertinggal.
Hugo berhenti sejenak lalu membalik badannya, dia menunggu Else mendekat kemudian menggendong perempuan itu.
"Kenapa kakimu pendek sekali?" komentar Hugo.
Lelaki itu berjalan menuju villa dengan menggendong Else seolah tanpa beban.
Sementara Else sendiri harus mengalungkan kedua tangannya ke leher Hugo dengan kuat karena takut jatuh.
Dari teras villa ada seorang perempuan yang mengamati pasangan itu dari kejauhan.
Lambat laun pasangan itu pun sudah mendekat ke arah villa.
"Apa yang dia lakukan di sini?" gumam Hugo saat melihat ada Kara di teras villa.
Sontak Else melihat ke arah depan dan benar saja ada pengganggu di sana.
"Kenapa dia bisa kemari?" tanya Else ketus.
Seperti tidak ada rasa bersalah, Kara berjalan mendekat dan memasang senyum tanpa dosa.
"Aku dengar kau memesan villa di sini jadi aku segera berkemas dan menyusul," ucap Kara yang menatap Hugo di sana. Padahal lelaki itu tengah menggendong Else tapi Kara memutuskan untuk menganggap jika Else tidak pernah ada.
"Apa kau tahu konsep bulan madu?" tanya Else.
Kara seperti tidak mendengar suara Else, dia hanya fokus pada Hugo seorang.
"Pergilah!" Hugo mengusir perempuan itu.
"Apa kau tega? Aku sudah bersusah payah untuk datang kemari," balas Kara.
Sebelum memutuskan untuk menyusul Hugo ke villa, Kara sudah menguatkan hatinya apapun yang terjadi termasuk diusir oleh lelaki itu.
Bersamaan dengan itu, hujan tiba-tiba saja turun begitu saja.
Hugo segera berlari masuk ke dalam villa untuk berteduh.
Disaat cuaca seperti ini, Hugo tidak mungkin mengusir Kara.
"Pergilah besok pagi!" Hugo akhirnya memberikan kompensasi.
Else melenggang pergi ke kamar karena tidak mau adu mulut dengan Kara lagi.
"Ish, aku baru menemukan perempuan tidak tahu malu seperti itu," gumam Else pada dirinya sendiri. Dia menutup pintu balkon supaya airnya tidak masuk ke dalam kamar.
Tak lama Hugo menyusul Else di dalam kamar itu.
Wajah Else tampak masam berbeda sekali ketika di pasar malam sebelumnya.
"Aku benar-benar tidak memberitahu siapapun akan pergi ke villa ini," ucap Hugo mencoba mencairkan suasana.
"Mungkin dia mencuri informasi dari asisten atau pemilik villa ini," balas Else.
"Tapi, bukankah aku memang tidak berhak marah? Jadi, biarkan saja dia!"
Karena suasana hatinya memburuk, Else memutuskan untuk langsung tidur saja. Dan Hugo mengikuti perempuan itu untuk naik ke atas ranjang.
"Aku akan pastikan besok pagi Kara sudah tidak ada di villa ini," ucap Hugo sebelum memejamkan mata.
Else tidak mau menanggapi, dia memilih untuk membelakangi suami palsunya itu.
Namun, beberapa detik kemudian ada suara petir yang membuat Else kaget setengah mati.
"Aaaa..." Else berteriak dan langsung membalik badannya untuk memeluk Hugo.
"Sepertinya terjadi hujan badai," ucap Hugo seraya memeluk perempuan itu.
Seakan tidak mempunyai waktu damai, Kara membuka kamar mereka dan ikut tidur bersama.
"Aku takut Hugo," ucap Kara dengan naik ke atas ranjang. Dia memeluk Hugo dari belakang.
Kini Hugo diapit oleh dua perempuan sekaligus.
"Apa urat malumu sudah putus?" tegur Else tidak tinggal diam.
Kara justru semakin mengeratkan pelukannya seolah tidak mau menjauh.
"Aku tidak mau tidur sendirian," ucap Kara.
kara apakah dia mau menerima ajakan menikah riftan ???
bawa ke tempat rukiah aja itu si Elsa..
😀😀😀❤❤❤❤
lanjut lagi thor
gol A, B, atau O
else mkin g wajar takut krna bayinya udah kena jiwa iblis