"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19. perdebatan antara adik dan kakak.
Di dalam sebuah kamar kecil tanpa ranjang, seorang gadis sedang merenung memikirkan 2 kebetulan yang terjadi.
Belum 1 hari dia bertarung bersama sang kakak, lalu pergi melarikan diri. Tapi di malam hari, dirinya harus kembali berurusan dengan pria kaku itu.
Athena benar-benar tidak bisa memikirkan adanya kebetulan seperti itu.
Apakah di dunia ini benar-benar ada yang namanya sebuah kebetulan?
[ Mungkin dibalik kebetulan-kebetulan itu, ada alasan tersembunyi? ]
Mendadak, suara sistem muncul dalam benaknya dan langsung mengutarakan pendapat nya.
"Alasan Apa?" tanya Athena mengerutkan kening.
[ Entahlah, saya bukan Tuhan yang maha tahu. ]
"Kalau begitu berhenti berbicara omong kosong!" seru Athena marah.
[ Jangan marah, host. Saya hanya mengutarakan apa yang saya pikirkan. Tapi apa salahnya berbaikan dengan kakak anda. Mungkin ini juga keinginan pemilik tubuh. Untuk di akui sebagai adik bahkan bila itu hanya adik angkat. ]
"Memang tidak ada salahnya untuk memperbaiki hubungan yang sedari awal buruk itu. Tapi kau tahu sendiri, seperti apa karakter Reagan itu?." balas Athena merasa tidak keberatan dengan usul sistem.
[ Tapi, bukankah anda menyukai tantangan? Saya rasa ini tantangan yang bagus. ]
"Apa kau sedang menantang ku untuk menaklukan pria kaku itu?" tanya Athena merasa tertantang.
[ Kalau anda berpikir seperti itu, maka itu hak anda. ]
Athena menghiraukan ucapan sistem dan mulai berganti pakaiannya menjadi gaun putih.
Setelahnya, ia berjalan menuju pintu kamar dan membuka nya. Gadis itu berjalan dengan anggun layaknya wanita kelas atas.
Tidak akan ada yang menyangka, bila gadis cantik tersebut telah memusnahkan sejumlah zombie dan berkarakter acuh tak acuh.
"Siapa yang ingin bertemu dengan ku?" ucap Athena dengan raut wajah tenang.
Semua orang yang ada di sana langsung mengalihkan pandangannya.
Mendadak, suasana menjadi hening sehingga hanya suara napas saja yang terdengar. Semua pria yang berada di lantai 1 tiba-tiba menjadi beku layaknya patung es.
Athena sendiri tersenyum lembut. Dia menatap mata kakaknya dengan berani. Mengabaikan keheningan yang terasa canggung ini.
Gadis cantik memang yang terbaik untuk menarik perhatian pria. Sayangnya, ia tahu, untuk menaklukkan sang kakak angkat tidaklah semudah itu.
"Jadi, adakah seseorang diantara kalian yang mau menjawab pertanyaanku?" tanya Athena kembali.
Semua orang tersentak dari ke linglung-an nya. Mereka menundukkan wajah, benar-benar malu atas apa yang baru saja terjadi.
"Bagaimana kabar mu?" tanya Reagan membuka pembicaraan.
"Ah, tuan muda, kabar saya baik. Seperti yang anda lihat." jawab Athena tenang namun juga terdengar asing.
Reagan mengerutkan kening, merasa tidak suka dengan nada kata-kata formal yang gadis itu ucapkan.
"Jangan panggil saya tuan muda." ucap Reagan dengan raut wajah seriusnya.
"Lalu, saya harus memanggil anda apa? Kapten Reagan?" tanya Athena tersenyum tipis.
"Panggil saya dengan panggilan yang seharusnya, Kakak!" seru Reagan to the point.
Athena terkejut, bahkan semua orang lebih terkejut lagi. Pria berjuluk iblis ini, ingin di panggil kakak oleh seorang gadis?
Wow, ini adalah sesuatu yang langka, yang harus di abadikan.
"Kenapa saya harus memanggil anda dengan sebutan tersebut? Hubungan kita, tidak seakrab itu bukan?" tanya Athena terus bermain kata.
"Tapi secara sah dalam hukum, kamu adalah anak yang di adopsi ayah ku. Yang secara langsung juga menjadi adik ku." jawab Reagan tak mau kalah.
"Hukum? Aku tidak yakin apa hukum masih berlaku di hari kiamat ini. Dunia sedang kacau, apakah sebutan itu penting?" tanya Athena telak.
"Itu penting untuk ku." jawab Reagan keukeuh.
"But, i don't care." balas Athena menyeringai.
Kali ini, semua menatap gadis itu takut juga cemas. Tidak ada yang pernah menolak keinginan tuan muda Radea sebelumnya.
"Nona..." panggil Daniel terdengar lirih dan khawatir.
Ia takut Reagan akan marah dan melukai sang nona. Tapi, Athena yang sekarang tidaklah se pengecut Athena yang dulu.
Gadis itu mengacuhkan panggilan sang pengawal dan terus menatap mata kakak angkatnya dengan raut wajah tenang.
"Sudahlah tuan muda, hentikan perdebatan tidak bermutu ini. Aku tahu ada sesuatu yang anda ingin tanyakan kan? Tanyakan saja." ucap Athena.
"Kau berbeda dari apa yang ku ingat dahulu." ucap Reagan tak perduli dengan sikap yang Athena tunjukan padanya.
"Semua orang dapat berubah, kan? Begitu pula denganku. Di tambah dengan situasi dunia saat ini, tidak mungkin aku diam saja menunggu kematian. Aku harus memberanikan diri dan tidak terus bergantung pada orang lain." jawab Athena santai.
"Jadi, apa kau yang membantu kami tadi siang dalam mengalahkan zombie tier 3." tanya Reagan langsung.
Semua orang langsung memandang Athena kembali dan bertanya-tanya, apakah yang dikatakan Reagan benar.
Tapi banyak juga yang memandang ragu, sebab tidak mungkin bagi seorang gadis kecil sepertinya memiliki kemampuan yang kuat.
"Apa menurut anda, saya dapat mengalahkan zombie tier 3?" tanya Athena kembali.
Dia sangat senang bermain kata dengan sang kakak. Tapi gadis itu juga tidak bisa membiarkan perdebatan ini berlangsung lama.
Reagan memandang adiknya dari atas hingga bawah. Intuisinya mengatakan jika Athena lah yang membantunya memusnahkan zombie tier 3 itu.
Namun sepertinya, sang adik masih ingin menyembunyikan kemampuannya.
"Kemana tujuan kalian sekarang?" tanya Reagan, menatap kapten Daniel.
"Kami akan keluar dari kota dan pergi ke pangkalan di kota D. Lagi pun, kami juga harus mengisi ulang perbekalan kami. Terutama senjata api." jawab Daniel tenang.
Reagan mengangguk sebagai tanda ia mengerti, tapi hal yang selanjutnya terjadi membuat semua orang tercengang.
"Kalau begitu kita bisa pergi bersama. Kami masih memiliki sedikit sisa peluru, dan saya rasa itu tidak cukup untuk melindungi kita dari para zombie. Kami juga harus mengisi ulang amunisi." ucap Reagan memutuskan.
Tanpa menunggu persetujuan Daniel, Reagan telah berbalik menjauh. Meninggalkan Athena yang menatapnya penuh curiga.
"Apa-apaan pria kaku itu? Dengan seenak jidat, dia membuat keputusan sendiri bahkan tanpa meminta pendapat kami." ucap Athena marah dalam hati.
[ Dia melakukan itu, pasti karena masih penasaran dengan apakah anda yang menolong tim mereka atau bukan. Jadi dia ingin mengawasi anda, dan melihat bagaimana kemampuan anda saat bertarung dengan zombie tingkat tinggi. ]
"Jadi seperti itu, pria licik! Dia pantas untuk di benci!" batin Athena marah.
Perlahan gadis itu menenangkan diri. Dia tidak bisa memperlihatkan amarahnya.
"Oleh sebab tuan muda tidak membutuhkan aku disini, kalau begitu saya pamit." ucap Athena dengan nada tenangnya.
Kemudian, gadis tersebut berbalik pergi meninggalkan lantai 1.
Wajahnya masih menampilkan ekspresi yang ramah, namun auranya sedikit membuat bulu kuduk beberapa pengawal bergidik.
"Hei, apa yang terjadi pada nona? Dia sepertinya terlihat sedang kesal?" tanya salah seorang pengawal.
Karena hanya Daniel yang menyambut tuan muda Radea berserta rombongan, para pengawal lain tidak mengetahui apa yang terjadi.
"Mungkin sesuatu terjadi di lantai bawah. Ayo, jangan ganggu nona yang sedang dalam mood buruk. Jangan sampai kita menjadi pelampiasannya." balas sang rekan.
"Tapi aku masih penasaran tentang apa yang terjadi." ucap pengawal itu.
"Terlalu ingin tahu, akan menjerumuskan mu pada neraka. Jadi abaikan saja dan fokus pada pekerjaan mu sendiri." ujar rekan pria itu.
....
Dalam sebuah kamar kecil, Athena masih belum bisa tenang sebelum bisa menyelesaikan masalah Reagan ini.
Api hitamnya adalah kemampuan langka. Bukan karena apa, namun di zaman apocalypse, banyak manusia super yang tiba-tiba menghilang dan ternyata di jadikan subjek percobaan.
Tentu, dia tidak ingin menjadi salah satunya.
Setidaknya, dia harus memiliki pijakan kuat di pangkalan agar tidak ada yang berani macam-macam padanya.
Radea adalah keluarga dengan kekuatan ketentaraan yang kuat. Menjadi salah satu bagian dari mereka sesungguhnya bukanlah hal yang buruk.
Tapi pengkhianat selalu ada dimana-mana. Dia tidak bisa percaya penuh pada keluarga itu untuk bisa menjaganya.
"Yah, pada dasarnya, kekuatan lah yang selalu dapat berbicara!" gumam Athena menajamkan matanya.
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat 💪💪 dan terimakasih 🤗👍
lanjutt lagi thor semangatt... semakin seru.