Niat hati ingin menolong kakak iparnya, justru kakak iparnya merebut suaminya
Kisah Ratna wanita cerdas yang dikhianati oleh suami dan iparnya.
"Na kamu hati-hati jangan sering ngebiarin suami kamu berduaan sama kakak ipar mu"
"Emangnya kenapa bi?"
"Takutnya mereka saling tergoda"
"Ya elah tenang aja, itu mah cuma ada di sinetron. Aku yakin kok Mas Jaka ga seperti itu."
Namun apa kenyataannya, Ratna benar-benar dikhianati oleh mereka.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Setibanya di rumah Bi Yayuk, Ratna langsung ke belakang dan menemui Bi Yayuk yang tengah membuat adonan kulit risol.
"Assalamualaikum" Ucap Ratna.
"Waalaikumsalam." Jawab Bi Yayuk dan beberapa tetangga mereka yang ikut membantu.
"Pagi-pagi banget Na, emangnya anak kamu ga sekolah?" Tanya Bi Yayuk.
"Ada Mas Jaka bi." Jawab Ratna.
"Suami kamu ga ikut ke sini?" Tanya Bi Yayuk.
"Engga, kan masih kerja." Jawab Ratna.
"Amel juga ga ikut?" Tanya Bi Yayuk.
"Nanti katanya mau nyusul kalau udah pulang kerja." Jawab Ratna.
"Ya udah bibi mau siap-siap dulu, kamu bikin teh sendiri ya." Ucap Bi Yayuk.
"Iya bi." Jawab Ratna
Sembari menunggu Bi Yayuk persiapan Ratna bergabung dengan ibu-ibu lainnya di belakang dan membantu memotong wortel.
"Ayo Na." Panggil Bi Yayuk.
"Iya Bi." Jawab Ratna.
Ratna meletakkan pisaunya setelah itu ia berangkat ke pasar bersama Bi Yayuk menaiki mobil milik anaknya Bi Yayuk.
"Kamu tadi ke sini naik apa?" Tanya Bi Yayuk.
"Biasa bi, naik motornya Mbak Amel." Jawab Ratna.
"Emangnya kamu belum pengen beli mobil sendiri?" Tanya Bi Yayuk.
"Sebenarnya juga pengen sih bi, tapi kan usaha aku juga butuh modal banyak bi biar tambah berkembang." Jawab Ratna.
"Amel bareng Jaka terus?" Tanya Bi Yayuk.
"Iya, kantor mereka kan sebelahan." Jawab Ratna.
"Kamu harus hati-hati Na." Ucap Bi Yayuk.
"Iya bi, aku hati-hati kok nyetirnya." Jawab Ratna
"Bukan itu." Ucap Bi Yayuk.
"Terus?" Tanya Ratna.
"Hati-hati sama Amel." Jawab Bi Yayuk.
"Emangnya Mbak Amel kenapa bi?" Tanya Ratna.
"Ya bibi ga tau, buat jaga-jaga aja jangan sering biarkan Jaka dan Amel berduaan." Jawab Bi Yayuk.
Ratna tertawa.
"Hahaha ada-ada aja bibi nih, keseringan nonton sinetron sih." Ucap Ratna.
"Bibi hanya mengingatkan Na, selebihnya terserah kamu mau ambil tindakan bagaimana." Ucap Bi Yayuk.
"Menurut aku sih ga mungkin Mas Jaka selingkuh sama Mbak Amel, Mas Jaka juga tau diri lah bi masak selingkuh sama kakak iparnya sendiri sih." Jawab Ratna dengan percaya diri.
Setibanya di pasar mereka berdua turun dari mobil bersamaan lalu mulai berbelanja sayuran dan kebutuhan lainnya.
...****************...
Setelah semuanya sudah siap Jaka, Amel, dan Keenar masuk ke dalam mobil. Amel duduk di samping Jaka sambil memangku Keenar.
"Sayang nanti kamu pulang jam berapa?" Tanya Amel.
"Jam 5 ma, nanti aku ada les dulu kata Miss Tika." Jawab Keenar.
Sepanjang perjalanan Amel menyuapi Keenar karena tadi ia belum sempat sarapan.
Setibanya di sekolahan Keenar, Jaka turun dari mobil dan mengantarkan Keenar masuk ke gerbang sekolahan setelah itu ia kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanannya.
"Nanti malam kamu ke rumah Bi Yayuk?" Tanya Jaka.
"Belum tau, kamu ke sana?" Tanya Amel balik.
"Engga, nanti jam sembilan ada meeting online." Jawab Jaka
"Meeting kok malam-malam, meeting apa VCS?" Goda Amel.
"Meeting lah, soalnya kliennya di luar negeri." Jawab Jaka.
"Ooo aku kirain." Ucap Amel.
Tiga puluh menit kemudian mobil Jaka berhenti di depan pagar kantor Amel.
"Aku keluar dulu ya." Pamit Amel.
Jaka menganggukkan kepalanya.
Amel membuka pintu mobilnya namun ternyata terkunci.
"Kamu kunci ya?" Tanya Amel.
Jaka menganggukkan kepalanya lalu mengangkat kedua alisnya berkali-kali.
"Kenapa tuh alisnya?" Tanya Amel karena ia tidak paham dengan kode yang Jaka berikan.
Jaka melepas sabuk pengamannya lalu mendekat ke tubuh Amel dan mengecup bibir Amel lalu melumatnya.
Amel tidak memberontak, ia juga membalas lumatan Jaka.
Setelah lima menit bertukar saliva, Jaka melepas tautannya.
Amel menghadap ke kaca dan melihat lipstiknya belepotan.
"Ihh gara-gara kamu nih." Ucap Amel.
"Hehe lipstik Mbak Amel rasanya enak." Ucap Jaka.
Amel menoleh ke arah Jaka
"Kamu tadi panggil aku apa?" Tanya Amel.
"Mbak Amel." Jawab Jaka.
"Emangnya aku setua itu ya, kita seumuran loh." Ucap Amel
"Terus kamu maunya dipanggil apa?" Tanya Jaka.
"Terserah kamu yang penting bukan mbak." Jawab Ratna
"Dipanggil sayang mau?" Goda Jaka.
"Boleh..." Jawab Amel.
"Udah ahh aku mau keluar nih." Ucap Amel.
Jaka membuka kuncinya lalu Amel keluar dari mobil Jaka.
Amel berjalan memasuki kantor dan lagi-lagi ia bertemu dengan Sinta di depan pintu masuk.
"Mobil Jaka ya?" Tanya Sinta.
Amel berhenti dan menatap ke arah Sinta.
"Emangnya kenapa?" Tanya Amel.
"Engga, cuma nanya aja." Jawab Sinta.
"Ada hubungan apa kamu sama si Jaka?" Tanya Sinta.
"Ipar." Jawab Amel lalu ia masuk ke ruangannya.
Sinta masih berdiri di sana sambil menatap kepergian mobil Jaka.
"Calon korban selanjutnya haha." Ucap Sinta.
Setibanya di ruangannya Jaka langsung masuk ke ruangan meeting karena meeting dimulai 5 menit lagi.
"Baru datang lo Ka, gila kalau sampai keduluan Pak bos bisa tamat karir lo." Ucap Teman Jaka.
"Gue tadi nganterin anak ke sekolah dulu." Jawab Jaka.
"Emangnya ke mana istri lo?"
"Ada acara di rumah ibunya." Jawab Jaka.
Pemimpin perusahaan datang memasuki ruang meeting dan menyampaikan beberapa informasi termasuk informasi kenaikan gaji pada beberapa jabatan termasuk Jaka.
Yang awalnya gaji Jaka hanya sembilan juta dua ratus kini naik menjadi sebelas juta lima ratus.
Jaka tersenyum senang mendengarnya.
Jam menunjukkan pukul setengah dua belas siang itu tandanya meeting segera berakhir.
Setelah para atasan keluar dari ruangan meeting, para karyawan yang lain juga keluar bersamaan.
'Klunting'
Jaka merogoh kantong bajunya dan mengambil ponselnya.
📩 +628563xxx
"Hai, apa kabar Jaka. Lo masih ingat gue kan. SINTA."
Jaka tidak menjawab pesan itu.
"Ngapain lagi Sinta ngehubungin gue." Gumam Jaka.
Jaka menyimpan kembali ponselnya ke dalam kantong bajunya lalu ia berjalan menuju kantin menyusul teman-temannya.
"Widihhh yang gajinya naik, traktir dong." Ucap teman-teman Jaka.
"Ambil aja gue yang bayar." Jawab Jaka.
"Beneran ga?" Tanyanya.
"Emangnya kapan gue boong sama kalian?" Tanya Jaka.
Satu persatu pesanan mereka datang, mereka menyantap makan siangnya sambil ngobrol.
Setelah jam pulang kantor tiba, Jaka langsung membereskan semua barang-barangnya lalu ia bergegas keluar.
"Gue balik duluan." Ucap Jaka pada temannya.
Jaka melajukan mobilnya dan berhenti di tempat biasanya ia menjemput Amel. Namun bukan Amel yang ia temui, Justru Sinta yang ada di sana.
"Ngapain Sinta ada di sini?" Tanya Jaka.
Sinta tersenyum melihat mobil Jaka berhenti di sebelahnya.
Ia beranjak hendak menghampirinya namun tiba-tiba Amel datang.
"Nungguin siapa?" Tanya Amel.
"Nunggu ojek." Jawab Sinta.
"Bukannya kamu bawa mobil?" Tanya Amel.
Sinta tidak menjawabnya, ia langsung memutar badan dan meninggalkan Amel.
TBC
Jangan lupa LIKE dan tambahkan Favorit ❤️ ❤️ ❤️
Beri gift juga gais xixi