Tuhan menciptakan rasa cinta kepada setiap makhluknya. Jika cinta itu tak bersambut atau tak terbalaskan, apakah itu salah cintanya?
Akankah sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk di jelaskan akan bisa bersatu? Atau....hanya mampu memiliki dalam diam?
Hidup dan di besarkan oleh keluarga yang sama, akankah mereka mengakhiri kisah cintanya dengan bahagia atau....menerima takdir bahwasanya mereka memang tak bisa bersatu!
Mak Othor receh datang lagi 👋👋👋👋
Rishaka dll siap menarik ulur emosi kalian lagi 🤭🤭🤭
Selamat membaca ✌️✌️✌️
Kalau ngga suka, skip aja ya ✌️ jangan kasih rate bintang 1
makasih 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Shaka bete di kamar Ica. Pemuda itu mondar mandir di ruangan yang tak seberapa besar itu.
Pikirannya sedang kacau memikirkan pertunangan Cyara. Gadis pujaan hatinya sama sekali tak pernah mengatakan tentang hal ini.
Sebuah senyum smirk muncul di wajah tampan itu.
Kamu pikir kamu siapanya Cyara, Ka? Sepenting apa sampai Cyara harus mengatakan semuanya? Kalian bukan sepasang kekasih? Kalian hanya saling berhubungan tanpa komitmen!!
Shaka terduduk lesu di samping lemari buku Ica. Banyak sekali buku serta novel yang ada di rak itu.
Matanya fokus pada buku yang Galang berikan untuk Ica. Masih utuh, belum tersentuh!
Mungkin keponakan Shaka itu masih belum sempat membacanya.
Shaka tertarik pada sebuah buku yang cukup tebal tanpa judul. Seperti buku tulis biasa namun tebal.
Dengan perlahan, ia pun mengambil buku tersebut agar tak merusak posisi buku-buku yang ada di sana.
Mungkin dengan iseng membaca bukunya Ica bisa sejenak ngelupain pertunangan Cyara!
Shaka mulai membuka lembaran pertama di buku catatan itu.
Pemuda itu tersenyum melihat foto dirinya dan Ica yang kala itu masih balita. Bahkan ia masih ingat saat keduanya berbicara selalu belepotan dan membuat para orang tua hingga reader's keseleo lidah sambil berusaha mengartikannya 🤭🤭
Jakarta, xx-xx-200x
Kita berdua lucu ya waktu sekecil ini. Banyak yang bilang kalau anaknya umi tuh kembar hehehe.
Tapi semakin kita tumbuh besar, kita jarang banget main dan kumpul lagi. Sedikit nyesel sih...kenapa kita cepet banget dewasa?!
Diary...kamu tahu ngga rasanya jatuh cinta kaya apa??? Teman-teman ku banyak yang curhat kalo mereka udah jatuh cinta sama si A si B. Kalo aku...emmm...sayangnya...aku justru takut jatuh cinta. Takut salah menjatuhkan perasaan untuk orang yang salah 😔
Shaka mengernyitkan alisnya karena ia pikir keponakannya sedang jatuh cinta pada orang yang salah? Tapi siapa??
Melihat tanggalnya saja, itu jamannya Mereke berusia belasan tahun. Bahkan sebelum Shaka pindah ke Jerman.
Ica pernah naksir siapa ya? Perasaan dari dulu ngga pernah cerita? Monolog Shaka.
Shaka membuka lembaran lagi untuk di baca tapi ketukan pintu membuat ia batal melanjutkan curhatan Ica jaman bocil.
Tok...
Tok...
Tok...
"Om Aka...!!", panggil Tata. Mendengar Tata yang memanggilnya, Shaka pun mempersilahkan keponakan nya masuk sambil mengembalikan posisi buku diary Ica.
"Masuk Ta??!!", teriak Shaka.
Tata mendorong pintu kamar Shaka lalu masuk ke dalam sana.
"Lagi apa?", tanya Tata tiba-tiba.
"Ngga ngapa-ngapain!", sahut Shaka yang memilih duduk di jendela.
Tata menarik bangku rias milik Ica dan menempatkan diri di depan Shaka.
"Kenapa sih Cil?", tanya Tata.
"Cal Cil...Tata udah gede kali, Om!", protes Tata. Shaka menghela nafas panjang. Di matanya, Tata tetap orok yang sering ia usili sejak dulu.
"Ckkk...ya udah, kenapa?", tanya Shaka melipat kedua tangannya di dada.
"Mau ngegosip!", kata Tata.
"Heh! Sholat rajin , ghibah juga rajin?", tanya Shaka sambil mencubit pipi Tata yang chuby.
"Sakit Om....!", pekik Tata. Mengganggu Tata cukup menyenangkan bagi Shaka untuk sedikit melupakan masalahnya.
"Heheheh makanya diet Ta!", ujar Shaka.
"Heh! Body shaming nih!!", kata Tata berkacak pinggang.
"Sono...lapor sama om kamu!", pinta Shaka meraup wajah Tata yang semakin kesal di perlakukan seperti anak kecil.
"Om Aka ihhhh....!"
"Dah, buruan! Mau ngegosip apa! Om ganteng mu ini bukan mimin lambe-lambean! Jadi jangan ngomong yang ngga ada faktanya!"
Tata mendengus.
"Ini fakta kongkrit, real no fake pokoknya seratus persen valid!!", kata Tata. Shaka meniup wajah Tata yang berapi-api.
"Serius om...! Itu tadi, Kak Ica nerima cintanya mas Galang! Malah katanya Mas Galang mau bawa keluarganya buat kenalan sama kita di sini!", kata Tata serius.
"Masa?", tanya Shaka yang seolah ragu dengan info yang Tata katakan.
"Serius Om! Wah...kalo sampe Kak Ica merit duluan, kasian dong Om Aka?!", kata Tata.
Shaka mengernyitkan alisnya.
"Kenapa harus aku yang kasian Ta? Kan Ica bukan pacar Om! Malah bagus dong kalo emang Ica udah dapat jodohnya!", kata Shaka.
"Hehehe bukan itu! Istilahnya...om tuh di langkahi sama ponakan sendiri hahahah! Makanya ...udah tahu beda iman, masih aja di lawan! Sakit tapi tidak berdarah besti....!! Lariiiii....!!", ledek Tata.
Shaka membulatkan matanya. Sedikit terkejut mendengar ledekan keponakan kecilnya itu.
"Tata!!!!", pekik Shaka karena Tata sudah lebih dulu lari meninggalkan kamar Shaka sambil terbahak.
💜💜💜💜💜
Terimakasih 🙏🙏✌️
kasian deh lo dianggap besti... 🤣🤣🤣🤣🤣
gilang said kena deh gue sama emak emak julid...
..