Sosok mayat perempuan ditemukan di sebelah kandang kambing.
Saksi mata pertama yang melihatnya pergi menemui kepala desa untuk memberitahukannya.
Kepala desa melaporkan kejadian menghebohkan ini ke kantor polisi.
Serangkaian penyelidikan dilakukan oleh petugas untuk mengetahui identitas mayat perempuan dan siapa pelaku yang membunuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Olah TKP dan Kesaksian
Di tempat kejadian ditemukannya mayat Anita.
Di samping kandang kambing.
Sepasang sepatu wanita berwarna merah maroon yang tampak masih baru. Ukuran 37.
Sosok perempuan yang tergeletak begitu saja di tanah. Mengenakan gaun berwarna kuning dengan motif kupu-kupu berwarna hitam. Mengenakan jaket berwarna cokelat yang tidak dikancingkan dan celana jeans berwarna biru.
Sosok perempuan itu terlihat sangat pucat. Wajahnya miring ke kanan. Matanya sudah tertutup.
Rambut hitam nya yang sebahu. Kulit tubuhnya yang putih, dan pakaiannya, masih dalam keadaan kering.
Sama sekali tidak memakai perhiasan dan tidak ada barang bawaan lainnnya.
Itulah keterangan para saksi berikut barang bukti yang ditemukan di TKP.
Itulah pernyataan saksi Rendy yang pertama kali menemukan mayat Anita saat hendak memberi makan kambing. Hal itu serupa dengan kesaksian warga lain yang selanjutanya melihat jasad ibu guru tersebut.
Begitu juga yang ditemukan oleh petugas penyelidik setelah melakukan olah TKP saat pertama kali datang ke sana.
Tidak banyak jejak dan bukti tambahan yang berhasil didapatkan mengingat malam harinya terjadi hujan deras.
Satu-satunya bukti yang mencolok adalah tubuh Anita beserta pakaian yang dikenakannya sama sekali tidak terkena air hujan.
Itu artinya Anita dibawa ke samping kandang kambing sebelum hujan terjadi. Dimana hujan di minggu malam itu mulai deras turun sekitar pukul 21:00 malam.
Besar kemungkinan Anita sudah meninggal sebelum pukul 21:00 malam.
*
Dengan data dan kesaksian yang sudah didapat, petugas penyidik melanjutkan investigasi mereka di waktu setelah Anita dan teman laki-lakinya meninggalkan rumah kos untuk pergi makan dan tidak pernah kembali lagi.
Kemanakah Anita dan teman laki-lakinya di hari minggu itu pergi? Di waktu menjelang sore hari sampai Anita ditemukan meninggal esok di hari senin pagi?
Minggu, 14 Februari 1999, pukul 14:00
Kecamatan Tepati bukanlah wilayah kota kecil dengan luas kawasan yang luas. Tidaklah terlalu sulit bagi penyidik untuk meminta keterangan saksi yang melihat korban dan teman laki-lakinya berpergian di sore itu.
Anita dan teman laki-lakinya berboncengan menggunakan motor bebek yang sudah dimodifikasi. Seluruh badan motor yang diduga milik dari teman laki-laki yang bersama Anita itu dilapisi skotlet berwarna hitam.
Begitulah keterangan para penghuni kos mengenai motor yang ditunggangi Anita dan teman laki-lakinya.
Guna mendukung penyidikan petugas juga memeriksa barang-barang milik Anita yang dibawanya ke rumah kos di hari itu.
Tidak ditemukan petunjuk yang berarti selain pakain-pakaian dan buku-buku yang dibawa ibu guru itu.
Diketahui menurut kesaksian orang-orang, Anita dan teman laki-lakinya pergi makan di sebuah warung bakso yang berada di pasar Tepati.
Setelah selesai makan bakso dan bercengkrama sekitar pukul 15:00 sore Anita dan teman laki-lakinya pergi ke desa Janjiwan.
Menurut bapak penjual bakso dan anaknya yang membantunya berjualan, Anita dan teman laki-lakinya hendak pergi ke desa Janjiwan.
Dari perbincangan yang didengar oleh mereka, Anita ingin mengajak teman laki-lakinya itu melihat lokasi dimana ia akan mengajar di sana. Yaitu di SD Negeri Janjiwan.
Sayangnya setelah dilakukan penyidikan tidak ada satu orang pun warga desa Janjiwan yang melihat kedatangan Anita dan teman laki-lakinya ke desa mereka.
Di hari minggu itu di balai desa Janjiwan sedang ada acara donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis. Semua warga sedang berada di sana sampai menjelang petang.
Selain untuk donor darah dan cek kesahatan mereka juga termotivasi karena akan mendapatkan snack dan makan gratis pula.
*
Dari kecamatan Tepati menuju ke desa Janjiwan jaraknya 10 menit menggunakan sepeda motor.
Dari jalan besar atau jalan utama belok kiri masuk ke gapura desa. Satu kilometer di depan adalah perkampungan warga.
Kiri dan kanan jalan adalah kebun warga yang didominasi oleh pohon bambu dan pohon kopi.
Setelah 1 kilometer berjalan akan ditemui pertigaan. Belok kanan ke perkampungan warga. Sedangkan belok kiri ke area persawahan.
SD Negeri Janjiwan terletak di dekat perkampungan warga begitu juga dengan balai desa yang bersebelahan dengan sekolah tersebut.
Seharusnya siang itu setelah makan bakso Anita dan tema laki-lakinya pergi ke sana jika memang benar sesuai kesaksian dari bapak penjual bakso dan anaknya.
Tapi, apakah Anita dan teman laki-lakinya pergi ke tempat lain?