NovelToon NovelToon
Dibuang Karena Hamil Anak Perempuan

Dibuang Karena Hamil Anak Perempuan

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda
Popularitas:20.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Dicampakkan saat sedang mengandung, itu yang Zafira rasakan. Hatinya sakit, hancur, dan kecewa. Hanya karena ia diketahui kembali hamil anak perempuan, suaminya mencampakkannya. Keluarga suaminya pun mengusirnya beserta anak-anaknya.

Seperti belum puas menyakiti, suaminya menalakknya tepat setelah ia baru saja melahirkan tanpa sedikitpun keinginan untuk melihat keadaan bayi mungil itu. Belum hilang rasa sakit setelah melahirkan, tapi suami dan mertuanya justru menorehkan luka yang mungkin takkan pernah sembuh meski waktu terus bergulir.

"Baiklah aku bersedia bercerai. Tapi dengan syarat ... "

"Cih, dasar perempuan miskin. Kau ingin berapa, sebutkan saja!"

"Aku tidak menginginkan harta kalian satu sen pun. Aku hanya minta satu hal, kelak kalian tidak boleh mengusik anak-anakku karena anakku hanya milikku. Setelah kami resmi bercerai sejak itulah kalian kehilangan hak atas anak-anakku, bagaimana? Kalian setuju?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Regina ...

Musik mulai mengalun, tak lama kemudian suara Regina pun mengalun merdu, melantunkan lirik demi lirik masih dengan lagu dari Josh Groban berjudul You Raise Me Up. Artikulasi yang tepat, tempo yang pas, dan ekspresi yang penuh penghayatan membuat semua bibir penonton membungkam. Semua sorot mata terpusat pada satu titik dimana sesosok anak kecil sedang melantunkan lagu yang begitu menyentuh.

Lirik demi lirik yang begitu menyentuh disertai suara yang begitu memukau, membuat semua orang terpaku pada sosok Regina. Tak sedikit para pengunjung mall yang mendengar suara Regina jadi ikut penasaran dan bergerak menuju ke depan stage. Karena area stage telah penuh, orang-orang pun sibuk mencari celah agar bisa ikut menonton. Bahkan setiap pinggiran lantai mall itu kini telah dipenuhi para penonton. Suara yang begitu berkarakter mengundang atensi setiap orang bukan hanya ingin menonton tapi menikmati setiap alunan yang disajikan. Bahkan kini semua orang tampak menggenggam ponsel masing-masing dan mengarahkan kameranya untuk merekam Regina yang tengah bernyanyi.

Suara kian riuh, saat Regina sampai pada bagian reff. Suaranya meninggi menyesuaikan dengan nada-nada dan instrumen musik membuat semua pendengar terkesima. Bahkan tak sedikit yang ikut melantunkan lagu tersebut karena terbawa suasana dan perasaan.

Zafira yang mendengar di bagian paling depan sampai menitikkan air mata penuh haru. Putrinya memang sejak kecil sekali telah memiliki bakat menyanyi. Seandainya ia memiliki uang lebih, ingin sekali ia menyekolahkan Regina ke sekolah musik.

Liliana dan Saskia yang tadinya terlalu fokus pada Zafira tidak menyadari kalau Regina lah yang tengah bernyanyi. Melihat antusiasme orang-orang pun merasa tertarik dengan nyanyian yang begitu mengangumkan tak pelak membuat kedua wanita itupun penasaran.

"Suaranya bagus banget ma, jadi penasaran siapa yang nyanyi? Apa itu artis ya?" gumam Saskia yang merasa tertarik.

"Sepertinya begitu. Apa kamu mau lihat? Mama juga penasaran?" tanya Liliana yang diangguki Saskia.

"Tapi ... mau nonton dimana ma? Semua penuh. Mau ke depan udah nggak bisa lewat lagi."

"Kita coba di lantai 2 sana" ajaknya pada Saskia.

Memanfaatkan kehamilan Saskia, mereka pun meringsek untuk mencari celah agar bisa ikut menonton.

You raise me up, so I can stand on mountains

Kamu menyemangatiku, sehingga aku mampu berdiri di atas gunung

You raise me up to walk on stormy seas

Kamu menyemangatiku untuk berjalan menyebrangi lautan badai

"Ya ampun, suaranya sampai bikin merinding," gumam Saskia saat mendengar lengkingan suara meninggi dari Regina.

"Iya, asli, anak itu keren banget. Pasti dia anak artis," sahut Liliana yang sudah hampir mencapai pembatas lantai 2.

Setelah berhasil, Saskia pun langsung mengeluarkan ponselnya berniat untuk ikut merekam sama seperti yang lainnya. Saat karena telah diarahkan ke area stage, mata Saskia terbelalak. Tapi ternyata Liliana telah lebih dahulu membelalakkan matanya saat melihat siapa yang tengah berdiri di atas panggung.

You raise me up to more than I can be

Kamu menyemangatiku untuk melakukan lebih dari yang bisa kubayangkan

Suara tepuk tangan bergemuruh saat Regina menyelesaikan nyanyiannya. Regina kemudian membungkukkan sedikit badannya sebagai penghormatan kepada semua penonton membuat tepuk tangan dan cuitan kian bergemuruh.

Regina lantas berlari menuruni stage dan langsung berhambur memeluk ibunya kemudian Refina. Semua itu tak luput dari sorot mata Saskia dan Liliana. Mereka berdua masih terpaku dalam keriuhan suasana mall. Keadaan akhir pekan membuat area mall lebih ramai dari hari biasanya. Dan kini makin bertambah ramai dengan diadakannya acara di mall tersebut.

Bahkan sampai sudah pulang ke rumah pun keduanya masih membungkam dengan isi pikiran masing-masing. Terlebih Liliana yang selalu menganggap Regina dan Refina sebagai anak tak berguna.

Mereka tadi cukup lama berada di mall tersebut. Bahkan sampai pengumuman pemenang pun mereka berada di sana. Dalam hati mereka ingin meyakini tak mungkin Regina akan menjadi juara. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Regina menjadi pemenang utama dalam acara tersebut. Dan ternyata bukan hanya Regina yang mengikuti lomba, tapi Refina juga. Namun Refina bukan mengikuti lomba bernyanyi, tapi lomba menggambar. Sama seperti sang kakak, ia pun jadi pemenang utama lomba tersebut. Ada rasa tak suka mendengar hampir setiap bibir tampak mengelu-elukan Regina dan Refina. Bukankah menurutnya, Regina dan Refina hanyalah anak-anak tak berguna? Tapi ternyata kenyataan berkata lain, anak-anak yang ia cemooh ternyata memiliki bakat luar biasa sehingga mampu menarik atensi semua orang.

Keesokan harinya, video Regina yang bernyanyi mendadak viral. Ribuan postingan membanjiri setiap sosial media. Komentar penuh kekaguman pun membanjiri hampir di setiap postingan. Dalam sekejap, Regina pun terkenal. Bahkan saat ia masuk ke dalam sekolah pun semua orang tampak heboh ingin memberikan selamat. Tak sedikit juga ibu-ibu yang datang khusus ingin memfoto dan berfoto dengan Regina. Pihak sekolah sampai memperketat keamanan di gerbang sekolah agar para ibu-ibu tidak berbuat heboh sehingga menimbulkan kekacauan.

...***...

Sesuai perjanjian dengan pihak Mr. Jay, mereka memberikan tenggat waktu untuk membuat proposal baru selama 5 bulan dari saat itu. Karena itu, setiap ada waktu senggang, Zafira selalu berupaya menuangkan ide-idenya dan mencatatnya di folder khusus miliknya yang ada di dalam komputer sebelum diolah menjadi sebuah proposal yang padu.

Namun, saat sedang fokus dengan layar laptopnya, tiba-tiba ponselnya berdering nyaring. Karena penasaran, ia pun segera melihat nama sang penelepon.

"Bu Rahma?" gumamnya saat melihat nama penelpon yang tampil di layar ponselnya. Bu Rahma adalah wali kelas dari Regina. Tidak biasanya Bu Rahma menghubunginya di jam belajar saat ini sebab saat itu masih pukul 9 pagi.

Zafira pun bergegas mengangkat panggilan itu. Zafira sontak berdiri dengan mata memerah dan raut wajah pias setelah mendengar penuturan sang bu guru.

"Re-gina ... ya Allah, putriku ... " gumam Zafira panik. Ia pun bergegas membereskan barang-barangnya. Tapi karena tangannya yang terlampau bergetar, ia justru menghamburkan berkas-berkas yang ada di atas mejanya. Bahkan cangkir berisi tehnya pun ikut terjatuh ke lantai hingga pecah.

Mendengar suara keributan di depan ruangannya, Alvian pun bergegas untuk melihat. Melihat Zafira terisak dengan tangan bergetar seperti terkena serangan panik pun membuat Alvian penasaran. Ia pun segera menghampiri untuk bertanya ada apa gerangan yang terjadi dengannya. Pun Luthfi ikut mendekat karena khawatir.

"Zafira, kamu kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi?" cecar Alvian tapi Zafira seperti mendadak tuli dan terus mengumpulkan lembaran kertas yang terus berjatuhan karena tangannya terlalu gemetaran.

"Zafira," sentak Alvian sambil menari lengan Zafira agar menghentikan kegiatannya. Zafira akhirnya menoleh.

Wajah Zafira tampak kacau, bibirnya pun bergetar.

"Kamu kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa kamu nangis? Apa ada yang mengganggumu?" cecar Alvian tapi kini dengan suara yang lebih lembut.

"Anakku ... Anakku ... Regina ... Regina masuk rumah sakit. Aku ... aku harus segera ke sana," tutur Zafira dengan bibir bergetar membuat Alvian terlonjak dengan mata membulat.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Des Nita
Buruk
Wanti Suswanti
cemburu bilang bos jangan dipendam jadi kayak singa akhirnya...
Yulianthy Ethi
Lumayan
Yulianthy Ethi
Buruk
yunna
Luar biasa
meris dawati Sihombing
Ndak logis itu thor...mosok ngorbankan anak2..Rmh tangga..mn ada anak udah dewasa takut dgn ancaman emaknya. hadeuhhh..
suka2 entelah thor..😛
Siti musyarrif
Luar biasa
Siti musyarrif
suka ceritanya thour
Shinta Kristina
Luar biasa
Kadek Yuni
Biasa
Lee Fay
Masih blm bsa diterima, seakan si refan sangat tolol krna gak bsa ngatasi liliana
Lee Fay
Bjirr enk bgt hukumannya lgsung mati, pdhal ayu menderitanya berpuluh2 tahun
Lee Fay
Blunder bgt thor, sumpah! Next cerita jgn ngaco lgi ya
Lee Fay
Tetap gak masuk akal thor, klo mau buat alasan yg logis dong. Alasanmu aneh! Kacau bgt konfliknya
Eka Nur Aisah
👍👍
Esti Esti
Alhamdulillah
Esti Esti
harusnya saskia mandul aja 😭😭
Esti Esti
nyimak
pupus
Luar biasa
Trisna
itu Reno pasti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!