Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Shanum tidak perlu dirawat setelah diperiksa dokter kandungan dia bisa di bawa pulang.
Dirumah Shanum tidak diperbolehkan untuk melakukan apa-apa oleh Rendra,bahkan ke kamar mandi Rendra membopongnya.
Biasanya Shanum akan memasak untuk mereka tapi sekarang Rendra juga melarangnya, Shanum yang diperlakukan seperti itu hanya bisa cemberut.
"Sayang udah dong marahnya"Rayu Rendra.
"Mas aku ini cuma hamil nggak sedang sakit masa aku diperlakukan seperti itu"Protes Shanum.
"Iya aku tahu sayang tapi aku tidak mau terjadi apa-apa sama kamu dan anak kita,tadi kan kamu dengar kata dokter kamu harus banyak istirahat dan jangan stress ".
"Terserah"Kata Shanum sambil tidur dan membungkus badannya dengan selimut.
Sedangkan Dinda sekarang sedang mabuk dari tadi dia mencoba menelpon Rendra tapi tidak diangkat yang terakhir malah nomernya di blokir.
Dinda sampai tak sadarkan diri sampai beberapa saat kemudian Elvan datang karena dia ditelpon temannya yang kebetulan bekerja disana.
Elvan membawa Dinda pulang ke rumahnya orang tuanya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya.
"Saya pamit om Tante semoga ini yang terakhir mungkin saya tidak bisa menolong lagi"
"Iya nak Elvan om sama Tante terima kasih".Ucap papanya Dinda.
Elvan pergi dari rumahnya Dinda dia langsung pulang ke apartemennya.
********
Terhitung sudah satu Minggu Dinda keluar dari perusahaan Rendra selama itu pula Shanum belum diperbolehkan kemana-mana beraktifitas pun masih sembunyi-sembunyi kalau ketahuan Rendra semua orang yang ada disana pasti kena amukan Rendra.
Contohnya saat ini gara-gara Shanum menyiram bunga seisi rumah harus kena marah Rendra.
Sekarang ini Rendra dan Shanum sedang ada dikamar,Rendra masih diam bukan karena marah sama Shanum melainkan dia ingin menghilangkan amarahnya.
"Mas maafin aku aku capek harus tiduran terus aku juga stres"Pinta Shanum sambil memeluk Rendra dari belakang.
"Kalau mas mau marah,marah ke aku jangan ke orang-orang mereka nggak salah aku yang tidak mendengarkan mereka"Jelas Shanum dengan suara yang serak.
Kalau sudah begitu Rendra sudah tidak akan tega melihatnya, Rendra membalikkan badan dan memeluk Shanum dia juga menghapus airmata Shanum.
"Tadi kalau tidak ada aku apa jadinya kamu,aku tidak bisa membayangkan sayang"Kata Rendra.
Kejadiannya tadi saat Shanum selesai menyiram bunga tak sengaja dia terpeleset dia mau jatuh untung ada Rendra yang baru pulang dari kantor.
"Jangan lagi ulangi ya aku nggak mau terjadi apa-apa denganmu dan anak kita".
"Aku melakukan semua itu karena aku sayang sama kalian"Ucap Rendra sambil mencium kening Shanum dan hanya dijawab dengan anggukan"Ya udah aku mandi dulu".
"Biar aku siapkan baju gantimu"Tawar Shanum.
"Nggak usah sayang nanti kamu capek" Tolak Rendra.
"ini dikamar aku nggak akan kenapa-kenapa ".
"Baiklah hati-hati ".
Selang beberapa menit kemudian Rendra sudah selesai mandi dia melihat baju ganti sudah tertata rapi siap dia pakai.
"Mas nanti minta maaf ya sama orang-orang disini,aku yang salah bukan mereka"Pinta Shanum.
"Iya sayang".
"kalau begitu kita turun"Ajak Shanum.
"Kapan jadwal periksa kandungan kam?"
"Besok".
"Kalau gitu besok aku minta Elvan kosongkan jadwalku".
Sampai di lantai bawah semua pekerja di rumah Rendra di kumpulkan,Rendra meminta maaf karena sudah berbuat kasar pada mereka.