zanaya Zederta Gautama ,satu satunya pewaris perusahaan terbesar di asia Gautama group company.
memiliki takdirnya sendiri,menemukan cinta setelah di khianati .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aksi gila
Pondok pesantren.
Tujuh mobil sport terbaru berjejer tepat di depan pagar ,dimana hal itu sontak menjadi pusat perhatian para santri maupun santriwati yang ada , beberapa gadis bergerombol merasa penasaran akan siapa yang berada di dalam mobil mewah tersebut .
Mobil pertama adalah milik Monic,gadis itu membuka mobil nya di susul dengan keenam inti sad yang lain .
siapapun pasti terpana melihat siapa sosok tersebut .
" ini seriusan kita kayak gini?" bisik Jessica ragu .
" serius lah,dari situs yang gue baca kalo kita ke pondok pesantren penampilan nya emang kudu kayak gini "
Bu
Seperti ini kira kira
bagaimana rasanya para inti sad memakai pakaian seorang muslimah lengkap dengan cadar nya.
Hal ini justru membuat kegaduhan dilingkungan pondok ,meski jarak antara gerbang dengan ndalem cukup jauh namun hal ini sampai di telinga kyai Abdurrahman.
Sedang kan zana ,jangan tanya .
Gadis itu tetap membawa senapan di dalam pakaian nya ,untuk berjaga jaga bila musuh datang dan menyerang mereka .
******
" hahaha nggak nyangka ya umi siti,akhirnya hari ini datang juga .ana harap ini bisa menjadi awal baru bagi kedua anak kita " ucap Zainab yang merupakan istri dari kyai Hasan.
" insya Allah umi,kalau kami gimana Gus Arban saja ,toh yang menjalankan biduk rumah tangga kan mereka " umi Zainab tertawa kecil begitupun kyai Hasan ,sedangkan Hana masih menundukkan kepala nya .
" gimana Gus Arban,kami harap njenengan mau menerima pinangan ini dan bisa secepatnya mengkhitbah putri semata wayang kami Hana " ucap kyai Hasan lagi .
di tengah tengah pembicaraan salah satu santri yang berjaga menghadap .
" maaf pak kyai,Bu nyai? Di depan ada teman Gus Arban " sontak Julian berdiri
" siapa?" tanya Julian bingung .
" nganu ,itu Gus .saya tidak bisa mengenali mereka karena mereka memakai cadar " Julian semakin bingung ,maksudnya?
" ck! Siapa lagi to Yo Yo,wong lagi ada acara penting kok masih ada aja yang ganggu" kesal umi Zainab .
Julian yang penasaran gegas berlari menuju gerbang di mana para gadis sudah menunggu di depan kap mobil masing masing .
pikiran nya kacau, hingga segala isi kepala nya hanya moza,harusnya ia sadar,harusnya ia tau bahwa ketidak mungkinan yang akan ia dapatkan adalah ?
" ka-kalian" gagap nya .
bukan hanya Julian yang terpaku di tempat ,namun Moza yang juga penampilan nya berbeda dari biasanya masih diam di tempat .
" ada yang mau ngomong sama Lo!" ucap zana ,gadis itu langsung nyelonong pergi begitu saja ,meninggalkan dua insan versi haram bertemu .
" gue nggak nyangka kalo Julian anaknya kyai gede" ujar Monic .
" gue juga baru tau " jawab zana .
di tempat lain,
Pendopo .
" Lo,ngapain ke sini" tanya Julian memulai percakapan ,keduanya begitu terasa canggung .
" ketemu sama Lo" Julian menoleh.
" ketemu gue? " Moza mengangguk .
" untuk memastikan kalau jantung gue aman" Julian mengangkat sebelah alis nya ,tubuhnya condong lebih dekat ,menatap kedua netra dingin milik Moza .
" tadi malam gue minum obat penenang tiga butir,sama obat sakit jantung" Julian semakin bingung
" Lo sakit ?" Moza menggeleng
" jantung gue selalu nyut nyutan,rasanya nggak nyaman,fikiran gue kacau jul,kenapa setiap gue inget Lo rasanya kayak sakit,dan gue pengen nangis" kali ini Moza yang menatap netra Julian .
Mencari jawaban atas segala rasa bingung di hatinya .
" moz!"
" astagfirullah!!! GUS ARBAN!"
