Season 2 dari novel yang berjudul Dia Suamiku
Setelah 7 tahun berpisah, Mila kembali bertemu dengan mantan suaminya. Perpisahan mereka yang terpaksa oleh keadaan, membuat cinta dihati mereka tak pernah padam meski Elgar telah berstatus sebagai suami orang.
Akankan mereka kembali memperjuangkan cinta mereka demi sang buah hati?
Cerita itu adalah S2 dari novel yang berjudul DIA SUAMIKU.
Untuk lebih jelasnya, silakan baca S1 nya dulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DMS 2
Elgar masuk kedalam kamar untuk mengambil ponsel yang tertinggal. Sebenarnya dia enggan berada dikamar jika ada Salsa. Tapi karena ponselnya tertinggal, terpaksa dia masuk untuk mengambilnya. Dilihatnya sang istri sedang mengemas pakaian kedalam koper.
"Aku akan keluar negeri untuk beberapa hari." Ucap Salsa tanpa menatap Elgar. Tangan dan matanya masih sibuk mengemas pakaian serta barang pribadi lainnya kedalam koper.
"Iya." Jawab Elgar dingin sambil meraih ponsel yang ada diatas nakas. Baginya bukan hal baru lagi Salsa keluar negeri hingga beberapa hari.
Rupanya jawaban singkat itu membuat Salsa geram. Sebenarnya bukan karena itu, sudah biasa Elgar menjawab seperti itu. Hanya saja mungkin karena moodnya yang lagi buruk gara gara disinggung soal anak, dia jadi uring uringan.
"Kamu gak nanya aku pergi untuk urusan apa dan dengan siapa?"
"Untuk menemui pria itu kan?" Sahut Elgar dengan senyum getir. "Aku bukan orang bodoh. Jadi aku tak perlu menanyakan sesuatu yang aku sendiri sudah tahu jawabannya." Jawaban yang begitu menohok hingga membuat Salsa naik pitam. Dia melempar baju yang dipegangnya lalu mendekati Elgar dengan mata berapi api.
"Bagus kalau kamu sudah tahu."
Elgar tak menyahuti. Dia tahu masalah akan semakin panjang jika diteruskan. Diam dan menghindar adalah jalan yang selalu dia ambil. Maka dari itu, dia memilih pergi meninggalkan Salsa.
"Tunggu!" Seru Salsa sesaat sebelum dia membuka pintu.
"Kamu tahu kenapa aku jadi gila seperti ini? Itu semua karena kamu El, karena kamu." Teriak Salsa sambil menunjuk kearah Elgar. Nafasnya naik turun karena emosi.
Elgar membalikkan badan lalu menatap Salsa.
"Berhenti menyalahkan aku Sa. Kenapa saat kamu berselingkuhpun, tetap aku yang salah." Elgar mengepalkan tangannya. Mati matian dia berusaha untuk tidak berteriak.
Perselingkuhan Salsa sudah lama dia ketahui. Bahkan Elgar sudah tahu nama, alamat dan apapun tentang pria itu. Tapi hatinya yang telah lama mati, seakan tak peduli dengan semua itu.
"Karena kamu penyebab aku selingkuh El. Karena kamu tidak pernah memberiku cinta dan perhatian sedikitpun." Tekan Salsa sambil menunjuk wajah Elgar.
"Ya, aku memang salah. Tapi pernahkah kau berusaha membuatku jatuh hati padamu seperti dulu. Saat cintaku mulai pudar, harusnya kau berusaha untuk membuatnya bersemi kembali, bukan malah lari kepelukan pria lain."
Salsa tersenyum getir mendengarnya. Tak pernah berusaha membuat cinta kembali bersemi? Sudah, dia sudah melakukan itu tapi selalu gagal dan gagal, hingga seorang pria datang dan menawarkan bahunya sebagai sandaran. Selalu menyeka air matanya dan membuatnya tertawa, hingga terciptalah sebuah hubungan tanpa status.
"Apa kamu mau kembali melakukan program kehamilan?" Tanya Salsa. Dia masih penasaran dengan apa yang diucapkan Elgar dimeja makan tadi. Dulu mereka pernah melakukan sekali, tapi gagal.
"Dua orang tersiksa sudah lebih dari cukup Sa. Tak perlu kita menambah daftar orang yang akan menderita didalam rumah tangga ini. Untuk apa kita punya anak jika kita tak bisa menjamin dia akan bahagia nantinya. Hubungan kita ini tidak sehat Sa."
Benar yang dikatakan Elgar. Untuk apa punya anak jika nantinya anak itu tidak bahagia. Sejak awal menikah, Salsa belum pernah hamil. Dokter bilang, itu semua karena gaya hidupnya yang tidak sehat. Salsa menjadi pecandu alkohol dan rokok sejak masih kuliah diluar negeri. Pernah dia mengikuti terapi agar alkoholism yang dideritanya bisa sembuh, nyatanya keadaan memaksanya untuk terus mengkonsumsinya lagi dan lagi. Pernikahan yang hambar tanpa cinta, membuatnya kian terpuruk pada alkohol.
Elgar meninggalkan Salsa menuju ruang kerjanya. Tempat dimana selama 7 tahun terakhir ini menjadi tempat yang paling dia sukai saat dirumah.
Maafkan aku Sa, aku sudah berusaha mencintaimu, tapi selalu gagal. Dan kamu yang memilih lari kedalam pelukan pria lain, membuatku putus asa.
...----------------...
Saga memasuki kamar mamanya dengan wajah cemberut. Bocah kecil yang masih memakai piyama gambar dino itu duduk ditepi ranjang sambil menatap mamanya yang sedang berkemas. Melihat wajah Saga, Mila tahu jika anaknya itu tengah merajuk. Dihampirinya Saga lalu duduk disebelahnya.
"Anak mama kenapa nih?"
"Beneran mama gak pulang nanti malam?"
Jadi itu masalahnya. Dipeluknya Saga dan dikecupnya keningnya lama.
"Hanya satu malam sayang. Besok mama udah pulang. Mama janji akan video call Saga nanti malam. Mama akan tetap bacain Saga dongeng sebelum tidur."
Ini memang yang pertama kalinya Saga ditinggal mamanya sampai menginap.
"Kalau saja Saga punya papa, mama pasti gak perlu kerja kayak gini."
Hati Mila seketika nyeri mendengarnya. Matanya berkaca kaca tapi sebisa mungkin dia tahan air mata agar tak menetes. Baginya, pantang menangis didepan Saga. Dia sudah bertekad akan hidup bahagia demi Saga. Dia tak mau anaknya itu melihatnya bersedih.
"Mah, salah Saga apa sih, kenapa papa gak mau nengokin Saga? Nelponpun, papa gak mau?"
Hati ibu mana yang tak remuk mendengar keluh kesah seperti itu dari bibir buah hatinya.Tak mampu lagi Mila menahan air mata. Dipeluknya putra Saga erat erat agar tak bisa melihat air matanya.
"Saga gak salah. Hanya saja papa tinggal ditempat yang jauh dan gak ada signal, jadi gak bisa telpon Saga. Papa sebenarnya sayang sama Saga."
Saga langsung melepaskan pelukan mamanya. Mata bocah itu seketika menyorotkan kebencian. "Kalau papa sayang, papa gak mungkin ninggalin kita ketempat yang jauh. Papa pasti disini sama sama kita. Papa itu jahat, Saga benci papa."
Mila menggeleng cepat sambil menangkup kedua pipi Saga. "Papa gak jahat. Papa Saga orang baik. Papa pergi karena ada alasannya. Nanti kalau Saga sudah besar, Saga akan ngerti kenapa kita gak bisa bareng bareng sama papa."
"Mama nangis?" Saga bisa melihat pipi mamanya yang basah.
"Enggak kok. Mama barusan menguap sampai keluar air mata." Bohong Mila sambil menyunggingkan senyum.
"Mama sedih karena teringat papa ya? Maafin Saga ya ma. Saga janji gak akan tanya tanya lagi tentang papa."
"Udah yuk mandi, nanti Saga telat loh kesekolah." Mila mengalihkan topik. Sejak dulu pembahasan tentang papa selalu saja membuat hati Mila teriris iris. Sejak Saga dalam kandungan, dia sudah berpisah dengan suaminya. Tak pernah ada kontak sama sekali sampai sekarang. Bahkan kemungkinan besar, mantan suaminya tak tahu jika ada Saga diantara mereka. Karena mantan suaminya tak tahu kalau dia hamil saat menalaknya dulu.
Mila membantu Saga bersiap siap lalu mengajaknya untuk sarapan.
"Hari ini Saga mau bawa bekal sandwich gak?" Tanya Mila sembari meletakkan segelas susu putih yang baru dibuatnya dihadapan Saga.
"Boleh bawa dua?" Pinta bocah itu.
"Of course." Mila segera menyiapkan dua buah sandwich isi selai strowberry kesukaan Saga. Sementara Saga, dia menyantap nasi goreng buatan neneknya yang sudah terhidang dimeja.
"Kamu jadi ke Bandung Mil?" Tanya Bu Rahmi yang baru keluar dari kamar. Wanita paruh baya itu sudah siap untuk mengantar Saga kesekolah dengan ojek online karena Pak Hadi masih sakit. Sedangkan Mila tak ada waktu karena harus segera ke kantor.
"Iya Bu." Jawab Mila sambil melihat ibunya sekilas lalu melanjutkan mengoles selai strawberry.
"Apa gak bisa kalau orang lain saja yang pergi. Perasaan ibu gak enak."
Mila menaruh sandwich yang sudah siap kedalam kotak bekal lalu mendekati ibunya.
"Jangan terlalu khawatir Bu. Mila akan baik baik saja."
Bu Rahmi menghela nafas lalu menepuk pelan lengan Mila. "Ibu harap ini hanya kekhawatiran saja, bukan firasat apa apa."
"Mila akan jaga diri dengan baik Bu." Hibur Mila sambil memeluk pinggang ibunya.
"Ibu akan selalu berdoa semoga kerjaan kamu lancar dan kamu selalu berada dalam lindungan-Nya."
"Aamiin.."
kek penyakit kali dengar jnda
Lo selingkuh sama laki-laki yang mencintai Lo.
di bisa memberi Lo kebahagian yang tidak Lo dapat dari Elgard
tidak tau siapa aja yang kerja di perusahaan ya El