NovelToon NovelToon
Ingin Di Cintai Oleh Dua Hati

Ingin Di Cintai Oleh Dua Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: All Yovaldi

Di jantung kota Yogyakarta, yang dikenal dengan seni dan budayanya yang kaya, tinggal seorang wanita muda bernama Amara. Dia adalah guru seni di sebuah sekolah menengah, dan setiap harinya, Amara mengabdikan dirinya untuk menginspirasi siswa-siswanya melalui lukisan dan karya seni lainnya. Meski memiliki karir yang memuaskan, hati Amara justru terjebak dalam dilema yang rumit: dia dicintai oleh dua pria yang sangat berbeda.

Rian, sahabat masa kecil Amara, adalah sosok yang selalu ada untuknya. Dia adalah pemuda yang sederhana, tetapi penuh perhatian. Dengan gitar di tangannya, Rian sering menghabiskan malam di kafe-kafe kecil, memainkan lagu-lagu yang menggetarkan hati. Amara tahu bahwa Rian mencintainya tanpa syarat, dan kehadirannya memberikan rasa nyaman yang sulit dia temukan di tempat lain.

Di sisi lain, Darren adalah seorang seniman baru yang pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dengan tatapan yang tajam dan senyuman yang memikat, Darren membawa semangat baru dalam hidup Amara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon All Yovaldi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19_Awal Kebahagiaan atau Ujian Baru?

Keesokan paginya, Amara terbangun dengan hati berbunga-bunga. Malam bersama Rian terasa begitu sempurna, seperti mimpi yang tak ingin dia akhiri. Sambil melihat ponselnya, senyum Amara semakin lebar saat melihat pesan dari Rian.

Rian:

"Good morning, bidadari. Semoga hari ini lo semangat. Gue nggak sabar ketemu lo lagi sore nanti!"

Amara menggigit bibirnya, merasa hatinya meleleh. Dia mengetik balasan dengan cepat.

Amara:

"Pagi juga, Rian. Jangan bikin gue baper terus, nanti lo sendiri yang repot, hahaha!"

Seakan pagi itu jadi lebih cerah, Amara memulai harinya dengan perasaan ringan. Namun, ketika dia bersiap-siap untuk keluar, sebuah panggilan dari nomor yang tak dikenal muncul di layar ponselnya.

“Siapa ya?” gumam Amara sambil ragu. Tapi akhirnya dia menjawab.

“Halo, ini Amara?” Suara wanita di ujung telepon terdengar ramah namun sedikit tegang.

“Iya, betul. Ini siapa ya?”

“Gue Kayla. Mungkin lo belum kenal gue, tapi gue... pacarnya Rian.”

Amara seketika terdiam. Dunia rasanya berhenti. Pacarnya Rian? Apa maksudnya?

---

Seluruh suasana pagi yang cerah mendadak runtuh begitu saja. Amara memegang ponselnya erat-erat sambil mencoba mencerna apa yang baru saja dia dengar. “Maksud lo... pacarnya Rian? Gue nggak paham.”

“Gue dan Rian udah lama bareng, Amara. Gue tahu belakangan ini dia sering ketemu sama lo. Dan gue cuma mau mastiin, lo tahu kan, posisi lo di mana?” Nada suara Kayla terdengar tajam dan mengintimidasi.

Amara berusaha menenangkan dirinya, tapi hatinya mulai panas. “Lo lagi ngibul ya? Rian nggak pernah bilang apa-apa soal ini.”

Kayla tertawa kecil, tapi terdengar sinis. “Ya, lo bebas percaya atau nggak. Gue cuma kasih tahu. Cuma saran aja: jangan terlalu berharap sama cowok kayak dia.”

Telepon itu berakhir begitu saja, menyisakan kekacauan di pikiran Amara. Amara terduduk di tepi tempat tidurnya. Rasa manis malam sebelumnya mendadak berubah jadi pahit.

---

Sorenya, Amara bertemu dengan Rian seperti yang mereka rencanakan. Mereka janjian di sebuah kafe di tengah kota, tempat favorit mereka berdua. Tapi kali ini, perasaan Amara penuh dengan keraguan dan amarah terpendam.

Rian menyambut Amara dengan senyum lebar seperti biasa. “Hai, sayang. Kok keliatannya lesu? Ada apa?”

Amara mencoba menahan emosinya, tapi rasa sakit itu terlalu nyata. “Rian, gue mau nanya sesuatu. Jawab jujur, ya.”

Rian terlihat sedikit bingung tapi tetap tenang. “Tentu, Mar. Ada apa?”

“Siapa Kayla?” tanya Amara dengan suara datar namun penuh penekanan.

Rian seketika terlihat terkejut. Senyumnya menghilang, dan dia tampak gelisah. “Mar, gue bisa jelasin...”

Amara menatap Rian tajam. “Lo cuma perlu jawab iya atau nggak. Lo pacaran sama dia?”

Rian menghela napas panjang. “Dulu iya, tapi udah selesai.”

Amara merasa dadanya semakin sesak. “Tapi dia bilang ke gue kalo kalian masih bareng.”

“Kayla nggak bisa nerima kalau gue udah move on, Mar. Dia nggak terima gue udah sama lo,” ucap Rian dengan nada penuh penyesalan.

---

Amara terdiam sejenak, mencerna kata-kata Rian. Sebagian dari dirinya ingin percaya, tapi luka di hatinya membuatnya sulit melakukannya begitu saja.

“Kenapa lo nggak pernah cerita tentang dia?” tanya Amara pelan.

Rian mengusap wajahnya dengan frustasi. “Gue nggak mau ngebebanin lo sama masalah gue di masa lalu. Gue pikir kalau gue nggak cerita, semuanya bakal lebih gampang.”

“Gampang buat lo, mungkin. Tapi nggak buat gue,” jawab Amara tajam.

Rian menggenggam tangan Amara, mencoba meyakinkannya. “Mar, dengerin gue. Gue udah selesai sama dia. Satu-satunya orang yang gue sayang sekarang cuma lo. Gue janji nggak ada lagi orang lain.”

Amara menatap Rian dalam-dalam, mencari kejujuran di matanya. Sebagian dari dirinya ingin memercayai Rian, tapi rasa ragu masih mengintai di sudut hatinya.

“Gue butuh waktu, Rian,” ucap Amara akhirnya. “Gue nggak bisa langsung percaya setelah ini.”

Rian mengangguk dengan wajah penuh penyesalan. “Gue ngerti. Tapi gue bakal buktiin kalau gue bener-bener sayang sama lo, Mar. Gue nggak akan biarin siapa pun ngancurin hubungan kita.”

---

Amara pulang dengan perasaan campur aduk. Hubungannya dengan Rian terasa seperti berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ia masih mencintai Rian dan ingin percaya padanya. Tapi di sisi lain, bayangan Kayla menghantui pikirannya, membuatnya takut untuk sepenuhnya membuka hati lagi.

Sesampainya di rumah, Amara terbaring di tempat tidur dan menatap langit-langit. Pikirannya berputar-putar, mencoba mencari jawaban. Apakah Rian benar-benar orang yang bisa ia percaya? Atau apakah dia hanya akan terluka lagi?

---

Keesokan harinya, Amara bangun dengan tekad baru. Ia sadar bahwa hidupnya tidak bisa terus-terusan digantungkan pada rasa ragu. Jika dia ingin bahagia, dia harus mengambil keputusan—apakah akan melanjutkan dengan Rian atau melepaskannya dan mulai dari awal.

Saat membuka ponselnya, Amara menemukan pesan dari Rian.

Rian:

“Mar, apa pun yang terjadi, gue akan selalu ada buat lo. Gue akan buktiin kalau gue nggak bohong.”

Amara menatap pesan itu lama, lalu menarik napas dalam-dalam. Apa pun yang terjadi ke depan, dia tahu satu hal pasti—dia harus berani menghadapi kenyataan, seberapa pun sulitnya.

---

Sementara itu, di tempat lain, Kayla menatap ponselnya dengan senyum licik di wajahnya. Ia tahu bahwa kehadirannya telah mengguncang hubungan Rian dan Amara. Dan ia belum selesai. Bagi Kayla, permainan ini baru saja dimulai.

---

Amara sadar bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai harapannya. Tapi kali ini, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lari dari kenyataan. Apapun keputusan yang akan ia ambil, itu harus datang dari hatinya sendiri—bukan dari rasa takut atau bayangan masa lalu.

Dan itulah yang akan menjadi tantangan terbesar dalam hubungannya dengan Rian: menemukan keberanian untuk mencintai dan mempercayai, meskipun di tengah ketidakpastian.

Sambil menatap keluar jendela, Amara tersenyum tipis. Hati kecilnya tahu, apapun yang terjadi, dia akan baik-baik saja.

...----------------...

Capek Deh kalo gini kan???

#Jangan Ya dek Ya

Next Part Guys...

Happy Reading Guyss 🔥🔥🔥

1
F.T Zira
pengen maraton baca... tapi gak bisa😭.. kerjaanku numpukkk..lanjut nanti lagi
F.T Zira
kok di bab ini berasa pendek yak😅😅😅
F.T Zira: oohh pantes kalo gitu
All Yovaldi: 900an kata
total 5 replies
F.T Zira
sampe sini dulu, tar lanjut lagi
F.T Zira
🌹 untuk karyamu thor😊
F.T Zira
ini sih namanya nyiksa😑
F.T Zira
caramu jawab itu justru meragukan😮‍💨
F.T Zira
permainan truth or dare nya gak di jabarin?? kan kepo🤭🤭
All Yovaldi: hehe 😆 iya kak, Btw makasih sudah mampir kak
F.T Zira: padahal kesempatan..🤭
total 3 replies
Anonymous
Iih Najis Tu cewek
All Yovaldi: hehe😅
total 1 replies
M R Dorayo
Yah ditunggu update nya ya kak, 🥹🥲 Gemes Gue sama tu Cewek pengen rasanya Gue Gantung dia dijemuran
M R Dorayo
ngak ketingalan tag "Jangan ya dek ya" 😂😂😂
M R Dorayo
jangan ya dek ya🤣🤣🤣😂
F.T Zira
hatimu rumit, amara🤧
F.T Zira: 🤣🤣🤣🤣🤣
All Yovaldi: iyaa 😅😅
total 2 replies
M R Dorayo
iih ngak suka deh Sikap Cewek begitu
F.T Zira
kuberikan semangatku untukmu kak...
semangat berkarya../Determined//Determined//Determined/
F.T Zira: sudah jadi pengemar ya😏
M R Dorayo: iya kak aku suka banget aku sama karya nya kak All ini!!
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!