kisah tentang kehidupan Kanaya yang terpaksa menjadi single mom ketika masih belia. Dia menjadi korban ambisi karyawan ibunya yang ingin menjebak ayah tirinya.
Kanaya terpaksa hidup terpisah dari orang tuanya, untuk menyembunyikan ketiga anak kembarnya. Ia berhasil hingga akhirnya menjadi istri seorang pengusaha sukses dan kaya raya.
Cobaan seakan tiada henti menerpanya, ketika ia sudah bahagia, hantaman terberat dalam hidupnya adalah ketika ia harus kehilangan salah satu putra tercintanya.
Bagaiamanakah Kanaya menjalani hidupnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arnesh Yadha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Spesial di Hari Spesial
Kay masih sangat kesal, bagaimana tidak, seharian bersama dengan bos kulkasnya bersama tingkah random nya yang kadang diluar nalar, membuat Kay seakan bekerja didunia lain. Benar-benar ujian berat bagi Kay. Semua rencana yang telah tersusun rapi bersama anggie dan Nayla pun jadi berantakan. Akhirnya Kay pun pulang dengan perasaan kesalnya.
" Kyaaaaaarrrgghhhh... Dasar bos géblèk, apa sih maunya bikin kesel aja deh... Huh.. Astaghfirullah.... Sabar Kay.. Sabar. ... " Gerutunya sambil memukuli setir mobilnya.
Perlahan mobil Kay melaju dijalan raya menuju kediaman nya. Diapun memarkirkan mobilnya dibasemen. Saat berjalan dia merasa ada yang mengikutinya, berulang kali dia menengok ke belakang, tapi tak ada satu orang pun di belakangnya, Kay berlari sambil bergidik ngeri, pasalnya bulu kuduknya mulai meremang.
Gagah tersenyum melihat gadis itu berlari, tadi dia memang bersembunyi diantara mobil yang terparkir, dia tak mau ketahuan, setidaknya untuk saat ini. Dengan langkah lebarnya dia menyusul Kay yang sudah duluan masuk kedalam. Rupanya dia masih antri didepan pintu lift. Gagah pura-pura duduk dikursi tunggu yang ada di Koridor sambil membaca koran, begitu pintu lift terbuka dia ikut rombongan kay dan menyelinap berdiri dibelakang. Dia jadi seperti penguntit saja.
Saat Kay keluar dia pun ikut keluar.Kay masih penasaran , dia sungguh merasa ada yang mengikutinya. Dia sengaja memutar jalan sehingga lebih jauh menuju unit nya. Sengaja Kay berbelok di sebuah lorong tepatnya menuju arah tangga darurat. Ia pun bersembunyi disana, begitu mendengar langkah kaki mendekat dia langsung memukuli orang itu dengan tasnya. Betapa terkejutnya Kay karena yang dipukuli ternyata adalah bos beruang kutubnya , Gagah tertangkap.
Kyaaaaa... Brug brug brug brug...
" Lho pak... ngapain anda ngikutin saya!! "
" Aish.. Siapa yang ngikutin, orang aku juga tinggal disini kok.. " Ucapnya mengelak
" Bohong..!!! "
" Ga percaya??? Ayo ikut...!!! " Gagah meraih tangan Kay dan menariknya mengikuti langkahnya, Kay pun memberontak, dia memukuli tangan Gagah yang mencekal tangannya tapi genggaman itu malah semakin kuat, Kay pun menggigit lengan Gagah dengan kuat hingga tangan nya dilepaskan, diapun berlari tanpa menengok ke belakang lagi.
"Aauuuww... Aaaahkhhh... Sssttt... Apa dia drakula... gigitannya kuat banget lagi.. Aduhhh.. Ssstttthhh... " Ucap gagah sambil meringis dan mengibaskan tangannya yang terasa ngilu, diapun kemudian berjalan menuju lift dan menekan tombol menuju lantai paling atas tempat Penthouse nya berada.
Kini gagah tengah duduk disofa yang ada diruang tamunya dia perlahan melepas jasnya tangannya masih ngilu akibat gigitan Kay tadi. Ternyata tangannya berdarah, dan membentuk bekas gigitan. Gagah terkekeh, gadis yang lucu,cantik sih dingin juga bahkan dia bisa bar-bar juga ternyata. Dia melepas kemejanya lalu berjalan menuju kotak obat. Dia bertelanjang dada dengan memperlihatkan tonjolan-tonjolan otot kekar nya dan dada bidangnya yang sedikit ditumbuhi bulu hingga ke perut bagian atasnya, kulitnya putih dan bersih, otot-otot sixpack di perutnya menambah aura maskulin yang pastinya akan memikat setiap wanita yang melihatnya. Dia kembali duduk ditempatnya tadi, membersihkan lukanya sambil meringis merasakan perih lalu mengolesi obat dilukanya terakhir dia balut dengan kasa dan verban. Mungkin agak berlebihan tadi gigitan Kay.
Ditempat Kay justru sekarang Kay jadi pusat perhatian ketiga anaknya. Pasalnya begitu masuk tadi mukanya tampak ditekuk, bahkan dia menggeram didalam kamarnya sambil menggigit bantalnya. Ketiganya nampak enggan mendekat, mereka merasa aminya agak aneh. Kay menyadari ketiga anaknya takut melihatnya. Diapun menghentikan aksinya.
" Oh.. Hai.. Sini sayang, peluk ami.. Ami butuh asupan energi dari kalian.. " Ucap kay
Ketiga anaknya pun langsung menghambur keatas ranjang ibunya.
" Ami kenapa..?! " Tanya Senja
" Ami buat kami takut..! " Kata Langit
" Maafkan Ami sayang.. Ami lagi kesel aja.. "
" Kesel ama siapa mi?? " Tanya Langit
" Sama es balok beruang kutub muka kulkas seribu pintu.. " Jawab Kay
Ketiga anak itu hanya melongo mendengar aduan ibunya. Mereka bingung menanggapi perkataan ibunya tadi. Kay mengecup pipi ketiga anaknya satu persatu. Lalu mengajak mereka untuk makan bersama.
" Ami minggu depan kata nana kita ulang tahun kan?! " Tanya Senja penuh semangat.
" Oh iya mi, kata nana juga akan dirayakan direstonya dengan meriah, benarkah itu mi?? " Tanya Langit.
" Ami... Yang diundang anak yatim kan? " Kini Bintang yang bersuara.
" Abang, kakak sama adek tadi tanya sama nana ya? " Tanya Kay.
Ketiganya mengangguk. Memang tadi ummi dan Zulfan sempat membahas rencana itu didepan anak-anak, karena itulah mereka bertanya lagi kepada ibunya. Kay hanya bilang, akan memastikan semuanya kepada ummi besok. Setelah bermain bersama ibunya ketiga anak itupun berpamitan untuk tidur. Kay pun ikut tidur disamping ketiga anaknya.
*
*
*
Mentari telah keluar dari sarangnya, dia telah menunjukkan kehangatannya. Kay dan ketiga anak nya sudah siap untuk beraktivitas. Ketiga anak itu memang sudah mulai sekolah. Suster Nancy biasanya yang mengantar mereka bertiga. Kebetulan tempat tinggal Kay sangat strategis , jadi untuk menuju sekolah anak-anak nya hanya butuh waktu sepuluh menit berjalan kaki.
Baru saja kay pamitan dan keluar dari huniannya, ponselnya berdering, dia tak kenal dengan nomor yang menghubunginya. Dia menggeser tombol hijau, karena berulang kali direject tetap saja nomor itu menghubunginya kembali.
" Bawakan saya sarapan dan naiklah ke lantai paling atas gedung ini, cari Penthouse nomor dua dari ujung!!! "
" Wa'alaikum sallam... Ini siapa sih, kok tiba-tiba memerintah— "
" Korban keganasan gigitanmu!!! " Ucap seorang pria disebrang sana memotong ucapan kay dan langsung menutup sepihak sambungan telepon itu.
Kay berdecak kesal, ternyata paginya sudah diawali dengan tingkah menyebalkan bos kulkasnya. Kay kembali masuk dan menata sisa masakan yang ada di meja makannya kedalam kotak makanan lalu membawanya keluar.
" Ami... tumben bawa bekal??!!" Tanya Senja melihat ibunya kembali dan menata masakan.
" Bukan buat ami, tapi buat bos beruang kutub.. " Jawab Kay asal sambil membuka pintu. Kay bergegas menuju tempat sesuai yang diarahkan Gagah. Kini diapun tengah berdiri didepan ruangan megah nan mewah. Dia membuka pintu, terlihat betapa angkuhnya seorang pria, yang sedang duduk dan memandangnya dengan dingin dan jangan lupakan muka tembok nya dengan ekspresi yang menyebalkan. Pria itu masih mengenakan piyama terlihat sengaja menunjukkan tangannya yang ia lilit verban.
" Ini sarapannya , dan ma'af ...kemarin telah menggigit tangan anda pak, " Ucap Kay sopan sambil menyodorkan kotak makanan yang ia bawa.
" Suapi aku!!"
"Haah..?! "
" Kau tidak dengar?!! "
" Kan masih bisa dengan tangan yang satunya.." Ucap kay sambil mengerucutkan bibirnya.
" Kamu harus tanggung jawab kan " Ucap Gagah songongnya.
Dengan terpaksa Kay menyuapi Gagah, saking kesalnya berulang kali akay menjejalkan makanan ke mulut gagah, Gagah pun jadi kewalahan.
" Kau niat gak sih..!!! "
" Enggak... kan bapak yang maksa,!!" Ucap kay cuek.
Tak hanya minta disuapi ,Gagah juga minta untuk dipakaikan kemeja dasi sama jasnya, karena Kay langsung menolak, ketika dia memintanya untuk memakaikan seluruh baju, yang mau ia kenakan hari ini. Gagah terkekeh melihat wajah kesal wanita dihadapannya. Kini keduanya berangkat bersama ke kantor menggunakan mobil Kay dan menjadikan wanita itu sopir pribadinya sehari. Sungguh Gagah sangat menikmati kekesalan dari asisten barunya.
Tiba dikantor Gagah langsung keluar terlebih dulu dari dalam mobil, Kay menyusul langkah lebar big bos nya itu. Keduanya sama-sama menuju lift khusus petinggi perusahaan dengan muka sama-sama datar dan dingin, entah karena Kay masih kesal atau terbawa suasana , sehingga dia menunjukkan ekspresi yang sama dengan bos kulkasnya.
Anggie jadi iseng juga saat berpapasan dengan keduanya, dia sengaja memotret dan merekam video kedua orang yang berjalan beriringan itu. Dia pun mengirimkan foto itu ke ponsel Kay dengan caption " Bos beruang kutub & pinguin es " ditambah emotikon tertawa ngakak.
Tiba saat makan siang, Kay langsung menghubungi Anggie sambil ngomel-ngomel.
" Haduuuhh.... Mbak Anggie....!!!!! Ga banget deh ya, aku tuh udah sebel... Mbak malah iseng banget ih...!! " Seru Kay dari sebrang telpon.
Anggie hanya tertawa, dia sudah membayangkan seperti apa wajah Kay saat ini. Kemudian dia mengajak Kay untuk makan siang bareng ke cafe tempat biasa mereka nongkrong bareng, karena kebetulan baru saja dia melihat Gagah keluar bersama Malvin untuk bertemu dengan klien dari luar negri.
Di cafe Ky menceritakan semua kejadian yang dialaminya, mulai dari kemarin sore hingga tadi pagi. Anggie malah tertawa dan mengatakan mereka berjodoh. Kay makin merajuk dan Anggie merasa makin gemes melihat ekspresi Kay.
*
*
*
Hari ini sesuai dengan apa yang direncanakan ummi, pesta ulang tahun triplets benar-benar dirayakan dengan meriah , dengan mengundang anak-anak dari panti asuhan tempat ummi mendonasikan dana. Semua yang diundang sudah datang namun semua terkejut ketika Kay datang dengan wajah paniknya.
" Lho Kay kenapa nak...? "
" Ummi.... Ummiiii.... Senja ummi, Senja ilang..." Ucap Kay sambil berderai air mata.
" Astaghfirullah... Kok bisa nak?! " Tanya ummi sambil merengkuh tubuh Kay.
" Tenang Kay , aku akan bantu cari dia, kalau boleh tau terakhir dia dimana?? " Tanya Zulfan yang ikut panik, pasalnya tadi saat turun menuju resto, Zulfan hanya mengajak Bintang dan Langit, sementara Senja masih didandani oleh ibunya. Dan suster Nancy sudah terlebih dahulu berada di resto bersama ummi dan karyawan lain.
Kay pun menceritakan awal kejadian hilangnya Senja. Setelah didandani , Senja dibawa Kay keluar dari unitnya, namun karena ada yang ketinggalan dan dia pun hendak ke toilet sebentar , maka Senja diminta untuk menunggu di ruang tamu namun Kay lupa menutup kembali pintunya. Ketika Kay kembali dan sudah yakin tak ada yang tertinggal lagi, dia pun menghampiri ruang tamu. Dia tak menemukan putrinya dimana pun dan melihat kondisi pintu terbuka lebar. Dia pun kalut dan panik, dia mencoba menghubungi suster Nancy ,namun suster bilang Senja belum sampai, makin panik lah dia hingga dia datang dengan kondisi kacau keresto ummi.
Zulfan bergegas keluar, dia mencoba mencari Senja di area taman, karena biasanya anak itu suka sekali pergi kesana sendirian.
Disisi lain anak yang menjadi sumber kepanikan, malah tengah asyik tertawa-tawa riang, bersama seorang pria di sebuah toko mainan. Dia memilih dan memborong banyak mainan untuk dirinya dan kedua saudara kembarnya. Pria itu adalah Gagah, tadi dia melihat anak itu sedang celingukan didepan pintu sendirian. Dia tau anak ini biasanya suka bermain di taman dekat hunian mereka.
Ternyata keduanya sudah akrab, tak jarang Gagah mengajak Senja bermain sebentar dihuniannya. Karena itulah, ketika tadi Gagah mengajaknya pergi, dia langsung ikut tanpa pamitan pada aminya. Dia menceritakan bahwa hari ini dia bersama kedua saudara kembarnya tengah berulang tahun, dan Senja mengajak pria yang dia panggil uncle tampan itu untuk datang keacaranya. Alih-alih menyetujuinya, Gagah malah membawa gadis itu ke toko mainan untuk membeli hadiah buat mereka bertiga.
Kay sudah menangis sesenggukan karena Zulfan tak berhasil menemukan putri cantiknya itu. Ummi juga jadi ikut panik begitupun dengan suster Nancy beserta Anggie yang ada disana. Suasana menjadi hening ketika terdengar suara seorang anak mengucap salam
" Assalamu'alaikum... Amiii.... " Ucap Senja dengan riangnya.
Kay menyambut dan langsung membawa putri kecilnya kedalam gendongannya. Dengan linangan air mata dia mengecupi wajah gadis itu dengan rasa syukur yang tak terkira. Semua bernafas lega ketika biang kepanikan telah kembali kedalam pelukan ibunya.
" Astaghfirullah... Senja... Kamu dari mana nak...?! Ami sudah takut tadi kamu tanpa pamit langsung ngilang gitu aja" Ucap Kay.
" Ami kenapa nangis? Senja cuman cari kado sama uncle tampan.. " Ucap polos Senja tanpa merasa bersalah.
" Dek... Harusnya tadi pamit sama Ami, supaya Ami tenang" Ucap Bintang.
" Abang dan kakak pasti senang, kita dapat hadiah buanyak dari uncle tampan, tapi tidak dibawa kemari, nanti akan ditaruh langsung dirumah kita...." Ucap Senja dengan antusias, ia mengabaikan tatapan sendu ibunya.
" Uncle boleh tau tidak, siapa uncle tampan itu? " Tanya Zulfan lembut , dan Senja langsung menunjuk seorang pria yang tengah berdiri didepan pintu
Kay terkesiap melihat bos beruang kutubnya ,dengan pakaian casual nya, sedang berdiri memegang tiga buah kado kecil ditangannya. Anggie pun kaget sekaligus takjub melihat penampilan bos killernya yang berbeda dari biasanya. Tadi awal datang dia sudah dibuat takjub dengan penampilan dokter tampan yang menyambutnya , kini giliran bosnya yang membuat kejutan.