DO OR DIE? (DOOMSDAY)
[ Selamat datang di dimensi universal. Jiwa anda berhasil bertransmigrasi ke dalam raga baru. ]
[ Mulai penyesuaian. ]
[ 10%... 50%.... 100%. ]
[ Jiwa lama dan raga baru berhasil di cocokan. ]
...****************...
...****************...
Di suatu pagi yang cerah, sesosok gadis nampak masih tertidur lelap bahkan setelah matahari menunjukkan sinarnya.
Samar-samar, muncul suara-suara aneh yang dalam benaknya, berpikir itu hanyalah sebuah ilusi.
Tapi suara-suara itu terus terngiang-ngiang di telinga sang gadis, membuat tidurnya merasa terganggu.
"Eeeeennngg...."
"Hah? Apa? Sepertinya seseorang baru saja berbicara di kepala ku." ucap seorang gadis yang kini menatap linglung di atas ranjang.
Ia mengusap kedua matanya, agar membuat penglihatannya semakin jelas.
[ Host, saya lah yang berbicara dengan anda. ]
"What the f...." ucap sang gadis yang tersentak dan langsung membelalakkan matanya.
Hampir saja, dia tadi melontarkan kata-kata yang kasar jika ia tidak dengan bijak menahannya. Akhirnya gadis itu bangun dengan wajah linglung.
"Siapa yang berbicara? Tunjukan wujud mu! Kau bukan hantu penasaran kan?" tanya gadis itu beruntun, sambil meneliti seluruh area yang di tempati nya.
Raut wajahnya kini menunjukkan bahwa saat ini ia sangat berwaspada. Bagaimana tidak? begitu dirinya membuka mata, ia disuguhi oleh pemandangan kamar yang nampak asing baginya.
[ Saya adalah sistem yang akan membantu anda bertahan di dunia Apocalypse. ]
"Sistem? Dunia apocalypse?" tanya gadis itu lagi.
Sejenak, gadis tersebut akhirnya mengerti apa yang terjadi padanya.
"Itu berarti, jiwa ku pasti telah bertransmigrasi ke dalam tubuh ini, kan?" tanya sang gadis menuntut kepastian.
[ Ya. ]
Jawaban singkat dari suara di kepalanya telah memperkuat keyakinan yang ada di dalam benaknya. Oleh sebab itu, sang gadis tidak mempertanyakan hal yang tidak penting tentang kenapa dia bisa ada disini? atau bagaimana dia bisa kembali ke dunia aslinya.
"Lalu, ceritakan semua yang kau ketahui tentang identitas pemilik tubuh!" titahnya.
Sistem juga bukan tipe yang suka bertele-tele. Ia pun langsung menjelaskan semua yang bersangkutan dengan pemilik tubuh.
.....
Athena Lawrence, seorang mahasiswa semester pertengahan berusia 20 tahun. Dia merupakan putri angkat dari seorang jenderal besar di ibu kota.
Saat ini, gadis itu tidak tinggal bersama sang ayah angkat sebab kecanggungan yang kuat terhadap keluarga tersebut. Ayahnya, memiliki karakter kuat, tegas, dan sulit di bantah.
Begitupun dengan kakak laki-laki angkatnya yang jarang ia temui. Ia juga memiliki karakter yang sama dengan sang ayah kandung.
[ Untuk nama ayah angkat anda, beliau bernama Revan James Radea. Sementara nama kakak angkat anda adalah Reagan Alpharieus Radea. ]
"Lalu bagaimana hubungan pemilik tubuh dengan mereka?" tanya Athena kembali.
[ Hubungan pemilik sebelumnya dengan keluarga angkatnya sedikit canggung. Itu karena pemilik tubuh belum terbiasa dengan perubahan situasi yang mendadak ini. ]
"Tunggu, maksud mu pemilik tubuh ini belum lama di adopsi?" tanya Athena bingung.
[ Benar. Secara sah, sang pemilik tubuh telah resmi bergabung dengan keluarga Radea selama 1 tahun. Namun beliau menolak untuk tinggal di ibu kota bersama keluarga angkatnya dan memilih untuk tinggal di apartemen seorang diri. ]
"Sepertinya sudah cukup bagiku untuk mengetahui beberapa hal tentang pemilik tubuh." gumam Athena, sambil melihat ke sisi jendela.
Phoenix, nama samaran sang jiwa di masa lalu, atau bisa kita panggil Athena, bukanlah orang yang penasaran dengan kehidupan pribadi orang lain.
Terutama, jika itu mengenai pengalaman hidup pemilik raga sebelumnya. Jika pemilik tubuh mengizinkannya untuk mengakses ingatannya, maka dia akan berterima kasih.
Gadis tersebut kini beranjak dari tempat tidur dan melangkah secara perlahan menuju arah jendela kamarnya. Ia mengangkat sedikit tirai yang tergantung di jendela kamar, kemudian mengawasi pemandangan yang sekarang nampak aman dan damai ini.
"Jika apa yang dikatakan sistem itu benar, maka kedamaian ini tidak akan berlaku lama." batin Athena, seraya mengernyitkan keningnya.
"sekarang katakan padaku, kapan apocalypse akan datang?" tanya Athena tiba-tiba.
[ Itu tidak kurang dari 3 hari dari sekarang. Bahkan saat ini, sudah ada zombie yang mulai bermunculan di berbagai negara. ]
Seketika, gadis itu terdiam mendengar jawaban yang di berikan sistem.
"APA? KAU TIDAK BERCANDA KAN!" teriak Athena kaget.
"3 hari! hanya tersisa 3 hari lagi sebelum virus bodoh itu muncul. Apa yang bisa ku persiapkan dalam 3 hari?" tanya Athena sembari bergerak gelisah.
Tak berapa lama, ia terburu-buru mengeluarkan buku catatan dan pena. Duduk di meja belajar, Ia mulai merencanakan apa-apa saja yang bisa ia beli dengan keuangan seorang mahasiswa.
"Makanan, air, bensin, dan alat pertahanan hidup, adalah sesuatu yang harus aku miliki." gumam Athena.
"Akh, benar! Mobil! Aku juga membutuhkannya. Lalu senjata dingin dan senjata api." lanjut gadis itu menuliskan apapun yang terlintas di pikirannya.
Athena kembali membaca daftar yang telah ia buat. Sesaat, dia kembali mengerutkan kening.
"Masalahnya sekarang bukan hanya waktu, tapi juga mengenai uang yang harus aku keluarkan untuk membayar semua barang-barang ini." gumam Athena lesu.
Gadis tersebut baru saja mengecek jumlah dana yang tersimpan dalam rekening pribadi pemilik tubuh. Jumlah uang yang dimiliki pemilik raga tidaklah banyak, tapi lumayan untuk mengumpulkan persediaan bahan materi selama 1 tahun.
Sayangnya, hal itu tidak termasuk untuk mobil dan senjata. Bahkan jika dia menggunakan sebagian uang tersebut untuk membeli kendaraan dan senjata, itu tidak akan terlalu berguna sebab apa yang di butuhkan Athena bukanlah hanya sekedar kendaraan yang akan mengantarnya ke tempat tujuan atau pisau untuk memotong buah dan daging hewan.
Berjalan bolak-balik seraya mengigit kuku ibu jari nya, Athena akhirnya teringat kembali pada sistem yang baru saja berbicara padanya.
"Sistem! Kau bilang kau akan membantu ku dalam menghadapi bencana apocalypse ini kan?" tanya Athena tiba-tiba.
"Sekarang katakan padaku, bagaimana caranya aku bisa mendapat mobil yang telah di modifikasi juga senjata kuat yang bisa langsung menebas leher para zombie itu dalam waktu 3 hari?" lanjut sang gadis bertanya dengan nada yang antusias.
Athena sudah mengerti mengenai beberapa detail tentang dunia apocalypse yang di maksudkan sistem.
Sebagai seseorang yang hobi membaca, bagaimana dia tidak mengetahui beberapa novel bergenre Doomsday?
Oleh sebab itu, beberapa cara telah terbesit di pikiran gadis itu mengenai cara yang tepat untuk membunuh para mayat hidup tersebut.
[ Pertama anda bisa membuka status anda. Di sana terdapat beberapa hadiah yang di berikan sistem sebagai hadiah pemula. Kemudian, anda dapat meng-klik tulisan mall yang tertera dalam layar. Host dapat berbelanja di mall sistem. ]
"Bahkan ada hadiah untuk pemula juga?" ucap Athena kaget.
"Wow, aku seperti hidup di dunia game, bukan dunia apocalypse." lanjut gadis itu berkomentar sambil terkekeh pelan.
"Buka status!" ucap Athena kembali.
[ Status. ]
[ Nama : Athena Lawrence.
Level : 1
Usia : 20 tahun.
Ketahanan fisik : 10
Kecepatan gerak tubuh : 10
Kekuatan : 10
Poin : 5
Koin : 10.000
Inti kristal : 0
Mall \=> ... ]
"Ini benar-benar persis seperti dalam game, tapi apa gunanya inti kristal ini? Bukankah benda itu adalah sesuatu yang tumbuh pada otak zombie?" tanya Athena.
Dia tahu sedikit mengenai game, sebab ia sendiri telah membaca beberapa novel ber tema kan game virtual.
[ Benar host, inti kristal ini dapat anda tukar dengan koin. Sementara anda dapat menggunakan koin untuk berbelanja di mall sistem. Semua yang anda butuhkan dan inginkan, tersedia dalam mall. ]
"Apalah kau sedang mempromosikan diri sendiri?" tanya Athena bercanda.
Dia tidak berkomentar lebih mengenai koin dan mall sistem. Gadis tersebut lebih tertarik pada jumlah poin yang di miliknya.
"Berapa rata-rata jumlah poin kekuatan, kecepatan gerak tubuh, dan ketahanan fisik yang di miliki setiap orang di dunia ini?" tanya Athena tanpa sadar.
[ Terkecuali ahli beladiri, Tentara, Polisi, nilai rata-rata poin keseluruhan untuk wanita adalah 7 atau 8, sedangkan untuk laki-laki ialah 9 sampai 10. ]
"Jadi kemampuan ku bisa dikatakan sama dengan para lelaki di luaran sana. Not bad!" gumam Athena seraya mengelus ujung dagunya.
"Lalu, bagaimana dengan ahli yang tadi kau sebutkan, berapa banyak poin status yang mereka miliki?" tanya Athena lagi.
[ Itu tidak lebih dari 15 poin. ]
"15 poin. 5 poin lebih tinggi dari pada yang aku miliki." ucap Athena sambil mengelus ujung dagu nya.
"Tapi tidak apa-apa, perlahan aku pasti bisa menaikan poin status ku sehingga setara dengan para ahli disini, atau bahkan lebih." ucap Athena percaya diri.
.
.
.
TO BE CONTINUE.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Wulan
Thor aku mampir 😆👋 aku suka ini genre nya soal nya aku ada baca cerita mu yang genre nya sama juga bertahan hidup dari Zombie dan itu seru habis Thor semoga sampai tamat ya cerita nya 😁😁 aku bakal caba dengan setia sampai tamat 😍😍 semangat Thor up nya 🤗🤗
2024-11-12
0