NovelToon NovelToon
Doa Disepertiga Malamku

Doa Disepertiga Malamku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.

Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.

Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.

Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??

Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.

Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??

Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.17

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Nama yang cantik, kenalkan aku Arkana Mahesa. Anak sulung dari Papah Gara," jawab Arka memperkenalkan dirinya dengan melakukan hal yang sama dengan Dya. Mengatupkan tangan nya didepan dada.

"Dya ini istrinya Kala Ar, maaf kemarin tidak sempat mengabarimu prihal pernikahan mereka karena Papa tidak mau mengganggu konsentrasimu yang tengah mengatasi permasalahan disana," jelas Papah Gara menjelaskan siapa gadis yang bernama Anindya itu.

"Wah, bocah itu akhirnya mau juga menikah. Baguslah, semoga dengan pernikahan ini. Kala bisa berubah, setidaknya dia akan memiliki tanggung jawab setelah memiliki seorang istri," ujarnya sembari duduk tepat disamping Handi.

"Ya sudah lebih baik kita mulai saja sarapan nya." ujar Pak Gara menutup percakapan pagi ini.

Keempat orang itu pun makan dengan khusyu. Tidak ada obrolan lagi selama mereka menikmati hidangan yang tersedia dimeja makan yang lumayan cukup besar itu.

Hingga semua kompak menghabiskan makanan yang ada dipiring masing masing.

"Alhamdulillah, terima kasih atas makanan nya pagi ini Pa. Ayo Han, kita kekantor sekarang," ucap Arka mulai membuka suaranya.

"Sama sama Nak. Kenapa buru buru? Istirahatlah dulu, kamu pasti masih lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh,"

"Tidak Pa, hari ini ada janji yang sudah aku cancel 2x dan akan sangat mengecewakan jika kembali dicancel. Selain itu mulai besok aku akan mulai cutiku untuk pulang ke Bandung. Aku sudah rindu dengan istri dan juga calon anakku," ujar Arka sembari membereskan apa yang akan dia bawa kekantor.

"Kenapa tidak bawa pindah saja istrimu itu kemari? Dengan Begitu Dya kan jadi ada temannya,"

"Rencananya kami akan pindah kesini setelah Hana melahirkan Pa. Lagi pula tinggal nunggu satu bulan lagi anak kami dan cucu pertama Papa akan lahir. Jadi, bersabarlah setelah cucu pertamamu lahir kami akan langsung pindah kemari,"

"Baiklah, Papa akan bersabar hingga hari itu tiba. Semoga kalian semua diberi kesehatan dan untuk Hana semoga diberi kemudahan dan kelancaran saat dia melahirkan nanti,"

"Aamiin. Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu Pa. Ayo Han, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam warahatullahi wabarakatuh." jawab Papa Gara dan Dya secara bersamaan.

Sepeninggalan Arka dan Handi hanya hening yang tercipta antara Dya dan Papa Gara. Hingga Dya lah yang berinisiatif membuka suaranya terlebih dahulu.

"Pa Dya kembali kekamar ya, Dya mau bawakan sarapan untuk Mas Kala. Takutnya Mas Kala masih belum bisa turun untuk sarapan," Dya pun akhirnya berpamitan untuk kembali kedalam kamarnya dengan Kala untuk membawakan suaminya sarapan.

"Baiklah, pergilah. Tolong bersabarlah sebentar lagi ya Nak, saat ini hanya kamu yang bisa Papa andalkan untuk membantu Kala agar lebih baik lagi,"

"Insha Allah Pa, doakan saja semoga Mas Kala kembali seperti dulu,"

"Aamiin."

Dya pun bangkit dan berjalan kearah dapur untuk mengambil piring untuk Dya dipakai membawakan sarapan untuk Kala.

Setelah mengisi piring itu dengan nasi dan lauk lain nya dan satu gelas es teh hangat tersedia dinampan, Dya pun langsung membawanya kekamarnya dengan Kala.

*

*

Ceklek...

Saat masuk kedalam kamar, Dya masih melihat jika Kala masih bergelung didalam selimut tebalnya dan nampak tertidur pulas.

Perlahan Dya pun berjalan mendekati ranjang dan duduk disamping Kala yang masih berbaring dengan wajah yang dipenuhi oleh lebam dimana mana.

Sebelum membangunkan Kala, terlebih dahulu Dya menyimpan nampan yang tadi dia bawa yang berisikan sarapan untuk Kala diatas nakas samping ranjang.

Meski tidak tega untuk membangunkan Kala yang masih nampak tidur pulas, tapi Dya harus melakukannya agar Kala bisa makan sarapannya lalu minum obat.

"Mas, Mas Kala. Bangun Mas," ujar Dya mencoba memanggil manggil Kala tanpa menyentuh tubuh pria itu.

Akan tetapi, setelah beberapa panggilan yang Dya lakukan. Hasilnya nihil, jangan kan bangun bergerak pun tidak.

Perlahan Dya pun memberanikan diri mengulurkan tangan nya untuk membangunkan Kala dengan cara sedikit mengguncangkan tubuhnya.

"Mas, bangun dulu. Makan dulu sarapan nya,"

Berhasil...

Terlihat Kala menggeliatkan tubuhnya lalu mengerjapkan matanya berusaha membuka matanya dengan sempurna saat merasakan guncangan di tubuhnya.

Deg...

Baik Kala maupun Dya, sama sama tertegun saat netra mereka mulai bertemu dan saling menatap satu sama lain. Untuk sesaat mereka tampak saling tatap hingga Dya lah yang memutuskan pandangan nya terlebih dahulu karena tiba tiba merasa gugup saat matanya bertemu dengan mata Kala.

"Cuci muka dulu. Habis itu sarapan, Mas perlu minum obat agar luka memar diwajah dan rasa sakit bekas pukulan itu bisa segera hilang." ujar Dya mengarahkan Kala agar makan makanan yang tadi dia bawa.

Kala sendiri hanya terdiam sambil menatap wajah cantik yang saat ini tengah mengoceh di pagi hari. Namun, tubuh Kala pun mulai bergerak, berangsur turun dari ranjang untuk pergi menuju kamar mandi.

Melihat hal itu, Dya pun hanya bisa menghela nafas lega karena Kala mau menuruti perkataan nya. Meski tidak menjawab, tapi pria itu tetap bangun dan pergi masuh kekamar mandi untuk membersihkan diri sebelum dia menyantap menu sarapan yang tadi di bawakan oleh Dya.

*

*

...🌸🌸🌸...

1
Henny Dai
Biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Sulastri Almer
Luar biasa
Anonymous
keren
Nurul Laila Zulaikah
Luar biasa
Ridwan Nakku
kok aku nga Nemu yaaa Thor judul yg ini
Nurhayati Lawisa
Luar biasa
Nevol Chaniago
akhir kala akan luluh jga😀😀😀
GeNdhock AnakgeMbhock
Luar biasa
Nimas Bin Udin
lanjuut
Nimas Bin Udin
semoga Alloh memberi hidayah pada kala amiin
Nimas Bin Udin
alhamdullilah semua doa mu Uda terkabulkan
Nimas Bin Udin
ppa gara munhkin
Nimas Bin Udin
alhamdullilah...
Nimas Bin Udin
semoga ada yg hamil itu dya. y aouthoor
Nimas Bin Udin
uuh sadar cewek tengel julid.
Nimas Bin Udin
sabar sabar nanti juga ketemu sama jodohnya
Nimas Bin Udin
go go go ayo biar mereka tau siapa istrinya kala
Nimas Bin Udin
iri itu namanya
Nimas Bin Udin
pancinganya nyangkut juga 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!