Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Tbc:
Karya ini sedang diikutsertakan lomba YAW.
Mohon dukungannya yaa,dengan like,komen,vote,dan juga share..
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Laura...saya tau,saya sudah sangat terlambat untuk mengatakan hal ini".
"Tapi saya tidak ingin menyesalinya seumur hidup,karena tidak memberitahukan kamu yang sebenarnya".
"Dari dulu sampai sekarang,hati saya gak pernah berubah buat kamu,rasa yang saya miliki,masih tersimpan rapih."Ucap Arya lagi.
"Saya gak minta apapun sama kamu,saya tau,saya salah mengungkapkan hal ini,apalagi sebentar lagi kamu akan menikah".
"Bapak salah,saya tidak akan menikah dalam waktu dekat ini."Jawab Laura.
"Maksud kamu,gimana?,kamu menunda lagi pernikahan kamu?"Tanya Arya.
Raut wajahnya memperlihatkan dirinya sangat menunggu jawaban dari Laura.
"Ibu tiri dan calon suami saya,berselingkuh di belakang saya pak,mereka bahkan melakukan hal hina di dalam rumah saya."Jawab Laura sendu.
"Astagfirullah...saya sudah duga,dari awal saya curiga,pertama kali saya melihat calon suami kamu dan juga ibu tiri kamu,saat itu,kalian sedang makan bersama di mall".
"Saya melihat,tatapan mata calon suami kamu kepada ibu tiri kamu itu sangat lain,sebagai lelaki saya paham arti dari tatapan itu".
"Tapi waktu itu,saya tidak punya wewenang untuk mengatakan pendapat saya ke kamu".
"Saya juga tidak ingin membuat kamu,menjauhi saya Laura,karena selama ini,saya terus mencari keberadaan kamu."Ucap Arya.
"Lalu apa yang sekarang akan kamu lakukan terhadap keduanya?"Tanya Arya lagi.
"Saya keluar dari rumah pak,saya ikhlas kan rumah itu untuk ibu tiri saya,biar bagaimanapun dia sangat berjasa untuk mendiang ayah saya dan juga saya".
"Tapi mulai saat ini,saya berlepas diri dari ibu tiri saya,biar dia berdiri diatas kaki nya sendiri,saya tidak perduli lagi,bagaimana caranya dia melanjutkan hidup untuk kedepannya."Jawab Laura.
"Kamu tidak ingin membalas pengkhianatan mereka?".
"Tidak...untuk apa saya cape-cape memikirkan rencana balas dendam,Tuhan itu adil pak."Jawab Laura.
Setelah berbicara dengan pak Arya,Laura menjadi lebih bersemangat,ia tidak ingin terus terpuruk hanya karena seorang pengkhianat seperti Dika.
"Saya bangga sama kamu,Ra...Kita memang harus menunjukkan ke mereka,bahwa kita masih baik-baik saja".
"Tidak perlu mengotori tangan sendiri dengan membalas dendam."Balas Arya.
"Bapak benar,,,sampai detik ini pun,rasa sayang saya terhadap ibu tiri saya,belum benar-benar hilang dari dalam hati saya,pak".
"Dia ibu tiri yang baik,selama 28 tahun ini,tapi saya juga tidak bisa menerima pengkhianatan nya,rasanya sakit sekali."Ucap Laura.
"Sabar yaa Ra...bersyukur tuhan memperlihatkan kebusukan mereka,sebelum kamu dan kekasih kamu,terlanjur ada di dalam ikatan pernikahan."Balas Arya.
"Makanannya sudah dingin,silahkan dimakan dulu,Ra."Ucap Arya lagi.
Keduanya pun menikmati makanan dalam diam,tidak ada obrolan apapun lagi diantara keduanya.
Laura memaksakan diri nya untuk makan,meskipun keadaan hati nya saat ini,sedang tidak baik-baik saja.
Ia harus kuat,ia tidak boleh menjadi wanita yang lemah dan juga cengeng,hidupnya belum berakhir hanya karena 2 manusia pengkhianat itu.
"Sebelumnya saya minta maaf Laura,tadi kamu bilang,kamu memilih keluar dari rumah,dan mengikhlaskan rumah tersebut untuk ibu tiri kamu".
"Lalu,apa kamu sudah mempunyai tujuan,ingin kemana?"Tanya Arya.
"Hmmmm...mungkin saya akan menginap semalam di hotel,pak".
"Besoknya saya akan ke butik atau pun ke klinik mendiang ibu saya,mungkin ada ruangan yang bisa saya sulap,dan layak dijadikan tempat tinggal sementara."Jawab Laura.
"Kalo kamu mau,kamu bisa tinggal di salah satu apartemen saya,Ra".
"Saya punya beberapa apartemen,dan masih ada 1 yang kosong."Balas Arya.
"Kamu gak perlu mikirin apapun Ra untuk sekarang."Ucap Arya lagi.
"Tapi-...pak Arya".
"Tidak ada tapi,Laura.Dan berhenti memanggil saya pak,panggil saya Arya."Ucap Arya.
"Panggil saya Arya,atau saya akan membatalkan kontrak kerjasama kita yang sudah berjalan."Ancam Arya,menyela Laura yang akan berbicara lagi.
Laura pun terpaksa menuruti keinginan Arya.
"Kamu udah selesai makan?"Tanya Arya.
"Sudah pak,ehh sudah Arya."Jawab Laura.
"Kalo gitu,ayo saya antar kamu ke apartemen."Ucap Arya lagi.
"Terus mobil saya gimana?".
"Nanti saya minta supir untuk antar ke apartemen,kamu pergi bareng saya."Balas Arya.
Keduanya pun berjalan keluar dari ruangan VIP bersama-sama.
"Silahkan masuk."Ucap Arya membukakan pintu mobil untuk Laura.
Laura tersipu,baru kali ini,ada seorang pria yang memperlakukannya dengan sangat baik.
Ia merasa seperti sedang berada di dalam drama romantis.
Laura terkejut,karena Arya tiba-tiba saja mendekat ke arahnya,dan membantu memasangkan seat belt untuknya.
"Apa kamu kalo berkendara,tidak mematuhi peraturan lalu lintas?"Tanya Arya.
Laura hanya diam saja,ia merasa malu karena tindakan Arya padanya barusan.
Sesekali Arya melihat kesamping ke arah Laura,sejak tadi Laura hanya diam saja,sambil melihat jalanan dari balik kaca mobil.
"Mungkin ini kesempatan yang tuhan kasih buat aku,Ra...".
"Aku gak akan biarin kamu lepas lagi,Ra."Bathin Arya.
"Kenapa gak diangkat?,ponsel kamu bergetar dari tadi."Ucap Arya,membuka obrolan diantara dirinya dan juga Laura.
"Aku malas,palingan dia hanya ingin meminta maaf dan bilang khilaf,sama seperti ibu tiri aku."Balas Laura.
Arya tersenyum,karena mendengar Laura berbicara dengan kata aku,yang artinya Laura mulai menganggap dirinya sebagai teman.
"
Apa masih jauh,apartemennya,Ar?"Tanya Laura.
"Gak kok...5 menitan lagi kita sampai".
"Aku senang deh,kamu udah mulai pake bahasa santai di antara kita."Ucap Arya lagi.
Laura hanya membalas ucapan Arya dengan senyuman.
"Mulai sekarang,kamu harus pake bahasa yang santai,untuk komunikasi sama aku yaa."Ucap Arya lagi.
5 menit kemudian,keduanya pun sampai di depan bangunan yang sangat mewah.
Bangunan yang terkenal ada apartemen mewah di dalamnya.
"Kamu sangat kaya yaa rupanya pak CEO."Laura mulai mengajak Arya bercanda.
"Ayo masuk."Balas Arya,sambil tersenyum.
"Nah...ini apartemen aku,setelah ini kamu bebas merubah kata sandi untuk pintu apartemennya".
Laura melihat ke sekeliling di dalam apartemen Arya.
1 kata yang terlintas di hati Laura,mewah.
"Makasih yaa untuk kebaikan kamu,mungkin kamu adalah balasan dari perbuatan-perbuatan baik kedua orang tua aku dulu."Ucap Laura sendu.
"Sekarang aku benar-benar sebatang kara."Ucap Laura lagi.
"Sama-sama Ra...kamu gak boleh ngomong kaya gitu,sekarang ada aku disini,dulu waktu kita SMA,cuma kamu yang mau temenan sama aku".
"Cuma kamu yang ada untuk aku,dan sekarang,aku pun melakukan hal yang sama untuk kamu,Ra".
Laura dan Arya saling berpandangan satu sama lain,keduanya saling melemparkan senyuman...
sip mak tiri nya laura,,,pkoknya jngan kasih ksmpatan buat laki" mokondo dika itu,,mending buang ke laut ajah buat nemenin ikan hiu berenang. ,
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura