kehadirannya tak pernah di harapkan. kelahirannya di anggap kesalahan besar dan bencana.
ia lahir karena sebuah kesalahan.
Dia...
seorang anak haram dari seorang pengusaha terkenal.
Ryicki Mahendra Setiawan Ananta.
dia lahir dari rahim seorang wanita malam yang sengaja di jadikan jebakan untuk menghancurkan nama baik sang pengusaha.
mampukah ia menjalani kehidupannya dengan baik,
setelah hal buruk juga perlakuan buruk tanpa keadilan kerap kali ia terima dalam setiap jengkal langkahnya.
dalam setiap hembusan nafasnya,
hanya hinaan yang ia terima.
dialah gadis cantik berwajah dingin...
Maurelia Agastya prameswari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 panas
Maura tak lagi banyak bergerak walau sesekali ia masih terus berusaha meronta.
Namun jujur....
Tenaganya seolah telah habis terkuras akibat perlawanannya tadi terhadap seseorang yang kini tengah memangkunya dengan posesif itu.
Seseorang itu melingkarkan kedua lengannya dengan erat pada pinggang ramping seorang Maurelia Agastya Prameswari.
Dan Maura....
Gadis itu tak berkutik sama sekali.
Setiap kali ia hendak bergerak, seseorang itu pasti semakin mengeratkan pelukannya hingga membuat tubuh keduanya menempel tanpa jarak.
Hingga akhirnya,
Mobil itu memasuki pelataran sebuah gedung apartemen mewah.
" jangan katakan apapun kepada siapapun jika kau masih ingin bekerja di sini " seseorang itu mengancam sang sopir.
" baik tuan muda..." jawab sang sopir sedikit tergagap.
pasalnya ini yang pertama ia melihat sang majikan begitu posesif kepada seorang wanita.
Dan ia sangat penasaran dengan wajah gadis itu.
Tapi sepanjang perjalanan, ia bahkan tak bisa sedikit saja melihat wajahnya.
Kemudian seseroang itu keluar lebih dulu sebelum ia menyeret Maura untuk ikut turun.
Kesadaran dan tenaga Maura kini benar benar telah di ambang batas habis.
Hingga ia pun tak banyak menolak lagi ketika seseorang itu lagi lagi mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk area gedung apartemen itu.
" aku membencimu...aku sangat membencimu, akan aku ingat sampai aku mati perlakuanmu ini kepadaku tuan.... " Maura kembali terdengar meracau,
Ia merasa seseorang tengah memonopoli dirinya
" Suatu hari nanti aku akan membayar hutang hutangku kepadamu berkali kali lipat.....
Hingga kau akan malu menerimanya karena aku mengembalikan semua hutangku itu dengan jumlanya yang tentu akan berkali kali lipat lebih banyak dari yang kau hutangkan padaku...
Aku membencimu......!! " Maura masih meracau dalam gendongan seseorang itu ketika mereka menuju apartemen seseorang itu.
Kali ini ia teringat akan perlakuan buruk keluarga Ananta kepadanya.
Cklek....
Pintu apartemen itu terbuka, seseorang itu lekas menurunkan Maura di ruang tamu.
Meletakkan tubuh itu diatas sofa yang ada di ruangan itu dengan pelan dan hati hati.
Sejenak seseorang itu menatap Maura yang sempat terdiam sejenak sambil memejamkan matanya.
Wajah gadis terlihat semakin cantik dalam jarak sedekat ini di mata seseorang itu.
Bulu mata yang lentik, hidung mancung dan rapi.
Pipi yang tirus namun sedikit chubby.
Dan.....
Tatapan mata seseorang itu terpaku pada bibir mungil semerah cerry gadis itu.
Bibir yang tadi sempat ia rasakan. Dan itu cukup membuat hasratnya melayang.
Hingga ia merasa enggan untuk melepaskannya.
Jika saja sang sopirnya yang menjengkelkan tadi tak menghentikan mobilnya secara mendadak.
Sudah pasti...
Ia benar benar akan membuat bibir gadis itu bengkak.
Perlahan seseorang itu berjongkok tepat di hadapan wajah Maura.
Tangannya terulur ke arah wajah Maura dan mengusap lembut pipi gadis itu.
Darahnya berdesir ketika jemarinya menyentuh pipi gadis itu.
Jemarinya terus mengusap dan berakhir pada benda kenyal nan mungil.
Dengan ujung jarinya kini ia mengusap lembut bibir mungil semerah cerry milik Maura itu.
Mata Maura terbuka perlahan,
Keduanya saling menatap.
Satu detik
Dua detik....
Dan....
tiba tiba....
Seseorang itu merasakan sesuatu yang kenyal dan hangat menyentuh bibirnya.
Mata keduanya masih saling menatap hingga mata gadis di hadapannya itu nampak perlahan terpejam dan ia merasakan lum***** dan sesapan pada bibirnya.
Tak mau mengalah,
Seseorang itu segera meraih tubuh Maura dan kembali memangkunya tanpa melepaskan tautan bibir keduanya.
Hatinya berbisik ini tidaklah benar...
Tapi tubuhnya seolah tak bisa menolak ciuman yang gadis itu berikan kepadanya.
Gadis itu bagai magnet yang seolah mampu langsung menarik dirinya kepadanya.
Jemari lengan Maura ia lingkarkan pada lehernya yang kokoh,
Sementara ia semakin memperdalam ciumannya.
Ia tak puas hanya dengan ciuman Maura saja, karena ia tahu....
Ciuman gadis itu masih amatiran.
Ia sadar,
Ini adalah ciuman pertama gadis itu.
Dan ia juga tahu, jika saat ini gadis itu hanya sedang terpengaruh alkohol dan bertindak hanya sesuai nalurinya saja.
Tapi dirinya....
Ia benar benar tak bisa abai bahkan menolak gadis dalam pangkuannya itu.
Seseorang itu turut memejamkan matanya ketika jemari Maura mulai berkelana menjelajah setiap inci wajahnya,
Mengusap bibirnya yang sedikit tebal.
Turun ke bawah yakni leher kokohnya.
Matanya kian terpejam menahan hasrat.
Kini jemari gadis itu semakin liar mengusap dadanya yang bidang.
Sekali lagi, ia menahan nafas dalam dalam ketika sesuatu dalam jiwanya seolah berkobar hebat.
" kau yang memancingku....jadi......jangan salahkan aku jika aku tak bisa berhenti...." bisik seseorang itu yang kini telah mengalihkan bibirnya pada leher jenjang Maura.
" hemmmmmm......." Maura hanya menjawab dengan lenguhan yang semakin membuat hasrat seseorang itu seperti terobrak abrik.
Sentuhan bibir seseorang itu beralih ke bawah,
Jemarinya dengan lihai membuka satu demi satu kancing kemeja Maura.
Setelahnya...
Dapat di duga apa yang kini ia lakukan, ia langsung membenamkan wajahnya dalam dalam pada dua gundukan kenyal dan besar yang tadi cukup meresahkan dirinya.
Tak lama,
Seseroang itu nampak menggendong tubuh ramping Maura dan membawanya masuk ke dalam kamarnya yang terletak di lantai dua apartemen itu.
Brakkk.....
Pintu kamarnya ia tendang dengan kakinya.
Selanjutnya, ia membawa tubuh Maura ke atas tempat tidurnya.
Di sana, ia melanjutkan aksinya yang sempat tertunda.
Kali ini.....
Ia benar benar bebas melakukan apa yang dia inginkan. Lenguhan dan desahan yang keluar dari bibir Maura sukses membuat seseorang itu semakin menggila.
Ia benar benar mengeksplor tubuh Maura yang kini telah ia buat polos tanpa sehelai benang. Begitupun dengan dirinya.
" shhttt....." Maura mengerang lirih dengan mata yang masih terpejam saat sesuatu menjelajah intinya di bawah sana.
Tangannya menjambak kuat rambut seseorang itu.
" akhhh.....!!! " sekali lagi Maura tak bisa menahan diri, lenguhannya membuat seseorang di bawah sana semakin menggila.
" you' re my mine baby....." bisik seseorang itu di telinga Maura sambil berusaha keras memaksa miliknya masuk.
" aww......" Maura merintih dan tanpa sadar mencakar pundak seseorang itu.
" are you virgin honey.....?! " bisik seseorang itu lagi sambil menyunggingkan senyumnya penuh kebanggaan.
Tak ia sangka, dirinya adalah yang pertama untuk gadis itu.
Setelah cukup lama dan berusaha sangat keras memaksa miliknya masuk,
Kini ia telah berhasil menjebol gawang lawannya.
Tak ia hiraukan cakaran Maura yang terasa sangat perih di pundak dan punggungnya.
Belum lagi gigitan gadis itu pada lengannya.
Seseorang itu nampak bergerak beraturan dan berirama maju mundur.
awalnya ia melakukannya dengan pelan,
Namun setelah ia merasakan gelombang kenikmatan yang terasa begitu dasyat mulai menderanya.
Apalagi ia juga melihat wajah Maura yang juga telah terlihat menikmati,
Ia mempercepat ritme gerakannya.
Dan.....
" akhhhhhh........honey....." seseorang itu mengerang nikmat hingga ia mendongakkan kepalanya ke atas.
Sensasi kenikmatan yang di berikan gadis itu benar benar luar biasa baginya.
Ia bukanlah orang baik, ia juga seorang pemain.
Tapi kenikmatan yang seperti ini,
Jujur baru ia rasakan saat ini.
Peluh membasahi tubuh seseroang itu, hingga akhirnya tubuhnya ambruk di sisi Maura.
Lengannya melingkar erat pada pinggang ramping Maura.
Sementara wajahnya ia benamkan pada ceruk leher gadis itu.
Hingga menjelang tengah malam dan hampir dini hari.
Seseorang itu baru menyelesaikan kegiatan panasnya.
Berkali kali di kecupnya pundak terbuka Maura sebelum akhirnya ia menutupi tubuh polos Maura yang telah terlelap dengan selimut tebal.
" aku akan bertanggung jawab....." bisik seseorang itu sebelum ia akhirnya ikut memejamkan mata dengan posisi memeluk posesif Maura.
serrraaaangngng....🔫🔫🗡️🗡️💣💣
btw, majikanmu masih hidup jadi perjuangin... kalau perlu minta tolong sama kakek nenek Maura. mereka kayaknya udah mulai sayang sama Maura.
biar Ricky nyesel udah nyia-nyiain anak kandung sendiri demi anak orang.
anak yang kata-katain anak pelacur malah anak gadis baik-baik. justru yang dianggap istri yang baik malah seorang wanita murhn