seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mencari kontrakan baru
Mereka semua mulai melanjutkan perjalanan untuk mencari kontrakan baru.
Dan tiba Mereka semua berhenti di sebuah toko,mata aira menatap ibu-ibu yang sedang berjualan di tokonya.
"Kalian jaga ibu dulu,aku mau ke sana bertanya pada orang dulu." perintah aira pada adik-adiknya.
Aira berjalan menuju toko itu."Assalamualaikum bu."
"Iya wa'alaikum salam,ada apa yah." ucap ibu pemilik toko.
"Maaf bu saya mau numpang tanya,apa di sini ada ada kontrakan yang masih bisa di sewakan.?"
"Oh...kontrakan ya neng,iya di sebelah sana beberapa meter dari sini ada rumah yang biasanya di kontrakan.kalau neng mau tanya-tanya sama pemilik kontarakan,rumahnya ada di sebelah sana." ucap ibu-ibu itu,sambil mengarahkan telunjuknya.
"Ohh ya udah makasih ya bu,kalau begitu saya permisi dulu,assalamualaikum."
"Waalikum salam.!"
Aira kembali berjalan menuju tempat ibu dan adiknya.
"Bagaimana kak,apa sudah ketemu kontrakannya."tanya adnan pada aira.
"Iya dek,tidak jauh dari sini ada rumah pemilik kontrakan,kita bisa ke sana untuk bertanya lebih jelas."
"Ya sudah ayo kita ke sana." Ucap ibu aira sambil berdiri dari duduknya.
"Iya bu,sini aira bantu."
Beberapa menit kemudian mereka semua sudah sampai di depan rumah pemilik kontrakan.
Tokkk..tokkkkk.tokkk.. Aira mulai mengetuk pintu
"Assalamualaikum".
Selang beberapa detik pintu terbuka,seseorang muncul di balik pintu.
"waalaikum salam."ucap seorang pria paruh baya.
"Permisi pak,kami ke sini mau tanya tentang rumah kontrakan,apa masih ada yang kosong nggak pak.?" Tanya aira
"Oh kalian pengen ngontrak ya.?"
"Iya pak,kami ke sini ingin menyewa kontrakan bapak yang masih kosong".
"Yaaa.yaa..kebetulan masih ada yang kosong,mari saya antar."
"Baik,makasih pak."
Mereka semua berjalan menuju rumah kontrakan yang baru.
"Ini bu rumahnya,tapi memang ini agak kecil,bagaimana apa kalian mau tinggal d sini.?"
"Biaya sewanya berapa pak.?"
Karena rumah ini agak kecil jadi saya kasih harga sewa 500 ribu aja.
Aira dan adik-adik tersenyum senang.
"Ya udah kami ambil yang ini saja pak,ini uang sewa untuk bulan ini."
"Ya sudah makasih ya neng,kalau begitu ini kuncinya,saya pamit dulu."
"Iya pak sama-sama."
Mereka semua masuk ke dalam rumah itu,mereka mengedarkan pandangan meneliti rumah itu.
"Alhamdulillah,akhirnya kita bisa istirahat juga malam ini."
"Iya Nak,kita harus bersyukur dengan apa yang kita dapatkan,walaupun rumahnya agak kecil tapi kita bisa istirahat di sini agar terlindung dari hujan dan panas matahari.
Mereka bertiga mengangguk membenarkan perkataan sang ibu.
Keluarga aira mulai merapikan dan membagi tugas masing -masing untuk membersihkan rumah kontrakan yang baru.
"Riska,kamu dan adnan bertugas bersihin kamar dan ruang tamu." ucap aira pada adik-adiknya.
Mereka berdua mengangguk."Baik kak."
Aira melirik sang ibu lalu tersenyum memegang pundaknya,lalu menggiring menuju kursi yang ada di ruang tamu.
"Kalau ibu duduk di sini dulu,aira mau ke warung beli bahan makanan,buat masak untuk makan malam kita semua."
Bu ambar mengangguk,
"ia nak kamu hati-hati ya di jalan."
"Iya bu aku pergi dulu,Assalamu alaikum." aira meraih tangan sang ibu lalu menciumnya
"Wa'alaikum salam."
Aira berjalan menuju warung terdekat sambil menyapa para tetangga,yang sedang lewat.
Akhirnya beberapa menit kemudian aira sudah sampai ia lalu mengucapkan salam.
"Assalamualaikum bu."
"Wa'alaikum salam neng,mau beli apa.?"
"Saya mau beli minyak goreng seperempat,beras 2 liter,telur setengah kilo,dan juga mie goreng biasa 2 bungkus."
"Oh iya tunggu sebentar ya neng,saya ambilkan." Aira mengangguk.
Para tetangga yang sedang berbelanja di warung itu melirik sinis aira.aira hanya tersenyum menanggapi tatapan para ibu-ibu itu.
Aira sudah sampai di depan rumah kontrakannya.ia lalu masuk dan mengucapkan salam."Assalamu alaikum,aku pulang."
"Waalaikum salam,kamu sudah pulang kenapa kamu lama sekali Nak.?" bu ambar menatap Aira dengan cemas.
"Maafkan aku bu,tadi warungnya lumayan agak jauh dari sini."
Bu ambar lalu mengangguk." ya sudah ayo ibu bantuin kamu masak.adik-adik kamu katanya sudah lapar dari tadi."
"Ibu nggak usah bantu aku,biar aku aja sendiri.ibu lebih baik masuk ke kamar dan beristirahat."
"Nggak Nak ibu nggak apa-apa kok,ibu sudah berbaring terus dari tadi,ibu sangat bosan Nak,ibu juga harus selalu melatih tubuh ibu agar selalu bergerak,biar nggak kaku."
"Ya sudah,tapi ibu nggak boleh capek-capek ya,kerjain yang ringan saja."
Bu ambar mengangguk,lalu mereka berdua masuk dapur dan mulai memasak.
Beberapa menit kemudian,masakan aira dan sang ibu sudah jadi.
"Aira,tolong panggilkan adik-adikmu untuk malam malam bersama."
"Iya bu,aira akan panggil mereka."
Tokkk.tokkk.tokkk...
Ceklekkk.pintu terbuka menampilkan wajah pria yang masih mengantuk
"Hoammmm,ada apa kak."
"Kalian berdua di panggil ibu untuk makan malam."
"Ya udah tunggu bentar aku bangunin riska dulu."
" Ya udah,Kakak tunggu di ruang makan aja,kamu cuci muka aja dulu."
Adnan mengangguk lalu masuk kembali ke kamar untuk membangunkan riska.
Mereka semua sudah berkumpul di meja makan.hanya ada makanan sederhana yang tersaji di atas meja.
Mereka mulai berdoa,lalu mulai makan bersama,walau hanya ada lauk telur dadar,dan mie goreng mereka sangat bersyukur masih bisa menikmati makan malam ini.
"Alhamdulillah,akhirnya kenyang juga ini perut." ucap adnan sambil mengelus perutnya.
"Alhamdulillah Nak, kita bisa harus bersyukur karena allah masih memberi kita rezki buat malam ini walaupun dengan menu yang sederhana."
Mereka bertiga mengangguk mengiyakan perkataan sang ibu.
Hari-hari aira dan keluarga mulai berjalan seperti biasa.Aira juga sudah mulai berjualan kue kembali.ia saat ini sedang membuat kue di dapur.
Pranggg...suara barang jatuh mengagetkan aira.
"Astagfirullah al'azim,ibu...!" teriak aira sambil berlari menuju kamar sang ibu.
"Astagfirullah ibu kenapa,apa yang terjadi.?"tanya Aira,ketika melihat sang ibu yang duduk di samping kasur
"Dada ibu sesak Nak." ucap bu ambar dengan nafas yang putus-putus.
"Ayo bu,kita ke rumah sakit sekarang.!" Aira lalu membawa sang ibu menuju rumah sakit dengan naik angkutan umum.
Beberapa menit kemudian aira dan bu ambar sudah sampai di rumah sakit.mereka berdua lalu menuju ruang UGD.
"Dokterrrr."
Suara teriakan aira menggema di lorong rumah sakit.Tak lama kemudian seorang suster datang membawa berangkar.ibu aira di baringkan lalu segera di larikan masuk ke ruang UGD.
"Maaf mba anda tidak boleh ikut masuk ke dalam ruangan,biarkan dokter terlebih dahulu menangani pasien."
"Tapi sus... ,ya sudah saya tunggu di sini saja."